Anda di halaman 1dari 6

TAMAN MUSIK

CENTRUM - BANDUNG
The Bohemian Rhapsody : Asrullah Ahmad/ 27116060, Juan Vito /27116035,
Hanna Fransisca/ 27116040, Panji Sisdianto/ 27116054,Tetes Annisa Lestari/ 27116028
Saskia Putri Agustine /27116022,

Latar Belakang

M
usik sejak dulu telah menjadi ba- sebagai ringtone telepon genggam,
hasa universal yang dapat diterima dalam film, pada pengantar tayangan
semua orang dari semua kalangan berita, berjejal dalam industri ekonomi
dan berbagai latar belakang. Menurut kreatif, menjadi topik kajian psikologi,
KBBI, musik adalah nada atau suara yang dipilih jadi jurusan utama di perguruan
disusun demikian rupa sehingga men- tinggi, dan masih banyak lagi sisi dunia
gandung irama, lagu, dan keharmonisan yang disisipi oleh musik. Keistimewaan
(terutama yang menggunakan alat-alat musik ini juga menjadi perhatian bagi
yang dapat menghasilkan bebunyian). Pemerintah Kota Bandung. Pemkot
Pengertian musik secara harfiah sendiri Bandung mencoba menyandingkan
adalah bunyi, ketika membicarakan musik musik dengan fasilitas umum, berada
maka pasti soal bunyi. Musik kini telah di tempat yang seringkali dikunjungi
jauh berkembang, bunyi yang menjadi publik, menjadi tema sebuah taman
pengertian musik pun kini dibangun oleh kota. Menurut Carmona et al (2003,
nada yang disusun teratur dalam sebuah p.111) external public space adalah
partitur. Demikian sehingga membuat ruang publik yang biasanya berbentuk
musik mampu memberikan pengalaman ruang luar yang dapat diakses oleh
yang sangat bervariasi dengan warna, semua orang (publik) seperti taman
komposisi, watak (character), semangat, kota, alun-alun, jalur pejalan kaki, dan
beragam pengalaman lainya kepada lain sebagainya.
khalayak pendengar. Karena sifat univer-
salitasnya musik selalu berada di tengah Perkembangan infrastruktur di Kota
keseharian manusia. Diantaranya musik Bandung telah mencapai tingkat yang
yang di sekolah dan di rumah, menghi- sangat mengungguli dibanding dengan
asi di dalam mall dan ka fe, dimainkan kota lain di negeri ini. Hal yang menar-
persimpanga n jalan berlampu merah, ik belakangan ini adalah diusungnya

5 6
di hari Sabtu, 1 Maret 2014 oleh Wali Proses Design Thinking
Kota Bandung Ridwan Kamil. Sesuai
dengan tema yang diusung, taman ini
lalu dipasangi huruf-huruf besar yang
bertuliskan “Taman Musik Centrum”.
Jika membaca dari nama yang diberi-
kan, sudah seharusnya taman ini men-
jadi tempat untuk kegiatan bermusik.
Namun sedikit ada gangguan yang
cukup membuat perhatian terusik,
yakni menyimpangnya fungsi taman
ini yang ternyata di luar harapan jauh
dari aktivitas bermusik. Hal ini pun
mengundang opini publik yang men-
gatakan bahwa Taman Musik Centrum
tidak berjalan sebagaimana mestinya
taman-taman tematik yang terbagi di karena pada kesehariannya lebih dipa-
beberapa kawasan, salah satunya ada- kai sebagai tempat bermain bola dan
lah Taman Musik Centrum yang terletak berkumpul semata bagi para pelajar
di Jalan Belitung. Lokasinya berdekat- SMA. Artinya sebagai sebuah rancan-
an dengan SMA 3 dan SMA 5 Bandung. gan, dalam realisasinya tidak berjalan
Taman ini adalah taman tua. Di akhir sesusai dengan rencana. Kredibilitas
dasawarsa 90-an disebut juga dengan desain pun menjadi terancam, kare-
Taman Pengki (Pengkolan Funky), men- na bisa juga sebagai karya kota yang
jadi salah satu tempat gaul di kala itu. dikategorikan gagal. Keluhan ini hanya
Fungsi awalnya secara alami lebih sering sebagian saja dari banyak kegelisahan Empathize
menjadi tempat bagi siswa-siswa sekolah lain akibat menyimpangnya fung-
terdekat untuk berkegiatan olah raga,
(Observe & Understand)
si Taman Musik Centrum. Masalah

T
kesenian, atau bermain sepulang sekolah. kemudian bisa menjadi pelik jika tidak
Seiring dengan diangkatnya golongan ahap awal ini adalah tahap
segera ditanggapi dengan cepat dan pengamatan secara umum dan
muda untuk memimpin kota, di tahun cerdik.
2013 sebuah agensi desain, Kiara Kreative menyeluruh pada pengguna
Lab terlibat dalam proyek renovasi taman taman, taman, dan segala aspek
Sebagai upaya untuk membuat Taman yang mungkin teramati. Tidak hanya
ini. Mereka mensosialisasikan sebuah Musik Centrum bisa berfungsi den-
konsep desain Taman Centrum dengan mengamati dengan pengelihatan saja
gan baik, maka dilakukan pendekatan tentang cara pengguna taman berke-
tanpa merubah fungsi lamanya. Lahan desain yang efektif dan mempu men-
taman seluas 4.200 m² yang terbilang giatan, dan berinteraksi dengan ruang.
elurkan gagasan dan aplikasi solutif. Namun tahap emphatize juga mener-
kecil, di dalamnya terdiri atas satu bukaan Metode tersebut adalah design think-
lahan yang merupakan lapangan bas- junkan diri sepenuh ke dalam objek
ing. Keistimewaannya adalah mampu observasinya. Tentu melibatkan kepe-
ket, futsal, sekaligus amphitheater. Akan mencakup seluruh ruang lingkup yang
tetapi atas sebuah kebijakan, desain awal kaan emosional, pengahayatan, dan
terkait dengan masalah desain, baik perenungan di dalamnya. Pada prin-
kemudian diubah menjadi taman yang aspek tangible maupun intangible.
bertemakan musik. Tugas desain pun be- sipnya paling tidak emphatize meliputi
Dalam kasus taman ini, maka secara kegiatan mengamati (observe), terlibat
ralih ke BCCF (Bandung Creative City Fo- umum akan mensoroti keberadaan
rum) untuk memenuhi tuntutan tersebut. (engage), dan merasakan langsung
taman itu sendiri, fasilitas taman yang (immerse). Tahap awal ini teramat
Sehingga yang terealisasi jauh berbeda ada di dalamnya, masyarakat sebagai
dengan bentuk rancangan sebelumnya. penting dalam rangka mendapatkan
pengguna taman, dan bahkan menge- data informasi yang akan mendasari
Taman yang dipugar sejak tahun 2013 dan nai pengalaman (experience) berada di
telah menghabiskan dana APBD sebesar pengambilan keputusan pada proses
dalamnya. desain di tahap selanjutnnya.
580 juta rupiah ini, akhirnya diresmikan
7 8
OBSERVE & UNDERSTAND

ANAKSMA
MEMAKAI
ANAK SMA OBSERVASI
FASILITAS BERKUMPUL TAMAN
UNTUK DAN MUSIK
BERMAINBOLA NONGKRONG CENTRUM

Spot aktifitas pengguna Taman


Musik Centrum

ANAKSMA BANGUNAN WAWANCARA


MEMAKAI
TAMAN DENGAN
FASILITAS PENGUNJUNG
UNTUK YANGMULAI TAMANMUSIK
BERMAINBOLA RUSAK

Hasil observasi dan empati


Grafik waktu aktivitas di Taman
Musik Centrum

Berikut ini beberapa temuan hasil obser- c. Pengguna taman diantara juga
vasi menurut pengguna taman : tuna wisma dan orang gila. a. Berikut ini deskripsi waktu aktivitas di bun sambil bermain kartu.
a. Pengguna mayoritas merupakan d. Pada siang dan sore hari lapangan Taman Musik Centrum : c. Menjelang pukul 15.00-16.00
pelajar SMA berupa kegiatan sosial- dipakai untuk futsal/basket. b. Pada sekitar 14.00-14.30 WIB, anak kegiatan mulai lebih sepi dengan
isasi diantara teman-temannya usai e. Pagi hari terkadang digunakan SMA ramai berkumpul sepulang se- hanya terlihat aktivitas olahraga
kegiatan belajar di kelas. untuk taichi dan yoga. kolah di tribun penonton untuk berso- (basket).
b. Adanya kegiatan bermusik dari f. Malam hari menjadi tempat sialisasi ataupun untuk makan siang. d. Setelah pukul 16.00 aktivitas di
beberapa komunitas musik, namun berpangkalnya waria penjaja seks Terdapat grup lain yang bersosialisasi Taman Musik Centrum mulai sepi.
minim dan tidak rutin dilakukan. komersil. dengan duduk lesehan dibawah tri-

9 10
REFRAMING

Mind mapping hasil dari


proses awal
Proses Reframing

Reframing

B
agaimana memfasilitasi penggu- sebagai sarana bermusik akan Jika melirik lagi pada tema taman yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna
na Taman Musik Centrum untuk tetapi digunakan untuk aktivitas diusung dan ingin menjadikannya tempat Taman Musik Centrum. Ketiga poin itu
mendapatkan music experience?” lain karena tidak adanya fasilitas ini unik, maka dari jabaran persoalan diantaranya adalah :
Keyword: musik dan experience yang mendukung untuk memaink- yang ada, upaya penyelesaianya haruslah 1. Penggunaan Taman Musik Cen-
Tahap desain selanjutnya adalah me- an musik itu sendiri. mengarah dalam lingkup musik. Dalam trum tidak sesuai dengan fungsi
maparkan data berupa informasi yang d. Pada siang hari, taman ini ser- design thinking, diberikan sebuah per- dan konsep awal.
didapat dari hasil survey, mengamatinya, ingkali digunakan sebagai tempat tanyaan panduan untuk mengarahkan 2. Tidak adanya fasilitas musik yang
kemudian melakukan reframing, atau singgah para tuna wisma, sedang- proses reframing dari permasalahan yang dapat digunakan untuk bermusik
menintikberatkan perhatian pada beber- kan pada malam hari tidak jarang ada, yaitu, “How might we . . . ??”. Demiki- bagi pengguna Taman Musik
apa hal krusial yang menjadi masalah ditemukan waria hingga pengguna an kemudian pertanyaan disusun den- Centrum.
Taman Musik Centrum. narkoba. gan redaksi, “Bagaimana memfasilitasi 3. Pengguna Taman Musik Cen-
e. Selain permasalahan itu, taman pengguna Taman Musik Centrum untuk trum mayoritas pelajar dari SMA
a. Berikut ini adalah sekelumit permas- ini pun kondisi dan fasilitasnya mendapatkan music experience?” terdekat, maka alangkah baiknya
alahan yang ada dalam Taman Musik kurang memadai. Hal ini terlihat dapat melibatkan mereka dalam
Centrum, dari minimnya penerangan, toilet Reframing bertujuan mendefiniskan aktivitas bermusik yang seharus-
b. Permasalahan terbesar di Taman yang tidak dapat digunakan, tidak masalah sesungguhnya di Taman Musik nya disediakan di Taman Musik
Musik Centrum adalah penggunaan adanya kanopi, rendahnya tingkat Centrum. Dalam reframing dilakukan Centrum.
taman yang tidak sesuai dengan keamanan, dan kerusakan tem- juga mind mapping, hingga ditemukan-
fungsi dan konsep awal taman terse- bokan dan tempat sampah, serta nya point-point utama yang akan disasar
but. aspek taman lainnya yang tidak dan diselesaikan. Analisis dari tiga poin
c. Taman yang seharusnya berfungsi terawat. ini akan mengarah pada solusi yang

11 12
IDEATING Sketsa Ensemble Chair

1. Ensemble Chair kreatif yang potensial membuat


Ensemble Chair merupakan sebuah acara ini menarik dan unik, susu-
unit public furniture dengan fitur in- nan acaranya:
teraktif yakni mampu mengeluarkan
bebunyian. Ensemble Chair adalah
fasilitas yang terpasang permanen a. Workshop alat musik
yang dapat dimainkan oleh para Workshop membuat alat musik
pengguna Taman Musik Centrum dengan menggunakan barang-ba-
dengan santai, menyenangkan, dan rang bekas yang konsepnya
dapat menjadi media belajar untuk reuse, reduce, recycle. Kegiatan ini

1 2
mengenal nada-nada dasar. Ensemble merangsang kreativitas peserta

KURSI EVENT Chair adalah alat musik yang sebai-


knya dimainkan secara berkelompok,
karena menggunakan bahan-ba-
han yang tak terpikirkan awam
ENSEMBLE “REMUSIC” karena setiap bangku memiliki nada
yang berbeda. Interaksi berkelompok
sebelumnya untuk bisa menjadi
alat musik secara wajar. Misaln-
ini diharapkan akan dapat menjalin ya kaleng berkarat, tutup botol,
keakraban antara sesama pengguna ember bolong, pipa bengkok,
taman sehingga suasana taman akan kantong plastik, rantai putus, pa-
lebih hidup dan bersahabat. gar kawat, ban bekas, blok mesin,
Ideation dsb. Kegiatan ini dipandu oleh
2. One Day Music Event komunitas-komunitas musik yang

S
etelah mendefinisikan masalah Proses Ideating Acara musik yang diselenggara- diundang untuk membagi peng-
Taman Musik Centrum menjadi lebih kan hanya satu hari saja. Acara ini etahuan mereka tentang musik
terkerucut fokus, maka dalam tahap mengajak pengguna Taman Musik pada peserta.
ideating, proses design thinking sudah mu- Centrum, utamanya pelajar SMA atau
lai mencari solusi dengan cara menge- anak usia remaja agar dapat berper- b. Music Mob & parade kostum
luarkan ide-ide yang potensial untuk an aktif menjadi penyelenggara dan Music mob & parade kostum
menjadi solusi dari tiga poin permasalah- tentu dapat mengalami experience dilakukan bersama-sama meng-
an yang telah dijabarkan diatas. musik yang menginspirasi. Penye- gunakan alat musik hasil work-
lenggaraan acara musik ini berpo- shop dan kostum yang juga terbuat
Tahap ideating ini team desain kembali tensi untuk berkembang lebih besar dari barang -barang bekas. Ditun-
melakukan mind mapping sebagaimana dengan melibatkan komunitas musik, tut kebersamaan, kekompakan,
diantaranya ide-ide kreatif terlihat pada mahasiswa perguruan tinggi (yang dan kemeriahan setiap peserta/
gambar di atas. Dari beberapa tawaran membuka studi musik), pemerintah kelompok yang akan tampil dalam
gagasan, dipilihlah dua solusi bagi kasus dan pihak-pihak lainnya (stakehold- acara ini. Dapat dibayangkan
Taman Musik Centrum, yakni, ers). Berikut merupakan konten acara sibuknya persiapan acara ini yang

13 14
sudah memiliki nilai menarik bahkan
sebelum acaranya sendiri terseleng-
Ide & rapid prototype
Ensemble Chair PROTOTYPING
gara.
c. Kompilasi album musik barang bekas
Peserta acara dibagi menjadi be-
berapa kelompok. Setiap kelompok
menciptakan satu aransemen paling
unik akan dipilih untuk dimainkan
bersama-sama, dipertunjukkan, dan
langsung direkam (live recording)

1 2 3
menjadi sebentuk video klip yang
cantik. Kemudian hasil rekaman KONSEP/SKEMA VIDEO LAYOUT
BANGKU ENSEMBLE SIMULASI
tiap kelompok tadi dijadikan satu
BANGKU BANGKU
album kompilasi yang nantinya akan
dibagikan bagi kelompok musik yang
ENSEMBLE ENSEMBLE
terlibat, dan sebagian dijual dengan
hasil penjualan akan diberikan bagi
pengembangan komunitas musik
kreatif.

Prototyping

P
rototyping merupakan tahap penge- 1. Registrasi shop. Berangkat dari Balai Kota dan Ideation. Pada tahap ini dilibatkan be-
jawantahan hasil Ideation menjadi Para peserta melakukan registrasi berakhir di Taman Musik Centrum. berapa pihak yang terkait (stakehold-
sesuatu yang lebih tangible. Sehing- dengan cara mendaftarkan barang Pawai akan diikuti juga oleh marching ers) dengan keberadaan Taman Musik
ga ide-ide kreatif tersebut dapat terukur bekas yang akan dibuat sebagai band TNI Siliwangi. Centrum. Secara kolaboratif ide-ide
dan diuji cobakan. alat musik pada sesi workshop. 6. Music Mob yang telah dicetuskan diolah lagi agar
1. Ensemble Chair 2. Pengenalan Alat Musik Music mob merupakan puncak acara, lebih matang terutama menyang-
Kursi ini merupakan kursi kinetik Sesi ini adalah saat komunitas dimana seluruh peserta dan komu- kut persoalan realisasinya sehingga
mekanistik. Ia akan berbunyi menurut musik mengenalkan beberapa nitas musik memainkan alat musik pembicaraannya pun akan lebih jauh
suatu mekanisme tertentu. Cara kerja alat musik dan nada-nada dasar secara serentak dan tidak lagi terbagi lagi menjangkau pada hal-hal teknis.
Ensemble Chair: pada musik. Sekaligus menjabar- dalam kelompok. Co-design ini sekaligus juga mengu-
a. Saat bantalan Ensemble Chair kan kegiatan yang akan dilakukan 7. Live Recording jicobakan kelayakan ide-ide solutif
diduduki, akan menghasilkan selama acara berlangsung. Aransemen yang telah diciptakan oleh dari tahap Ideation untuk mendapat
tekanan yang membuat trig- 3. Workshop masing-masing kelompok dimainkan, timbal-balik yang akan melengkapi
ger bergerak turun menyentuh Peserta mulai melakukan pem- sekaligus direkam secara live. pandangan (insight) dari segi yang
beater. buatan alat musik dari barang 8. CD Kompilasi mungkin tidak pernah terpikirkan
b. Trigger akan turun setelah banta- bekas yang dipandu oleh mentor Hasil aransemen dari tiap kelom- sebelumnya oleh team pendahulu.
lan diduduki. dari komunitas musik. pok peserta akan dibuat menjadi CD Adapun Stakeholders Taman Musik
c. Trigger yang turun akan meng- 4. Musik Aransemen kompilasi sebagai kenang-kenangan Centrum meliputi beberapa pihak
gerakkan beater ke arah atas dan Peserta dibagi menjadi beberapa acara hari itu. diantaranya :
menyentuh lempengan besi. kelompok untuk menciptakan satu a. Team Design Thinking sebagai
d. Lempengan besi yang disentuh aransemen musik unik. Pada sesi pelopor yang telah terlebih dahulu
ini akan dipandu oleh mentor dari Co-Design melakukan riset
oleh trigger akan menghasilkan

C
bunyi dengan nada tertentu. komunitas musik. b. Dinas Kebersihan & Pertamanan,
o-design atau collaborative design,
2. Re-Music. One Day Music Event 5. Parade Musik Barang Bekas mewakili dari pihak pemerintah
merupakan kegiatan kolaborasi
Susunan acara Re-music – One Day Peserta akan melakukan pawai yang bertanggung jawab terhadap
perancangan yang lebih terperin-
Music Event: musik dengan alat musik dari keberadaan fasilitas kota ini.
ci daripada sekedar melemparkan ide
bahan-bahan bekas hasil work- c. Siswa dan guru sekolah terdekat
sebagaimana yang dilakukan pada tahap
15 16

Anda mungkin juga menyukai