Akhlak
Akhlak
Dosen Pengampu :
Dra. Murniyetti , M. Ag
Oleh:
Dio Kurnia Azmi
19065031
A. Pengertian Akhlak
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu khulk yang berarti tabiat, perangai,
tingkah laku, kebiasaan, kelakuan.
Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia
yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu
pemikiran dan paksaan.
Tiga pakar di bidang akhlak, yaitu Ibnu Miskawaih, Al-Ghazali, dan Ahmad Amin
menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang
dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih
dahulu.
Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh
motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi
pertimbangan yang sering dulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan
untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah
pencerminan dari akhlak.
Dalam Al-Quran surah Al-Qalam ayat 4 dikatakan bahwa, “dan sesungguhnya engkau
(Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung.” Sehingga jelas bagi umat
Islam bahwa patokan akhlak adalah Nabi Muhammad SAW.
B. Tujuan Akhlak
Akhlak bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai makhluk yang lebih tinggi dan
sempurna, membedakannya dari makhluk-makhluk yang lainnya. Menjadi suatu hal
yang harus dimiliki oleh manusia agar lebih baik dalam berhubungan baik sesama
manusia apalagi kepada Allah SWT.
Sedangkan pelajaran akhlak bertujuan mengetahui perbedaan-perbedaan perangai
manusia yang baik dan buruk, agar manusia dapat berpedoman pada perilaku-
perilaku baik dan menjauhkan diri dari perangai-perangai yang jahat, sehingga
terciptalah tata tertib dalam masyarakat.
Akhlak hendak mengendalikan tindakan lahir manusia, tetapi karena tindakan lahir
itu didahului oleh tindakan hati, maka tindakan batin pun termasuk ruang lingkup
yang diatur oleh akhlak. Jika setiap orang dapat menguasai tindakan batinnya, maka
dapatlah ia menjadi orang yang berakhlak baik. Secara garis besarnya, seseorang
akan berbuat baik tergantung pada hatinya.
Dalam sebuah hadits Arba’in An Nawawi dikatakan, bahwa: “Dan ketahuilah,
bahwasanya di dalam tubuh itu ada segumpal daging yang apabila baik, maka baik
pula amalnya, dan apabila buruk maka buruk pula amalnya. Dan ketahuilah bahwa ia
adalah hati.”
C. Macam-Macam Akhlak
1) Akhlak Terpuji (Akhlaqul Mahmudah)
Yaitu perbuatan baik terhadap Allah, sesama manusia, dan makhluk-makhluk lain.
Contoh akhlak terpuji, yaitu:
a) Berbakti kepada orang tua
b) Menghormati tetangga dan tamu
c) Berusaha menimbulkan rasa kasih sayang serta menarik simpati orang lain
d) Memberikan sumbangan yang bersifat meringankan beban hidup orang-orang
yang berhak menerimanya
e) Membantu memudahkan urusan sesama manusia bagi yang berkemampuan