KULIAH-1 02.03.2021 Bang Kayu & Sifat-Sifat Kayu
KULIAH-1 02.03.2021 Bang Kayu & Sifat-Sifat Kayu
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
1. Pembaca dapat menghitung kekuatan kayu berdasarkan bangunan kayu
dan sifat-sifat kayu.
2. Pembaca dapat mengembangkan penerapan kayu pada praktek.
A. BANGUNAN KAYU
Untuk mengerti sifat-sifat kayu sebagai bahan bangunan atau bahan konstruksi,
kita perlu mengerti bangunan kayu.
Pada penampang melintang pohon, terdapat beberapa macam bagian seperti pada
Gambar 1 yang terdiri dari :
I -1
1. Kulit
- Kulit luar (Outer bark), yaitu bagian yang telah mati dan tebal, gunanya
untuk melindungi bagian-bagian di sebelah dalam.
- Kulit bagian dalam (Inner bark) yang bersifat hidup dan tipis.
2. Kambium (Cambium)
Cambium merupakan lapisan tipis dan bening, melingkari kayu kearah luar
membentuk lapisan baru.
5. Hati (Pitch)
Hati, bagian ini biasanya sangat berguna untuk menentukan sesuatu jenis
pohon, letaknya di pusat lingkaran tahun dan bersifat rapuh.
6. Lingkaran tahun
Lingkaran tahun merupakan batas antara permulaan dan akhir musim,
melalui lingkaran-lingkaran tahun ini dapat diketahui umur pohon.
7. Sel kayu
I -2
Kayu terdiri dari sel-sel yang menyusun jaringan-jaringan, memiliki bentuk
tersendiri, bentuknya seperti pipa dan sebagian besar arahnya memanjang
sejajar dengan arah memanjang batang.Sel-sel yang berarah tegak lurus
terhadap arah serat kayu disebut jari-jari teras atau jari-jari kayu (Wood
Rays).
8. Jenis pohon
Jenis pohon dapat digolongkan menjadi 2 golongan besar, yaitu :
- Pohon kayu lunak (Softwood), merupakan pohon yang berpori dan
umumnya jenis pohon berdaun jarum.
- Pohon kayu keras (Hardwood), merupakan pohon yang tidak berpori dan
umumnya berdaun lebar.
I -3
I -4
Sel pada kayu keras atau kayu berdaun lebar, terdiri dari :
b.1) Pori atau sel pembuluh berupa serat adalah suatu sel yang berbentuk
tabung, saling berhubungan secara vertikal.Pada penampang lintang kayu,
pori akan terlihat berbentuk lubang kecil.
b.2) Parensima, adalah sel yang berbentuk seperti batu bata dengan
dinding sel yang tipis, arahnya membentuk jari-jari teras.
I -5
b) Mata kayu lepas, yaitu mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada kayu.
B. SIFAT-SIFAT KAYU
Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat berbeda-beda, bahkan
kayu berasal dari satu pohon memiliki sifat agak berbeda. Oleh karena itu,
sebelum kayu dipergunakan sebaiknya sifat-sifat kayu diketahui terlebih dahulu,
sifat yang dimaksud adalah sifat-sifat sebagai berikut :
- Sifat Anatomi Kayu
- Sifat Fisik Kayu
- Sifat Mekanik Kayu
- Sifat Kimia Kayu
Dari sekian banyak sifat-sifat kayu berbeda satu dengan yang lain, ada beberapa
sifat yang umum terdapat pada semua kayu itu :
a. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan
dinding selnya terdiri dari senyawa-senyawa kimia berupa selulosa, hemiselulosa
(Unsur karbohidrat) serta lignin (Unsur non-karbohidrat).
b. Kayu bersifat anisotropic, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika
diuji menurut 3 arah utamanya.
c. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat melepas
(kehilangan) atau bertambah (menyerap) kelembaban akibat perubahan
kelembaban dan suhu udara disekitarnya.
d. Kayu dapat diserang makhluk hidup perusak kayu, dapat terbakar bila dalam
keadaan kering.
I -6
1. Sifat Fisik Kayu
Beberapa hal yang tergolong dalam sifat fisik kayu adalah :
a. Berat jenis
b. Keawetan alami
c. Higroskopis
d. Berat
e. Kekerasan dan lain-lain
a. Berat jenis
I -7
b. Keawetan alami kayu
Yang dimaksud dengan keawetan alam, yaitu ketahanan kayu terhadap serangan dari
unsure-unsur perusak kayu dari luar seperti : jamur, rayap, bubuk, cacing laut dan
makhluk lainnya yang diukur dengan jangka waktu tahunan. Keawetan kayu ternyata
berbeda-beda pula, dan tergantung banyak sedikitnya zat di dalam kayu yang
merupakan racun bagi perusak-perusak kayu.
I -8
termakan oleh cepat cepat cepat
rayap
6 Serangan termakan Tidak Tidak Hampir Tak Sangat
oleh beberapa tidak seberapa cepat
macam serangga
(bubuk kayu)
c. Higroskopik
d. Serat Kayu
Serat kayu merupakan bagian dari sifat kayu, yang menunjukkan arah
umum sel-sel kayu di dalam kayu terhadap sumbu batang pohon
asal.Arah serat dapat ditentukan oleh arah alur-alur yang terdapat
pada permukaan kayu.Serat lurus, jika arah sel-sel kayu sejajar
dengan sumbu batang.Jika arah sel-sel kayu menyimpang atau
membentuk sudut terhadap sumbu panjang batang dikatakan kayu itu
berserat miring atau mencong. Serat miring atau mencong dapat
dibagi menjadi :
I -9
- Serat berpadu; bila batang kayu terdiri dari lapisan-lapisan
yang berselang seling, menyimpang ke kiri kemudian ke kanan
terhadap sumbu batang. Contoh : kayu renghas, kapur.
- Serat berombak; serat-serat kayu yang membentuk gambaran
berombak. Contoh : kayu renghas, merbau.
- Serat terpilih; serat-serat kayu yang membuat gambaran
terpilin (puntiran), seolah-olah batang kayu dipilin mengelilingi
sumbu. Contoh : kayu, bintangur, kapur dammar.
- Serat diagonal; yaitu serat terdapat pada potongan kayu atau
papan, yang digergaji sedemikian rupa sehingga tepinya tidak sejajar
arah sumbu.
(GAMBAR)
e. Berat kayu
Berat suatu jenis kayu ditunjukkan dengan besarnya berat jenis kayu
yang bersangkutan. Berdasarkan berat jenisnya kayu dapat
digolongkan ke dalam kelas-kelas sebagai berikut :
f. Kekerasan kayu
I - 10
Kekerasan kayu pada umumnya terdapat hubungan langsung antara
kekerasan kayu berat kayu.Kayu yang keras juga termasuk kayu yang
berat. Berdasarkan kekerasan kayu, jenis-jenis kayu dapat
digolongkan sebagai berikut :
- Kayu sangat keras, contoh : balau
- Kayu keras, contoh : kulim, pilang
- Kayu sedang kekerasannya, contoh : mahoni, meranti dan lain-
lain
- Kayu lunak, contoh : pinus, balsa dan lain-lain
Kekuatan atau keteguhan tarik suatu jenis kayu ialah kekuatan kayu yang
dinyatakan tegangan tarik untuk menahan gaya-gaya yang berusaha
menarik kayu tersebut.Kekuatan tarik terbesar adalah pada arah sejajar
serat (σ tr¿ ). Kekuatan tarik tegak lurus serat (σ tr) lebih kecil dari pada
kekuatan tarik sejajar arah serat
I - 11
Keteguhan tekan suatu jenis kayu ialah kekuatan kayu untuk menahan
beban tekan.Keteguhan tekan dibedakan dalam dua macam tegangan
tekan yaitu tegangan tekan sejajar serat (σ tk ¿) dan tegangan tekan regak
lurus serat (σ tk).Tegangan tekan sejajar serat lebih besar dari pada
tegangan tekan tegak lurus serat.
c. Keteguhan geser
Yang dimaksud dengan keteguhan geser atau tegangan geser adalah suatu
ukuran kemampuan menahan gaya-gaya membuat suatu bagian kayu
bergeser.Tegangan geser dibedakan dalam tegangan geser sejajar serat (τ ¿
) dan tegangan geser tegak lurus serat (τ ❑).Pada tegangan geser tegak
lurus serat jauh lebih besar dari pada tegangan geser sejajar serat.
e. Kekakuan
f. Keteguhan belah
I - 12
Keteguhan belah adalah suatu ukuran kayu menahan gaya-gaya yang
berusaha membelah kayu. Tegangan belah adalah suatu tegangan yang
terjadi karena adanya gaya yang berperan sebagai baji.
kg
. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat mekanik kayu secara
cm2
garis besar dapat digolongkan 2 kelompok :
Keteguhan Keteguhan
Berat jenis kering lentur mutlak ( tekan mutlak (
Kelas kuat
udara kg kg
¿ )
cm2 cm2
I ≥ 0,90 ≥ 1100 ≥ 650
II 0,90 – 0,60 1100 – 725 650 – 425
III 0,60 – 0,40 725 – 500 425 – 300
IV 0,40 – 0,30 500 – 360 300 – 215
V < 0,30 < 360 < 215
I - 13
Komponen kimia di dalam kayu mempunyai arti yang penting, karena
menentukan kegunaan sesuatu jenis kayu.Susunan kimia kayu digunakan
sebagai pengenal ketahanan kayu terhadap serangan makhluk perusak kayu.
Pada umumnya komponen kimia kayu daun lebar dan kayu daun jamur terdiri
dari 3 (tiga) unsur :
- Unsur karbohidrat terdiri dari selulosa dan hemiselulosa
- Unsur non-karbohidrat terdiri dari lignin
- Unsur yang diendapkan dalam kayu selama proses pertumbuhan
dinamakan zat ekstraktif
Banyaknya air yang dikandung pada sepotong kayu disebut kadar air kayu
(Ka) dan dinyatakan dalam persen (%). Kandungan air kayu bervariasi antara
40 – 300%. Rumus penentuan kadar air :
I - 14
W b−W 0
Ka ( % ) = X 100 %
W0
W b = berat kayu basah atau berat kayu awal
Pengukuran kadar air kayu dapat pula dilakukan dengan menggunakan alat
Hidrometer (alat pengukur kadar air kayu). Keadaan air yang terdapat di
dalam kayu terdiri atas 2 macam, yaitu :
a. Air bebas, yaitu air yang terdapat dalam rongga-rongga sel, paling
mudah dan lebih dahulu keluar. Air bebas umumnya tidak
mempengaruhi sifat dan bentuk kayu kecuali berat kayu.
b. Air terikat, yaitu air yang berada di dalam dinding-dinding sel kayu,
sangat sulit untuk melepaskan. Zat cair pada dinding-dinding sel
inilah yang berpengaruh terhadap sifat-sifat kayu (penyusutan kayu).
Bila air bebas telah keluar dan air terikat masih tertinggal, maka
dikatakan kayu telah mencapai titik jenuh serat (Fiber Saturation
Point/FSP). Tingkatan titik jenuh serat untuk semua kayu jenis kayu
tidak sama, tetapi umumnya berkisar antara kadar air kayu 25-30%.
Pada kayu segarmaupun kayu dalam pemakaian maka dinding sel jenuh
dengan air dan pada akhirnya rongga sel akan terisi air bebas. Kadar air
maksimum tercapai bila semua rongga dinding sel dan rongga-rongga sel
telah jenuh dengan air.
1,5−BJ
Ka maksimum ( % )= X 100 %
1,5 x BJ
I - 15
1,5 = berat jenis zat kayu kering tanur = berat zat dinding sel kering tanur
BJ = berat jenis kayu berdasarkan berat dan volume, masing-masing pada
tanur
Jika kayu yang berada pada suatu atmosfer dengan kelembaban tertentu pada
akhirnya akan mencapai suatu kadar air yang tetap, disebut kadar air
keseimbangan (Equilibrium Moisture Content).
I - 16
D. KERUSAKAN DAN CACAT-CACAT KAYU
a. Kerusakan kayu
Faktor fisik, misalnya : udara, cahaya matahari, air, panas, api dan lain
sebagainya.
I - 17
Faktor mekanik, misalnya : pukulan, gesekan, tekanan dan lain
sebagainya.
Faktor kimia, misalnya : asam dan basa
1. Cacat mata kayu, pengaruh cacat mata kayu, yaitu : mengurangi sifat
keteguhan/kekuatan kayu, menyulitkan pengerjaan karena kerasnya
penampang mata kayu, mengurangi keindahan permukaan kayu,
menyebabkan lubang pada lembaran-lembaran finir.
2. Pecah dan belah, cacat-cacat ini akan mengurangi keteguhan tarik dan
keteguhan geser.
3. Pecah busur dan pecah gelang, pengaruh akibat cacat ini serupa
dengan pengaruh cacat belah dan pecah.
E. PENGERINGAN KAYU
Pengeringan kayu adalah proses untuk mengeluarkan air yang terdapat di dalam
kayu. Kadar air kayu memberikan pengaruh yang sangat besar dalam pemakaian
kayu.Oleh karena itu masalah pengeringan kayu merupakan faktor yang penting
pada kayu. Dengan adanya pengeringan kayu akan diperoleh keuntungan-
keuntungan sebagai berikut :
- Menjamin kesetabilan dimensi kayu
- Menambah kekuatan kayu
- Membuat kayu menjadi ringan
- Mencegah serangan jamur
I - 18
- Memudahkan pengerjaan kayu,antara lain : pengetaman,perekatan dan
finishing
Macam-macam pengeringan
1. Pengeringan alam-udara
Penyusunan ( penumpukan)
Penyusunan atau penumpukan kayu pada waktu pengeringan ada dua cara yaitu :
a. Penumpukan secara vertical : - penumpukan silang
- penumpukan sandar
I - 19
- penumpukan bersilang
- penumpukan segitiga
F. PENGAWETAN KAYU
Alasan mengapa kayu diawetkan,karena kayu memiliki kelas awet alami tinggi
sangat sedikit dan sulit didapat dalam jumlah banyak,selain itu harganya cukup
mahal,sedangkan kelas keawetan III dan IV cukup banyak.
I - 20
Macam-macam pengawetan :
- Pengawetan sementara ( remanen)
- Pengawetan tetap ( permanen)
Metode pengawetan
a. Pengawetan metode sederhana : - metode rendaman
- metode pencelupan
- metoda pemulasan
- metoda penyemprotan
- metode pembalutan
G. PEMILAHAN KAYU
Kayu , merupakan bahan alami yang berasal dari tumbuhan maka kayu memiliki
sifat-sifat yang berbeda, sehingga sebelum pengerjaan kayu harus dilakukan
pemilahan kayu agar diperoleh kayu yang memiliki kekuatan yang baik dan
keawetan yang baik pula. Pemilihan ada dua cara visual dan cara mekanik.
Pemilahan visual adalah cara pemilahan untuk memilih kayu agar sedikit
mungkin adanya cacat kayu,kemudian dinilai secara kualitatif pada keempat
sisinya serta kedua ujungya untuk menetapkan mutunya.kelas mutu kayu ada dua
yaitu kayu mutu A dan kayu mutu B
I - 21
No MUTU A MUTU B
.
1 Kadar air kering udara (12-18%,rata-rata Kadar air kering udara ≤ 30 %
15%)
2 Mata kayu : d1≤(1/6)h,d2≤(1/6)b,d1≤3.5 cm, Mata kayu :
d2≤3.5 cm d1≤(1/4)h,d2≤(1/4)b,d1≤ 5 cm, d2≤
5 cm
3 Wanvlak (Takikan) : el≤(1/10)b kalau b= Wanvlak : el≤(1/10)b kalau b= lebar
lebar balok. E2≤(1/10)h . kalau h =tinggi balok. E2≤(1/10)h . kalau h =tinggi
balok balok
4 Miring arah serat tgxx ≤1/10 Miring arah serat tgxx ≤1/7
5 Retak-retak : hr≤ (1/4)b,ht≤ (1/5)b Retak-retak : hr≤ (1/3)b,ht≤ (1/4)b
I - 22
d. Beban standart beratnya tergantung ukuran kayu dan berat jenis papan/balok
yang akan dipilah.
- Bentang diambil 244 cm,yaitu sama dengan panjang panil kayu lapis.untuk
bentang ini dibutuhkan beban standar berkisar antara 4-20 kg bagi ukuran
yang biasa digunakan untuk konstruksi.
Muatan tetap adalah muatan yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan bergerak
yang bersifat tetap atau terus menerus. Sedangkan muatan tidak etap adalah
muatan uang berlangsung kurang dari 3 bulan dan beban bergerak yang bersifat
tidak tetap.
I - 23
Konstruksi terlindung adalah konstruksi yang dilindungi dari perubahan udara
yang besar,hujan dan matahari,sehingga tidak akan menjadi basah dan kadar
airnya tidak akan berubah-ubah banyak.
Mempersiapkan contoh untuk menentukan berat jenis kering udara dari suatu
kelompok batang-batang kayu,pada umumnya pengambilan contoh harus
dilakukan demikian rupa,sehingga sifat-sifat dari contoh itu mendekati sifat rata-
rata dari seluruh kelompok. Oleh sebab itu dari suatu kelompok batang-batang
kayu diambil tanpa memilih dari tempat-tempat yang berlainan sekurang lima
batang coba. Dari masing-masing batang coba dibuat dua benda coba yang
ukurannya 1 cm x 8 cm x 10 cm,diambil dari kedua ujung batang coba tersebut.
Dari benda-benda coba tersebut dapat ditentukan berat jenis kering udara serta
kadar airnya.
σlt 170 g
σtk//=σtr// 150 g
σtk tegak lurus 40 g
τ// 20 g
g = berat jenis kering
I - 24
Tabel 6.Modulus Elastisisat ( Modulus Of Elastisity/MOE)
a. Faktor 2/3
a.1. Untuk konstruksi yang selalu terendam dalam air.
a.2. Untuk bagian konstruksi yang tidak terlindung,dan kemungkinan kadar
besar air kayu akan selalu tinggi.
b. Faktor 5/6
untuk konstruksi tidak terlindung,tetapi kayu itu dapat mengering dengan
cepat.
I - 25
a. Untuk bagian konstruksi yang tegangannya diakibatkan oleh muatan tetap dan
muatan angin.
tk = tekan
Perlemahan
I - 26
tidak tertutup,maka lubang-lubang tersebut harus diperhitungkan sebagai
perlemahan.
Berat : d gr berat : d1 gr
γ = d/abc γ 1= d1/a1 b1 c1
Kesimpulan :
I - 27
γ < < < kecil : arti :kayu lemah
2. Sifat Hygroskopis
Kadar lengas x
Kadar air dalam kayu
x= [(1,15d-d1)/d1].100%
3. Sifat mekanis
Sifat potensi gaya-gaya dalam kayu
keterangan :
1. Gaya axial = A = longitudinal
2. Gaya radial = R = tegak lurus serat
3. Gaya tangensial
I - 28
→ mempengaruhi modulus kenyal ε kuat tarik σ trk , kkuat desak σdsk , kuat
lentur dan puntiran.
II. Gambarkan grafik hubungan σtrk kuat tarik dan ε modulud kenyal dari baja
dan kayu
Jawab :
Σ = tegangan (kg/cm2)
IV. Gambarkan diagram tegangan lentur dari suatu penampang balok kayu b/h ,
dengan beban merata.
I - 29
Keterangan gambar :
A : balok kayu dengan dimensi
B : diagram tegangan lentur fungsi kudrat
→diatas AS balok : Tekan
→dibawah AS balok : Tarik
C : diagram tegangan lentur yang dimodifikasi
→di atas AS balok (sepanjang x) = Tekan
→di bawah AS balok (sepanjang h-x) = Tarik
Gambar B
2/3 σdskx = ½ σtrk (h-x) σtrk/σdsk = n
4x = 3 σtrk/σdsk (h-x) kayu lebih kuat menahan tarik
4x = 3n(h-x) daripada desak
x/h = 3n/4+3n σtrk // σdsk //
n = σtrk/σdsk = 2-2.5
σtrk = 2σdsk
gambar C
diperoleh hubungan
Keterangan gambar :
I - 30
Pembeban kejut
Sekonyong-konyong : beberapa detik saja
Δ faktor pengali σ = 1.8 s/d 2
Jangka pendek
Beberapa menit saja
Pada pengujian laboratorium
Faktor pengali σ = 1,5 s/d 1,8
Jangka sedang
Lama pembebanan satu tahun
Pembebanan pada perancah
Jangka panjang
Lama pembebanan 10 tahun
σ= M/W W=1/6bh2
σ=M/I I=1/12bh3
I - 31
2) σtekan =σtarik// = 150g(kg/cm2)
3) σtekan ┴ = 40g (kg/cm2)
4) τ// = 20g (kg/cm2)
I - 32
RESPONSI, TANYA JAWAB PENYELESAIAN SOAL
Sifat-sifat kayu
Sifat-sifat kayu ada 3, diantaranya:
1. Sifat physic
2. Sifat hygroscopis perlu diperhatikan dalam perancangan konstruksi kayu
3. Sifat mekanis
1. Keuntungan
Kekuatan tinggi, berat ringan
Daya tahan tinggi terhadap kimia dan listrik
Mudah dikerjakan dan relatif murah
Mudah diganti dan dilipat dalam waktu singkat
2. Kerugian
Tidak homogen
1
I= bh3
12
δ=?
I - 33
Mudah terbakar
Kriteria Perencanaan
δ > δ hitungan
δ = momen
ω = momen tahanan
I - 34
a. Dengan paku
b. Dengan baut Tabel I dan II PKKI 1961 (Hal. 61)
c. Sambungan gigi
1. Tegangan lentur (δlt = 130 kg/cm2)
2. Tegangan tekan sejajar (δtk = 110 kg/cm2)
3. Tegangan tarik sejajar (δtrk = 110 kg/cm2)
4. Tegangan tekan tegak lurus (δtk = 30 kg/cm2)
5. Tegangan geser (δ = 110 kg/cm2)
Rabu
Jawab:
1. Sifat Physis
2. Sifat Hygroskopis
3. Sifat Mekanis
Penjelasan:
1. Sifat Physis
berat kering d1 gr
γ 1= =
volume kering a1. b 1. c 1 cm3
Dilaboratorium c1
c
b b
b oven (24 jam) b1
a a1
I - 35
Ditimbang Ditimbang
Berat = d gr Berat = d1 gr
d gr d1 gr
γ= γ 1=
a . b .c cm3 a 1.b 1. c 1 cm3
Kesimpulan :
γ 1 <<< kecil arti kayu lemah
γ 1 >>> besar arti kayu kuat
2. Sifat Hygroskopis
Kadar lengas (x)
Kandungan air dalam kayu
1,15 d−d 1
x= .100 %
d1
dimana:
x = Kadar lengas kayu (%)
d = Berat benda mula-mula (gr)
d1= Berat benda kering udara (gr)
3. Sifat Mekanis
Sifat potensi gaya-gaya yang ada pada kayu
Balok Kayu
2 1
Sejajar serat
3 T
Keterangan:
I - 36
1. Axial = A atau L Longitudinal
2. Radial = ⏊ serat R
3. Tangensial = menyinggung arah serat
Gaya-gaya :
A (L) ; R ; dan tan mempengaruhi harga modulus kenyal ε. Kuat tarik (τ tr); kuat
desak (τds ¿ lentur dan puntiran.
Soal II
Gambarkan sket hubungan kuat tarik Kuat tarik (τ tr) dan modulus kenyal
ε dari kayu danbaja!
Jawab:
Kayu Baja
kg
σh ¿ σ putus Kuat tarik ( ¿
cm2
∆l ∆l
ε ε= ε=
l l
Keterangan;
L = panjang (m)
∆l = selisih panjang (m)
∆l m
ε= = tanpa satuan
l m
I - 37
Soal III
Jawab:
*Kayu lebih tahan menahan gaya geser ⏊ daripada gaya geser ∕∕, sehingga kayu
jarang utuh akibat gaya geser.
Soal IV
Gambarkan diagram tegangan lentur kayu dari suatu penampang balok dengan beban
merata!
Jawab:
t
A q( ¿ Potongan A-A
m
A
h
m (+)
b
σtk σtk
Fb Fungsi
I - 38
h x kuadran
dimodifikasi
Fa
b σtr σtr
A B C
Keterangan gambar:
Gambar b
Luas Fb = luas Fa
2 1
σds . x= σh ( h−x )
3 2
σtr
2. 2. x = 3. ( h−x )
σds
4x = 3.n (h-x)
σtr
n=
σds
x n2+ 1
=
h ( n+1 )2 ¿
¿
Gambar c
x n2 + 1
= Diagram Trapesium
h ( n+1)2
I - 39
σtr
n=
σds
Soal V
Jawab:
- Faktor pengali σ
- Waktu pembebanan
2
1.8
1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Soal VI
Sebutkan faktor faktor pengali untuk angka angka tegangan pada kayu pada tabel 3
PPKI 61.
Jawab :
1. Faktor mutu α
2. faktor keadaan β
I - 40
Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
kuat kuat kuat kuat kuat
1 2 3 4 5 Jadi,
Tr 150 100 75 50 - 130
tk//=tr//=(kg/cm²) 130 85 60 45 - 110
tk⏊(kg/cm²) 40 25 15 10 - 30
(kg/cm²) 20 12 8 5 - 15
Angka angka di tabel harus digandakan (dikalikan) dengan ketiga faktor tersebut.
1. Faktor mutu α
Mutu a = 1
Mutu b = 0,75
2. Faktor keadaan β
2/3 = terendam air, tidak terlindung, kadar lengas tinggi
5/6 = kayu mengering dengan cepat, kadar lengas tinggi
3. Faktor sifat muatan ɣ
5/4 = bagian konstruksi dengan muatan tetap dan angin, bagian konstruksi
dengan muatan tetap dan tidak tetap.
I - 41