Anda di halaman 1dari 1

Nama : Widi Nugraha Ady

NPM : 24067119019
Prodi : Pendidikan Fisika

Tugas Pra-UTS Mekanika


Resume Artikel
Judul Artikel : Desain Alat Tes Penalaran Ilmiah Topik Gerak Harmonik Sederhana

Pemikiran ilmiah merupakan salah satu keterampilan abad ke-21 yang diharapkan dapat
diajarkan di kelas sains sebagai upaya untuk mempersiapkan siswa agar berhasil menghadapi
globalisasi dan teknologi yang perkembangannya sangat pesat. Jika kemampuan berpikir secara
ilmiah yang dimiliki siswa rendah, maka siswa tidak akan mampu menangani hal baru masalah dan
rencana investigasi untuk memecahkan masalah sains, teknik, dan sosial dalam kehidupan nyata.
Berpikir kritis secara ilmiah adalah seperangkat kemampuan dalam melaksanakan praktik
ilmiah yang berkaitan dengan pengumpulan dan analisis bukti, dan kemudian digunakan untuk
menghasilkan argumen berbasis bukti kohesif . Oleh karena itu, berpikir secara ilmiah adalah
kemampuan berfikir dan bernalar yang dibutuhkan siswa untuk mengkonstruk suatu konsep dalam
suatu pembelajaran kegiatan yaitu melalui proses inkuiri ilmiah sehingga siswa dapat berhipotesis,
menentukan variabel, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik
kesimpulan logis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan model
pembelajaran 4D (define, design, develop, and disseminate), namun penelitian ini terbatas hanya
pada 2D (define and design).
Langkah pertama pada tahap define adalah dengan melakukan studi pustaka pada buku, jurnal, dan
penelitian yang telah dilakukan terkait dengan penalaran ilmiah. Terdapat delapan dimensi penalaran ilmiah
siswa yaitu variabel kontrol, proporsi dan rasio, probabilitas, penalaran korelasional, penalaran deduktif,
penalaran induktif, penalaran kausal, dan penalaran hipotetis-deduktif. Kontrol variabel digunakan untuk
merancang dan melakukan percobaan.
Probabilistik adalah keadaan di mana kita mengambil beberapa angka, kemudian diulangi untuk
menghasilkan angka yang akurat nomor dengan melakukan beberapa pengulangan. Penalaran deduktif
merupakan cara mendeskripsikan kesimpulan dari pernyataan atau fakta yang dianggap benar dengan
menggunakan logika. Penalaran deduktif dapat membantu siswa mengenali konflik kognitif dan
menyelesaikannya.
Studi kasus dilakukan untuk mengetahui profil keterampilan penalaran ilmiah yang dimiliki siswa
saat ini. Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat hasil ilmiah siswa kemampuan penalaran rendah di semua dimensi.
Nilai rata-rata penalaran ilmiah siswa menjadi kategori rendah adalah 22,32. Oleh karena itu, diperlukan
instrumen tes yang dapat menelusuri penalaran ilmiah siswa tentang konsep fisika.
Analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi materi pelajaran dalam perangkat pembelajaran
dikembangkan agar konsep pembelajaran lebih sistematis dan relevan antara satu konsep dengan konsep lain.
Dan Tujuan pembelajaran merupakan tujuan yang ingin dicapai siswa dalam sebuah kegiatan belajar. Tujuan
pembelajaran disusun berdasarkan analisis konseptual. Dalam kurikulum terdapat kompetensi dasar yang
dijadikan acuan perumusan yaitu indicator, kompetensi, dan prestasi.
Desain instrumen tes berpikir secara ilmiah yang digunakan terdiri dari 24 item, dua tingkat, tes
pilihan ganda. Peneliti mengharapkan pengembangan instrumen tes penalaran ilmiah dilakukan untuk topik
Fisika lainnya sehingga Hubungan antara penalaran ilmiah dengan pembelajaran Fisika dapat diketahui.

Anda mungkin juga menyukai