Anda di halaman 1dari 29

LITERASI SA INS

FAJAR NUR’AINI (K4317027)

IVANANDA RENNAR SARI (K4317031)

MAULIKA JUNIA M. R. (K4317038)

NURI ISNAINI (K4317046)

RATNA RAHAYU (K4317050)


Agenda Style
01 DEFINISI

02 INDIKATOR

03 CARA MENGUKUR

04 INSTRUMEN PENGUKURAN

05 CARA PEMBERDAYAAN
DAN SOLUSI
DEFINISI
LITERASI
SAINS
Literasi sains berasal dari gabungan dua kata Latin yaitu literatus
artinya ditandai dengan huruf, melek huruf, atau berpendidikan
dan scientia, yang artinya memiliki pengetahuan
PISA mendefinisikan literasi sains sebagai kapasitas untuk menggunakan
pengetahuan dan kemampuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan
dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dan data-data yang ada agar
dapat memahami dan membantu peneliti untuk membuat keputusan tentang
dunia alami dan interaksi manusia dengan alamnya.
TIGA DIMENSI SAINS

DIMENSI KONTEN DIMENSI PROSES DIMENSI APLIKASI


bidang aplikasi sains meliputi
pada konsep-konsep kunci dari Tiga fokus penilaianyakni
penerapan sains dalam setting
sains yang diperlukan untuk meliputi kegiatan:
personal, sosial dan global
memahami fenomena alam dan mengidentifikasi pertanyaan
bidang penilaian (assessment)
perubahan yang dilakukan ilmiah, menjelaskan fenomena
dimana butir-butir soal pada
terhadap alam melalui aktivitas secara ilmiah dan menggunakan
penilaian pembelajaran sains,
manusia bukti ilmiah.
S c i e n c e Te c h n o l o g y E n g i n e e r i n g A r t s M a t h e m a t i c s
INDIKATOR
LITERASI
SAINS
Untuk mengkategorikan kemampuan mengidentifikasi pendapat ilmiah yang valid;
peserta didik dalam literasi sains
maka digunakan indikator dalam
menentukan kemampuan literasi melakukan penelusuran literatur yang efektif;
sains. Indikator yang digunakan
merujuk dari indikator kemampuan
memahami elemen-elemen desain penelitian dan
literasi sains menurut Gormally et al. bagaimana dampaknya terhadap temuan/ kesimpulan;
(2012: 365) dalam Winata dkk.
(2018: 60-61).
membuat grafik secara tepat dari data;

memecahkan masalah menggunakan keterampilan


kuantitatif, termasuk statistik dasar;

memahami dan menginterpretasikan statistik dasar;

melakukan inferensi, prediksi, dan penarikan kesimpulan


berdasarkan data kuantitatiff
Menurut National Science Teacher Association /NSTA (1971) individu yang literat
sains adalah orang yang menggunakan konsep sains, keterampilan proses, dan nilai
dalam membuat keputusan sehari-hari kalau ia berhubungan dengan orang lain atau
dengan lingkungannya, dan memahami interelasi antara sains, teknologi dan
masyarakat, termasuk perkembangan sosial dan ekonomi.
CARA
MENGUKUR
LITERASI
SAINS
Penilaian literasi sains
yaitu menilai
pemahaman peserta
didik terhadap konten
sains, proses sains, dan
konteks aplikasi sains
Penelitian pengembangan
instrumen evaluasi berbasis
literasi sains menggunakan
desain penelitian Sugiyono (2013:
434) yang telah disederhanakan
kedalam tiga tahapan utama,
yaitu:

(a) tahap studi pendahuluan;


(b) tahap studi pengembangan;
(c) tahap evaluasi.
INSTRUMEN
PENGUKURAN
LITERASI
SAINS
Angket
Angket dalam dengan
skala Likert jawaban Pertanyaan
1-4 Ya/Tidak terbuka

Angket dalam Soal


skala setuju
/tidak setuju tertulis
ANG KET
Angket dalam
skala Likert 1-4
ANG KET
Angket dalam
skala Setuju/tidak setuju
ANG KET
Angket dengan jawaban
Ya /tidak
Soal
t er t ul i s
Instrumen untuk mengukur literasi sains siswa
dapat berupa soal pilihan berganda yang telah
dikembangkan oleh peneliti. Instrumen tersebut
harus sudah melewati tahap validasi oleh ahli
dan validasi item tes melalui proses uji coba
yang kemudian dianalisis melalui program
misalnya AnatesV4 dan IBM Statistik 22 untuk
mengetahui validitas, daya beda, tingkat
kesukaran soal, dan reliabilitas instrumen.
Soal
t er t ul i s Contoh instrument soal tertulis disampaikan oleh
Asyhari (2015) yang menggunakan soal pilihan
ganda yang terdiri dari 22 butir soal dengan
empat pilihan jawaban. Aspek pengetahuan yang
diukur merupakan pengetahuan mengenai materi
pencemaran lingkungan yang terdiri dari 3 sub-
materi, yaitu pencemaran udara, pencemaran air,
dan efek rumah kaca. Dan aspek kompetensi
yang diukur terdiri dari tiga indikator kompetensi
yaitu mengidentifikasi isu ilmiah, menjelaskan
fenomena ilmiah, dan menggunakan bukti ilmiah.
Per t anyaan
t er b uka
Pertanyaan terbuka lebih mengarah pada
penilaian kemampuan siswa yang diambil dari
jawaban siswa. Metode yang digunakan dapat
melalui wawancara secara langsung kemudian
jawaban siswa yang berupak penjelasan dapat
dikategorikan
Kategori pertanyaan terbuka

Skor 3 Jawaban
benar
menggambarkan
Skor 2 Setengah jawaban dan
benar, pemahaman yang
menunjukkan benar
pemahaman
Skor 1 Jawaban yang benar
salah dan alasan namun tidak
tidak mencerminkan memberikan
pemahaman yang alasan yang
sesuai memadai
Cara Pemberdayaan
Literasi Sains
Upaya-upaya yang dapat dilakukan agar
literasi sains meningkat yaitu
1. menerapkan pendekatan dan model
Presentation
pembelajaran sains yang tepat
mengutamakan pengembangan sikap,
gagasan dan keterampilan proses yang
menekankan pada pendekatan
penemuan ilmiah.
2. Guru harus mampu membuat
instrument evaluasi yang berbasis
literasi sains.
3. Bagi siswa harus ada minat dan
motivasi, intensitas belajar yang tinggi
serta sikap sains yang harus terus
dikembangkan (Utami, 2018).
Solusi permasalahan
Literasi Sains
Salah satunya permasalahan literasi sains adalah
proses pembelajaran yang belum bisa
memfasilitasi
Presentation
secara optimal untuk melatih literasi
saintifik siswa. Sebagai contoh siswa belum
dibiasakan untuk mengembangkan pertanyaan
penyelidikan dan eksperimen yang dilakukan
masih bersifat verifikasi terhadap buku pelajaran
(textbook). Kebiasaan proses pembelajaran seperti
ini bisa mengakibatkan literasi saintifik siswa
menjadi rendah. Kerendahan literasi saintifik
timbul karena siswa cenderung merasa puas
mendapat pengetahuan setelah mengikuti
pembelajaran meskipun belum sampai memiliki
penguasaan. Sementara pembelajaran terkesan
mengajak siswa untuk menghafal pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Asyhari, Ardian, Risa Hartati. (2015). Profil Peningkatan Kemampuan
Literasi Sains Siswa Melalui Pembelajaran Saintifik. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika. Vol 04 (2). H: 179-191
Fuadah, H., Ani, R. H. (2017). Pengembangan Alat Evaluasi Literasi
Sains untuk Mengukur Kemampuan Literasi Sains Siswa
Bertema Perpindahan Kalor dalam Kehidupan. Lembaran Ilmu
Pendidikan, 46(1): 51-59
Maturradiyah , N. & Rusilowati , A(2015). Analisis Buku Ajar Fisika
Sma Kelas Xii Di Kabupaten Pati Berdasarkan Muatan Literasi
Sains. Unnes Physic Education Journal 4 (1) (2015)
OECD. (2009). Take the test Sample Question From OECD’s PISA
Assessments. OECD Publishing
OECD (2016), PISA 2015 Assessment and Analytical Framework:
Science, Reading, Mathematic and FinancialLiteracy, PISA,
UNEP (2012), 21 Issues for the 21st Century: Result of the UNEP
Foresight Process on Emerging Environmental Issues, United
Nations Environment Programme (UNEP), Nairobi, Kenya
Winata, A., Cacik, S., & W., I. S. R. (2018). Kemampuan Awal Literasi
Sains Peserta Didik Kelas V Sdn Sidorejo I Tuban Pada Materi
Daur Air. Jtiee, 2(1), 58–64.
Simple Portfolio
Yuliati, Y. (2017). Literasi Sains dalam Pembeajaran IPA. Jurnal
Cakrawala Pendas, 3(2):21-28
Presentation
Thank You
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai