Anda di halaman 1dari 5

ERIKA SETIYAWATI

85875704
TUGAS TUTORIAL 2 PDGK4503
1. Alat Reproduksi Laki-laki:
1) Testis:
Fungsi: Tempat produksi sperma dan hormon testosteron. Sperma
diproduksi dalam tubulus seminiferus dan berkembang di epididimis
sebelum siap untuk fertilisasi.
2) Epididimis:
Fungsi: Tempat penyimpanan dan pematangan sperma. Sperma yang
diproduksi di testis melewati epididimis untuk menjadi lebih matang
dan bergerak.
3) Saluran Reproduksi:
Vas Deferens: Saluran yang membawa sperma dari epididimis menuju
vesikula seminalis.
Vesikula Seminalis dan Kelenjar Bulbourethral: Menghasilkan cairan
yang menyusun sebagian besar semen. Cairan ini memberikan nutrisi
dan mendukung pergerakan sperma.
4) Penis:
Fungsi: Organ eksternal yang digunakan untuk mengantarkan sperma
ke dalam vagina selama hubungan seksual. Selain itu, juga sebagai
saluran untuk mengeluarkan urine.
Alat Reproduksi Perempuan:
1) Ovarium:
Fungsi: Tempat produksi sel telur (ovum) dan hormon estrogen dan
progesteron yang mengatur siklus menstruasi dan mempersiapkan
tubuh untuk kehamilan.
2) Saluran Reproduksi:
Saluran Tuba Fallopi (tuba uterina): Saluran yang menghubungkan
ovarium dengan uterus, tempat pembuahan biasanya terjadi.
Uterus (Rahim): Tempat di mana janin berkembang selama
kehamilan. Juga sebagai tempat melekatnya plasenta dan tempat
pertemuan sperma dan sel telur.
3) Vagina:
Fungsi: Saluran penghubung dari rahim ke luar tubuh, tempat penis
dimasukkan selama hubungan seksual, dan sebagai tempat keluarnya
menstruasi.
4) Kelenjar Bartholin dan Kelenjar Skene:
Kelenjar Bartholin: Menghasilkan cairan pelumas untuk membantu
pelumas selama hubungan seksual.
Kelenjar Skene: Terletak di dekat uretra dan menghasilkan cairan yang
berfungsi sebagai pelumas.

2. a. Hewan dengan Jumlah Kromosom dari Besar ke Kecil:


1) Cacing Tanah (Lumbricus terrestris):
Jumlah Kromosom: 2n = 36
2) Kuda Nil (Hippopotamus amphibius):
Jumlah Kromosom: 2n = 64
3) Singa (Panthera leo):
Jumlah Kromosom: 2n = 38
4) Monyet Capuchin (Cebus capucinus):
Jumlah Kromosom: 2n = 54
5) Anjing (Canis lupus familiaris):
Jumlah Kromosom: 2n = 78
b. Jumlah Gamet F1 Menurut Hukum Mendel:
Menurut hukum Mendel, jika dalam pembentukan gamet pasangan gen induk
adalah MMBB (genotipe ayah) dan mmbb (genotipe ibu), maka pada F1 (generasi
pertama), akan terbentuk dua jenis gamet yang mungkin: satu dengan kombinasi
MmBb dan satu lagi dengan kombinasi Mmbb.
Gamet Ayah (MMBB) x Gamet Ibu (mmbb)

MB Mb
-----------------------
MB | MMBB | MmBB |
| -------------------- |
mB | MMBb | MmBb |

Dari diagram tersebut, kita dapat melihat empat kombinasi yang mungkin dari
gamet F1:
- MMBB
- MmBB
- MMBb
- MmBb
Jadi, terdapat empat macam jumlah gamet F1 yang mungkin dalam pasangan gen
tersebut.

3. Skenario pembelajaran yang tepat untuk mempermudah pembelajaran


pemanfaatan energi di Sekolah Dasar dapat mencakup beberapa langkah
berikut:
1) Pengenalan Konsep Energi:
Mulailah dengan pengenalan konsep dasar tentang energi. Jelaskan apa itu
energi dan mengapa energi penting bagi kehidupan sehari-hari.
2) Sumber Energi Alam:
Kenalkan siswa pada berbagai sumber energi alam, seperti biomasa, angin,
air, fosil, dan batuan nuklir. Gunakan gambar dan contoh sederhana untuk
membantu siswa memahami asal-usul energi dari setiap sumber.
3) Manfaat Energi dalam Kehidupan Sehari-hari:
Diskusikan cara-cara energi digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh-contoh termasuk penggunaan listrik untuk lampu, pemanfaatan
angin untuk pembangkit listrik angin, air untuk pembangkit listrik tenaga
air, dan sebagainya.
4) Perbandingan Sumber Energi:
Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap sumber energi. Bantu
siswa memahami dampak lingkungan dan keberlanjutan dari penggunaan
masing-masing sumber energi.
5) Kegiatan Praktis:
Sertakan kegiatan praktis yang melibatkan siswa, seperti membuat model
sederhana dari pembangkit listrik angin atau air, atau mengamati biomasa
dalam kehidupan sehari-hari.
6) Kunjungan ke Tempat Produksi Energi:
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mengadakan kunjungan ke
tempat-tempat seperti pembangkit listrik atau fasilitas pengolahan
biomasa. Ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
7) Diskusi tentang Konservasi Energi:
Diskusikan pentingnya konservasi energi dan cara-cara sederhana yang
dapat dilakukan oleh siswa di rumah dan sekolah untuk menghemat
energi.
8) Proyek Kolaboratif:
Dorong siswa untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek kecil yang
berkaitan dengan penggunaan energi di sekitar mereka. Misalnya, mereka
dapat membuat poster atau presentasi tentang sumber energi favorit
mereka.
9) Evaluasi dan Refleksi:
Akhiri pembelajaran dengan sesi evaluasi dan refleksi. Mintalah siswa
untuk berbagi pemahaman mereka tentang energi dan bagaimana mereka
dapat berkontribusi pada pengelolaan energi di lingkungan sekitar mereka.
10) Tautan dengan Mata Pelajaran Lain:
Hubungkan pembelajaran tentang energi dengan mata pelajaran lain
seperti sains, matematika, dan bahasa Indonesia untuk memberikan
konteks yang lebih luas dan mengintegrasikan konsep-konsep tersebut
dalam pemahaman siswa.

4. a. Untuk menghitung daya listrik yang dihasilkan oleh bendungan air, kita
dapat menggunakan rumus:
Daya Listrik=Gaya Gravitasi×Ketinggian×Debit Air
Namun, perlu diperhatikan bahwa debit air harus diubah ke dalam satuan waktu
(detik) karena daya diukur dalam watt, yang setara dengan joule/detik.
Debit Air (m3/s)=Volume Air/Waktu
Dalam hal ini, volume air per detik adalah 4 m3, dan waktu per detik adalah 1
detik.
Debit Air=4 m3/1s=4 m3/s
Selanjutnya, kita bisa menggunakan rumus daya listrik:
Daya Listrik=Gaya Gravitasi×Ketinggian×Debit
Daya Listrik=(10 m/s2)×(150 m)×(4 m3/s)
Daya Listrik=6000 Watt
Jadi, daya listrik yang dihasilkan oleh bendungan air tersebut adalah 6000 watt
atau 6 kilowatt.
b. Effisiensi kincir angin dinyatakan sebagai rasio antara energi keluar (output)
dengan energi masuk (input). Dalam hal ini, kita dapat menggunakan rumus
effisiensi:
Effisiensi=Energi Keluar / Energi Masuk
Effisiensi=0,55
Energi Masuk=10000 Joule
Kita dapat menggunakan rumus di atas untuk menentukan energi keluar
(output):
Energi Keluar=Effisiensi×Energi Masuk
Energi Keluar=0,55×10000 Joule
Energi Keluar=5500 Joule
Jadi, energi output yang dihasilkan oleh kincir angin adalah 5500 Joule.

Anda mungkin juga menyukai