Dengan menguasai lembaga intra kampus, PMII akan semakin meneguhkan perjuangannya dalam
menyalurkan aspirasi mahasiswa di segala lapisan baik akademisi, organisatoris hingga preman
kampus. Perlu diingat bahwa Perguruan Tinggi merupakan salah satu sarana yang dibuat dalam
meningkatkan pembangunan negara secara umum, oleh karena itu tak heran bahwa banyak
perubahan besar yang diawali dari gerakan lembaga kemahasiswaan ini. Adanya lapangan bola,
internet, pustaka hingga tempat parkir merupakan fasilitas yang diberikan karena adanya sebuah
permintaan yang dalam hal ini diajukan oleh mahasiswa secara umum dan disampaikan kepada
pihak birokrat melalui lembgaga kemahasiswaan jalur komunikasi antara mahasiswa dan birokrat
kampus. Ketika birokrat kampus serta lembaga-lembaga ini tidak mampu berkoordinasi dalam
mengaspirasikan harapan civitas kampus umum, maka akan timbul saling ketidakpercayaan,
stagnansi hingga kemerosotan akreditasi kampus dalam tataran akademis, fasilitas dan budaya.
Demikianlah paparan seputar kehidupan perkuliahan, dimana kampus dan mahasiswa
berada. Kampus bisa menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mengembangkan aktualisasi dan
apresiasinya sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini merupakan sisi positif yang dimiliki mahasiswa.
Kesempatan seperti ini tentu tidak dimiliki mereka yang tidak sempat belajar di kampus.
Sebagai bagian dari elemen mahasiswa, PMII memandang sangat vital keberadaan kampus,
tidak hanya semata-mata untuk tempat pembelajaran, tetapi juga sebagai wahana untuk menempa
dan mengembangkan bakat potensi yang dimiliki para anggotanya.