Konsep Askep Trauma Dada
Konsep Askep Trauma Dada
Definisi
Secara umum trauma toraks dapat didefinisikan sebagai suatu trauma yang
berpengaruh pada pada organ didalamnya, baik sebagai akibat dari suatu trauma
mekanisme fisiologis yang terlibat, kemajuan dalam modalitas imaging yang lebih
cedera ini (Mattox, et al., 2013; Marc Eckstein, 2014; Lugo,, et al., 2015).
Cedera pada parenkim paru sering terjadi pada pasien yang mengalami cedera
berat meliputi, kontusio, laserasi dan hematoma pada paru. Hemotoraks dan
Pneumotoraks juga merupakan cedera yang biasa terjadi pada pasien - pasien
beberapa dekade terakhir. Hal ini disebabkan oleh kemajuan dalam teknik
ini akan meningkatkan kemampuan deteksi dan identifikasi awal atas trauma
B. Penyebab
Trauma pada toraks dapat dibagi 2 yaitu oleh karena trauma tumpul 65% dan
trauma tajam 34.9 % (Ekpe & Eyo, 2014). Penyebab trauma toraks tersering
trauma akibat kecelakaan, ada lima jenis benturan (impact) yang berbeda, yaitu
depan, samping, belakang, berputar, dan terguling. Oleh karena itu harus
seperti trauma tusuk, berenergi sedang seperti tembakan pistol, dan berenergi
tinggi seperti pada tembakan senjata militer. Penyebab trauma toraks yang lain
adalah adanya tekanan yang berlebihan pada paru - paru yang bisa menyebabkan
sternum, rongga pleura saluran nafas intratoraks dan parenkim paru. Kerusakan
ini dapat terjadi tunggal ataupun kombinasi tergantung dari mekanisme cedera
(Gallagher, 2014).
C. Gejala
Gejala dada tidak seimbang saat mengembang dan mengempis adalah tanda paling jelas
seseorang mengalami trauma thorax. Saat menghirup napas, normalnya dada mengembang.
Namun, area yang mengalami trauma justru menjadi cekung.
Sementara saat menghembuskan napas, dada idealnya mengempis. Namun bagian dada yang
mengalami cedera justru mengembang.