Anda di halaman 1dari 21

N-3

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

MODUL I
PENGAMATAN BENDA JATUH

Nama : Fioni Citra Effendi (6102001148)

Hari, tanggal praktikum : Kamis, 08 Oktober 2020


Hari, tanggal penyerahan laporan : Kamis, 15 Oktober 2020
Asisten : Rizki Budiman, S.Si.

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG

2020
1. TUJUAN
1.1 Memahami dengan jelas peristiwa gerak jatuh bebas dan asumsi apa saja yang
ditetapkan dalam peristiwa tersebut.
1.2 Mengukur percepatan gravitasi (g)
2. DASAR TEORI
2.1 Gerak Jatuh Bebas
Gerak jatuh bebas adalah gerak yang timbul akibat adanya gaya gravitasi dan
benda tidak berada dalam kesetimbangan. Artinya benda terlepas dan tidak
ditopang oleh apapun dari segala sisi. Gambar di samping menunjukkan sebuah
benda yang jatuh. Terminologi jatuh bebas digunakan untuk benda yang jatuh
tanpa memilik kecepatan awal akibat suatu gaya (v – 0). Untuk menganalisis
gerakan ini, maka dapat dilihat bahwa gerakan hanya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi bumi. Bukan massa benda. Benda yang jatuh, semakin dekat ke
permukaan bumi, kecepatanya akan semakin bertambah. Mengapa? Karena benda
mengalami percepatan sebesar percepatan gravitasi bumi. Persamaan gerak yang
digunakan untuk menganalisis gerakan ini adalah persamaan gerak untuk gerak
lurus berubah beraturan. Dimana percepatan a, diganti menjadi g. Sehingga secara
sederhana persaman GLBB sebelumya dapat diubah menjadi sbb:
1
h=vot ± g t 2 , nilai Vo = 0
2
sehingga,
1 2 2h
h= g t → t=
2 g √
keterangan:
h = ketinggian melempar (m)
vo = kecepatan awal (m/s)
t = waktu (s)
g = percepatan gravitasi (m/ s2 ¿a
2.2 Energi Elastis dan Elastistitas
Dalam fisika, elastisitas (dari Yunani ἐλαστός"ductible") adalah
kecenderungan bahan padat untuk kembali ke bentuk aslinya setelah terdeformasi.
Benda padat akan mengalami deformasi ketika gaya diaplikasikan padanya. Jika
bahan tersebut elastis, benda tersebut akan kembali ke bentuk dan ukuran awalnya
ketika gaya dihilangkan. (wikipedia,2010)
Energi elastis adalah energi potensial mekanik yang disimpan dalam
konfigurasi material atau sistem fisik karena mengalami deformasi
elastis karena pekerjaan yang dilakukan padanya. Energi elastis terjadi ketika
benda-benda dikompresi secara tidak permanen, diregangkan atau secara
umum berubah bentuk dengan cara apa pun. Teori elastisitas terutama
mengembangkan formalisme untuk mekanisme benda dan bahan padat (Namun
perlu diperhatikan, pekerjaan yang dilakukan oleh karet gelang yang diregangkan
bukanlah contoh energi elastis. Ini adalah contoh elastisitas entropik). Persamaan
energi potensial elastis digunakan dalam perhitungan posisi kesetimbangan
mekanis . Energi tersebut bersifat potensial karena akan diubah menjadi bentuk
energi lain, seperti energi kinetik dan energi bunyi , ketika benda dibiarkan
kembali ke bentuk semula (deformasi) oleh elastisitasnya . (wikipedia,2020)
2.3 Gravitasi
Pada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan bahan pembahasan
yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles, pernah mengatakan
bahwa benda yang beratnya lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda
yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi pandangan orang-orang
yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang lebih
berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan yang berarti laju jatuhnya
benda sebanding dengan berat benda tersebut. Mungkin sebelum mempelajari
pokok bahasan ini, kita juga berpikiran demikian (Jomka, 2011).
Percepatan gravitasi berbeda dari satu tempat ke tempat lain tergantung
ketinggian dan kondisi geologi. Satuan percepatan rata-rata gravitasi bumi yang
disimbolkan sebagai g 2 menunjukkan rata-rata percepatan yang dihasilkan
medan gravitasi pada permukaan Bumi (permukaan laut). Dalam fisika, nilai
percepatan gravitasi standar (g) didefinisikan sebagai 9,806.65 m/s2 (meter per
detik2 ), atau 32,174.05 kaki per detik2 Pada ketinggian p menurut International
Gravity Formula (www.wikipedia.com, 2010: 1).
3. ALAT YANG DIBUTUHKAN
3.1 Smartphone yang terdapat aplikasi phypox (1 buah)
3.2 Uang koin (2 buah)
3.2.1 Uang koin Rp. 1000
3.2.2 Uang koin Rp. 100
4. DATA PENGAMATAN
Tabel 4 Benda Jatuh Phyphox
Lampiran 1
I. Koin Rp. 1000, dari ketinggian 2 meter

Percobaan Waktu (sekon) Referensi g (m/ s2 ¿


0,640

1 9,765625

2 0,645 9,6148068025

3 0,651 9,4383920755

4 0,654 9,3519999252

5 0,626 10,2073104758
II. Koin Rp. 100, dari ketinggian 2 meter

Percobaan Waktu (sekon) Referensi g (m/ s2 ¿

1 0,611 10,7146396801

2 0,649 9,4966536167

3 0,631 10,0461873463

4 0,615 10,5757155133

5 0,634 9,9513379574
III. Koin Rp. 1000, dari ketinggian 1 meter

Percobaan Waktu (sekon) Referensi g (m/ s2 ¿

1 0,452 9,7893335422

2 0,427 10,9691820829

3 0,463 9,329707181

4 0,469 9,0925209469

5 0,455 9,6606690013
IV. Koin Rp. 100, dari ketinggian 1 meter

Percobaan Waktu (sekon) Referensi g (m/ s2 ¿

1 0,468 9,1314193878

2 0,458 9,5345245133

3 0,470 9,0538705297

4 0,449 9,9205857114

5 0,437 10,4729039792
Lampiran 2

I. Koin Rp. 1000, dari ketinggian 2 meter

Percobaan Energy 2 (%) Referensi

1 70,2%

2 68,7%

3 79,5%

4 51,9%

5 56,3%
II. Koin Rp. 100, dari ketinggian 2 meter

Percobaan Energy 2 (%) Referensi

1 77,3%

2 79,2%

3 56,3%

4 55,2%

5 77,5%
III. Koin Rp. 1000, dari ketinggian 1 meter

Percobaan Energy 2 (%) Referensi

1 32,3%

2 21,6%

3 40,2%

4 30,8%

5 37,5%
IV. Koin Rp. 100, dari ketinggian 1 meter

Percobaan Energy 2 (%) Referensi

1 24,8%

2 35%

3 48,6%

4 32%

5 41,1%
5. ANALISA DAN PERHITUNGAN
Menurut analisa saya, berdasarkan tabel data lampiran 1 (mencari nilai
gravitasi), pada ketinggian 2 meter, koin Rp 1.000 hampir kelima percobaan
mendekati percepatan gravitasi 9,8 m/s 2, hanya pada percobaan 5 mendapatkan hasil
10,2 m/s 2. Lalu, pada ketinggian 2 meter koin Rp 100 juga kelimanya hampir
mendekati percepatan gravitasi dengan data yang lebih dominan 10 m/ s2 dalam
percobaan pertama, kedua, dan keempat. Jika ditinjau lebih lanjut dari hasil
percobaan di ketinggian 2 meter ini sudah dapat membuktikan percepatan gravitasi
sebesar 9,8 m/ s2 yang bisa dilihat dari rata – rata yang mendekati di data pertama
(koin Rp 1000) dan data kedua (Rp 100) yaitu 9,7 m/ s2 dan 10,1 m/ s2 berturut –
turut. Kemudian, untuk ketinggian 1 meter pada koin Rp 1.000 kelima data sudah
mendekati 9,8 m/ s2 dengan rata – rata data 9,8 m/ s2. Lalu pada koin Rp 100,
keempat data di rentang 9 m/ s2 dan data kelima dengan 10 m/ s2 memiliki rata –
rata percepatan gravitasi 9,6 m/ s2 yang hampir mendekati 9,8 m/ s2 . Dari keempat
rata – rata data, didapati rata – rata keempat data 9, 8 m/ s2 .Dalam kondisi ketinggian
berbeda, dan jenis koin yang berbeda pula tidak akan mempengaruhi nilai percepatan
gravitasi 9,8 m/ s2 .
Kemudian, pada data lampiran ke 2, percobaan pada ketinggian 2 meter pada
koin Rp 1.000 maupun Rp 100 memiliki interval energi 2 yang dihasilkan antara
50% sampai 70% sedangkan pada percobaan ketinggian 1 meter, memiliki kisaran
20% sampai 48%. Hal ini disebabkan, energi yang terdeformasi menjadi bentuk lain
(karena pada saat benda jatuh bebas tidak dapat kembali ke tinggi nya semula)yang
pada kenyataannya koin berbunyi setelah bertumbukkan dengan permukaan lantai,
energi yang hilang terdeformasi menjadi energi bunyi. Pada ketinggian 2 meter
selisih energi 1 dan 2 (energi yang bersisa) lebih kecil nilainya dibanding pada
ketinggian 1 meter hal ini disebabkan pada ketinggian yang lebih tinggi, bunyi koin
lebih terdengar nyaring dibanding bunyi koin yang ada di ketinggian lebih rendah.
Perhitungan Percobaan 1 dan 2 Sebagai Berikut;
6. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan serta analisis yang dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa, benda yang jatuh bebas, dalam keadaan kecepatan 0 di
ketinggian apa pun, dan massa berapapun tidak akan mempengaruhi gaya gravtasi.
Serta, saat benda mengalami gerak jatuh bebas, benda mengalami peristiwa energi
yang terdeformasi pada saat bertumbukan dengan tanah menjadi energi yang lain.
7. REFERENSI
Anonim.2012.Bahan Kuliah Fisika Untuk Universitas.https://marojahantampubolon
.files.wordpress.com/2012/06/pagefrom_bahan-kuliah-fisika-untuk-
universitas.pdf

Rachmad Resmiyanto.TT.file:///Users/Fioni/Downloads/1557-3246-1-SM.pdf.

Jejak Langkah.2015.Tumbukan Elastis dan Tumbukan Tidak Elastis.


http://hasanlyha97.blogspot.com/2015/10/tumbukan-elastis-dan-tidak-
elastis.html

Anonim.2010.Gravitasi.https://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasi

Anonim.2020.Energi Elastis. https://translate.google.com/translate?


u=https://en.wikipedia.org/wiki/Elastic_energy&hl=id&sl=en&tl=id&client
=srp&prev=search
N-3
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PERCOBAAN KREATIF

MODUL I
PENGAMATAN BENDA JATUH

Nama : Fioni Citra Effendi (6102001148)

Hari, tanggal praktikum : Kamis, 08 Oktober 2020


Hari, tanggal penyerahan laporan : Kamis, 15 Oktober 2020
Asisten : Rizki Budiman, S.Si.

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG

2020
1. TUJUAN
1.1 Memverifikasi waktu tempuh pada lintasan yang bebeda pada ketinggian
yang sama.
1.2 Menhitung percepatan gravitasi.
2. DASAR TEORI
2.1 Gerak Jatuh Bebas
Gerak jatuh bebas adalah gerak yang timbul akibat adanya gaya gravitasi dan
benda tidak berada dalam kesetimbangan. Artinya benda terlepas dan tidak
ditopang oleh apapun dari segala sisi. Gambar di samping menunjukkan sebuah
benda yang jatuh. Terminologi jatuh bebas digunakan untuk benda yang jatuh
tanpa memilik kecepatan awal akibat suatu gaya (v – 0). Untuk menganalisis
gerakan ini, maka dapat dilihat bahwa gerakan hanya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi bumi. Bukan massa benda. Benda yang jatuh, semakin dekat ke
permukaan bumi, kecepatanya akan semakin bertambah. Mengapa? Karena benda
mengalami percepatan sebesar percepatan gravitasi bumi. Persamaan gerak yang
digunakan untuk menganalisis gerakan ini adalah persamaan gerak untuk gerak
lurus berubah beraturan. Dimana percepatan a, diganti menjadi g. Sehingga secara
sederhana persaman GLBB sebelumya dapat diubah menjadi sbb:
1
h=vot ± g t 2 , nilai Vo = 0
2
sehingga,
1 2h
h= g t 2 → t=
2 g√
keterangan:
h = ketinggian melempar (m)
vo = kecepatan awal (m/s)
t = waktu (s)
g = percepatan gravitasi (m/ s2 ¿a
2.2 Energi Elastis dan Elastistitas
Dalam fisika, elastisitas (dari Yunani ἐλαστός"ductible") adalah
kecenderungan bahan padat untuk kembali ke bentuk aslinya setelah terdeformasi.
Benda padat akan mengalami deformasi ketika gaya diaplikasikan padanya. Jika
bahan tersebut elastis, benda tersebut akan kembali ke bentuk dan ukuran awalnya
ketika gaya dihilangkan. (wikipedia,2010)
Energi elastis adalah energi potensial mekanik yang disimpan dalam
konfigurasi material atau sistem fisik karena mengalami deformasi
elastis karena pekerjaan yang dilakukan padanya. Energi elastis terjadi ketika
benda-benda dikompresi secara tidak permanen, diregangkan atau secara
umum berubah bentuk dengan cara apa pun. Teori elastisitas terutama
mengembangkan formalisme untuk mekanisme benda dan bahan padat (Namun
perlu diperhatikan, pekerjaan yang dilakukan oleh karet gelang yang diregangkan
bukanlah contoh energi elastis. Ini adalah contoh elastisitas entropik). Persamaan
energi potensial elastis digunakan dalam perhitungan posisi kesetimbangan
mekanis . Energi tersebut bersifat potensial karena akan diubah menjadi bentuk
energi lain, seperti energi kinetik dan energi bunyi , ketika benda dibiarkan
kembali ke bentuk semula (deformasi) oleh elastisitasnya . (wikipedia,2020)
2.3 Gravitasi
Pada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan bahan pembahasan
yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles, pernah mengatakan
bahwa benda yang beratnya lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan benda
yang lebih ringan. Pendapat aristoteles ini mempengaruhi pandangan orang-orang
yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang lebih
berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan yang berarti laju jatuhnya
benda sebanding dengan berat benda tersebut. Mungkin sebelum mempelajari
pokok bahasan ini, kita juga berpikiran demikian (Jomka, 2011).
Percepatan gravitasi berbeda dari satu tempat ke tempat lain tergantung
ketinggian dan kondisi geologi. Satuan percepatan rata-rata gravitasi bumi yang
disimbolkan sebagai g 2 menunjukkan rata-rata percepatan yang dihasilkan
medan gravitasi pada permukaan Bumi (permukaan laut). Dalam fisika, nilai
percepatan gravitasi standar (g) didefinisikan sebagai 9,806.65 m/s2 (meter per
detik2 ), atau 32,174.05 kaki per detik2 Pada ketinggian p menurut International
Gravity Formula (www.wikipedia.com, 2010: 1).
3. ALAT YANG DIBUTUHKAN
3.1 Smartphone yang terdapat aplikasi phypox (1 buah)
3.2 Magnet (4 buah)
3.3 Penggaris (1 buah)
3.4 Lemari 1 meter
3.5 Penanda jarak jatuh berupa stiker kertas
3.6 Benang
4. LANGKAH – LANGKAH
4.1 Siapkan Alat
4.2 Tempel penanda jarak (Xo 0,5 meter dan 0,25 meter)
4.3 Letakkan 2 buah magnet diatas penanda jarak
4.4 Rekatkan benang terhadap 2 buah magnet yang akan dilempar
4.5 Lempar magnet dan catat waktu menggunakan phypox.
4.6 Hitung berapa panjang lintasan dengan penggaris yang ditunjukkan oleh benang.
5. DATA PENGAMATAN
Lintasan 1 (Xo = 0,5 meter)

Waktu Panjang Lintasan


Percobaan Gravitasi (m/ s2 ¿ Referensi
(Sekon) (meter)

1 0,470 1,06 meter 9,053870529

Lintasan 2 (Xo = 0,25 meter)

Waktu Panjang Lintasan


Percobaan Gravitasi (m/ s2 ¿ Referensi
(Sekon) (meter)

1 0,445 0,98 meter 10,099734882

6. ANALISIS DAN PENGHITUNGAN


Menurut analisis saya, berdasar pada data tabel pengamatan, di kedua lintasan
yang ditempuh benda (magnet) untuk mencapai magnet yang dibawahnya untuk
menempel sebagai tumpuan, memiliki waktu yang berbeda yaitu sekitar 0,25 sekon,
hal ini juga bisa menandakan adanya gesekan dari udara sehingga waktu yang
dihasilkan berbeda pula.
Lalu, untuk nilai percepatan gravitasi, pada lintasan 1 dan lintasan 2 hampir
mendekati 9,8 m/ s2 yaitu pada lintasan 1 memiliki nilai percepatan gravitasi sekitar 9
m/ s2 dan pada lintasan 2 memiliki nilai percepatan gravitasi 10 m/ s2 . Nilai
percepatan gravitasi yang berbeda juga memiliki kemungkinan adanya gaya gesek
udara pada saat pengambilan data.
Perhitungan Lintasan 1 dan Lintasan 2 sebagai berikut;
7. KESIMPULAN
Berdasar analisis dan data pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan,
dapat diambil kesimpulan bahwa, waktu tempuh pada lintasan yang berbeda pada
ketinggian yang sama adalah mendekati atau hampir sama, juga ada pengaruh dari
gesekan udara. Lalu nilai percepatan gravitasi juga hampir mendekati 9,8 m/ s2 .
8. REFERENSI
Anonim.2012.Bahan Kuliah Fisika Untuk Universitas.https://marojahantampubolon
.files.wordpress.com/2012/06/pagefrom_bahan-kuliah-fisika-untuk-
universitas.pdf
Rachmad Resmiyanto.TT.file:///Users/Fioni/Downloads/1557-3246-1-SM.pdf.
Jejak Langkah.2015.Tumbukan Elastis dan Tumbukan Tidak Elastis.
http://hasanlyha97.blogspot.com/2015/10/tumbukan-elastis-dan-tidak-
elastis.html
Anonim.2010.Gravitasi.https://id.wikipedia.org/wiki/Gravitasi
Anonim.2020.Energi Elastis https://translate.google.com/translate?u
=https://en.wikipedia.org/wiki/Elastic_energy&hl=id&sl=en&tl=id&client=
srp&prev=search

Anda mungkin juga menyukai