Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN LENGKAP

PERCOBAAN II
PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI
MELALUI PERCOBAAN BIDANG MIRING

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

ANDI JUMAINI A24123007


DEVELITA MANANNA A24123026
RAHMAT MAULANA A24123084
SITTI ROBBI’AH A24123100
FERIYANTO PUTRA SARAGI A24123122

ASISTEN : ANNISA RAHMAYANTI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
LEMBAR KOREKSI

Nama Asisten : ANNISA RAHMAYANTI


Kelompok : IV (Empat)

No Hari/tanggal Keterangan paraf


1

4
PERCOBAAN II
Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi Melalui Bidang Miring

I. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
Menentukan besar percepatan Gravitasi Bumi (g)

II. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah :
a. Air track 1 Buah
b. kereta luncur 1 Buah
c. Busur derajat 1 Buah
d. Stopwatch 1 Buah
e. Neraca digital 1 Buah
f. Statif 1 Buah
g. Klem 1 Buah
h. Beban 3 Buah
i. Base A 1 Buah
III. Dasar Teori
Bidang miring merupakan salah satu pesawat sederhana yang sering
dimanfaatkan manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Dengan
memanfaatkan konsep bidang miring akan mempermudah manusia dalam
melakukan usaha atau kerja. Salah satu pemanfaatan konsep bidang miring
digunakan saat menaikkan barang ke mobil angkut atau truk. Konsep ini
umumnya dimanfaatkan untuk meringankan beban atau pekerjaan supaya
tidak membutuhkan gaya yang begitu besar. Newton pernah menyimpulkan
bahwa ada gaya gravitasi yang mempengaruhi benda di bumi, konsep Newton
tersebut sangatlah berpengaruh di dunia fisika sampai sekarang ini. Dengan
konsepnya tersebut, Newton berhasil menentukan besar percepatan gravitasi
yang ada di bumi yaitu 9,8 m/s ² (Tipler, 2019).
Sains merupakan ilmu yang sistematis, sehingga bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa konsep-konsep, fakta-fakta,
dan prinsip-prinsip saja. Sains juga merupakan suatu proses penemuan yang
umumnya meliputi pengamatan, pengumpulan data, Pengembangan hipotesis,
eksperimen, dan membuat kesimpulan. Salah satu proses penemuan dalam
IPA yaitu mengenai percepatan gravitasi yang dikemukaan oleh Newton
dalam risalahnya yang berjudul “Mathematical Principles of Natural
Philosophy” pada tahun 1687 (Dawskim,2020).
Isaac Newton mendapatkan pemikiran tentang teori gravitasi ketika
sedang duduk di bawah pohon apel dan beberapa buah apel jatuh mengenai
kepalanya. Karena bumi tidak berbentuk bola maka besar nilai percepatan
gravitasi tidaklah sama untuk setiap tempat dipermukaan bumi Nilai
percepatan gravitasi berkisar antara 9,7 m/s2 sampai 10 m/s2
(Feynman,2019).
Percepatan gravitasi bumi adalah besaran yang cukup luas di
lingkunga fisika maupun cabang ilmu lainnya. Percepatan gravitasi bumi
bukan konstanta yang universal seperti kecepatan cahaya, tetapi besar
percepatan gravitasi bumi tergantung pada posisi dalam ruang. Percepatan
yang diberikan oleh gaya gravitasi bumi pada benda yang berada di dekat
permukaan bumi. Nilainya sekitar 9,8 m/s² (Giancoli,2018).
Ketika sebuah benda sedang bergerak, baik pada suatu permukaan
maka ada kekuatan yang melawan gerak benda itu karena benda berinteraksi
dengan lingkungannya yang disebut dengan gaya gesek. Arah gaya gesek
pada benda, sejajar dengan permukaan yang bersentuhan dengan benda dan
berlawanan dengan gerak benda yang sesungguhnya (gesekan kinetik) atau
gerak yang akan segera terjadi (gesekan static) relatif terhadap
permukaannya. Koefisien gesek hampir tidak dipengaruhi luas kedua
permukaan yang bersentuhan. Bila benda bergerak ke bawah sepanjang
bidang miring, gaya-gaya yang bekerja Sekarang dianggap F bekerja ke
bawah sepanjang bidang miring, tetapi dapat juga dibuat asusmsi yang
sebaliknya (Giancoli,2018).
Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut maka, semakin kecil
percepatan gravitasinya. Arah percepatan gravitasi bumi yaitu tegak lurus
menuju permukaan bumi atau menuju pusat bumi. Berdasarkan penemuan
Isaac Newton, gravitasi ialah gaya tarik menarik bumi berupa interaksi antara
benda bermassa (Firdaus et al., 2019).
Suatu benda akan jatuh ketanah jika dilepaskan dari ketinggian
tertentu. Jatuhnya benda tersebut karena adanya percepatan gravitasi.
Peristiwa jatuhnya buah apel yang mengenai kepala Newton merupakan
peristiwa Gerak Jatuh Bebas. Gerak Jatuh Bebas (GJB) merupakan suatu
gerak yang jatuh dari suatu ketinggian tanpa adanya kecepatan awal (v0=0)
sehingga hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. GJB dikelompokan
sebagai gerak lurus berubah beraturan (GLBB) (Mosey & Lumi, 2019).
Percepatan gravitasi pada setiap tempat berbeda dipermukaan bumi
tidaklah sama. Di equator percepatan gravitasi sekitar 9,78 m/s 2, sedangkan
didaerah kutub sekitar 9,83 m/s2. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi hal
tersebut. Pertama, bentuk bumi yang tidak benar-benar bulat yaitu papat atau
elips. Sehingga gaya sentripental yang menentang gravitasi lebih besar di
equator ke pusat bumi. Akibatnya percepatan gravitasi bumi di equator lebih
kecil daripada kutub. Kedua, topografi permukaan bumi yang beragam
menyebabkan percepatan gravitasi. Karena percepatan gravitasi tergantung
dari jaraknya terhadap permukaan bumi. Sehingga semakin tinggi sebuah
benda dari permukaan bumi, semakin kecil percepatan gravitasi. Ketiga,
kepadatan atau kerapatan massa bumi yang berbeda-beda menghasilkan
gravitasi pada permukaan bumi yang berbeda pula. Makin padat atau rapat
massa bumi maka makin kecil gravitasinya. Daratan merupakan wilayah yang
memiliki kerapatan massa yang tinggi sehingga gravitasinya lebih kecil dari
pada wilayah lautan (Artawan, 2020).

2x
g=
t2 sin θ

Keterangan:

g = gravitasi (m/s)

t = waktu (s)
θ= besar sudut
IV. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menimbang masing-masing kereta luncur yang telah disediakan
menggunakan neraca digital.
3. Mengatur kedudukan kaki airtrack agar membentuk sudut (15°, 25°, 35°)
menggunakan busur derajat.
4. Meletakkan kereta luncur di puncak ( ujung ) bidang miring.
5. Menetapkan pada titik 0 cm sebagai posisi awal dan 90 cm sebagai posisi
akhir kereta.
6. Melepaskan kereta luncur dan secara bersamaan jalankan stopwatch sampai
titik akhir.Catat waktu yang diperlukan untuk mencapai titik akhirnya.
7. Mengulangi langkah 3-5 untuk kereta luncur yang bebannya digabungkan
(yang dapat bergerak bersama-sama). Catat masing-masing waktunya.
8. Mencatat hasil pengamatan yang telah diperoleh.
V. Hasil Pengamatan

1. Perlakuan I

0
Sudut Ɵ ═ 15
Jarak d ═ 90 cm = 0,9 m

No. Massa (kg) Waktu (t)


1. 254,44 kg 1s
2. 504,44 kg 1s
3. 754,44 kg 1,2 s
4. 1,004,44 kg 2s

2. Perlakuan II
0
Sudut Ɵ ═ 25
Jarak d = 90 cm = 0,9 m

No. Massa (kg) Waktu (t)


1. 254,44 kg 1s
2. 504,44 kg 0,9 s
3. 754,44 kg 1s
4. 1.004,44 kg 0,95 s

3. Perlakuan III
0
Sudut Ɵ ═ 35
Jarak d ═ 90 cm=0,,9=m

No. Massa (kg) Waktu (t)


1. 254,44 kg 0,5 s
2. 504,44 kg 0,8 s
3. 754,44 kg 0,95 s
4. 1.004,44 kg 0,6 s
VI. Analisisa Data
2x
g=
t2sin ө

1. Perlakuan I
Sudut ө = 15°
Jarak d = 0,9 m
 Massa I

2. (0,9) 1,8
g= = = 9 m/s2
2
1 .(0,2) 0,2

 Massa II
2.(0,9) 1,8
g= = = 9 m/s2
2
1 (0,2) 0,2

 Massa III

2.(0,9) 1,8
g= = = 6,2 m/s2
1,22.(0,2) 0,288

 Massa IV
2.(0,9) 1,8
g= = = 2,2 m/s2
22.(0,2) 0,8
2. Perlakuan II
Sudut ө = 25°
Jarak d = 0,9 m
 Massa I
2.(0,9) 1,8
g = = = 4,5 m/s2
12.(0,4) 0,4

 Massa II
2.(0,9) 1,8
g= = = 6 m/s2
2
0,9 (0,4) 0,3

 Massa III
2.(0,9) 1,8
g= = = 4,5 m/s2

  0,4

 Massa IV

2.(0,9) 1,8
g= = = 6 m/s2

3. Perlakuaan III

Sudut ө = 35°
Jarak d = 0,9 m

 Massa I

2.(0,9) 1,8
g= = = 2,5 m/s2
1,22(0,5) 0,7

 Massa II

2.(0,9) 1,8
g= = = 6 m/s2
 

 Massa III
2.(0,9) 1,8
g= = = 2,5 m/s2
 

 Massa IV

 
g= = = 3 m/s2
2
1,1 (0,5) 0,6
VII. Pembahasan
Percepatan gravitasi adalah gaya gravitasi per satuan massa benda.
Dimana percepatan gravitasi (g) juga dapat dinyatakan sebagai fungsi jarak
bumi, percepatan gravitasi adalah gaya berat benda per satuan massa yang
diturunkan dari pernyataan gravitasi umum. Percepatan yang dialami oleh
benda yang jatuh bebas di dekat permukaan bumi akibat gaya gravitasi.
Percepatan gravitasi di permukaan bumi biasanya dinyatakan sebagai 9,8
meter per detik kuadrat (m/s²), dan memiliki arah ke bawah menuju pusat
bumi.(Giancoli,2018).
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu air track,
kereta luncur, busur derajat, stopwatch, neraca digital, statif, klem, beban,
base A. Air track berfungsi sebagai jalur melintasnya kereta. Kereta luncur
berfungsi sebagai kereta yang akan meluncur di air track. Busur derajat
berfungsi untuk mengukur sudut air track. Stopwatch berfungsi untuk
menghitung waktu yang dicapai kereta luncur ketika meluncur di air track.
Neraca digital berfungsi untuk menimbang massa kereta luncur. Statif
berfungsi sebagai tiang atau penyangga air track. Klem berfungsi sebagai
penjepit atau pengunci statif. Beban berfungsi sebagai objek yang diukur
percepatan gravitasi. Base A berfungsi sebagai dudukan statif.
Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu pertama-tama menyiapkan
alat dan bahan, kemudian menimbang kereta luncur yang telah disediakan
menggunakan neraca digital, lalu mengatur kedudukan kaki airtrack agar
membentuk sudut (15°,25°,35°) menggunakan busur derajat, lalu
meletakkan kereta luncur dipuncak (ujung) bidang miring.kemudian
menetapkan pada titik 0 cm sebagai posisi awal dan 90 cm sebagai posisi
akhir kereta. Setelah itu, melepaskan kereta luncur dan secara bersamaan
jalankan stopwatch sampai titik akhir. Catat waktu yang diperlukan untuk
mencapai titik akhirnya. Mengulangi langkah 3-5 untuk kereta luncur yang
bebannya digabungkan (yang dapat bergerak bersama-sama). Catat masing-
masing waktunya. Kemudian, mencatat hasil pengamatan yang telah
diperoleh dari praktikum yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan ini didapatkan hasil
perlakuaan 1, dengan sudut ϴ = 15° dan jarak (d) = 0,9 m pada massa 1
didapatkan hasil 9m/s², massa 2 didapatkan hasil 9m/s², massa 3 didapatkan
hasil 6,2m/s², dan pada massa 4 didapatkan hasil 2,2 m/s2.
Berdasarkan hasil pengamatan pada pada perlakuan 2, dengan sudut
ϴ =25° dan jarak (d)= 0,9 m didapatkan hasil untuk massa 1 diperoleh hasil
= 4,5 m/s2, massa 2 yang didapatkan hasil = 6 m/s2, pada massa 3 diperoleh
hasil = 4,5 m/s2, dan massa 4 didapatkan hasil = 6 m/s2.
Berdasarkan hasil pengamatan pada pada perlakuan 3, dengan sudut
ϴ =35° dan jarak (d)= 0,9 m didapatkan hasil untuk massa 1 diperoleh hasil
= 2,5 m/s², massa 2 yang didapatkan hasil = 6 m/s², pada massa 3 diperoleh
hasil = 2,5 m/s², dan massa 4 didapatkan hasil = 3m/s².
Pada hasil di atas pada sudut 15° terjadi perbedaan kecepatan yang
seharusnya memiliki kecepatan yang sama. Hal ini dapat terjadi karena
adanya kesalahan saat melakukan pratikum. Apakah hal itu terjadi karena
terlambat menekan stopwatch, terlambat meluncurkan kereta luncur, atau
tidak tepat mengukur sudut atau bahkan karena ketiga hal tersebut.
Pada sudut 25º percepatan yang terjadi semakin cepat karena sudut
yang diberikan semakin besar dari pada sudut sebelumnya dan waktu yang
dihasilkan pun mengalami perbedaan yang sangat siknifikan karena adanya
kesalahan yang sama pada saat melakukan pratikum pada sudut 15º

Pada sudut 35º percepatan semakin cepat, waktu yang ditempuh


semakin cepat, dan rata-rata waktu yang dihasilkan sangat berbeda dengan
praktikum sebelumnya pada sudut 25°.
kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat melakukan praktikum ini
yaitu,kesalahan pada saat merakit batang statif,dimana saat merakit antara
batang statif dan klem tidak kuat,sehingga pada saat melakukan percobaan
mengakibatkan rakitan tersebut terbongkar.Kesalahan kedua yaitu kesalahan
pada saat meluncurkan kereta luncur,baik itu terlambat pada saat menekan
stopwatch atau terlambat melepaskan kereta luncur.
VIII. Kesimpulan

1. Percepatan gravitasi bumi adalah besaran yang cukup luas di lingkungan


fisika maupun cabang ilmu lainnya. Percepatan gravitasi bumi bukan
konstanta yang universal seperti kecepatan cahaya,tetapi besar percepatan
gravitasi bumi tergantung pada posisi dalam ruang. Percepatan yang
diberikan oleh gaya gravitasi bumi pada benda yang berada di dekat
permukaan bumi. Nilainya sekitar 9,8 m/s².
2. Semakin kecil sudut yang digunakan pada bidang miring,maka semakin
lambat pula kereta luncur itu mencapai titik akhirnya. Dan sebaliknya
semakin besar sudut yang digunakan pada bidang miring,maka semakin
cepat pula kereta luncur itu mencapai titik akhirnya. Besar kecilnya sudut
dapat mempengaruhi kecepatan kereta luncur dan juga mempengaruhi
tinggi pada bidang miring tersebut.
3. Hasil yang didapatkan pada percobaan yaitu:
Perlakuan 1:
- Massa 1= 9 m/s2
-
Massa 2= 9 m/s2
-
Massa 3= 6,2 m/s2
-
Massa 4= 2,2 m/s2

Perlakuan 2
- Massa 1= 4,5 m/s2
-
Massa 2= 6 m/s2
-
Massa 3= 4,5 m/s2
-
Massa 4 = 6 m/s2

Perlakuan 3:
- Massa 1= 2,5 m/s2
-
Massa 2= 6 m/s2
-
Massa 3= 2,5 m/s2
-
Massa 4= 3 m/s2
DAFTAR PUSTAKA

Bayu. (2018). Contekan Rumus Fisika Paling Lengkap. Jakarta: Mizan Publika.
Chusni. (2019). Penentuan Besar Percepatan Gravitasi Bumi Menggunakan
Ayunan Matematis Dengan Berbagai Metode Pengukuran. Scientiae
Educatia.
Firdaus, T., Erwin, E., & Rosmiati, R. (2019). Eksperimen Mandiri Siswa dalam
Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi pada Materi Gerak Jatuh Bebas.
Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 11(1), 31–36.
Rosdianto, H. (2018). Penentuan Percepatan Gravitasi Pada Percobaan Gerak
Jatuh Bebas Dengan Memanfaatkan Rangkaian Relai. SPEKTRA: Jurnal
Fisika Dan Aplikasinya, 2(2), 107–112.
Raymond A.Serway, J. W. (2020). Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi
6. Singapore: Salemba Empat.
Setyadin, A. H., dkk. (2019). Optimalisasi Bandul Matematis Menggunakan
Tracker Dalam Penentuan Perubahan Percepatan Gravitasi Permukaan
Bumi (g) Akibat Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 9 Maret 2019.Seminar
Nasional Fisika, V, 167–170.

Anda mungkin juga menyukai