Anda di halaman 1dari 13

Rahma Dinda Melati_0520040112

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN

DARING SISTEM KATROL (MESIN ATWOOD)

Nama : Rahma Dinda Melati

NRP : 0520040112

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

TAHUN 2020-2021
Rahma Dinda Melati_0520040112

Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Fisika merupakan ilmu dasar dari ilmu pengetahuan alam dan menjadi
dasar bagi teknologi. Menurut Wospakrik (Mundilarto, 2010: 3) fisika
adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang bertujuan untuk
mempelajari dan memberi pemahaman baik secara kualitatif maupun
kuantitatif tentang bebagai gejala atau proses alam dan sifat zat serta
penerapannya.
Mekanika merupakan salah satu cabang fisika yang mempelajari
tentang gerak dan menurut para fisikawan mekanika ditetapkan sebagai
landasan cabang-cabang fisika yang lain. Mekanika menaruh perhatian
pada penggambaran gerakan yang tanpa mempedulikan penyebabnya
yakni gaya (kinematika) dan penggambaran gerakan yang memperhatikan
penyebabnya (dinamika) (Tipler, 1991: 22).
Seiring dengan perkembangan zaman, manusia dengan kemampuan
akalnya menciptakan sebuah teknologi inovasi terbaru untuk menunjang
kehidupannya. Alat bantu yang diciptakan manusia untuk menunjang
kehidupannya disebut pesawat bantu.
Ada dua jenis pesawat bantu yang diciptakan manusia untuk
memudahkan melakukan pekerjaan, yaitu pesawat sederhana dan
pesawat rumit. Pesawat sederhana merupakan alat bantu kerja yang
bentuknya sangat sederhana, contohnya bidang miring dan katrol.
Sedangkan pesawat rumit merupakan pesawat yang terdiri dari susunan
pesawat sederhana, contohnya motor, mobil, dan lain sebagainya.
Pada praktikum fisika kali ini akan membahas tentang dinamika partikel
sistem katrol. Katrol ini sendiri dibagi menjadi tiga jenis yaitu katrol bebas,
katrol tetap, dan katrol ganda atau katrol majemuk. Prinsip kerja pada
sebuah katrol terjadi waktu gaya yang diberikan dan menyebabkan gerak
Rahma Dinda Melati_0520040112

suatu jarak tertentu kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak, jumlah
yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan, walaupun
demikian gaya dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi denan
menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh.
Pemanfaatan katrol dalam kehidupan sehari-haripun bermacam-
macam, misalnya mengambil air dalam sumur dengan menggunakan
ember, mengangkat benda-benda dari bawah ke atas, mengerek bendera,
dan lain sebagainya.

Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan percobaan dinamika pada katrol
tunggal dan ganda.
2. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran waktu dan perhitungan
percepatan baik secara praktek maupun teori.
Rahma Dinda Melati_0520040112

Bab II
Dasar Teori

Dinamika Partikel adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang


gaya yang yang menyebabkan sebuah benda bergerak. Pada modul ini, benda
masih dianggap sebagai partikel, artinya benda hanya dilihat sebagai satu titik
pusat massa saja. Untuk itu gerak translasi saja yang akan diperhatikan.
Dengan demikian massa katrol diabaikan, karena katrol bergerak melingkar.
Karena massa katrol diabaikan, maka memen inersia katrol juga diabaikan,
sehingga katrol mengalami kesetimbangan momen. Tegangan tali sebelum
dan sedudah lewat katrol sama.

Dasar untuk menyelesaikan persoalan dinamika partikel diatas adalah


Hukum Newton I, II dan III. Yaitu:
Hukum Newton I : ∑𝐹 = 0
Hukum Newton II : ∑𝐹 = 𝑚. 𝑎
Hukum Newton III : 𝐹 𝑎𝑘𝑠𝑖 = − 𝐹 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Ada beberapa gaya yang harus dikenali di bab ini, antara lain gaya normal
(𝑁), gaya gesek (𝑓), tegangan tali (𝑇), gaya berat (𝑤 = 𝑚𝑔) dll.

Pada percobaan ini massa katrol, massa tali dan gesekan diabaikan.
Dengan menerapkan hukum Newton II dan asumsi massa m turun maka untuk
sistem katrol tunggal didapatkan persamaan:
Rahma Dinda Melati_0520040112

Bab III
Metode Praktikum

3.1 Peralatan yang Digunakan


1. Laptop
2. Smartphone
3. Wi-Fi
4. Alat tulis
5. Kalkulator

3.2 Langkah Percobaan


1. Membuka aplikasi praktikum pada:
http://physics.bu.edu/~duffy/HTML5/Atwoods_machine.html
2. Mengklik tombol “show the free-body diagrams”
3. Mengatur nilai massa benda 1 (M) menjadi 1,2 kg
4. Mengatur nilai massa benda 2 (m) menjadi 0.5 kg
5. Mencatat nilai Percepatan, Gaya Berat dan Gaya Tegangan Tali pada
pada laporan sementara
6. Mengklik tombol “play” sampai sistem berhenti
7. Menangkap layar (screenshot) percobaan
8. Mengulangi langkah 4-7 untuk nilai m = 1.0 kg. 1.5 kg dan 2.0 kg
Rahma Dinda Melati_0520040112

LAPORAN SEMENTARA

Nama : Rahma Dinda Melati

NRP : 0520040112

Nama percobaan : Sistem Katrol (Mesin Atwood)

Massa benda 1, M = 1, 2 Kg

Percobaan Massa Percepatan W₁ (N) T₁ (N) W₂(N) T₂(N)


ke- benda (m/𝒔𝟐 )
dua, m
(kg)
1. 0.5 4.12 12.00 7.06 5.00 7.06
2. 1.0 0.91 12.00 10.91 10.00 10.91
3. 1.5 -1.11 12.00 13.33 15.00 13.33
4. 2.0 -2.50 12.00 15.00 20.00 15.00

Massa benda 1, M = 0.5 Kg

Percobaan Massa Percepatan W₁ (N) T₁ (N) W₂(N) T₂(N)


ke- benda (m/𝒔𝟐 )
dua, m
(kg)
1. 0.5 0.00 5.00 5.00 5.00 5.00
2. 1.0 -3.33 5.00 6.67 10.00 6.67
3. 1.5 -5.00 5.00 7.50 15.00 7.50
4. 2.0 -6.00 5.00 8.00 20.00 8.00
Rahma Dinda Melati_0520040112

Tangkapan Layar hasil percobaan:


Rahma Dinda Melati_0520040112
Rahma Dinda Melati_0520040112

Bab IV
Analisa Data dan Pembahasan

4.1 Analisa Data


Hitung jarak tempuh benda untuk masing-masing percobaan untuk selang
waktu 3,xx detik! (xx adalah dua digit terakhir NRP, gunakan nilai g = 10
m/𝑠 2 )
Rumus jarak tempuh pada gerak lurus berubah beraturan adalah
1
s = 𝑣0 𝑡 + 𝑎𝑡 2
2

karena mula-mula sistem diam, maka tidak ada kecepatan awal. Oleh
karena itu 𝑣0 = 0 sehingga rumus jarak menjadi
1
s = 2 𝑎𝑡 2

Dari data hasil percobaan, percepatan masing-masing percobaan telah


diketahui dan untuk waktunya adalah sebesar 3,12 detik.
1. Untuk massa benda 1 = 1, 2 kg
a. Massa benda 2 = 0, 5 kg
1
s = 2 𝑎𝑡 2

1
s = 2 × 4,12 × 3, 122

s = 20.052864 m

b. Massa benda 2 = 1 kg
1
s = 2 𝑎𝑡 2
1
s = 2 × 0.91 × 3, 122

s = 4.429152 m
c. Massa benda 2 = 1, 5 kg
1
s= 𝑎𝑡 2
2
1
s = 2 × −1.11 × 3, 122

s = -5.402592 m
Rahma Dinda Melati_0520040112

d. Massa benda 2 = 2 kg
1
s = 2 𝑎𝑡 2
1
s = 2 × −2.50 × 3, 122

s = - 12.168 m

2. Untuk massa benda 1 = 0, 5 kg


a. Massa benda 2 = 0, 5 kg
1
s = 2 𝑎𝑡 2
1
s = 2 × 0.00 × 3, 122

s=0m
b. Massa benda 2 = 1 kg
1
s = 2 𝑎𝑡 2
1
s = 2 × −3.33 × 3, 122

s = -16.207776 m
c. Massa benda 2 = 1, 5 kg
1
s = 2 𝑎𝑡 2
1
s = 2 × −5.00 × 3, 122

s = -24.336 m
d. Massa benda 2 = 2 kg
1
s = 2 𝑎𝑡 2
1
s = 2 × −6.00 × 3, 122

s = -29.2032 m

4.2 Pembahasan
Berdasarkan data hasil praktikum fisika “Sistem Katrol (Mesin Atwood)”
dengan menggunakan massa benda 1 sebesar 1.2 kg untuk keempat
percobaan praktikum pertama. Pada percobaan pertama dengan massa
Rahma Dinda Melati_0520040112

benda 2 sebesar 0.5 𝑘𝑔 diperoleh percepatan sebesar 4.12 m/𝑠 2 . Pada


percobaan kedua dengan massa benda 2 sebesar 1 kg diperoleh percepatan
sebesar 0.91 m/𝑠 2 . Pada percobaan ketiga dengan massa benda 2 sebesar
1.5 kg diperoleh percepatan sebesar −1.11 m/𝑠 2 . Pada percobaan keempat
massa benda 2 sebesar 2 kg diperoleh percepatan sebesar −2.50 m/𝑠 2 .

Kemudian pada masing-masing tiga percobaan yang dilakukan pada


praktikum kedua semuanya menggunakan massa benda 1 sebesar 0.5 kg.
Pada percobaan pertama dengan massa benda 2 sebesar 0.5 𝑘𝑔 diperoleh
percepatan sebesar 0 m/𝑠 2 . Pada percobaan kedua dengan massa benda 2
sebesar 1 kg diperoleh percepatan sebesar −3.33 m/𝑠 2 . Pada percobaan
ketiga dengan massa benda 2 sebesar 1.5 kg diperoleh percepatan sebesar
−5.00 m/𝑠 2 . Pada percobaan keempat massa benda 2 sebesar 2 kg diperoleh
percepatan sebesar −6.00 m/𝑠 2 .

Berdasarkan hasil dari analisa data yang diperoleh pada praktikum


dengan massa benda 1 sebesar 1.2 kg dan 0.5 kg maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa, semakin besar massa suatu benda maka percepatannya
juga semakin besar.
Rahma Dinda Melati_0520040112

Bab V
Kesimpulan

Berdasarkan praktikum fisika “Sistem Katrol (Mesin Atwood)”, dapat ditarik


beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Gerak benda pada sistem katrol (mesin atwood) dapat diketahui


berdasarkan percepatan benda yang dipengaruhi oleh massa, waktu,
dan jarak. Semakin banyak katrol yang bekerja, maka gaya yang
dibutuhkan untuk mengangkat beban semakin kecil.
2. Massa suatu benda yang digunakan dapat mempengaruhi besarnya
jarak yang ditempuh. Semakin besar massa suatu benda maka semakin
kecil jarak yang ditempuh. Percepatan suatu benda dapat dipengaruhi
oleh massa benda. Semakin besar massa suatu benda maka
percepatan benda tersebut akan semakin besar pula.
Rahma Dinda Melati_0520040112

Daftar Pustaka

Mudilarto. 2010. Penilaian Hasil Belajar Fisika. Yogyakarta: Universitas Negeri


Yogyakarta

Tipler, P. A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai