Anda di halaman 1dari 14

Modul 4 kp2 - laporan praktikum ipa

ilmu pengetahuan alam (Universitas Muhammadiyah Gombong)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA DI SD

MODUL 4

MEKANIKA

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : GERAK

Oleh :

Nama : Putri Sifa Uswatun CB

Nim 837535693

Kelas : 7C

UPBJJ-UT MALANG POKJAR KOTA KEDIRI


PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2020

149

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


Laporan Praktikum IPA SD PDGK4107

Modul 4

Mekanika

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : GERAK

Kegiatan Praktikum 2

A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


1. Tujuan
Mengamati gerak lurus beraturan
2. Landasan Teori
Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukannya berubah terhadap
acuan tertentu. Misalnya penumpang yang duduk di dalam bus yang sedang bergerak
meninggalkan terminal. Jika terminal ditentukan sebagai acuan, penumpang dan bus
dikatakan bergerak terhadap terminal. Jika bus ditentukan sebagai acuan dikatakan
penumpang diam (tidak bergerak) terhadap bus.
Gerak lurus beraturan merupakan gerak lurus suatu obyek dimana dalam gerak
ini kecepatannya tetap ataupun tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuh
dalam gerak lurus beraturan merupakan kelajuan di kali waktu. Suatu barang
dikatakan melakukan gerak lurus beraturan bila kecepatannya senantiasa tetap.
Kecepatan konstan maksudnya besar kecepatan alias kelajuan serta arah kecepatan
selalu tetap. Sebab besar kecepatan alias kelajuan serta arah kecepatan senantiasa
konstan hingga dapat dikatakan kalau barang bergerak pada lintasan lurus dengan
kelajuan konstan.
Kecepatan suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus adalah tetap bila
dalam selang waktu, jarak ditempuh dan arahnya sama. Kecepatan dapat ditulis
dengan persamaan:
Dimana:
v = kecepatan benda
S = jarak yang ditempuh benda (m)
T = waktu yang diperlukan (detik atau sekon)

150

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


3. Alat dan Bahan
a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris.
d. Beban gantung 100 gr (2 buah).
e. Statif dan klem.
f. Benang kasur.
g. Plastisin.
h. Beban tambahan.
4. Cara Kerja
a. Merakit alat dan bahan.
b. Mengusahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1
turun dan M2 naik.
c. Menandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
d. Mengukur panjang BC.
e. Membiarkan system bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Mencatat waktu
yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C.
f. Mengulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi
A tetap, B tetap, C berubah).
g. Mencatat data pada tabel pengamatan.
5. Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
data percobaan GLB (S sumbu vertical dan t sumbu horizontal).
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik diatas!
3. Buatlah kesimpulannya!
6. Hasil Pengamatan

Tabel pengamatan GLB

No. Jarak BC s (m) Waktu t (sek)


1 0,05 m 0,4 detik
2 0,1 m 0,6 detik
151

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


3 0,15 m 0,8 detik
4 0,2 m 0,95 detik
5 0,25 m 1 detik

7. Pembahasan
Dari data pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa gerak lurus
beraturan pada suatu benda, dipengaruhi oleh massa dan jarak benda. Semakin
rendah jarak benda dari permukaan maka waktu yang diperlukan semakin cepat pula
benda itu sampai di permukaan. Begitu juga sebaliknya, jika semakin tinggi jarak
benda dari permukaan maka semakin lama juga waktu yang diperlukan untuk sampai
di permukaan. Pada percobaan pertama dihasilkan data pada jarak 0,05 m, benda
tersebut sampai di permukaan membutuhkan waktu 0,4 detik. Pada percobaan kedua
jarak benda di tambah tinggi sebanyak 0,05 m menjadi 0,1 m, benda tersebut
membutuhkan waktu selama 0,6 detik untuk sampai di permukaan. Percobaan ketiga
jarak benda dengan permukaan di tambah lagi setinggi 0,05 m menjadi 0,15 m, benda
tersebut membutuhkan waktu sebanyak 0,8 detik untuk sampai di permukaan. Pada
pecobaan keempat jarak benda setinggi 0,2 m dari permukaan, benda tersebut
membutuhkan waktu sebanyak 0,95 detik untuk sampai di permukaan. Pada
percobaan yang terakhir jarak benda dari permukaan setinggi 0,25 m, benda tersebut
membutuhkan waktu sebanyak 1 detik untuk sampai di permukaan.
8. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan diatas, dapat disimpulkan bahwa gerak lurus beraturan
pada suatu benda dapat dipengaruhi oleh massa benda dan jarak benda. Jika massa
benda tersebut banyak dan jarak benda dari permukaan rendah, maka waktu yang
diperlukan juga sedikit. Jika massa benda itu banyak dan jarak benda dari
permukaan lebih tinggi, maka waktu yang diperlukan juga bertambah lama. Dan
sebaliknya, jika massa benda ringan dan jarak benda dari permukaan rendah juga,
waktu yang diperlukann semakin lama. Jika massa benda ringan dan jarak benda
dari permukaan sedikit lebih tinggi, maka waktu yang diperlukan semakin lama
pula.

9. Jawaban Pertanyaan
1. Grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t).

152

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan kecepatan grafik di atas!
Jawab:

Percobaan 1
Percobaan 4

Percobaan 2 Percobaan 5

Percobaan 3

153

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


B. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
1. Tujuan
Mengamati gerak lurus berubah beraturan.
2. Landasan Teori
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa
garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai
percepatan tetap. Pada kehidupan sehari-hari, gerak ini dapat kita temui pada gerak
mobil di lintasan lurus yang mengalami kecepatan dipercepat yang konstan saat akan
menyusul kendaraan lain, atau saat mobil mengalami kecepatan diperlambat yang
konstan saat mobil hendak berhenti.
Besaran-besaran yang terdapat pada GLBB adalah:
vt = v0 ± a.t
vt 2 = v0 2 ± 2 a S
S = v0t ± ½at2

Dimana:
v1 = kecepatan sesaat benda (m/s)
v0 = kecepatan awal benda (m/s)
S = jarak yang ditempuh benda (m)
a = percepatan benda (m/s)
t = waktu (s)
3. Alat dan Bahan
a. Katrol gantung tunggal.
b. Stop watch.
c. Penggaris.
d. Beban gantung 100 gr (2 buah).
e. Statif dan klem.
154

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


f. Benang kasur.
g. Plastisin.
h. Beban tambahan.
4. Cara Kerja
a. Menyusun alat yang telah disediakan.
b. Menentukan dan mengukur jarak AB dan BC (mengusahakan AB > BC).
c. Membiarkan system bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, mengusahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
d. Mengukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1 untuk
bergerak dari B ke C (tBC).
e. Melakukan percobaan sampai 5 × dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan mencatat datanya pada tabel pengamatan.
5. Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)!
2. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik diatas!
3. Buatlah kesimpulannya!
4. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t)!
6. Hasil Pengamatan

Tabel pengamatan GLBB

No. Beban (gr) SAB (m) tAB (sek) SBC (m) tBC (sek)
1. 100 gr 0,15 m 0,19 detik 0,17 m 0,20 detik
2. 100 gr 0,18 m 0,22 detik 0,22 m 0,24 detik
3. 100 gr 0,2 m 0,25 detik 0,26 m 0,31 detik
4. 100 gr 0,24 m 0,29 detik 0,29 m 0,38 detik
5. 100 gr 0,28 m 0,34 detik 0,32 m 0,42 detik

7. Pembahasan
Dari percobaan gerak lurus berubah beraturan pada benda, diketahui bahwa
massa benda yang sama tetapi dengan jarak yang berbeda maka membutuhkan waktu
yang berbeda pula untuk benda sampai di permukaan. Pada percobaan ini menggunakan

155

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


beban 100 gr. Untuk jarak dari A ke B, yaitu hasil percobaan pertama jarak benda dari
permukaan setinggi 0,15 m, benda akan sampai di permukaan dengan membutuhkan
waktu sebanyak 0,19 detik. Untuk percobaan yang kedua jarak benda menjadi 0,18 m,
agar benda sampai di permukaan membutuhkan waktu sebanyak 0,22 detik. Percobaan
ketiga jarak benda ditambah tingginya yaitu 0,2 m, benda membutuhkan waktu 0,25
detik untuk sampai di permukaan. Pada percobaan yang keempat jarak benda menjadi
0,24 m dari permukaan, benda membutuhkan waktu sebanyak 0,29 detik untuk sampai di
permukaan. Pada percobaan terakhir jarak benda dari permukaan setinggi 0,28 m, untuk
sampai di permukaan, benda membutuhkan waktu sebanyak 0,34 detik.
Pada percobaan jarak benda dari B ke C mendapatkan data sebagai berikut.
Percobaan pertama jarak benda dari permukaan seinggi 0,17 m, benda tersebut
membutuhkan waktu sebanyak 0,20 detik untuk sampai di permukaan. Percobaan kedua
jarak benda menjadi 0,22 m dari permukaan, untuk sampai di permukaan membutuhkan
waktu sebanyak 0,24 detik. Pada percobaan ketiga jarak benda ditambah menjadi 0,26 m,
benda membutuhkan waktu sebanyak 0,31 detik untuk sampai di permukaan. Untuk
percobaan yang keempat jarak benda dari permukaan setinggi 0,29 m, waktu yang
diperlukan untuk sampai di permukaan adalah 0,38 detik. Untuk percobaan yang terakhir
jaraknya menjadi 0,32 m, waktu yang diperlukan sebanyak 0,42 detik.
8. Kesimpulan
Dari percobaan gerak lurus berubah beraturan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu
berubah secara beraturan serta mempunyai percepatan tetap. Semakin tinggi jarak benda
dari permukaan, semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan benda untuk sampai di
permukaan.
9. Jawaban Pertanyaan
1. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB)

156

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


2. Percepatan benda
a. d.

b. e.

c.

3. Perbedaan grafik GLBB dengan grafik pada percobaan GLB (S fungsi t)

157

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


a. Pada grafik GLB bentuk kurva menunjukkan bahwa garis lurus, ketika waktu
bertambah, jarak yang ditempuh juga akan bertambah secara teratur. Karena
benda tersebut melewati suatu lintasan yang lurus dengan kecepatan tetap.
d. Pada grafik GLBB bemtuk kurva menunjukkan garis tersebut tidak stabil. Karena
benda tersebut berada pada lintasan lurus dengan percepatan yang konstan.

158

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


DAFTAR PUSTAKA

Fisikabc. 2017. Gaya Berat: Definisi, Rumus, Gambar, Contoh Soal dan Pembahasan.
(online). (https://www.fisikabc.com/2017/06/gaya-berat.html), diakses 10 November
2020.

Fisikabc. 2017. Gaya Gesek: Definisi, Gambar, Sifat, Macam, Rumus, Contoh Soal Serta
Keuntungan dan Kerugiannya. (online). (https://www.fisikabc.com/2017/07/gaya-
gesek.html), diakses 11 November 2020.

Hidayah, Nurul. 2019. 6 Perpaduan Gaya. (online).


(https://www.scribd.com/document/433687465/6-Perpaduan-Gaya), diakses 23
November 2020.

Ibeng, Parta. 2020. Pengertian Gaya Pegas, Rumus, Energi, Rangkaian, dan Contohnya.
(online) (https://pendidikan.co.id/pengertian-gaya-pegas-rumus-energi-rangkaian-dan-
contohnya/), diakses 12 November 2020.

Kompas.com. 2020. Gerak Lurus Beraturan (GLB)dan Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB). (online).
(https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/05/131821169/gerak-lurus-beraturan-
glb-dan-gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb?page=all), diakses 14 November 2020.

Rahmadhanimulva. 2015. Gaya Magnet. (online).


(https://rahmadhanimulvia.wordpress.com/2015/12/21/gaya-magnet/), diakses 10
November 2020.

Rumanta, Maman dkk. 2020. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Sefhany, Moza. 2011. Perpaduan Gaya. (online).


(http://mozhasefhany.com/2011/08/perpaduan-gaya.html#:~:text=Perpaduan%20gaya
%20adalah%20macam%2Dmacan,terdapat%20dalam%20suatu%20percobaan
%20tertentu.&text=%E2%80%9CBilamana%20suatu%20benda%20melakukan
%20gaya,arah%20terhadap%20benda%20yang%20pertama.%E2%80%9D), diakses
14 November 2020.

Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5: untuk SD dan Kelas V.
Jakarta : Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

Kesulitan yang dialami

159

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


Pada saat melakukan salah satu kegiatan praktikum gaya yakni gaya gesek, kurangnya
pemahaman bagaimana penggunaan neraca pegas serta kurang nya ketepatan dalah melihat
besar gaya yang ditimbulkan dan saat melakukan praktikum GLBB dan GLB, kurangnya
pemahaman materi sehingga ketika melaksanakan praktikum sedikit bingung.
Saran
Sebelum melakukan percobaan sebaiknya mempersiapkan pemahan mengenai apa
yang akan dipraktikkan terlebih dahulu serta mencari referensi dari sumber lain tentang
materi yang dipraktikkan dan memahami terlabih dahulu alat dan bahan yang digunakan agar
pada saat melakukan percobaan dapat dilakukan dengan lancar.

Foto/video kegiatan praktikum

Foto/video kegiatan praktikum gaya

Tahap awal Deskripsi

Tahap awal kegiatan praktikum ini adalah mengamati dan


menunjukkan macam-macam gaya dengan menggunakan
alat dan bahan yang telah disebutkan. Salah satunya
percobaan listrik statis menggunakan sisir yang disisirkan
pada rambut secara berulang-ulang, kemudian sisir
tersebut didekatkan pada potongan –potongan kertas kecil.
Tahap proses Deskripsi

Tahap proses pada praktikum ini mengamati neraca pegas


dengan diberi beban balok.
Tahap akhir Deskripsi

Pada tahap proses mengamati dan melakukan kegiatan


praktikum perpaduan gaya, menggunakan kereta dan
neraca pegas.

Foto/video kegiatan praktikum gerak

160

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)


Tahap awal Deskripsi

Tahap awal kegiatan praktikum ini adalah merakit alat dan


bahan yang akan digunakan.
Tahap proses Deskripsi

Tahap prosesnya yaitu mengamati serta melakukan


praktikum
tersebut.
Tahap akhir Deskripsi

Tahap akhir dalam praktikum ini adalah mencatat hasil


percobaan tersebut.

161

Downloaded by Nia Febriyanti (niaf7008@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai