Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TANAH

PENGARUH TEMPERATUR TINGGI TERHADAP MIKROORGANISME

Kelompok 5

 Indah Larasati (05101181924014)


 Nadya Fitranti Putri (05101281924023)
 Vira Herliana (05101281924043)
 Ghazi Isthazamesa (05101381924049)
 Arsyani Zafika (05101381924058)
 Fero Triatmaja (05101381924062)
 Novryanti Elizabeth Butar Butar (05101381924077)
Kelas : Mikrobiologi Tanah A

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
PENGARUH TEMPERATUR TINGGI

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur
lingkungan yang tinggi terhadap pertumbuhan bakteri.

Bahan dan Alat


1. Biakan murni Eschericia coli berumur 24 jam dan Bacillus subtilis
berumur 72 jam.
2. 8 tabung reaksi steril.
3. 10 tabung berisi nutrient agar.
4. 10 pipet steril dan 8 petridish steril.
5. Termometer dan waterbath.

Pengamatan:
Inokulasi Bakteri Eschericia coli Inokulasi dilakukan secara aseptic pada
ruang laminar. E. coli sebanyak 0,1 ml ditambahkan ke dalam tiga tabung pada
masing-masing perlakuan menggunakan mikropipet. Satu tabung sebagai blanko
tidak ditambahkan Eschericia coli. Pada bagian setiap penutup tabung dilapisi
dengan plastic wrap untuk mencegah kontaminasi. Semua tabung yang sudah
ditambahkan Eschericia coli diinkubasi dalam incubator dengan suhu 37 0C
selama 42 jam. Setiap jam ke 0; 3,5; 7; 17; 29 dilakukan pengamatan. Dapat
diamati bahwa pertumbuhan bakteri Eschericia coli pada setiap perlakuan
berbeda. Nilai OD pada kontrol yaitu nutiren broth yang ditumbuhkan Eschericia
coli terus meningkat dari jam ke-0 sampai jam ke-29. Pada saat diberi CH 3COOH
kondisinya menjadi asam dengan pH 4, nilai OD yang diperoleh lebih rendah, hal
tersebut mengindikasikan bahwa populasi bakteri yang tumbuh pun lebih rendah.
Rendahnya populasi bakteri pada pH 4 disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
tidak sesuai untuk pertumbuhan bakteri (Wihansah et al., 2018).
Suhu beku (-6°C) dan suhu dingin (10°C) penyimpanan selama 24 jam
dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan fungi. Pertumbuhan optimal bagi
bakteri dan fungi terjadi pada penyimpanan dalam suhu kamar (30°C) selama 24
jam, 48 jam, 72 jam. (Siburian et al., 2012)
Bahwa rata-rata jumlah Escherichia coli pada telur ayam lokal yang
disimpan pada suhu kamar terjadi peningkatan jumlah Escherichia coli dari waktu
kewaktu. Namun demikian juga pada jumlah Escherichia coli pada telur ayam
lokal yang disimpan pada suhu chilling lebih rendah dari rata-rata Escherichia
coli pada suhu kamar. (Lubis et al., 2012)
Analisis aktivitas antimikrobia ekstrak biji melinjo dalam beberapa
konsentrasi dengan metode well-diffusion terhadap Bacillus subtilis dan
Escherichia coli. Aktivitas antimikrobia ekstrak terlihat dari seberapa besar
diameter zona penghambatan yang muncul pada saat analisis. Dari setiap sampel,
analisis dilakukan pada lima konsentrasi yang berbeda, antara lain 10, 15, 20, 25,
dan 30%, dan tampak apabila dengan meningkatnya konsentrasi yang diberikan,
aktivitas penghambatan yang digambarkan dengan diameter zona penghambatan
semakin besar. Pengaruh suhu pada kedua grafik terlihat pada sampel Et45
(45°C), Et60 (60°C), dan Et75 (75°C) yang menggunakan suhu yang berbeda
pada saat ekstraksi, semakin tinggi suhu yang digunakan saat ekstraksi, aktivitas
antimikrobia semakin meningkat pula. (Soehendro et al., 2015)
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, H. A., Suarjana, I. G. K., dan Rudyanto, M. D. (2012). Pengaruh suhu dan
lama penyimpanan telur ayam kampung terhadap jumlah Escherichia
coli. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus. 1(1): 144 - 159.
Siburian, E. T., Dewi, P., dan Martuti, N. K. T. (2012). Pengaruh suhu dan waktu
penyimpanan terhadap pertumbuhan bakteri dan fungi ikan
bandeng. Jurnal Life Science. 1(2): 101 – 105.
Soehendro, A. W., Manuhara, G. J., dan Nurhartadi, E. (2015). Pengaruh suhu
terhadap aktivitas antioksidan dan antimikrobia ekstrak biji melinjo
(Gnetum gnemon L.) dengan pelarut etanol dan air. Jurnal Teknosains
Pangan. 4(4) : 15-24.
Wihansah R. R. S., Yusuf M., Arifin M., Oktaviana A. Y., J. Rifkhan., Negara K.,
dan Sio A. K. (2018). Pengaruh Pemberian Glukosa yang Berbeda
terhadap Adaptasi Escherichia coli pada Cekaman Lingkungan Asam.
Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 13 (1) : 29-35.

Anda mungkin juga menyukai