Kelompok: A5
Mario Albertus R.P.D 19.I1.0126
Florencia Irena Alwan 20.I1.0016
Winda Indriani 20.I1.0034
Dira Putri Ayu 20.I1.0128
Abstrak
Tujuan dilakukannya teknologi Hurdle adalah sebagai bentuk pengawetan dengan melakukan beberapa
perlakuan sehingga akan sinergis berperan dalam memperpanjang umur simpan atau shelf life suatu produk
pangan. Dalam dilakukannya percobaan hurdle kali ini, diberlakukan beberap perlakuan yakni dua
kombinasi dan 3 kombinasi. Membuat terdenaturasinya protein yang membuat terpicunya kerusakan enzim
pada mikroorganisme tersebut merupakan akibat dari dilakukannya perlakuan berupa pemanasan. Sementara
membrane sel dapat menjadi permeable dikarenakan perlakuan suhu rendah dimana pada saat dilakukan
perlakuan suhu rendah, dari dalam sel banyak protein yang keluar yang menyebabkan bakteri menjadi inaktif
dan pertumbuhan bakteri pun menjadi terhambat. Dalam percobaabn ini pula digunakan berbagai macam
sampel sebagai anti mikroba yang berguna sebagai pembanding hasi antar kelompok.
1. TINJAUAN PUSTAKA
dalam sistem penerapannya dikatakan dapat
Kerusakan pada bahan pangan dapat berasal menekan adanya penurunan mutu serta kualitas
dari faktor fisik, mikroorganisme, serta kimia. produk pangan,dapat menekan juga biaya
Maka dari itu dibutuhkan sebuah teknologi produksi karena perlakuan ini mudah untuk
sebagai penanganan untuk memperpanjang dilakukan (Witono et al., 2012). Diberikannya
umur simpan/ shelf life dari suatu bahan pangan perlakuan berupa pemanasan mampu
(Pal et al, 2014). Teknologi Hurdle adalah memperpanjang umur simpan. Hal tersebut
sebuah bentuk proses metode pengawetan yang disebabkan karena terdenaturasinya protein
mengkombinasikan 2 atau lebih perlakuan yang membuat terpicunya kerusakan enzim
dengan tujuan untuk memperpanjang shelf life pada mikroorganisme (Yuniastri et al., 2018).
atau umur simpan (Ratnasari et al., 2014) Sedangkan dalam teori yang dikemukakan oleh
Pengembangan hurdle antara lain dapat Fellows, (2016) diberikannya perlakuan pada
dilakukan dengan mengkombinasikan suhu rendah memiliki peran dalam
perlakuan fisik dan bahan pengawet seperti dipertahankannya sensori dan juga nilai gizi.
kunyit dan jahe. Penggunaan bahan pengawet 10-150C merupakan acuan dari suhu chilling
alami sebagai antimikroba dapat yang mana sebagai salah satu metode yang akan
memperpanjang umur simpan bahan pangan. diterapkan pada sampel daging.
Kombinasi pada berbagai perlakuan yang
dilakukan secara sinergis dalam teknologi Anita & Hulyadi (2018) dalam teorinya
hurdle berperan sebagai effective preservation mengatakan, salah satu bakteri yang hidup
of food yaitu proses efektif sehingga berperan saprofit pada saluran membrane didalam tubuh
manusia adalah bakteri S. aureus. Bakteri gram
dalam pengawetan makanan. Perlakuan hurdle positif merupakan tipe dari bakteri ini.
Tabel hasi pengamatan Bab 1
2
Tabel hasi pengamatan Bab 1
3
Tabel hasi pengamatan Bab 1
Pada temulawak terdapat kandungan minyak Pada kunyit terdapat berbagai senyawa aktif,
atsiri yang mampu memberikan efek seperti fenol, flavonoid, tannin, dan lain-lain
antimikroba, seperti terpenoid dan fenol. seperti pada bahan pengawet alami lainnya yang
Senyawa terpenoid bersifat aktif dalam berpotensi sebagai antimikroba (Wala et al.,
melawan bakteri yang diduga mampu memecah 2016). Kandungan utama pada kunyit, yaitu
4
Tabel hasi pengamatan Bab 1
kurkumin dan minyak atsiri memiliki efek lemak jenuh dan kolestrol merupakan efek dari
antimikroba. Kurkumin mampu merusak dilakukannya proses steaming pada sampel
membran sitoplasma sehingga pertumbuhan sel daging. Akan tetapi kadar air yang dikandung
dari bakteri mampu terhambat (Ulfah, 2020). oleh sampel masih tinggi. Dengan tingginya
Kemudian pada jahe juga terdapat senyawa kadar air tersebut akan membuat sampel daging
yang mampu berperan sebagai antimikroba, lebih mudah terkontaminasi serta tekstur yang
yaitu flavonoid dan fenol (Santoso & Riyanta, menjadi lembek. Berdasarkan teori yang
2019). Senyawa fenol mampu merusak protein dikemukakan oleh Jay, (1986), suatu metode
yang mampu merusak membran sel sehingga pengawetan ringan serta pengaruh yang
akan kekurangan nutrisi dan pertumbuhan dari ditimbulkan terhadap kualitas dan juga mutu
bakteri menjadi terganggu (Lopez et al., 2017). dari suatu bahan merupakan definisi dari metode
Minyak atsiri pada jahe juga terbukti memiliki chilling. ±10-15oC merupakan temperature
aktivitas antimikroba dan mampu menghambat yang menjadi acuan untuk dilakukannya proses
pertumbuhan Escherichia coli (Hafidz et al., chilling. Berdasarkan hasil pengamatan pada
2021). tabel 1. Masing-masing kelompok memiliki
ukuran diameter zona bening yang berbeda-beda
Suatu metode pengkombinasian antara dua dimana terdapat kelompok yang diameter zona
ataupun lebih metode preservasi yang dimana bening dari S. aureus lebih besar dibandingkan
berguna agar kualitas sensori, stabilitas miroba dengan E.coli begitupun sebaliknya.
serta nutrisi merupakan definisi dari hurdle Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh
technology (Singh et al., 2014). Ratnasari et Cahyani et al., (2015), hasil yang seharusnya
al., (2014) dalam teorinya menambahkan diperoleh adalah diameter zona bening dari S.
sebuah bentuk proses metode pengawetan yang aureus lebih besar dibandingkan E.coli.
mengkombinasikan 2 atau lebih perlakuan Penyebab dari peristiwa tersebut adalah
dengan tujuan untuk memperpanjang shelf life golongan dari bakteri itu sendiri dimana
atau umur simpan merupakan pengertian lain berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Anita
dari teknologi hurdle. Pemanasan dan & Hulyadi (2018) bahwa bakteri gram positif
pendinginan merupakan dua jenis perlakuan merupakan golongan dari S. aureus sementara
pengkombinasian hurdle yang mana dari kedua E.coli adalah bakteri gram negative. Dimana
perlakuan tersebut dapat dibagi kembali peptidoglikan yang tersusun dalam bakteri gram
menjadi 4 metode dimana chilling, steaming, positif lebih banyak dari E. coli yang mana
freezing, dan rebus, merupakan tiga metode termasuk kedalam bakteri gram negative. Akibat
yang digunakan tersebut. Berdasarkan teori dari perbedaan jumlah tersusunnya
yang dikemukakan oleh Leistner (2000), peptidoglikan tersebut membuat permeabilitas
mikroba dapat terbunuh salah satunya dinding sel menjadi lebih mudah untuk di
dikarenakan suhu tinggi yang digunakan pada tembus oleh antimikroba sehingga terbentuklah
pemanasan. Menginaktivasi enzim serta zona bening yang besar. Perbedaan hasil yang
menghambat pertumbuhan mikroorganisme seharusnya ini dapat disebabkan oleh jenis
merupakan fungsi dilakukannya pemanasan. bahan yang digunakan sebagai antimikroba
Digunakannya metode pemanasan yang ataupun kesalahan praktikan dalam melakukan
berbeda yakni steaming dan perebusan pada pengukuran.
daging, tentunya akan menghasilkan
karakteristik dari sampel daging yang berbeda Metode freezing serta chilling dan metode rebus
pula. Sebagaimana dijelaskan oleh memiliki tingkat perbedaan dalam
Suryaningrum & Syamdidi, (2013) dalam keefektifannya dalam hurdle 2 kombinasi
teorinya yang mengatakan rendahnya kadar dimana metode rebus mempunyai keefektifan
5
Tabel hasi pengamatan Bab 1
yang lebih baik. sebagai mana dikatakan oleh Tiap bahan memiliki jenis anti mikroba
Yuniastri et al., (2018) yang mengatakan yang berbeda-beda.
bahwa umur simpan dapat diperpanjang Semakin banyak kombinasi yang
dikarenakan perlakuan pemanasan yang mana digunakan maka akan semakin baik pula
pencegahannya.
disebabkan karena terdenaturasinya protein
Metode freezing lebih efektif
yang membuat terpicunya kerusakan enzim
dibandingkan chilling.
pada mikroorganisme. Harris, (1998) dalam Perbedaan jenis bakteri seperti gram
tulisannya juga menambahkan pada metode positif ataupun gram negatif dapat
rebus, semakin tinggi suhu pemanasan maka membuat perbedaan pada diameter zona
akan semakin banyak pula mikroba yang mati. bening.
Sementara metode freezing ataupun chilling Metode pemanasan mampu membunuh
memiliki kefektifan yang kurang dibandingkan mikroorganisme sementara pendinginan
hanya menghambat pertumbuhannya
metode rebus dikarenakan kedua metode
saja.
tersebut hanya mampu mencegah pertumbuhan
mikroba jadi mikroba hanya terhambat 7. DAFTAR PUSTAKA
pertumbuhannya bukannya benar-benar mati. Adila, R., Nurmiati, & Agustien, A. (2013).
Antimikroba Curcuma spp. terhadap
Tiga metode yang ter-efektif untuk hurdle Pertumbuhan Candida albicans,
technology didasarkan hasil metode dalam Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli. Jurnal Biologi Universitas Andalas,
praktikum ini ialah rebus-pengawet-chilling.
2(1), 1-7.
Hal tersebut dikarenakan perlakuan pemanasan Alisjahbana, S., Hendratmo, S., & Naldi, Y.
berupa perebusan yang dilakukan pertama kali (2015). Pengaruh Senyawa Allicin dalam
akan membunuh mikroba yang cendrung akan Ekstrak Bawang Putih terhadap
menjadi kontaminan setelah itu diefektifkan Perkembanganbiakan Bakteri
kembali dengan perendaman dengan pengawet Escherichia coli. Tunas Medika Jurnal
yang mana akan membuat pertumbuhan Kedokteran dan Kesehatan, 2(1), 1-5.
Anita. F dan Hulyadi. 2018. Uji aktivitas
mikroorganisme semakin terhambat dimana
Antimikroba Daun Sirsak (Annona
penghambatan mikroorganisme ini pula muricata Liin) terhadap Bacillus subtillis
didukung dengan perlakuan terakhir dan Escherichia coli .Journal of
selanjutnya yaitu chilling. Akan tetapi akan Chemistry Vol. 1 No. 1
lebih efektif jika perlakuan chilling diganti Cahyani, A.F.K., Lauren C. W., Risqia A. P.,
dengan freezing. Hal tersebut dikarenakan Vicha V. M., Agustin K. W., Harsojo,
(2015). Aplikasi Teknologi Hurdle
perbedaan suhu antara kedua metode tersebut
Menggunakan Iradiasi Gamma Dan
dimana smakin rendah suhu pendinginan Penyimpanan Beku Untuk Mereduksi
smakin rendah pula pertumbuhan Bakteri Patogen Pada Bahan Pangan :
mikroorganisme yang dapat mengkontaminasi Kajian Pustaka. Universitas Brawijaya.
(Potter & Hotchkiss, 1995). Malang.
Emilda, Y., Budipratama, E., & Kuntari, S.
6. KESIMPULAN (2014). Uji Toksisitas Ekstrak Bawang
Kandungan senyawa aktif pada bawang Putih (Allium sativum) terhadap Kultur
putih, temulawak, jeruk nipis, kunyit, Sel Fibroblast. Dental Journal, 47(4),
dan jahe mampu memberikan aktivitas 215-219.
antimikroba. Fellows, P. J. (2016). Teknologi Pengolahan
Metode rebus lebih efektif Pangan: Prinsip dan Praktik. Penerbit
dibandingkan pendinginan pada hurdle Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
dengan 2 kombinasi. Gosal, L., Hutomo, S., & Sooai, C. M. (2021).
Kemampuan Ekstrak Etanol Bawang
6
Tabel hasi pengamatan Bab 1
7
8. LAMPIRAN
Escherichia
A4 Kunyit 1,83
coli
Keterangan:
Kelompok 1: ada gelembung
Kelompok 2: ada gelembung
Kelompok 3: Terdapat uap di sekitar cawan dan gelembung, koloni menyebar di seluruh permukaan menjadi
satu
Kelompok 4: Terdapat gelembung, koloni bakteri berbentuk lingkaran
Kelompok 5: Terdapat gelembung, koloni bakteri ada yang menyebar dan ada yang menyatu
Keterangan:
Kelompok 1: Ada uap yang menyebar cawan, koloni bakteri membentuk melingkar
Kelompok 2: Terdapat uap di sekitar cawan, koloni bakteri menyebar dan menjadi satu.
Kelompok 3: Terdapat uap di sekitar cawan dan gelembung, koloni menyebar di seluruh permukaan menjadi satu
Kelompok 4: Terdapat uap di sekitar cawan, koloni bakteri berbentuk lingkaran.
Kelompok 5: Terdapat uap air di bawah penutup cawan, koloni menyebar merata ke seluruh permukaan cawan
9
8.2. Hasil Plagscan
10
8.4. Jurnal Acuan (screenshot abstrak dan highlight bagian yang disitasi)
11
8.5. Laporan Sementara
Escherichia
A4 Kunyit 1,83
coli
12
Koloni
1 10 -1
TBUD TBUD
A1 Pengawet + Chilling
1 10 -2
TBUD TBUD
1 10 -1
TBUD TBUD
A2 Pengawet + Chilling
1 10 -2
26 TBUD
1 10 -1
TBUD TBUD
A3 Pengawet + freezing
1 10 -2
TBUD TBUD
1 10 -1
TBUD TBUD
A4 Pengawet + freezing
1 10 -2
TBUD TBUD
1 10 -1
TBUD TBUD
A5 Steaming + Pengawet
1 10 -2
TBUD TBUD
Keterangan:
Kelompok 1: ada gelembung
Kelompok 2: ada gelembung
Kelompok 3: Terdapat uap di sekitar cawan dan gelembung, koloni menyebar di seluruh permukaan menjadi
satu
Kelompok 4: Terdapat gelembung, koloni bakteri berbentuk lingkaran
Kelompok 5: Terdapat gelembung, koloni bakteri ada yang menyebar dan ada yang menyatu
Keterangan:
Kelompok 1: Ada uap yang menyebar cawan, koloni bakteri membentuk melingkar
Kelompok 2: Terdapat uap di sekitar cawan, koloni bakteri menyebar dan menjadi satu.
Kelompok 3: Terdapat uap di sekitar cawan dan gelembung, koloni menyebar di seluruh permukaan menjadi satu
Kelompok 4: Terdapat uap di sekitar cawan, koloni bakteri berbentuk lingkaran.
Kelompok 5: Terdapat uap air di bawah penutup cawan, koloni menyebar merata ke seluruh permukaan cawan
Ada revisi untuk lapsem Hurdle yang day-0 di 2 & 3 kombinasi dihilangkan.
Keterangan diisi dengan; contoh ada uap di sisi tutup cawan, bentuk koloni dan
lainlain yang sekiranya membantu untuk di pembahasan
Asisten Praktikum,
13
Krisantira Junisdianti
Poin pembahasan:
1. Bahas aktivitas antimikroba pada bahan pangan herbal yang digunakan
2. Bahas hasil pengamatan
3. Bahas metode Hurdle yang dilakukan dalam praktikum ini
4. Bahas efektivitas dari kedua metode Hurdle yang digunakan
14
4. HASIL PENGAMATAN
Perbesaran:
Bentuk:
Warna:
Perbesaran:
Bentuk:
Warna:
Perbesaran:
Bentuk:
Warna:
Perbesaran:
Bentuk:
Warna:
Perbesaran:
Bentuk:
Warna:
15
Tabel 2. Hasil pengamatan Media
1 NA
25 tabung @10 ml
Warna:
Wujud:
Warna:
Wujud:
Warna:
Wujud:
Warna:
Wujud:
Warna:
Wujud:
Warna:
Wujud:
Warna:
Wujud:
Warna:
Wujud:
Warna:
Wujud:
Warna:
Wujud:
16
Tabel hasi pengamatan Bab 2 Pengaruh O2
4. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Pengaruh O2
Letak
Kel Mikroorganisme Media Gambar
Pertumbuhan
Saccharomyces
MEB
cerevisiae
1
Lactobacillus
MRSB
bulgaricus
Saccharomyces
MEB
cerevisiae
2
Lactobacillus
MRSB
bulgaricus
Saccharomyces
MEB
cerevisiae
3
Lactobacillus
MRSB
bulgaricus
Saccharomyces
MEB
cerevisiae
4
Lactobacillus
MRSB
bulgaricus
Saccharomyces
MEB
cerevisiae
5
Lactobacillus
MRSB
bulgaricus
Saccharomyces
MEB
cerevisiae
6
Lactobacillus
MRSB
bulgaricus
17
Tabel hasi pengamatan Bab 3 Enumerasi
HASIL PENGAMATAN
18
Tabel hasi pengamatan Bab 3 Enumerasi
Tabung Positif
MPN MPN
Kelompok Keterangan
10-1 10-2 10-3 Number Count
Positif:
Negatif:
Positif:
Negatif:
Positif:
Negatif:
Positif:
Negatif:
Positif:
Negatif:
Positif:
Negatif:
Tabel MPN per ml/gr mempergunakan 3 tabung masing-masing diinokulasi dengan 1ml
contoh dari pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 (SII 0717-83)
19
Tabel hasi pengamatan Bab 3 Enumerasi
20
Tabel hasi pengamatan Bab 4 Isolasi
4. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Isolasi
Bentuk
Kelompok Bahan Media Gambar Warna
Pertumbuhan
Bentuk
Kelompok Bahan Media Gambar Warna
Pertumbuhan
21
Tabel hasi pengamatan Bab 4 Isolasi
Bentuk
Kelompok Bahan Media Gambar Warna
Pertumbuhan
22
Tabel hasi pengamatan Bab 5 Fermentasi
5. HASIL PENGAMATAN
Suhu Konsentrasi
Kel Bahan pH Foto Keterangan
Fermentasi Garam (%)
Aroma:
Tekstur:
Warna:
Rasa:
Aroma:
Tekstur:
Warna:
Rasa:
Aroma:
Tekstur:
Warna:
Rasa:
Aroma:
Tekstur:
Warna:
Rasa:
Aroma:
Tekstur:
Warna:
Rasa:
Aroma:
Tekstur:
Warna:
Rasa:
Keterangan:
Tekstur: Warna: Aroma: Rasa:
+ : sangat keras + : tidak keruh + : tidak asam + : tidak asam
++ : keras ++ : sedikit keruh ++ : agak asam ++ : agak asam
+++ : agak keras +++ : keruh +++ : asam +++ : asam
: sangat
++++ : lunak ++++ : sangat keruh ++++ asam ++++ : sangat asam
+++++ : sangat lunak
23
Tabel hasi pengamatan Bab 5 Fermentasi
Tekstur: Warna:
+ : sangat keras + : putih
++ : keras ++ : putih kekuningan
+++ : agak keras +++ : kuning
++++ : lunak ++++ : sangat kuning
+++++ : sangat lunak
24
Tabel hasi pengamatan Bab 6 Identifikasi mikroba Perusak pada Makanan Tradisional
4. HASIL PENGAMATAN
25
Tabel hasi pengamatan Bab 7 Kontrol mikroba Menggunakan Metode Kombinasi (Hurdle
Technology)
4. HASIL PENGAMATAN
26
Tabel hasi pengamatan Bab 7 Kontrol mikroba Menggunakan Metode Kombinasi (Hurdle
Technology)
4.2. Hurdle 2 Kombinasi
Faktor
Kel. Perlakuan Hari ke- Jumlah Koloni CFU/ml
Pengenceran
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
27
Tabel hasi pengamatan Bab 7 Kontrol mikroba Menggunakan Metode Kombinasi (Hurdle
Technology)
4.3.Hurdle 3 Kombinasi
Faktor
Kel. Perlakuan Hari ke- Jumlah Koloni CFU/ml
Pengenceran
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
0 10-1
0 10-2
1 10-1
1 10-2
28