Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 5

Indah Larasati (05101181924014)


Nadya Fitranti Putri (05101281924023)
Vira Herliana (05101281924043)
Ghazi Isthazamesa (05101381924049)
Arsyani Zafika (05101381924058)
Fero Triatmaja (05101381924062)
Novryanti Elizabeth Butar Butar (05101381924077)

Mikrobiologi Tanah A
.

. .
2.8
BAKTERI
SIDEROFOR
.

2
BAKTERI SIDEROFOR
Siderofor (siderophore) adalah senyawa pengompleks
Fe3+ atau senyawa berbobot molekul rendah yang
mampu mengkhelat besi Fe3+ spesifik yang dihasilkan
oleh beberapa jenis mikroba untuk menyembunyikan
unsur besi di lingkungan rizosfir, sehingga tidak tersedia
bagi perkembangan mikroba patogen, serta responsif
untuk pelarutan serta pengangkutan elemen ini ke dalam
sel bakteri.
3
▰ Pada kondisi keterbatasan besi, mikroorganisme penghasil
siderofor dapat mengikat dan mengangkut kompleks
siderofor-besi dengan mengekspresikan protein spesifik


(Nudel et al., 2001). Besi merupakan elemen vital dalam
aktivasi enzim yang mendukung ketahanan tanaman
terhadap patogen Hingga saat ini terdapat dua tipe
siderofor yaitu catecholat dan hydroxamat.

▰ Jenis rizobakteri telah diidentifikasi mampu menghasilkan


siderofor seperti Pseudomonas fluorescens B10 yang
memproduksi yellowgreen florescent siderophores atau
pseudobactin yang kemudian terbukti dapat menghambat
perkembangan fungi patogen Erwinia caratovora penyebab
busuk pada kentang.

4

▰ kemampuan bakteri siderofor mengendalikan penyakit layu
rebah yang disebabkan oleh cendawan Pythium ultimum dan
busuk akar oleh cendawan Fusarium oxysporum (Kloepper,
1993). Hasil penelitian Bakker (2006) pada bakteri penghasil
siderofor Pseudomonas putida WCS358 juga membuktikan
bahwa bakteri ini menginduksi kekebalan sistemik tanaman
Arabidopsis thaliana karena mampu menekan penyakit yang
menyerang daun walaupun bakteri ini terdapat pada zona
perakaran. kemampuan bakteri siderofor mengendalikan
penyakit layu rebah yang disebabkan oleh cendawan Pythium
ultimum dan busuk akar oleh cendawan Fusarium oxysporum
(Kloepper, 1993).

5

▰ Pengujian kemampuan bakteri menghasilkan siderofor
dikembangkan dari media miskin unsur Fe. Pencucian
peralatan gelas dengan HCl untuk menghilangkan sisa-sisa
Fe yang mungkin masih melekat pada gelas dan penggunaan
air deionisasi atau akuades menjadi persyaratan penting
dalam pengujian.

6
MANFAAT BAKTERI SIDEROFOR

▰ Kelompok bakteri yang mampu menghasilkan siderofor


menguntungkan untuk tanaman karena dapat menekan patogen.
Besi merupakan elemen vital dalam aktivasi enzim yang
mendukung ketahanan tanaman terhadap patogen .

7
Kemampuan bakteri siderofor mengendalikan penyakit layu rebah
yang disebabkan oleh cendawan Pythium ultimum dan busuk akar
oleh cendawan Fusarium oxysporum. Hasil penelitian Bakker (2006)
pada bakteri penghasil siderofor Pseudomonas putida WCS358 juga
membuktikan bahwa bakteri ini menginduksi kekebalan sistemik
tanaman Arabidopsis thaliana karena mampu menekan penyakit yang
menyerang daun walaupun bakteri ini terdapat pada zona perakaran.

Kemampuan bakteri siderofor mengendalikan penyakit layu rebah


yang disebabkan oleh cendawan Pythium ultimum dan busuk akar
oleh cendawan Fusarium oxysporum. Hasil penelitian Bakker (2006)
pada bakteri penghasil siderofor Pseudomonas putida WCS358 juga
membuktikan bahwa bakteri ini menginduksi kekebalan sistemik
tanaman Arabidopsis thaliana karena mampu menekan penyakit yang
menyerang daun walaupun bakteri ini terdapat pada zona perakaran.
8
Pengujian kemampuan bakteri menghasilkan siderofor


dikembangkan dari media miskin unsur Fe. Pencucian
peralatan gelas dengan HCl untuk menghilangkan sisa-sisa Fe
yang mungkin masih melekat pada gelas dan penggunaan air
deionisasi atau akuades menjadi persyaratan penting dalam
pengujian. Fuhrmann (1994) mengembangkan teknik microbial
lawn pada media agar King’s B yang defisien Fe untuk menguji
reaksi antagonis bakteri penghasil siderofor potensial. Namun
saat ini, media agar chrome azurol S (CAS) yang dikembangkan
Schwyn & Neilands (1987) lebih populer dipakai karena
kemudahan mendeteksi koloni bakteri penghasil siderofor yang
berwarna kuning (oranye) yang sangat kontras dengan warna
biru media kompleks CAS agar.

9
Prinsip Metode Pengujian

▰ Bakteri penghasil siderofor mengikat unsur Fe di luar dinding sel dan


selanjutnya Fe diangkut ke dalam membran sel melalui reseptor
spesifik. Media kompleks Fe-CAS menyediakan berbagai nutrisi bagi
bakteri kecuali unsur Fe yang jumlahnya sangat terbatas dan
terperangkap dalam media. Hanya bakteri penghasil siderofor yang
mampu hidup dan berkembang biak pada media agar Fe-CAS karena
siderofor dapat melepaskan dari media dan menyembunyikannya yang
ditandai oleh koloni bakteri berwarna kuning (oranye) yang sangat
kontras dengan warna biru media agar Fe-CAS agar.
10
METODE PENGUJIAN

Bahan:

1.Suspensi sel bakteri (potential siderophore producing bacteria)


yang akan diuji (dari tanah atau biakan murni)

2. Cawan Petri

3. Labu Erlenmeyer

4. Beker gelas

5. Pipet mikro

11
Bahan kimia dan larutan (media)

• Media Fe Chrome Azurol S (CAS = C23H13Cl2O9SNa3) adalah campuran dari empat macam
larutan (larutan I, II, III, dan IV) yang dibuat dan disterilisasi secara terpisah.

•Larutan I (larutan indikator Fe-CAS) → 100 ml ƒ


1. Campurkan 10 ml larutan 1 mM FeCl3.6H20 (dalam 10 mM HCl) dengan 50 ml larutan CAS
(1,21 mg ml-Campuran ini menghasilkan warna ungu gelap. Sambil diaduk, secara perlahan
campuran ini ditambahkan ke dalam 40 ml HDTMA (hexadecy-ltrimetylammonium bromide)
(1,82 mg ml-1). Campuran ketiga larutan ini menghasilkan warna biru gelap. ƒ
2. Autoklaf larutan selama 15 menit, kemudian dinginkan sampai suhu 50 oC.

•Larutan II (larutan bufer + agar) → 800 ml.


1. Larutkan 30,24 g PIPES (peperazine-N,N'-bis[2-ethanesulfonic acid]) dengan 750 ml larutan
garam yang mengandung 0,3 g KH2PO4, 0,5 g NaCl, dan 1 g NH4Cl. Atur pH 6,8 dengan KOH
50%, kemudian tambahkan 15 g agar. Cukupkan volume larutan sampai 800 ml dengan
akuades.
2. Autoklaf larutan selama 15 menit, kemudian dinginkan sampai suhu 50 oC. 12
 
.

•Larutan III (larutan glukosa dan unsur mikro) →70 ml ƒ


1. Larutkan 2 g glukosa, 2 g manitol, dan unsur mikro (493 mg
MgSO4.7H2O; 11 mg CaCl2; 1,17 mg MnSO4.H2O; 1,4 mg H3BO3;
0,04 mg CuSO4.5H2O; 1,2 mg ZnSO4.7H2O; dan 1 mg
Na2MoO4.2H2O) dalam 70 ml akuades. ƒ
2. Autoklaf larutan selama 15 menit, kemudian dinginkan sampai
suhu 50oC.
 
• Larutan IV (larutan asam cassamino 10%) → 30 ml ƒ
Larutkan 3 g asam cassamino dalam 30 ml akuades (10%, berat
volume), kemudian disterilisasi dengan saringan mikro (0,2 mµ).
13
PROSEDUR:

Pembuatan media Fe-CAS agar :

1. Pada suhu larutan sekitar 50oC, tambahkan larutan III dan IV ke


dalam Larutan II (larutan bufer + agar). Larutan I (larutan
indikator) ditambahkan terakhir dengan mengaduk secara perlahan
sampai keempat larutan tercampur rata (hindari terbentuknya
gelembung). Campuran ini menghasilkan media kompleks Fe-CAS
yang berwarna biru sampai biru kehijauan.

2. Tuang larutan kompleks Fe-CAS ke dalam cawan petri


(masingmasing 20 ml), kemudian diamkan sampai agar membeku.

14
Inokulasi & Inkubasi

- Inokulasi Fe-CAS agar dengan suspensi sel


bakteri dengan metode gores atau sebar.
Untuk metode sebar, gunakan sebanyak 50 µL
suspensi sel bakteri dari beberapa tingkat
pengenceran. Selanjutnya inkubasi cawan
Petri pada suhu kamar.
Koloni bakteri yang berwarna
- Setelah masa inkubasi (24 jam atau lebih), kuning (oranye) mengindikasikan
bakteri penghasil siderofor yang tumbuh kemampuan bakteri
ditandai oleh koloni berwarna kuning (oranye) mensekresikan siderofor untuk
melepaskan dan mengikat Fe dari
yang kontras dengan warna biru media Fe-CAS
kompleks Fe-CAS agar
agar seperti tampak pada gambar disamping :
15
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis adalah:

1. Semua reagen atau bahan kimia yang digunakan untuk


membuat larutan indikator (larutan I) harus dibuat baru (fresh)
untuk tiap batch agar.
2. Penggunaan air akuabides (2 kali distilasi) untuk penyiapan
media sering digunakan untuk menjamin keberhasilan analisis.
Media agar Fe-CAS dapat digunakan untuk keperluan isolasi
bakteri siderofor dari sampel tanah, rizosfir, maupun dari akar
tanaman.
THANKS!
Any questions?

17
Lampiran bukti diskusi kelompok 5 :

18

Anda mungkin juga menyukai