Bakteri Siderofor
Bakteri Siderofor
Mikrobiologi Tanah A
.
. .
2.8
BAKTERI
SIDEROFOR
.
2
BAKTERI SIDEROFOR
Siderofor (siderophore) adalah senyawa pengompleks
Fe3+ atau senyawa berbobot molekul rendah yang
mampu mengkhelat besi Fe3+ spesifik yang dihasilkan
oleh beberapa jenis mikroba untuk menyembunyikan
unsur besi di lingkungan rizosfir, sehingga tidak tersedia
bagi perkembangan mikroba patogen, serta responsif
untuk pelarutan serta pengangkutan elemen ini ke dalam
sel bakteri.
3
▰ Pada kondisi keterbatasan besi, mikroorganisme penghasil
siderofor dapat mengikat dan mengangkut kompleks
siderofor-besi dengan mengekspresikan protein spesifik
“
(Nudel et al., 2001). Besi merupakan elemen vital dalam
aktivasi enzim yang mendukung ketahanan tanaman
terhadap patogen Hingga saat ini terdapat dua tipe
siderofor yaitu catecholat dan hydroxamat.
4
“
▰ kemampuan bakteri siderofor mengendalikan penyakit layu
rebah yang disebabkan oleh cendawan Pythium ultimum dan
busuk akar oleh cendawan Fusarium oxysporum (Kloepper,
1993). Hasil penelitian Bakker (2006) pada bakteri penghasil
siderofor Pseudomonas putida WCS358 juga membuktikan
bahwa bakteri ini menginduksi kekebalan sistemik tanaman
Arabidopsis thaliana karena mampu menekan penyakit yang
menyerang daun walaupun bakteri ini terdapat pada zona
perakaran. kemampuan bakteri siderofor mengendalikan
penyakit layu rebah yang disebabkan oleh cendawan Pythium
ultimum dan busuk akar oleh cendawan Fusarium oxysporum
(Kloepper, 1993).
5
“
▰ Pengujian kemampuan bakteri menghasilkan siderofor
dikembangkan dari media miskin unsur Fe. Pencucian
peralatan gelas dengan HCl untuk menghilangkan sisa-sisa
Fe yang mungkin masih melekat pada gelas dan penggunaan
air deionisasi atau akuades menjadi persyaratan penting
dalam pengujian.
6
MANFAAT BAKTERI SIDEROFOR
7
Kemampuan bakteri siderofor mengendalikan penyakit layu rebah
yang disebabkan oleh cendawan Pythium ultimum dan busuk akar
oleh cendawan Fusarium oxysporum. Hasil penelitian Bakker (2006)
pada bakteri penghasil siderofor Pseudomonas putida WCS358 juga
membuktikan bahwa bakteri ini menginduksi kekebalan sistemik
tanaman Arabidopsis thaliana karena mampu menekan penyakit yang
menyerang daun walaupun bakteri ini terdapat pada zona perakaran.
“
dikembangkan dari media miskin unsur Fe. Pencucian
peralatan gelas dengan HCl untuk menghilangkan sisa-sisa Fe
yang mungkin masih melekat pada gelas dan penggunaan air
deionisasi atau akuades menjadi persyaratan penting dalam
pengujian. Fuhrmann (1994) mengembangkan teknik microbial
lawn pada media agar King’s B yang defisien Fe untuk menguji
reaksi antagonis bakteri penghasil siderofor potensial. Namun
saat ini, media agar chrome azurol S (CAS) yang dikembangkan
Schwyn & Neilands (1987) lebih populer dipakai karena
kemudahan mendeteksi koloni bakteri penghasil siderofor yang
berwarna kuning (oranye) yang sangat kontras dengan warna
biru media kompleks CAS agar.
9
Prinsip Metode Pengujian
Bahan:
2. Cawan Petri
3. Labu Erlenmeyer
4. Beker gelas
5. Pipet mikro
11
Bahan kimia dan larutan (media)
• Media Fe Chrome Azurol S (CAS = C23H13Cl2O9SNa3) adalah campuran dari empat macam
larutan (larutan I, II, III, dan IV) yang dibuat dan disterilisasi secara terpisah.
14
Inokulasi & Inkubasi
17
Lampiran bukti diskusi kelompok 5 :
18