Anda di halaman 1dari 8

PEWARNAAN TAHAN ASAM

(METODE ZIEHL NEELSEN) DAN


PEWARNAAN SPORA
Kelompok 5 kp C
Nama kelompok :
1. Amelia Nurhaliza (110115241)
2. Dian yulyandani putri (110115247)
3. Elvira ghea safitri (110115282)
4. Dian mahfudlo arifah (110115323)
Hasil Praktikum
Pewarnaan Spora
Bacillus subtilis (1000X) Escherichia coli (1000X)

Warna sel vegetatif : Basil Warna sel vegetatif : Cocco basil Warna
Warna sel : Merah sel : Merah
Warna spora : Hijau Warna spora :-
Letak spora : Terminal Letak spora :-
Hasil Praktikum ZN

Stapylococcus aureus (1000X) Mycobacterium tuberculosis (1000X)

Warna sel : Biru Tidak diamati


Termasuk ZN : Tidak tahan asam Hasil berdasarkan pustaka : Merah
Bentuk : Coccus (warna sel)
ZN : Negatif ZN : Positif
PEMBAHASAN PEWARNAAN SPORA
Spora bakteri adalah bentuk bekteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap
pengaruh buruk dari luar. Ada pun beberapa genus bakteri yang memiliki spora yaitu,
terutama yang tergolong dalam genus Bacillus dan Clostridium. Letak spora di dalam sel
serta ukurannya selama pembentukannya tidaklah sama bagi semua spesies contoh,
beberapa spora adalah sentral yaitudibentuk ditengah tengah sel yang lain, terminal yaitu
dibentuk di ujung dan subterminal yaitu berada antara tengah-tengah dan ujung
sel(Firmansyah, 2015).
Dalam pengamatan spora bakteri diperlukan pewarnaan tertentu yang dapat menembus
dinding tebal spora. Pewarnaan tersebut adalah dengan penggunaan larutan hijau malakit
5% (SFI), dan untuk memperjelas pengamatan, sel vegetative juga diwarnai dengan larutan
safranin 0,5% (SFII) sehingga sel vegetative ini berwarna merah. Dengan demikian ada atau
tidaknya spora dapat teramati, bahkan posisi spora di dalam tubuh sel vegetative juga dapat
diidentifikasi. Tetapi sebelum diberi safranin bakteri tersebut dibilas dengan air sehingga SFI
berlebih akan terbilas
Pada percobaan yang kami lakukan hasilnya menunjukkan bahwa bakteri Bacillus subtilis
mempunyai spora dan letaknya pada ujung, hal ini dapat kita lihat pada gambar kami yang
berwarna hijau. Pada bakteri E.coli juga sesuai dengan teori yaitu tidak adanya spora pada
sel bakteri, sehingga hanya terlihat warna merah yang diakibatkan oleh pewarna safranin .
PEMBAHASAN ZN

Pewarnaan tahan asam mulai dikembangkan oleh Franz Zield dan Friedrich Neelsen pada
tahun 1800
Ada beberapa jenis bakteri dengan kandungan lipid (asam mycolat) yang tinggi pada dinding
selnya. Bakteri jenis ini tidak dapat diwarnai dengan pewarna gram yang catnya bersifat
asam atau berbahan etanol. Oleh karena itu, bakteri ini dijuluki bakteri tahan asam. Beberapa
spesies bakteri tahan asam yaitu mycobacterium, cryptosporidium, dan noscardia.
Macam macam pewarnaan ZN :
1. ZN 1, Karbol fuchin (pewarna utama) digunakan untuk memberi warna merah pada bakteri tahan
asam
2. ZN 2 adalah peluntur yang berupa etanol-HCl, yang melunturkan warna merah pada bakteri tidak
tahan asam, sementara warna merah pada bakteri tahan asam tidak luntur.
3. Larutan ZN 3 merupakan pewarna pembanding yaitu berupa methylen blue, sehingga bakteri tidak
tahan asam yang tadi warnanya luntur memiliki kekontrasan dengan bakteri tahan asam. Hasil akhirnya
adalah bakteri tahan asam tampak berwarna merah, sementara bakteri tidak tahan asam berwarna biru
PEMBAHASAN ZN
Staphylococcus aureus merupakan bakteri pathogen bagi manusia dan hewan. Bakteri ini
memiliki kandungan asam teichoat yang tinggi pada membrannya. Staphylococcus aureus
berbentuk kokus, merupakan gram positif, dan koloni bergerombol seperti anggur. S.aureus
juga mengandung polisakarida dan protein yang berfungsi sebagai antigen dan merupakan
substansi penting didalam struktur dinding sel, tidak memiliki spora dan tidak membentuk
flagel. Pada hasil praktikum kami bakteri Staphylococcus aureus disebut bakteri tidak tahan
asam, karena pada pewarnaan ZN berwarna biru. Hal ini disebabkan karena adanya asam
teichoat yang tidak memiliki afinitas terhadap asam sehingga menyebakan bakteri tersebut
berwarna biru setelah ditetesi dengan methylen blue.
merupakan bakteri berbentuk batang, tidak memiliki spora dan termasuk bakteri aerob. Pada
saat percobaan pewarnaan Ziehl Neelsen maka warna tersebut tidak dapat dihilangkan
dengan asam, karena Mycobacterium tuberculosis mempunyai lapisan dinding lipid yang
tahan terhadap asam dan asam mycolat yang dapat mengikat warna carbol fuchsin saat
pewarnaan Ziehl Neelsen, sehingga berwarna merah. Oleh karena itu bakteri Mycobacterium
tuberculosis disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA).
DAFTAR PUSTAKA :
1. Hadiotomo, Ratna Sari, 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktik Teknik dan Prosedur
Laboratorium. Jakarta : PT. Gramedia 94, hal. 68-101
2. Kar, ashutosh, 2008, Pharmaceutical Mikrobiology. New Delhi : New Age International
Publishers, P62
3. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/125/jtptunimus-gdl-elvatrihan-6218-3-babii.pdf
4. Price. Paul. Frey, Kevin B, 2003. Microbiology for Surgical Technologists. Deimer
Learning. Inc. Thomson Learning : USA

Anda mungkin juga menyukai