0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan2 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur skrining gizi pasien di RSAU dr. Hoediyono. Skrining gizi dilakukan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko malnutrisi atau memiliki kondisi khusus terkait gizi. Prosedur meliputi melakukan wawancara dan pengisian formulir untuk menentukan skor risiko malnutrisi, menginterpretasikan hasil, menginformasikan hasil dan tindak lanjut kepada pasien dan dokter, serta
Dokumen ini menjelaskan prosedur skrining gizi pasien di RSAU dr. Hoediyono. Skrining gizi dilakukan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko malnutrisi atau memiliki kondisi khusus terkait gizi. Prosedur meliputi melakukan wawancara dan pengisian formulir untuk menentukan skor risiko malnutrisi, menginterpretasikan hasil, menginformasikan hasil dan tindak lanjut kepada pasien dan dokter, serta
Dokumen ini menjelaskan prosedur skrining gizi pasien di RSAU dr. Hoediyono. Skrining gizi dilakukan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko malnutrisi atau memiliki kondisi khusus terkait gizi. Prosedur meliputi melakukan wawancara dan pengisian formulir untuk menentukan skor risiko malnutrisi, menginterpretasikan hasil, menginformasikan hasil dan tindak lanjut kepada pasien dan dokter, serta
Revisi RSAU dr. HOEDIYONO 04/SPO /I/2019/RS 1 dari 2 Jl. Raya Baru Kalijati No.10 1 SUBANG Ditetapkan oleh Kepala RSAU dr. Hoediyono TanggalTerbit Wakil Sementara STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 22 Januari 2019
dr. Indria Sari, Sp.B,MPH
Kapten Kes NRP 533181 Skrining gizi adalah proses identifikasi terhadap pasien PENGERTIAN yang berhubungan dengan resiko malnutrisi atau kondisi khusus yang berhubungan dengan gizi. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk TUJUAN mengidentifikasi pasien yang berisiko malnutrisi, tidak berisiko malnutrisi atau kondisi khusus. Keputusan Ka RSAU dr. Hoediyono Nomor Kep/04/I20198 KEBIJAKAN tentang Kebijakan Asesmen Pasien Rawat RSAU dr. Hoediyono. 1. Skrining gizi dilakukan oleh perawat ruangan 2. Skrining gizi dilakukan pada pasien 1 x 24 jam setelah pasien masuk RS 3. Melakukan identifikasi pasien dan/atau keluarga 4. Mengisi identitas pasien sesuai hasil identifikasi di dalam formulir skrining gizi 5. Memberikan pertanyaan dengan panduan formulir skrining gizi 6. Memberi tanda yang mudah dilihat dan dimengerti oleh petugas lain pada skor penilain sesuai jawaban pasien, misalnya tanda silang (X), contreng () atau melingkari skor yang tersedia. PROSEDUR 7. Menghitung jumlah skor yang telah diperoleh 8. Menginterpretasikan hasil skrining dengan kriteria : a. Tidak beresiko malnutrisi (skor 0-1) b. Beresiko malnutrisi/malnutrisi (skor > 2) Resiko malnutrisi / malnutrisi ringan (skor 2 – 3) Malnutrisi sedang (skor 4 – 5) Malnutrisi berat (skor > 6) 9. Memberitahukan kepada DPJP hasil skrining gizi pasien bila berisiko malnutrisi atau kondisi lain dan DPJP mengkonsulkan pasien ke ahli gizi bila diperlukan SKRINING GIZI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSAU dr. HOEDIYONO 04 /SPO/YANMED/I/2019 1 2 dari 2
Jl. Raya Baru Kalijati No.10 SUBANG 10. Memberitahukan kepada pasien dan/atau keluarga hasil skrining dan menjelaskan tindak lanjut dari hasil tersebut, yaitu: malnutrisi + kondisi khusus: prioritas asuhan gizi ke-1. 11. Menandatangani dan menuliskan nama Ahli PROSEDUR Gizi/Dietisien dalam formulir skrining gizi lanjut dan memasukkan ke dalam file/rekam medis pasien. 12. Menuliskan materi edukasi didalam lembar edukasi, menuliskan nama terang dan paraf, meminta pasien/keluarga menuliskan nama terang dan paraf sebagai bukti telah melakukan edukasi kepada pasien. UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap.