Anda di halaman 1dari 1

SKRINING GIZI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD 140/GIZI/II/2016 1/1


SAWERIGADING
PALOPO

Tanggal terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
05 Februari 2016

Skrining gizi adalah proses identifikasi karakteristik pasien yang


PENGERTIAN berhubungan dengan masalah gizi, dilakukan dengan cara
sederhana, misalnya informasi perubahan berat badan, informasi
perubahan asupan makanan
Untuk menemukan kondisi pasien yang beresiko atau bermasalah
TUJUAN gizi untuk dilakukan pengkajian gizi lanjut oleh dietisien

Keputusan Direktur RSUD Sawerigading Palopo Nomor :


KEBIJAKAN 221/SK/RSUD.SWG/PLP/XII/2015 Tentang Kebijkan Pelayanan
Gizi
1. Pasien baru yang masuk melalui IGD maupun di Instalasi rawat
PROSEDUR jalan dilakukan skrining gizi awal oleh perawat dengan mengisi
skor pada format yang telah disiapkan.
2. Bila total skor ≥ 2 maka perawat mengkoordinasikan ke ahli
gizi ruangan/dietisien untuk dilakukan pengkajian lanjut.
3. Selanjutnya ahli gizi melakukan skrining lanjut dengan mengisi
format yang sudah disediakan.
4. Bila hasil skor skrining lanjut nilainya 0 berarti pasien beresiko
rendah, bila skor 1 resiko sedang, ≥ 2 beresiko tinggi.
5. Untuk pasien rawat jalan bila skor ≥ 2 maka dikonsul ke ahli
gizi.
6. Untuk pasien rawat inap yang beresiko rendah monitoring pada
hari ke 7 perawatan, resiko sedang monitoring asupan selama 3
hari oleh ahli gizi/dietisien yang terdokumentasi di dalam format
rencana dan catatan perkembangan terintegrasi, untuk resiko
tinggi bekerjasama dengan tim asuhan gizi.
7. Untuk semua pasien dibuatkan asuhan gizi oleh ahli
gizi/dietisien dengan mengisi formulir asuhan gizi.
1. Instalasi gizi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi gawat darurat
3. Instalasi rawat jalan
4. Instalasi rawat inap

Anda mungkin juga menyukai