Anda di halaman 1dari 2

SKRINING GIZI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi No. Halaman


020/GIZI/06/15 00 1/2

Ditetapkan
Direktur RSIA BUNDA SURYATNI
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 5 Juni 2015
OPERASIONAL dr. Alfathdry, SpOG

Skrining gizi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk


PENGERTIAN
menentukan risiko malnutrisi pada pasien.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam
mengidentifikasi pasien yang berisiko, tidak berisiko malnutrisi
atau kondisi khusus seperti pasien dengan kelainan metabolik,
TUJUAN
hemodialisis, anak, geriatrik, kanker dengan kemoterapi, luka
bakar, pasien dengan imunitas menurun, sakit kritis dan
sebagainya.
SK No.304/Dir.RSIA.BS/SK/VI/2015 tentang kebijakan
KEBIJAKAN pelayanan gizi RSIA Bunda Suryatni, dan SK
No.305/Dir.RSIA.BS/SK/VI/2015 tentang kriteria resiko
nutrisional RSIA Bunda Suryatni.
PROSEDUR 1. Perawat IGD / poli atau pun ahli gizi yang sedang bertugas
di rawat jalan melakukan skrining gizi pada pasien yang
akan masuk rawat inap dalam kurun waktu 1 x 24 jam sejak
pasien masuk
2. Skrining gizi dilakukan dengan menggunakan formulir
Simple Nutrition Screening Tools (SNST) untuk pasien
dewasa dan formulir STRONG kids untuk pasien anak.
3. Skrining gizi mencakup kondisi sekarang; apakah pasien
terlihat kurus, penurunan berat badan yang tidak
diinginkan, penurunan nafsu makan, serta pengaruh
penyakit tertentu dengan skor penilaian.
4. Setelah didapat skor kemudian ditentukan berisiko
malnutrisi atau tidak berisiko malnutrisi. Jika berisiko
malnutrisi maka dirujuk kepada ahli gizi untuk dilakukan
asesmen gizi lebih lanjut hingga diberi intervensi gizi oleh
tim terapi gizi.
5. Skrining gizi harus dilakukan secara periodik setelah satu
minggu di rawat inap dilakukan skrining gizi ulang.

1. Ahli Gizi
UNIT TERKAIT
2. Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai