Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN GIZI PADA KONDISI

SYOK & KOMA

Choirun Nissa, S. Gz, M. Biomed.


SYOK
Definisi

 Syok adalah suatu keadaan dimana pasokan


darah tidak mencukupi untuk kebutuhan organ-
organ di dalam tubuh.
Tipe syok
1. Shock Hypovolemik : Penurunan volume intravaskuler, misal : perdarahan,
dehidrasi

2. Shock Kardiogenik : Kegagalan pompa jantung, abnormalitas katub atau


arritmia

3. Shock Obstruktif : Hambatan aliran darah yg kembali kejantung( venous


return ), misal : Tamponade jantung, konstriktif perikarditis, tension
pneumothoraks

4. Shock Distributif : Gangguan vasomotor mengakibatkan turunnya SVR


diikuti Curah Jantung yang tidak adekwat misal : Septic, Spinal,
Nerogenic shock.
Asessment
Antropometri : laki-laki  tinggi lutut, ulna, panjang badan, perempuan : % LILA, tinggi lutut,
ulna, panjang badan
Biokomia
 HB turun
 kadar elektrolit (Na, K, Cl, HCO3, BUN, kreatinin, kadar glukosa), PT, APTT, AGD
 urinalisis (pada pasien yang mengalami trauma)
Fisik Klinis
1. Syok Hipovolemik
hipotensi, pucat, berkeringat dingin, sianosis, kencing berkurang, oligouria, gangguan
kesadaran, sesak nafas (RR).

2. Syok Kardiogenik
a. Pasien tidak sadar atau hilangnya kesadaran secara tiba- tiba.
b. Sianosis akibat dari aliran perifer berhenti
c. Dingin
d. bisa mengalami edema paru/perifer
3. Shock Obstruktif
a) Hiperventilasi
b) Tekanan vena sentral meninggi
c) Indeks jantung naik
d) Alkalosis
e) Oligouria
f) Hipotensi
g) Daerah akral hangat
h) Tekanan perifer rendah
i) Laktikasidosis
4. Syok Distributif
a. Tekanan darah(TD) turun, nadi tidak bertambah
cepat, bradikardi, sesudah pasien menjadi Tidak sadar,
barulah nadi bertambah cepat.
b. Pengumpulan darah di dalam arteriol,kapiler,
dan vena, maka kulit terasa agak hangat dan cepat
berwarna kemerahan.
Riwayat makan :
Pemberian makanan cair/NGT yang diberikan saat ini,
riwayat makan terdahulu (bias digali ke keluarga
pasien)
Diagnosis
 Inadequate fluid intake (NI-3.1)
 Increase Nutrition Needs (NI-5.1)
 Decrease Nutrition Needs (NI-5.4)
 Altered GI function (NC-1.4)
 Altered nutrition ralated laporatory value (NC 2.2 )
 Pysical Inaktivity (NB-2.1)
Intervensi
Tujuan Diet

 Mencegah Hemoragis syok dgn memelihara BP dan


perfusi jaringan sampai perdarahan terkontrol
 Syarat Diet
1. Pemberian Makanan tinggi energi
2. Mineral dan vitamin tinggi
3. Makanan Cair
4. Pemberian Cairan
I.v Cairan kristaloid (campuran air, gula dan elektrolit) 3-4 kali
macamnya : Larutan hipotonik (mis.dextrose 5%) dan isotonic
(NaCl, ringer lactat, plasmalyte)
mrpkn cairan plasma atau pengganti plasma  pd syok
hemoragic

Penurunan keb. Cairan  syok kardiogenik


Perhitungan keb energi

 BEE : Harris Benedict


 Pasienseringkali bedrest, perhitungan BEE
didapatkan: nilai TB dari TL, ulna,
panjang badan. Nilai BB dari %LILA atau
BBI
 TEE : BEE x FA x FS
MONITORING DAN EVALUASI
NO MONITORING EVALUASI
1 Antropometri
2 Biokimia Perubahan Hasil Tes Lab
HB
kadar elektrolit (Na, K, Cl, HCO3, BUN, kreatinin,
kadar glukosa), PT, APTT, AGD
urinalisis (pada pasien yang mengalami trauma)

3 Fisik/Klinis sesak nafas (RR).


Nadi cepat
TD
Kulit Kemerahan
4 Riwayat diet Evlauasi pemberian asupan cair/NGT
COMA
Pengertian

 Coma adalah penurunan kesadaran yang paling


rendah atau keadaan‘unarousable unresponsiveness’,
yaitu keadaan dimana dengan semua rangsangan,
penderita tidak dapat dibangunkan
Asessment
 ABCs (Airway Breathing Circulations) dan C-spine
 glukosa darah
 toxicology screen
 CT Scan otak tanpa kontras
 tingkat kesadaran
 PaCO2 tinggi
 Tekanan darah tinggi
 fungsi ginjal (BUN, serum kreatinin), fungsi hati
(LFT, SGOT, SGPT), elektrolit, glukosa darah
 Glasgow Coma Scale (GCS)
 FOUR Score (Respon mata, motorik,
pernapasan,reflek batang otak)
 Pemeriksaan umum
kesadaran, tipe badan, kelainan kongenital, tanda-
tanda vital, kepala, leher, toraks, abdomen,
ekstremitas, sendi, otot, kolumna vertebralis, dan
gerakan leher/ tubuh.
 Pemeriksaan stimulus auditorik
 pemeriksaan OVR
Diagnosis

 Increased energy expenditure (NI-1.1)


 Inadequate energy intake (NI – 1.2)
 Inadequate oral intake (NI – 2.1)
 Altered nutrition ralated laporatory value
(NC 2.2 )
Intervensi
Tujuan Diet
1. Memenuhi Kebutuhan Energi
2. Mempertahankan status gizi pasien
Syarat Diet
1. Protein cukup 1,25 – 1,5 kg/BB
2. Energi tinggi
3. Lemak Cukup
4. Vitamin dan mineral cukup
5. Natrium rendah
6. Makanan cair via NGT
Perhitungan keb energi

 BEE : Harris Benedict


 Pasientdk sadar, perhitungan BEE
didapatkan: nilai TB dari TL, ulna,
panjang badan. Nilai BB dari %LILA atau
BBI
 TEE : BEE x FA x FS
Monitoring dan Evaluasi
NO MONITORING EVALUASI
1 Antropometri
2 Biokimia Perubahan Hasil tes lab
glukosa darah
toxicology screen
ABCs
C-spine
BUN, serum kreatinin
LFT, SGOT, SGPT),
CT Scan otak
Glasgow Coma Scale
FOUR Score
3 Fisik/Klinis PaCO2
tingkat kesadaran
Tekanan darah
4 Riwayat diet Evaluasi pemberian asupan NGT
 Terima Kasih….

Anda mungkin juga menyukai