Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN GIZI RAWAT INAP (PEMBERIAN TERAPI

NUTRI RAWAT INAP)


RS ISLAM
SULTAN AGUNG
SEMARANG Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

293/SPO/GZ/RSI-SA/VIII/2013 0 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


STANDAR Direktur Utama
PROSEDUR 31 Agustus 2013
OPERASIONAL
Dr. H. Masyhudi AM, M.Kes

Pengertian Asuhan gizi rawat inap adalah proses pelayanan gizi yang diberikan kepada
pasien untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan pasien guna
mempercepat proses kesembuhannya.

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan proses asuhan


gizi rawat inap.

Kebijakan 1. Kegiatan pelayanan gizi Rumah Sakit Islam Sultan Agung meliputi
kegiatan penyelenggaraan makanan, kegiatan asuhan gizi dan kegiatan
penelitian dan pengembangan gizi.
2. Kegiatan asuhan gizi disesuaikan dengan keadaan pasien dan
berdasarkan keadaan klinis, status gizi, serta status metabolisme
pasien.
3. Kegiatan asuhan gizi meliputi pengkajian status gizi/riwayat gizi,
penentuan kebutuhan gizi, penentuan macam dan jenis diit, konseling
dan penyuluhan gizi baik secara individu maupun kelompok,
pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut.
4. Kegiatan asuhan gizi dilakukan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien
(DPJP), Ahli Gizi, dan Perawat di setiap unit pelayanan.
Kegiatan asuhan gizi dilakukan pada pasien rawat inap dan pasien
rawat jalan.

Prosedur 1. Pengkajian nutrisi awal dilakukan oleh perawat untuk mendapatkan


hasil penilaian pasien dinyatakan berisiko atau tidak berisiko terjadi
masalah gizi.
2. Pengkajian gizi ulang dilakukan oleh ahli gizi.
ASUHAN GIZI RAWAT INAP (PEMBERIAN TERAPI
NUTRI RAWAT INAP)
RS ISLAM
SULTAN AGUNG
SEMARANG Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :

293/SPO/GZ/RSI-SA/VIII/2013 0 2/2

3. Ahli gizi melakukan kegiatan asuhan gizi berdasarkan Proses Asuhan


Prosedur Gizi Terstandar dan mengumpulkan data antara lain:
a. Hasil pemeriksaan antropometri
b. Hasil pemeriksaan klinis dan fisik
c. Hasil pemeriksaan biokimia
d. Hasil pemeriksaan penunjang lainnya
4. Dokumentasikan kegiatan asuhan gizi pada formulir integrated
note/formulir catatan terpadu pasien rawat inap.
5. Ahli gizi menentukan diagnosis gizi dan menyusun prioritas tindak
lanjut masalah gizi yang ditemukan.
6. Ahli gizi mempelajari diit yang telah ditentukan oleh Dokter
Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
7. Ahli gizi menerjemahkan diit yang telah disepakati antara Dokter
Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dan Ahli Gizi ke dalam susunan
hidangan makanan pasien.
Ahli gizi memberikan konsultasi gizi kepada pasien/keluarga tentang
diit pasien tersebut selama dirawat.
8. Ahli gizi mengevaluasi asupan diit pasien dengan menggunakan
formulir pengamatan sisa makanan (comstock) dan mencatat dalam
Formulir Asuhan Gizi. Intervensi gizi lebih lanjut dilakukan jika
terdapat masalah gizi yang belum terselesaikan, misal dengan
memodifikasi makanan pasien atau merubah konsistensi/bentuk diit
pasien.
Setiap kali ahli gizi mengajukan rekomendasi perubahan diit
dikomunikasikan kepada Dokter Penanggung Jawab
9. Pasien (DPJP) dan didokumentasikan ke dalam integrated
note/formulir catatan terpadu. Selanjunya ahli gizi menyampaikan
perubahan diit kepada perawat untuk ditulis dalam buku catatan
perawatan pasien.
10. Perawat turut berperan serta dalam mengevaluasi diit pasien dengan
mendokumentasikan masalah gizi yang terjadi ke dalam integrated
note/formulir catatan terpadu.

Instalasi terkait 1. Instalasi Gizi


2. Ruang Rawat Inap
3. Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai