3.1 Data
3.1.1 Data Pemberi Proyek
23
Mendorong usaha industry teh yang dapat memberikan nilai tambah.
Mempromosikan teh Indonesia dan berusaha untuk memenuhi
harapan konsumen domestic dan internasional
3.1.2 Teh
3.1.2.1 Sejarah Teh di Indonesia
Teh membutuhkan perjalanan selama 4000 tahun sebelum metode
pembuatan the yang dikenal sekarang dikembangkan. Pada mulanya di tahun
780 Masehi, seorang cendikiawan bernama Lu Yu mengumpulkan dan
membukukan temuan-temuan akan manfaat dan kegunaan the ke dalam sebuah
literatur mengenai the yaitu Ch’a Cing atau The Classic of Tea. Pada Dinasti
Ming (1368-1644), bangsa China mulai membuat the dengan air mendidih
dengan sedikit adaptasi tempat penuang anggur tradisional dari China yang
menggunakan penutup. Selama masa pemerintahan Dinasti Han, Tang, Soon,
dan Yuan, komoditas the diperkenalkan ke dunia luar melalui pertukaran
kebudayaan menyebrangi Asia Tengah, menyelusurivbenua Eropa, sambil
memperdagangkan kain sutra.
Tanaman the diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1686 oleh seorang
ahli botanical sekaligus dokter dari Belanda bernama Andreas Cleyer di
perkebunan Batavia. Jenis teh yang ditanam pada saat itu adalah camelia
japonica (tsubaki) dari Jepang. Sayangnya pada saat itu tanaman teh tersebut
belum menjadi budidaya dan hanya menjadi tanaman hias karena bunganya
yang menarik. Perkebunan teh (tea garden) di Indonesia banyak dibuka pada
masa pemerintahan Hindia Belanda, zaman Gubernur Jendral Van De Bosch
(1830-1870), sebagai bagian dari politik tanam paksa. Teh ini dibudidayakan
di Bandung, Bogor, Garut dan paling besar di Purwakarta dan Banyuwangi
Pada mulanya, bibit teh yang ditanam berasal dari Cina, namun setelah datang
bibit teh dari India (Assam) pada tahun 1872 maka banyak perkebunan teh
memakai bibit teh Assam karena ternyata lebih cocok dengan iklim Indonesia.
24
Indonesia mempunyai cukup banyak kebun teh terkenal bahkan
diantaranya ada yang termasuk perkebunan teh terluas dan tertinggi ke-2 di
dunia. Perkebunan teh tersebut tersebar di Indonesia, seperti Jawa Barat (Bogor,
Sukabumi, Garut), Jawa Tengah (pegunungan Dieng, Wonosobo, Temanggung,
Pekalongan), Sumatera Utara (Pemantang Siantar), dan Sumatera Barat.
25
Sumber: idntimes.com
26
sebagai pemanisnya. Penyajian dengan teko poci ini terkenal dari Kabupaten
Tegal. Gula batu pada penyajian teh tersebut tidak diaduk karena teh diminum
dengan merasakan pahit pada awalnya lalu manis di akhir. Cara minum seperti
ini merupakan salah satu filosofi Jawa kuno yang berarti “dibalik kesulitan, ada
kemudahan.”. Konon dahulu gula adalah barang mahal, maka hanya segelintir
orang lah yang bisa menyajikan teh dalam keaadan manis. Memberikan
minuman dengan rasa manis ibaratkan sebuah kewajiban dan kehormatan.
27
Gambar 3.3 Tradisi Nyaneut
Sumber: metrum.co.id
Lain halnya di Sumatera Barat dengan teh talua yang aterkenal sebagai
minuman penambah energy. Untuk menyajikan teh talua, telur mentah
dicampurkan ke teh yang sudah diberi gula atau susu kental manis serta perasan
jeruk nipis. Biasanya teh talua dikonsumsi di pagi hari atau teman kudapan di
sore hari. Selain teh talua juga ada teh daun kopi yang dikenal dengan kawa
daun. Daun kopi disangrai sampai kering lalu direbus seperti pembuatan teh
pada umumnya. Kawa daun ini tercipta pada masa colonial saat produk kopi
banyak diekspor, penduduk local memanfaatkan bagian daunnya menjadi
sebuah minuman yang sangat harum.
28
Sumber: jelajahsumbar.com, pesona.travel
Walaupun dari pulau yang sama, penyajian teh di Sumatera Utara dan
Aceh berbeda dengan Sumatera Barat. Seduhan teh di Sumatera Utara dan Aceh
dipengaruhi oleh India, yang menggunakan teknik tertentu dalam membuatnya.
Teh tersebut dikenal dengan teh Tarik, karena teh dan susu dicampurkan
berulang kali seperti gerakan menarik sesuatu.
29
Produksi Teh Indonesia 2015 (ton)
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
Jawa Barat Jawa Tengah Sumatera Barat Jambi Sumatera Selatan
Gambar 3.6 Diagram Produksi Teh Indonesia Per Provinsi Tahun 2015
Sumber: indonesiateaboard.org
30
Tahun 2014, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan luas
perkebunan teh di Jawa Barat mencapai 94.391,4 hektar. Teh rakyat memiliki
luas terbesar yaitu 48.456 Ha, lalu disusul perkebunan milik negara (PTPN
VIII) seluas 24.046 ha, dan perkebunan swasta seluas 20.990 hektar. Berikut
beberapa perkebunan teh di Jawa Barat yang umum di kenal oleh masyarakat
adalah:
1. Kebun Teh Rancabali
2. Kebun Teh Gambung di Ciwidey
3. Kebun Teh Malabar
4. Kebun Teh Sukawana di Lembang
5. Kebun Teh Patuha di Ciwidey
6. Kebun Teh Kertamanah di Pengalengan
7. Kebun Teh Cikajang di Garut
8. Kebun Teh Walini
9. Dan masih banyak lagi perkebunan teh rakyat yang tidak memiliki nama
31
Berbagai macam teh dapat diproduksi dari satu tanaman, yaitu Camelia
sinesis L. Tanaman ini mempunyai dua varietas yang berbeda, yaitu Camelia
sinesis dan Camelia assamica. Camelia sinenis memiliki daun yang kecil dan
tumbuh di pegunungan dan daratan tinggi beriklim subtropics, seperti Cina,
Jepang, dan Tibet. Sementara Camelia assamica, yang menjadi varietas utama
di Indonesia, memiliki daun lebar dan tumbuh di daratan rendah beriklim tropis.
Varietas assamica juga tumbuh di India, dan negara Asia Tenggara lainnya.
Kandungan polifenol pada varietas Camelia assamica lebih tinggi dibanding
Camelia sinesis.
Produk daun dari Camelia assamica dapat menjadi berbeda satu sama
lain karena metode dan cara pengolahan yang berbeda. Di Indonesia, produk
pasca panennya diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu:
2. Teh Putih
Teh putih merupakan jenis teh yang tidak melalui proses fermentasi
sama sekali. Proses pengeringan dan penguapan daun tehnya dilakukan
sangat singkat dan hanya daun teh pilihan yang dipetik dan dipanen saat
masih kuncup disetiap pohon. Pucuk daun untuk teh sering juga disebut
dengan silver needle karena ketika dipetik daun masih kuncup dan ditutupi
rambut putih yang halus. Pucuk daun muda teh dihindarkan dari sinar
matahari demi mencegah pembentukan klorofil dan proses oksidasi. Teh
putih diproduksi lebih sedikit dibanding teh lain, sehingga harga teh putih
menjadi lebih mahal. Minimnya proses yang dilalui dalam pembuatan teh
putih membuat kandungan antioksidan dan polifenolnya lebih tinggi
dibanding teh lain.
Teh putih memiliki manfaat berikut:
- Melawan radikal bebas
- Melindungi otak, menurunkan resiko Parkinson dan Alzheimer
- Menurunkan resiko osteoporosis
- Mengurangi resiko penyakit jantung
- Menjaga kesehatan gigi
32
- Menurunkan resiko reistensi insulin
- Menurunkan berat badan.
3. Teh Oolong
Teh oolong merupakan teh dari negara Cina yang diproses secara semi
fermentasi. Proses penyimpanan daunnya tidak memakan waktu yang lama
karena akan segara melalui proses pemanasan. Ada yang menyebutnya teh
wulong, wu long, ataupun wooloong yang berarti naga hitam karena
daunnya mirip naga hitam kecil yang tiba-tiba terbangun ketika diseduh.
Hasil pengolahan teh oolong dapat beragam, namun cenderung lebih lembut
dibandingkan teh hijau atau teh hitam.
Manfaat yang dimiliki oleh teh oolong adalah:
- Mengurangi kadar kolesterol
- Mencegah tekanan darah tinggi
- Menurunkan resiko diabetes
- Memperkuat tulang dang gigi
- Meningkatkan konsentrasi dan performa
- Menjaga fungsi otak dan mencegah penyakit Alzheimer
- Melindungi dan memerangi kanker
33
Gambar 3.9 Teh Oolong
Sumber: sekontea.blogspot.com
4. Teh Hijau
Teh hijau didapat tanpa proses fermentasi (oksidasi enzimatis), yaitu
dengan menginaktifkan enzim fenolasi yang ada dalam pucuh daunt eh
segar dengan cara pemanasan sehingga oksidasi terhadap katekin (zat
antioksidan) dapat dicegah. Pemanasan dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu udara kering (pemanggangan/sangrai) dan pemanasan basah dengan
uap panas. Pemangganan daun teh memberikan aroma dan rasa yang lebih
kuat dibandungkan dengan pemberian uap panas. Namun, warna teh dan
seduhan teh yang melalui uap panas akan berwarna lebih hijau dibanding
teh yang melalui proses pemanggangan.
Manfaat yang dapat diperoleh dari teh hijau adalah:
- mengandung antioksidan yang tinggi yang bermanfaat dalam
menghambar petumbuhan kanker pada tubuh.
- mencegah kolesterol (sehingga banyak dikonsumsi ketika diet)
- dan mengurangi resiko terkena stroke dan gangguan saraf seperti
Alzheimer dan Parkinson.
34
Gambar 3.10 Teh Hijau
Sumber: tempo.co
Dengan perkembangan zaman sekarang, beberapa teh hijau di Indonesia
mengikuti pengolahannya seperti di Jepang. Misalnya sebutan hojicha, teh
hijau yang dipanggang dalam pot porselen diatas arang yang menghasilkan
warna coklat dalam seduhannya. Lalu ada genmaicha, yaitu teh hijau
dengan beras yang dipanggang (roasted rice). Rasanya nutty, dan rasa beras
yang dipanggang mengurangi pahitnya teh hijau
5. Teh Hitam
Dibandingkan dengan jenis teh lainnya, teh hitam adalah teh yang paling
banyak diproduksi dan dikonsumsi. Teh hitam diperoleh melalui proses
fermentasi yang paling banyak. Dalam proses fermentasi tersebut tidak
menggunakan mikrobia sebagai sumber enzim, melainkan dilakukan oleh
enzim fenolase yang terdapat pada daun teh itu sendiri. Tahap pertama daun
diletakan di rak dan dibiarkan layu selama 14-24 jam. Kemudian daun teh
digulung untuk melepaskan enzim alami (fenolase) dan mempersiapkan
daun untuk proses oksidasi. Pada proses oksidasi, daun diletakan di tempat
dingin dan lembab kemudian proses fermentasi berlangsung dengan
bantuan oksigen dan enzim sehingga memberi warna dan rasa pada teh.
Setelah itu, daun dikeringkan untuk menghentikan proses oksidasi.
35
Gambar 3.11 Teh Hitam
Sumber: hellosehat.com
36
mint sudah umum digunakan dalam pasta gigi, permen hingga diolah
menjadi teh. Manfaat yang diperoleh dari seduhan daun mint adalah:
- Mengurangi bau mulut tak sedap
- Meredakan sakit kepala
- Mengurangi nyeri perut saat menstruasi
- Meningkatkan energy
- Meredakan hidung tersumbat
Dengan beberapa manfaat tersebut, teh mint mempunyai efek samping
memperburuk heartburn dengan menyebabkan asam lambung masuk
ke esophagus.
37
- Melawan radikal bebas
- Mengurangi gejala PMS
- Sebagai diuretic alami (lebih sering buang air kecil)
- Mengobati ingeksi mulut dan gigi
- Mengurangi kecemasan / membuat rileks
38
Gambar 3.14 Teh bunga mawar
Sumber: iStock
b. Chamomile
Bunga chamomile selain memiliki aroma yang harum juga memiliki
kandungan senyawa-senyawa yang memiliki fungsi sebagai obat seperti
flavonoid, coumarin, polyacetylenes dan sesquiterpenes. Di dalam
ekstrak bunga chamomile terdapat senyawa bioaktif fenotik yang
berguna bagi tubuh seperti:
- Membantu tidur lebih nyenyak
- Meringankan sakit perut saat menstruasi
- Menurunkan kadar gula darah untuk penderita diabetes
39
c. Kembang sepatu / hibiscus
Bunga kembang sepatu menghasilkan warna merah tua pada
seduhannya. Teh bunga kembang sepatu memiliki rasas manis dan asam
yang dapat dinikmati panas ataupun dingin. Manfaat yang dimiliki teh
bunga kembang sepatu antara lain:
- Mennurunkan tekanan darah
- Menurunkan kadar kolesterol
- Membantu menurunkan berat badan
- Mengatasi peradangan
- Meningkatkan kesehatan hati
40
- Meningkatkan kesehatan imun
- Sebagai detox bagi tubuh
- Melancarkan pencernaan
- Melegakan pernafasan
Dibalik manfaat yang dapat diperoleh dari teh lavender, ada beberapa
efek samping yang perlu diperhatikan, diantaranya efek terhadap
hormon dan alergi. Tetap harus diperhatikan dosis dan cara membuat
teh lavender agar manfaatnya dapat dirasakan dengan baik.
41
- Mengatasi kolesterol tinggi
- Mencefah penyakit jantung
- Mencegah resiko obesitas
42
Gambar 3.19 Teh Bunga Krisan
Sumber: brillio.net
g. Bunga Telang/ Butterfly Pea
Berbeda dengan teh pada umumnya yang menghasilkan warna hijau
kekuningan atau coklat, teh bunga telang menghasilkan warna biru pada
seduhannya. Teh bunga telang juga memiliki rasa manis dan earthy,
sehingga lebih mudah disukai oleh orang yang tidak menyukai rasa
pahitnya teh. Uniknya lagi, jika teh bunga telang ditambahkan irisan
lemon, warna biru teh bunga telang berubah jadi ungu. Dengan
keunikan tersebut, teh bunga telang memiliki manfaat bagi tubuh, yaitu:
- Penguat daya ingat
- Meredakan kecemasan
- Meringakan asma
- Mengendalikan kadar gula darah
- Menurunkan resiko kerusakan sel
- Anti inflamasi
43
Gambar 3.20 Teh Bunga Telang
Sumber: hellosehat.com
44
Gambar 3.21 Teh Kayu Manis
Sumber: hellosehat.com
4. Root Tisanes
a. Jahe
Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India hingga Cina.
Tanaman jahe sudah sangat popular sebagai rempah-rempah dan obat
tradisional. Rasa pedas menghangatkan yang dihasilkan jahe cocok
dinikmati ketika cuaca dingin. Teh jahe dapat dibuat dengan irisan jahe
yang sudah dikupas dan dimasak bersama air hingga mendidih. Teh jahe
juga dapat ditambah rempah lainnya seperti kayu manis, adas, cengkeh
atau kapulaga. Selain menghangatkan tubuh jahe dapat membantu
menenangkan gejala mabuk perjalanan. Selain itu jahe dapat membantu
mengurangi tekanan darah, mencegah pembekuan darah dan
meningkatkan sirkulasi darah, sehingga baik bagi kesehatan jantung.
Teh jahe panas juga dapat meningkatkan perasaan kenyang dan
mengurangi rasa lapar. Selain itu jahe dapat mengurangi rasa sakit
seperti nyeri otot akibat olahraga, atau mengurangi gejala dismenore
(sakit ketika siklus menstruasi). Antioksidan yang dimiliki jahe dapat
membantu memperkuat kekebalan tubuh dan mengurangi stress. Uap
jahe yang hangat dan khas dapat meringankan hidung tersumbat dan
masalah pernafasan lainnya.
45
Gambar 3.22 Teh Jahe
Sumber: 123RF.com
5. Fruit/berry Tisanes
Tisane buah biasanya menggunakan campuran bahan lain sebagai hasil
akhirnya. Campuran apel dan bunga kembang sepatu merupakan tisane
buah yang umum ditemui. Selain apel, buah lainnya seperti jeruk, persik,
lemon, mangga, kelapa, pepaya, nanas hingga beri-berian sering juga
digunakan dalam membuat tisane buah. Tak jarang campuran rempah-
rempah juga digunakan sebagai penyeimbang tisane buah. Buah naga juga
dapat dijadikan teh dengan mengeringkan kulit nya.
46
6. Seed/spice Tisanes
Teh rempah sudah sangat lama dikenal di India. Minuman Chai Tea Latte
merupakan salah satu olahan teh rempah yang cukup popular di masyarakat.
Chai tea terbuat dari rempah masala chai yang umum digunakan di
masyarakat India. Di Indonesia, rempah-rempah yang umum digunakan
seperti kapulaga, adas, kayu manis juga dapat dijadikan minuman teh herbal
yang bermanfaat. Rempah-rempah tersebut umumnya digunakan dalam
campuran tisane buah atau dinikmati dengan daun teh lainnya.
47
2. Demografis
Usia : 18-25
Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
Profesi : Pelajar, Mahasiswa, Pegawai
3. Psikografis
Psikografis adalah suatu cara untuk mengukur bagaimana gaya hidup
seseorang, dengan memberikan ukuran kualitatif dan dapat digunakan
sebagai analisa data dengan cakupan yg luas (Sumarwan, 2003: 58)
Jenis Kelamin
60
53
49
50
40
30
20
10
Laki-laki Perempuan
48
Umur
80
68
70
60
50
40
30
20 17 15
10
2
0
50 46
40
30
20
10
1
0
49
120
100
100
80
60 56
37
40
20
80 77
70
60
50
40
30 24
20
10
1
0
50
Sering atau Tidaknya Mengkonsumsi Teh
50 47
45
45
40
35
30
25
20
15
10
10
50
40
30 24
20
10
Gambar 3.31 Grafik Kondisi Minum Teh yang Ideal Menurut Responden
Sumber: Dokumen Pribadi
51
Jenis Teh yang Dikonsumsi
70
59
60
54
50
40
28
30
23
20
13
10
Dari hasil kuisioner, sebanyak 23 responden menjawab beberapa jenis teh yang
sebenarnya dikategorikan kedalam teh hitam/teh hijau, menjawab teh kemasan,
dan beberapa teh internasional seperti earl gray, atau English breakfast
52
Mengetahui Sejarah Asal Usul Teh di Indonesia
60 57
50
40 38
30
20
10 7
Hanya 7 dari 102 responden yang mengaku tahu sejarah datangnya teh di
Indonesia.
53
Mengetahui Perbedaan Teh Hitam dan Teh Hijau
45
41
40
35 33
30 28
25
20
15
10
Sebanyak 33 responden tidak tahu perbedaan teh hitam dan teh hijau, sementara
28 responden menjawab tahu. Namun dari jawaban responden mengenai
perbedaan tersebut banyak yang menjawab karena perbedaan teh hitam dan teh
hijau hanya dari warnanya saja. Padahal teh hitam dan teh hijau berbeda dari
cara pembuatannya hingga menjadi teh yang siap diseduh.
54
Tahu istilah “Tisane”
90 84
80
70
60
50
40
30
20
10
10 7
84 responden tidak mengetahui apa itu tisane, atau yang biasa dikenal dengan
teh herbal atau infusion.
55
Mengetahui Manfaat Masing-Masing Jenis Teh
50
44
45
40
34
35
30
24
25
20
15
10
56
teh Indonesia tidak ada matinya karena adanya perkebunan teh dimana-mana
dan secara tak sadar telah menjadi tradisi di Indonesia.
70 67
60
50
40
30
30
20
10 5
57
Media yang Dapat Mendukung Perancangan
60
49
50
40
30
24
20 16
13
10
58
Teh atau Kopi
90
78
80
70
60
50
40
30 24
20
10
Teh Kopi
59
3.4.1 Komik Teh Punya Cerita
60
Gambar 3.41 Buku The Tea Book dari Linda Gaylard
Sumber: goodreads.com, Linda Gaylard
Buku karya Linda Gaylard ini berisi foto dan data lengkap mengenai teh.
Pembahasan bagaimana sejarah teh, bagaimana teh itu berkembang, bagaimana
tanaman teh itu sendiri, produksi teh di dunia, kesehatan yang didapat dari teh
secara umum, hingga resep-resep pengolahan teh dari seluruh dunia.
Gambar
61
Strength Weakness
1. Teh merupakan 1. Masih kurangnya
minuman yang sudah pemahaman
umum ditemui masyarakat terhadap
Analisis SWOT
dimasyarakat teh di Indonesia
2. munculnya berbagai
macam racikan teh di
masyarakat
Oportunity S+O W+O
1. Mulai Merancang media berupa Membahas jenis serta
bermunculannya café buku ilustrasi sebagai manfaat masing-masing
teh di beberapa kota. langkah mengenalkan teh yang ada di Indonesia.
2. Belum ada yang berbagai macam teh di
membahas teh Indoneisa.
Indonesia dalam
bentuk buku Ilustrasi
Threat S-T W-T
1. Pembahasan Membuat media Merancang media
mengenai teh kurang pengenalan teh dengan informasi yang mudah
menarik bagi ilustrasi yang menarik, dipahami oleh masyarakat
sebagian orang. sehingga dapat menarik
2. Masyarakat dapat minat masyarakat
mengenal teh dari
internet atau pun
buku yang lebih
menarik.
62
3.5 Kesimpulan Analisis
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa sebagaian
orang sadar bahwa teh sudah menjadi tradisi di Indonesia. Walaupun begitu,
masih banyak yang belum mengenal teh itu sendiri. Misalnya belum tau
bedanya teh hitam dan teh hijau. Maka dibuatlah media pengenalan mengenai
teh yang dapat membantu masyarakat untuk mengenal teh khususnya teh di
Indonesia lebih luas lagi agar popularitas teh tidak kalah dibandingkan
minuman lainnya. Pembahasan teh menyeluruh di dunia sudah sering di bahas
tetapi pembahasan khusus di Indonesia masih belum maksimal. Perancangan
media berupa buku ilustrasi dapat menjadi pilihan media mengenai pengenalan
teh tersebut.
63