Anda di halaman 1dari 10

PENANANGAN PANEN DAN PASCA PANEN KOMODITAS

TANAMAN TEH ( Camellia Sinensis L.)


PADA DUNIA INDUSTRI

(Makalah)

“Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah : Teknologi Pasca Panen”

Disusun Oleh :

Qori Inar Rotul Ulya (19110024)

Dosen Pengampu :
Bigi U.,M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN ( STIPER )


DHARMA WACANA METRO
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa kami dapat
menyelesaikan Makalah Pasca Panen Tanaman Teh dengan lancar guna melengkapi
tugas saya di semester ini.

Dalam pembuatan Makalah  ini mendapat bantuan dari berbagai pihak yaitu teman –


teman seperjuangan yang membantu kami dalam mengumpulkan bahan ,orang tua yang
selalu mendoakan kami dimana pun kami berada .

Akhir kata semoga Makalah ini dapat mencapai nilai yang maksimal, penulis sudah
berusaha maksimal dalam penyelesaian makalah ini,namun bila terdapat kesalahan kami
mohon maaf. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih .

Metro, 05 Juli 2021

Qori Inar Rotul Ulya


DAFTAR ISI

Halaman

COVER................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalaha..................................................................................2

1.3 Tujuan ......................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................3


2.1 Botani Tanaman kopi..................................................................................

2.2 Syarat Tumbuh ...........................................................................................

2.3 Panen........................................................................................................3

2.4 Pasca panen................................................................................................

2.5 Klasifikasi berdasarkan varietas ...............................................................

2.6 Pengamatan dan pengumpulan data...........................................................

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................5

3.1 Sortasi kopi...............................................................................................


3.2 Pengelupasan biji kopi........................................................................

3.3 Fermentasi biji kopi..................................................................................

3.4 Pencucian....................................................................................................

3.5 pengeringan.........................................................................................

3.6 pengukuran kadar biji ................................................................................

3.7 penggilingan kopi ......................................................................................

3.8 Penggudangan ...........................................................................................

BAB IV KESIMPULAN ..................................................................................

4.1 Kesimpulan .............................................................................................

4.2 Saran .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) sebagai komoditas perkebunan
memberikan kontribusi yang besar terhadap perolehan devisa negara dari komoditas non
migas sub sektor perkebunan setelah kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, dan kakao. Pada
tahun 2012, volume perusahaan pemerintah pada komoditas teh mencapai 78.730 ton,
swasta mencapai 34.673 ton ,dan petani mencapai 40.132 dari jumlah produksi yang
dihasilkan sebesar 153.175 ton. Posisi tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara
pengekspor teh terbesar keenam di dunia setelah India, Cina, Srilanka, Kenya, dan Uni
Emirat Arab. Luas areal perkebunan teh tahun 2011 mencapai 132.554 ha. Luas areal
perkebunan teh rakyat mencapai 28.105 ha, luas areal PT Perkebunan Nusantara sebesar
38.920 ha dan luas perkebunan swasta sebesar 56.529 ha. Hal tersebut berdasarkan data
dari Direktorat Jenderal Perkebunan, (2012).

Tanaman teh (Camellia sinensis) merupakan tanaman yang banyak ditanam di


berbagai negara di dunia sejak zaman dahulu. Teh dikelompokkan berdasarkan cara
pengolahannya yang dilakukan dengan cara oksidasi, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh
hitam. Ketiganya berasal dari daun teh yang sama, namun karena cara pengolahannya
berbeda, maka memiliki komposisi kimia dan rasa yang berbeda (Arif Hartoyo, 2003;
Tourle, 2004).

Pada Tahun 1828, perkebunan teh pertama di Indonesia dibuka di wilayah


Wanayasa (Purwakarta) dan Raung (Banyuwangi). Pada Tahun 1835 Hindia Belanda
(nama Indonesia saat itu) sudah mengekspor sebanyak 8.000 kg teh kering ke
Amsterdam. Saat ini komoditas teh masih merupakan salah satu komoditas perkebunan
yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Pada akhir abad ke 20, industri teh di
Indonesia pada Tahun 1999 diperkirakan menyerap tenaga kerja sebesar 300.000 orang
dan menghidupi sekitar 1,2 juta jiwa. Dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB),
secara nasional industri teh memberikan sumbangsih sekitar 1,2 triliyun rupiah, atau 0,3
% dari total PDB di sektor non migas. Selain itu industri teh juga menyumbang devisa
bersih kepada negara sekitar 110 juta dollar AS per tahunnya (Asosiasi Teh Indonesia,
2000).
Secara umum, pengklasifikasian teh didasarkan pada proses pengolahannya
terdapat tiga jenis, yaitu teh hitam, teh oolong, dan teh hijau (Shahidi et al, 2009). Teh
hitam adalah teh yang mengalami proses fermentasi total, yakni dibuat dengan cara
memanfaatkan terjadinya oksidasi enzimatis terhadap kandungan katekin teh. Teh oolong
adalah teh yang proses pengolahannya disebut semi-fermentasi. Sementara teh hijau
adalah teh yang tidak mengalami proses fermentasi (Setyamidjaja, 2000). Teh hijau
adalah jenis teh yang dibuat dengan cara menginaktivasi enzim oksidase dan fenolase
yang ada dalam pucuk daun teh segar (Hartoyo, 2003). Di Indonesia sendiri ada berbagai
macam teh, namun teh yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah
jenis teh celup dan teh bubuk.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam pembahasan laporan ini, ada beberapa topik yang menjadi masalah dalam
laporan ini, yakni :
1. Apakah yang dimaksud tanaman teh?
2. Apa saja tahap panen tanaman teh?
3. Bagaimana penanganan pasca panen tanaman teh?
4.

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian tanaman teh.
2. Untuk mengetetahui tahap dalam pemanenan teh.
3. Untuk mengetahui penanganan pasca panen pada komoditas teh.
4. untuk mengetahui pengolahan teh dalam dunia industri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Teh ( Camellia Sinensis L.)


Tanaman (daun) teh (Camellia sinensis) adalah spesies tanaman yang daun dan
pucuk daunnya digunakan untuk membuat teh. Teh adalah bahan minuman yang secara
universal dikonsumsi di banyak negara serta berbagai lapisan masyarakat (Tuminah,
2004). Teh hijau memiliki nama ilmiah Camellia sinensis dan telah dianggap memiliki
anti-kanker, anti-obesitas, anti-aterosklerosis, anti diabetes dan efek antimikroba
(Ahmad et al, 2014).

Gambar 2.1 Daun Teh Hijau


Sumber : Kompass.Com

Teh yang digunakan dalam penelitian ini memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobinta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Theaceae
Genus : Camellia
Spesies : Camellia sinensis (L) (Putra, 2015).
2.1. Morfologi Tanaman Camellia sinensis
suatu tanaman yang berasal dari famili theaceae, merupakan pohon berdaun hijau
yang memiliki tinggi 10 - 15 meter di alam bebas dan tinggi 0,6 - 1,5 meter jika
dibudayakan sendiri. Daun dari tanaman ini berwarna hijau muda dengan panjang 5 - 30
cm dan lebar sekitar 4 cm. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna putih dengan
diameter 2,5 - 4 cm dan biasanya berdiri sendiri atau saling berpasangan dua-dua
(Mahmood et al., 2010). Buahnya berbentuk pipih, bulat, dan terdapat satu biji dalam
masing-masing buah dengan ukuran sebesar kacang (Mahmood et al., 2010). Teh telah
lama dikenal sebagai minuman bercita rasa khas dan berkhasiat bagi kesehatan. Budaya
minum teh berasal dari Cina sejak tahun 2373 sebelum masehi, tepatnya pada masa
Kaisar Shen Nung berkuasa. Kaisar Shen Nung juga dikenal sebagai bapak tanaman obat
tradisional cina saat itu (Syah, 2006).

2.2. Syarat Tumbuh


Tanaman teh dapat tumbuh di suhu antara 130 - 250 C, dan suhu pertumbuhan
optimal antara 130 - 150 C. Suhu maksimal untuk tanaman teh adalah 300 , diatas suhu
tersebut maka pertumbuhan tanaman akan terhambat. Kualitas dan aroma teh pada
dataran tinggi lebih baik daripada dataran rendah. Curah hujan rata-rata yang ideal untuk
tanaman teh adalah 2.000 mm dan kelembaban relatif >70%. Tanaman teh dapat tumbuh
di daerah rendah, yaitu 400 - 800 meter diatas permukaan laut, namun dibutuhkan
tanaman pelindung. Di daerah tropis ketinggian wilayah yang baik bagi tanaman teh
adalah antara 800 - 1.500 meter diatas permukaan laut, namun teh akan dapat tumbuh
secara optimal di ketinggian diatas 1.300 mdpl (Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan, 2010).

2.3. Panen
Tanaman teh dipaenen dengan cara pemetikan pucuk daun teh. Beikut kriteria
tanaman teh yang dapat dipanen/dilakukan pemetikan :
a. Tanaman telah berumur 30-31 bulan setelah tanamb.
b. Jumlah daun pada pucuk daun antara 4-6 helaic.
c. Bidang petik mencai 60-70cm dengan ketinggian jumlahnya hingga 60%
Fungsi dari pemetikan pucuk tanaman teh agar memenuhi syarat-
syaratpengolahan dimana tanaman mampu membentuk suatu kondisi yang berproduksi
secaraberkesinambungan. Kecepatan pertumbuhan dari tunas baru tergantung dari tebal
lapisandaun pendukung pertumbuhan tunas 15-20 cm.
Menurut Gandi (2002) dalam Mutiara, (2010) menyatakan bahwa strategi
dasar pemetikan teh adalah menghasilkan pucuk dengan mutu standar sebanyak-
banyaknya secara berkesinambungan.

2.4. Pasca Panen


Pengolahan teh adalah metode yang diterapkan pada pucuk daun teh (Camellia
sinensis) yang melibatkan beberapa tahapan, termasuk di antaranya pengeringan hingga
penyeduhan teh. Jenis-jenis teh dibedakan oleh pengolahan yang dilalui. Di dalam
bentuknya yang paling umum, pengolahan teh melibatkan oksidasi terhadap pucuk daun,
penghentian oksidasi, pembentukan teh dan pengeringan. Dari tahapan ini, derajat
oksidasi memainkan peran penting untuk menentukan rasa teh, dengan perawatan dan
pemotongan pucuk daun memengaruhi citarasa juga turut berperan meski cukup kecil.

2.5 bagian - bagian teh

2 .6 Pengamatan dan Pengumpulan Data


Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan, wawancara dan diskusi dengan
pekerja kebun baik aspek manajerial maupun aspek teknik budidayanya. Data
sekunder yang diperoleh merupakan data yang telah ada di perusahaan yang
meliputi: data keadaan lingkungan tumbuh, kondisi tanaman, tenaga kerja sarana
dan prasarana pendukung yang ada.
BAB III
PEMBAHASAN

http://eprints.umm.ac.id/42979/3/jiptummpp-gdl-rullyclaud-51076-3-babii.pdf
Mutiara, Dina. 2010. Pengelolaan Pemetikan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O.
Kunt.)
di Unit Perkebunan Tambi PT Tambi, Wonosobo,Jawa Tengah. Institut Pertanian
Bogor. Bogor, Jawa Barat. Melalui Http://repository.ipb.ac.id. Diakses pada 29 April
2015.
Syakir; Effendi, Soleh Dedi; Yusro dan Wiratno. 2010. Budidaya Dan Pasca Panen
Teh.Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor, Jawa Barat. Melalui
http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id. Diakses Diakses pada 29 April 2015
Anonim. 2010. Tinjauan Teknis Perkebunan Teh. http://binaukm.com/2010/08/tinjauan-
teknis-perkebunan-teh/. Diakses tanggal 26 September 2010.

Anda mungkin juga menyukai