Nim : 200106045
I. Tujuan Praktium
I.1 Menjelaskan struktur dan anatomi tulang, otot, dan sendi yang merupakan komponen
utama sistem lokomotorius
I.2 Menjelaskan fungsi tulang, otot, dan sendi
I.3 Menentukan lokasi jaringan otot
1.4 Menjelaskan karakteristik ketiga tipe otot manusia,yaitu otot skelet, otot jantung, dan
otot polos
2.2 Berdasarkan Karakteristik ketiga tipe otot manusia, yaitu otot skelet,
Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang mampu
berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam susunan parallel didalam
sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil
aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan,
dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam
suatu hewan yang aktif (Campbell, 2000).
Sistem otot merupakan suatu sistem yang berperan penting bagi suatu makhluk hidup,
karena otot inilah yang memberikan bentuk yang bagus bagi tubuh manusia. Selain itu otot
merupakan alat gerak aktif yang berhubungan dengan sistem saraf pusat. Manusia memiliki
suatu bentuk yang utuh ini di sebabkan oleh suatu organ yang sangat berpengaruh terhadap
manusia itu sendiri. pada dasarnya manusia terbentuk karena adanya rangka tempat melekatnya
otot-otot tubuh dan otot tersebut memberikan pergerakan kepada rangka sehingga manusia bisa
berjalan ataupun beraktivitas lainnya. Sistem otot merupakan suatu sistem yang sangat beperan
penting bagi suatu mahluk hidup. Kenapa dikatakan suatu sistem yang berperan penting karena
otot inilah yang memberikan bentuk yang bagus bagi manusia. Selain itu otot merupakan alat
gerak aktif yang berhubungan dengan sistem saraf pusat. (Taiyeb, 2016).
Sistem otot pada tubuh berperan menjaga kestabilan posisi tubuh, menghasilkan gerakan
dan menghasilkan panas tubuh. Hampir 700 otot membangun sistem otot, misalnya otot bisep
brakii yang tersusun atas jaringan otot rangka dan jaringan ikat. Beberapa otot rangka memiliki
fungsi utama untuk menstabilkan posisi tulang-tulang sehingga otot rangka yang lain dapat
melakukan sebuah gerakan yang lebih efektif (Faisal, 2012).
Jaringan otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata sampai
vertebrata. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir setengah dari keseluruan
berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot seperti jaringan yang lain memiliki sifat
pekah terhadap rangsangan (sifat iritabilitas), mampu merambatkan impuls (sifat konduktivitas),
mampu melaksanakan metabolism dan mampu membelah diri. Sifat jaringan otot yang khas
adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat kontraktilitas) yang tinggi. Sifat kontraktilitas
disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin dan myosin (Yunadi, 2003).
Menurut Adnan (2009), secara umum kita mengenal tiga macam otot yaitu:
1. Otot skelet atau otot rangka/otot sadar/otot bergaris melintang, bersifat voluntary, jadi
kontraksinya dapat di atur oleh kemauan kita.
2. Otot polos atau otot tidak sadar/ otot tidak bergaris melintang kontraksinya tidak dapat di atur
oleh kemauan kita.
3. Otot jantung, merupakan otot bergaris melintang tetapi tidak di bawah kemauan kita.
Gerakan hanya dapat terjadi bila ada suatu kontraksi dari otot-otot yang bersang-kutan.
Selain itu, untuk melakukan suatu gera-kan dibutuhkan mobilitas dari sendi dan fleksi-bilitas
yang baik pada jaringan lunak (otot, jaringan pengikat, dan kulit). Mobilitas yang dimaksud
adalah kemampuan dari sendi untuk melakukan mobilisasi/gerakan tanpa adanya hambatan gerak
dan bebas dari rasa nyeri. Fleksibilitas adalah kemampuan suatu jaringan atau otot untuk
mengulur dan kembali ke ben-tuk semula. Fleksibilitas otot dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya struktur sendi, usia, jenis kelamin, latihan/aktivitas, suhu tu buh, serta kehamilan.
Bila fleksibilitas otot menurun, akan mengakibatkan kelemahan otot yang ditandai dengan
adanya nyeri pada otot, jaringan konektif atau periosteum (Irfan, 2008).
Kerangka merupakan organ penyangga tubuh kita sehingga tubuh dapat berdiri tegak.
Ada sekitar 206 jumlah tulang manusia dewasa yang membentuk bangun tubuh manusia,
sedangkan pada anak-anak jumlah tersebut sebenarnya lebih dari 300 tulang. Proses
pertumbuhan anak-anak menjadi dewasa menyebabkan terjadinya penyatuan beberapa tulang
sehingga ketika dewasa jumlahnya menjadi lebih sedikit. Tempat dimana tulang atau lebih saling
berhubungan dinamakan sendi. Beberapa sendi tidak mempunyai pergerakan, namun beberapa
sendi lainnya ada yang memiliki pergerakan sedikit dan banyak (Devison, 2009).
IV.Alat Dan Bahan
4.1 Alat
No Bahan Fungsi
1 Air es Untuk mendinginkan otot gastroknemius
2. Air Hangat Untuk menghangatkan zat ataupun larutan ringer.
3. Air suling 1 liter Untuk membersihkan Tulang ayam da Katak
4. Cacl2 Untuk larutan ringer dan digunakan sebagai
membasahi sel pada jaringan otot.
5. Katak Hidup Untuk melakukan Percobaan
6. KCl Untuk larutan ringer dan digunakan sebagai
membasahi sel pada jaringan otot.
7. NaCl Untuk larutan ringer dan digunakan membasahi sel
pada jaringan otot
8. NaHCO3 Untuk Untuk larutan ringer dan digunakan
membasahi sel pada jaringan otot
9. NaH2PO4 Untuk Untuk larutan ringer dan digunakan
membasahi sel pada jaringan otot
10 Tulang Kaki Untuk menentukan kerangka kaki ayam
.
5. Prosedur
5.1.Anatomi tulang
a. Identifikasi tulang ayam
5.2 Skeleton
b. Identifikasi gambar skeleton
Dengan rileks, diletakkan tangan pada meja dan telapak tangan dihadapkan ke
atas. Lalu ditempatkan sebuah buku di atas telapak tangan, kemudian buat
ancang-ancang untuk mengangkat buku tersebut
↓
Lalu, diamati permukaan anterior lengan atas
selama dilakukan ancang-ancang
↓
Lalu, diletakkan lengan bawah sekali lagi dengan rileks pada meja dengan
telapak tangan menghadap ke atas
↓
Lalu, ditempatkan beberapa buku di atas telapak tangan, atau beban lain yang
sedemikian beratnya sehingga tidak mungkin terangkat oleh tangan
↓
Kemudian, buatlah ancang-ancang untuk mengangkat dan rasakan serta amati
apa yang terjadi pada otot pada lengan atas
↓
Didapatkan hasil dari pengamatan kontraksi otot isometrik dan isotonic
Kemudian, diberikan 6-8 kali stimulasi pada otot terisolasi dengan kecepatan
stimulasi 2-3 stimulus/detik. Lalu diamati gambaran kontraksi yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Adnan. 2009. Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Faisal. 2012. Buku Ajar Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA
UNM.
Irfan. 2008. Beda Pengaruh Auto Stretching Dengan Contract Relax And
Stretching Terhadap Penambahan Panjang Otot Hamstring. Jakarta:
Universitas Indonusa Esa. Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol 8 No 1.