Anda di halaman 1dari 3

Dalam satu minggu ada satu hari yang begitu spesial, dalam satu bulan ada

satu minggu yang ditunggu-tunggu dan dalam satu tahun ada satu bulan yang
benar-benar memberikan begitu banyak keberkahan. Bulan penuh berkaih itu
adalah bulan ramadhan, bulan puasa. Di bulan ini semua akan berpuasa,
maka dari itu kebanyakan pasti akan sibuk mempersiapkan segala sesuatu.
Siapa coba yang tidak sibuk untuk menghadapi bulan ini, semua muslim pasti
sibuk meski ada yang lebih sibuk hanya untuk menyiapkan makanan, baju
baru, hias rumah dan hal lain yang tidak lebih penting dari ibadah puasa itu
sendiri.
"Senang sekali rasanya, ramadhan hampir tiba...."
"Kenapa kak??"
"Ya karena ini adalah bulan penuh berkah, penuh pahala, perbuatan baik
dilipat gandakan pahalanya. Sampai sampai seseorang yang tidur saat
berpuasa pun dapet pahala...."
"Subhanallah, Allah Maha Baik yah kak".
Momen seperti ini memang jangan sampai terlewatkan dengan sia-sia,
apalagi kalau diisi sama tidur saja. Iya sih dapet pahala, tapi kan nggak
maksimal. Mending ya buat nglakuin apa gitu yang lebih bermanfaat lagi.
Tidur aja dapet pahala, gimana kalau diisi dengan yang lebih baik??
Sambil santai aku terus aku terus bercanda ria dengan adikku. Kami bermain
bersama sambil sesekali membicarakan masalah bulan puasa yang tinggal
beberapa hari lagi.
"Di bulan ramadhan penuh berkah ini pahala akan dilipat gandakan, jadi kita
bisa mendapatkan pahala yang lebih banyak meski hanya dengan tidur saja"
"Berarti aku boleh tidur sepanjang hari ya kak, udah enak dapet pahala lagi..."
"Ya gak gitu juga kalee.... kalau kamu cuma tidur nanti pahalamu pasti sedikit,
rugi kan??"
"Iya juga sih..."
Memang, ramadhan memang kesempatan emas bagi setiap muslim karena
lebih gampang dapat pahala yang banyak. Dari pahala yang gampang dicari
itu, maka umat muslim didunia berlomba-lomba memperbanyak kebaikan
dibulan ini. Yah kalo dipikir sih, harusnya berlomba kebaikan atau ngumpulin
pahala sebanyak-banyaknya itu nggak cuma dilakuin pas bulan ramadhan
aja, tapi bulan bulan biasa juga. Ya kan?? Hehe. Mungkin karena dilipat
gandakan pahalnya, jadi pada semangat deh...
Kami terus bermain dan bercanda sambil sesekali aku mengajari adikku
tentang bagaimana menghadapi bulan puasa. Maklum, dia kan masih kecil,
rasa ingin tahunya tinggi tapi pemahamannya kurang begitu dalam makanya
harus ada orang yang mendampinginya belajar. Biasanya di hari-hari seperti
ini kami sekeluarga akan berkumpul dan bermain. Tapi kali ini ayah dan ibu
sedang ada kerjaan jadi mungkin sore atau malam nanti kami baru bisa
berkumpul.
Di saat-saat berkumpul, ayah dan ibu selalu memberikan banyak nasehat,
mereka memberi contoh tentang banyak hal. Mereka sering sekali
mengajarkan dan mengajak kami untuk menjalankan hidup sesuai dengan
syariat islam. Jadi kami sudah sedikit terbiasa dengan berbagai hal yang
berbau keagamaan di berbagai bidang. Tapi ada sesuatu yang sedikit
mengganggu pikiranku kali ini, karena tahun depan mungkin aku sudah tidak
bisa seperti ini lagi.
Mungkin ramadhan ini menjadi bulan Ramadhan terakhir aku bisa buka puasa
dan sahur bareng keluarga. Bulan Ramadhan tahun depan, mungkin aku
bakalan sendiri kalau berbuka dan sahur, tanpa keluarga. Karena tahun
depan jelas aku sudah harus menuntut ilmu di negeri orang, jauh demi
sebuah cita-cita.
"Nda.....tahun depan kita sudah tidak bisa seperti ini lagi ya..."
"Kenapa...?"
"Kan aku sudah berangkat kuliah, jadi mungkin ayah dan bunda cuma dengan
adik saja..."
"Ya, begitulah tujuan hidup ini nak, ayah sama ibu dulu cuma berdua sebelum
ada kalian dan nantinya pun ayah dan ibu hanya akan berdua, setelah kalian
semua dewasa dan membina kehidupan sendiri...."
"Iya nak...tugas kita sekarang adalah berusaha dan berjuang untuk
menggapai hidup yang lebih baik..."
"Iya nda...."
"Tapi ingat, hidup yang lebih baik itu bukan diukur dari harta, pangkat dan
kedudukan tapi kedekatan kita kepada Alloh SWT, benar kan yah"
"Iya benar sekali..."
Cerpen Ramadhan Penuh Berkah
Begitulah, kehangatan bersama keluarga terus menjadi kekuatan yang bisa
kami gunakan untuk menjalani hidup. Aku, adikku dan kedua orang tuaku
menjadi satu kesatuan yang akan mewujudkan tujuan sang maha kasih. Aku
benar-benar bersyukur memiliki semua ini. Alhamdulillah.... aku masih diberi
kesempatan untuk merasakan bulan Ramadhan tahun ini. Terima kasih Ya
Allah, atas karunia-Mu yang luar biasa banyaknya. Semoga, aku dapat
senantiasa memperbaiki diri, sedikit demi sedikit menutup dosa dengan
pahala yang diraih. Semoga, Ramadhan kali ini membawa berkah untuk
semuanya...

Anda mungkin juga menyukai