Anda di halaman 1dari 3

Nama/NIM/Prodi : Agisa Kuntias/H0502201009/Manajemen Pembangunan Daerah

Tugas Mata Kuliah Pengembangan Masyarakat dan Kelembagaan Daerah :


Review : THE ROUTLEDGEHANDBOOK OF COMMUNITY DEVELOPMENT
Perspectives From Around the Globe. Sue Kenny, Brian McGrath and Rhonda Phillips Ed,
2018 : Part 4 tentang Identity, Belonging and Connectedness. Bab 18 dan Bab 22.
1. Apa dan mengapa penting Komunitas dalam menggerakkan masyarakat?
Konsep dan pengertian komunitas, dapat diidentifikasi berdasarkan hasil penelitian
terhadap kelompok bermain anak di Buenos Aires, Argentina (Bab 18) tentang pendapat
responden terkait kepuasan terhadap lingkungan bermain dan rasa aman dalam lingkungan
permainan tersebut. Dalam pendapat anak-anak dan pengalaman hidup mereka, dapat diambil
pandangan terkait konsep komunitas, yakni komunitas muncul sebagai tempat di mana mereka
merasa puas dan cukup aman. Komunitas adalah tempat mereka mengakui keberadaan ruang,
tempat mereka dapat bermain, melakukan aktivitas, dan berhubungan dengan orang lain. Dari
penelitian ini, Peneliti menuliskan definisi responden tentang istilah "komunitas" yang
diklasifikasikan ke dalam empat kategori, diantaranya : 1) Komunitas sebagai sekelompok orang
berbagi budaya, tradisi dan kebiasaan yang sama, 2) Masyarakat sebagai tempat di mana orang-
orang berada, terkait dengan identitas mereka dan keluarga; 3) Komunitas sebagai ruang
geografis, tempat tinggal atau habitat yang berhubungan dengan ko-eksistensi sosial, mobilitas
dan berbagi; 4) Masyarakat sebagai sekelompok orang yang tinggal di suatu tempat (lingkungan)
dengan minat yang sama bertujuan untuk mencapai hasil kebaikan yang lebih besar.
Sementara, konsep dan definisi komunitas, juga dapat dipelajari dari pandangan hidup
Suku Aborigin, di Australia (Bab 22) khususnya pemahaman tentang "komunitas" melalui lensa
identitas asli dan hubungan dengan keluarga, kekerabatan, negara dan budaya. Dalam Komunitas
Suku Aborigin, rasa tempat dan rasa memiliki merupakan dua konsep penting dari identitas asli
Aborigin yang merupakan jantung "pembangunan" bagi masyarakat aborigin. Terkait rasa
tempat, orang Aborigin mempertahankan hubungan fundamental dengan tanah, atau negara,
sebagai bagian yang sangat penting dari kemanusiaan mereka (Wallace 2009). Meskipun saat ini
"komunitas virtual" yang tidak mengutamakan wujud tempat/ruang dan telah menjadi penting
bagi banyak praktisi masyarakat, pembangunan komunitas aborigin haruslah berdasarkan tempat
dan mengenali makna yang dalam dari tanah atau tempat tinggal. Terkait rasa memiliki, penting
untuk identitas Aborigin adalah rasa memiliki seseorang yang merasakan perasaan terhadap
keluarga, kerabat, dan komunitas yang lebih luas. Oleh karena itu. Identitas asli ditentukan
sebagai identifikasi diri dan diterima oleh orang Aborigin lainnya berdasarkan hubungan dengan
kerabat, budaya dan negara (Kickett-Tucker 2009).
Dari dua konsep pembelajaran tentang komunitas diatas, terdapat kesamaan mengenai
konsep komunitas dimana ada kesamaan rasa memiliki, ruang, kebutuhan serta identitas. Secara
garis besar komunitas merupakan kumpulan dari para anggotanya yang memiliki rasa saling
memiliki, terikat diantara satu dan lainnya . Komunitas adalah individu atau orang – orang yang
mempunyai kesamaan karakteristik seperti kesamaan geografi, kultur, ras, agama, atau keadaan
sosial ekonomi yang setara. Komunitas dapat didefinisikan dari lokasi, ras, etnik, pekerjaan,
ketertarikan pada suatu masalah – masalah atau hal lain yang mempunyai kesamaan.
Adanya rasa memiliki, kesamaan kebutuhan dan identitas dalam suatu komunitas
menyebabkan timbulnya interdependensi antara manusia satu dengan lainnya, serta antara
manusia dan berbagai sektor kehidupan. Hal ini membuat semakin sulit bagi seorang individu
untuk bekerja sendiri dalam mendorong suatu perubahan. Dengan berkelompok atau berhimpun,
kemudian membangun kerjasama, peluang untuk menyebabkan atau menggerakan perubahan
menjadi lebih besar. Suatu komunitas dapat melakukan suatu proses/tindakan terus-menerus
dalam masyarakat dan pada akhirnya dapat menggugah kesadaran kolektif (collective
awareness) untuk menciptakan gerakan perubahan dalam masyarakat, yang diupayakan oleh
masyarakat sendiri dan diarahkan pada tercapainya kondisi ideal bagi masyarakat bersangkutan,
apakah itu dalam sektor sosial, ekonomi, kesehatan, permukiman atau lainnya.
2. Mengapa menjadi penting ciri identitas dan sense of belonging dalam kaitan komunitas?
Dalam Komunitas Suku Aborigin, rasa tempat dan rasa memiliki merupakan dua konsep
penting dari identitas asli Aborigin yang merupakan jantung "pembangunan" bagi masyarakat
aborigin (Bab 22). Menurut para psikolog dan ilmuwan sosial, identitas penting dalam
perkembangan kesejahteraan seseorang dan khususnya dari pengalaman hidup yang mereka
alami (Usborne dan Tavlor 2010: Berzonsky et al. 2011). Identitas memberikan tujuan hidup
seseorang dan berperan untuk mendefinisikan "siapa mereka”, “orang macam apa mereka” dan
“bagaimana berhubungan dengan orang lain" (Hogg dan Abrams 1988: 2). Penjelasan ini
memunculkan konsep bahwa identitas adalah konstruksi sosial dan dengan demikian interaksi
pengalaman dengan orang lain memiliki dampak pada munculnya penyekatan identitas/batasan
dalam komunitas (Kickett-Tucker 2009).
Hal penting dari kekuatan identitas seseorang adalah seorang individu dapat
mengevaluasi diri mereka sendiri dan dengan demikian menghasilkan ukuran harga diri mereka
(Umana-Taylor et al. 2002: Umana-Taylor dan Fine 2004). Hubungan antara identitas asli dan
harga diri merupakan hal penting karena menghasilkan cerita dan gambaran dalam pikiran
seseorang tentang bagaimana dan apa yang harus dilakukan dalam menjadi bagian dari anggota
suatu komunitas. Dalam hal ini, dapat dipahami bahwa suatu komunitas memiliki sistemnya
sendiri, sehingga ketika pertama kali masuk, seseorang akan “dipaksa” untuk beradaptasi. Ketika
proses beradaptasi ini berjalan, rasa memiliki (sense of belonging) terhadap komunitas pun mulai
tumbuh. Sense of belonging dalam diri anggota akan memberi dampak positif pada kehidupan
komunitas, yang nantinya dapat dijadikan sebagai motor untuk kreativitas dan profesionalitas
kerja anggota komunitas. Karena rasa memiliki akan menumbuhkan etos kerja yang tinggi,
profesional dan optimal.
Menurut McMillan dan Chavis (1986), Keanggotaan dalam sebuah komunitas memiliki
boundaries (batasan) dalam komunitas yang membedakan anggota komunitas dengan yang
bukan anggota komunitas serta mengetahui siapa saja yang ada dalam komunitas tersebut,
emotional safety (keamanan emosional) hal ini dapat diartikan sebagai bagian dari gagasan yang
lebih luas dari keamanan, a sense of belonging and identification, melibatkan perasaan menjadi
bagian dari komunitas serta dapat diterima oleh komunitas, personal investment, kontribusi diri
dan komitmen yang diberikan untuk komunitas, dan a common symbol system (simbol umum)
yang berfungsi menciptakan dan memelihara rasa keterkaitan dalam komunitas. Kelima atribut
tersebut saling berperan dalam terbentuknya membership (keanggotaan) dalam sebuah
komunitas.
Referensi :
THE ROUTLEDGEHANDBOOK OF COMMUNITY DEVELOPMENT Perspectives From
Around the Globe. Sue Kenny, Brian McGrath and Rhonda Phillips Ed, 2018 : Part 4
tentang Identity, Belonging and Connectedness. Bab 18 dan Bab 22

Anda mungkin juga menyukai