Distribusi Frekuensi Part 2
Distribusi Frekuensi Part 2
DATA MENTAH
Data mentah adalah data yang dikumpulkan yang belum diatur secara numerik. Contohnya
adalah himpunan tinggi 100 siswa laki-laki yang diperoleh dari daftar alfabetis catatan
universitas.
ARRAYS
Array adalah susunan data mentah numerik dalam urutan besaran naik atau turun.
Perbedaan antara bilangan terbesar dan terkecil disebut rentang data (Range). Sebagai
contoh, jika tinggi terbesar dari 100 siswa laki-laki adalah 74 inci dan tinggi terkecil 60 inci,
rentangnya adalah 74 - 60 = 14 inci.
DISTRIBUSI FREKUENSI
Saat meringkas data mentah dalam jumlah besar, sering kali berguna untuk
mendistribusikan data ke dalam kelas, atau kategori, dan untuk menentukan jumlah
individu yang termasuk dalam setiap kelas, disebut frekuensi kelas. Susunan tabel data
berdasarkan kelas bersama dengan frekuensi kelas yang sesuai disebut dengan distribusi
frekuensi, atau tabel frekuensi.
Tabel 1.1 adalah distribusi frekuensi tinggi badan dari 100 siswa laki-laki di Universitas XYZ.
(in) (f)
60–62 5
63–65 18
66–68 42
69–71 27
72–74 8
Total 100
Kelas pertama merupakan kategori siswa yang memiliki tinggi badan antara 60 sampai
dengan 62 inci dan ditandai dengan simbol rentang 60 – 62. Berdasarkan data ternyata ada
lima siswa yang memiliki tinggi badan antara 60 sampai dengan 62, maka pada kolom
frekuensi ditulis jumlah siswa yang termasuk kelas tersebut yaitu 5.
Data yang disusun dan diringkas seperti pada tabel distribusi frekuensi di atas sering
disebut data yang dikelompokkan atau grouped data.
Dalam praktiknya, batas kelas diperoleh dengan menambahkan batas atas satu interval
kelas ke batas bawah dari interval kelas berikutnya-lebih tinggi dan membaginya dengan 2.
Untuk tujuan analisis matematis lebih lanjut, semua pengamatan termasuk dalam interval
kelas tertentu diasumsikan sesuai dengan tanda kelas.
2. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Banyak kelas yang biasa diambil adalah
minimal 5 kelas dan paling banyak 15 kelas, dipilih sesuai keperluan. Cara lain dapat
digunakan rumus Sturges.
= + .
Dengan n menyatakan banyak data dan hasil akhir dijadikan bilangan bulat.
3. Tentukan panjang kelas interval (CI). Besar panjang kelas interval dapat dihitung
dengan rumus
4. Pilih batas bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa digunakan nilai data terkecil
atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari
panjang kelas yang telah ditentukan.
CARA MEMBUAT DISTRIBUSI FREKUENSI
Perhatikan nilai ujian statistika untuk 80 orang mahasiswa sebagai berikut:
68 84 75 82 68 90 62 88 76 93
73 79 88 73 60 93 71 59 85 75
61 65 75 87 74 62 95 78 63 72
66 78 82 75 94 77 69 74 68 60
96 78 89 61 75 95 60 79 83 71
79 62 67 97 78 85 76 65 71 75
65 80 73 57 88 78 62 76 53 74
86 67 73 81 72 63 76 75 85 77
Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan Panjang kelas yang sama, maka kita
lakukan sebagai berikut.
1. Tentukan rentang (Range), adalah data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini,
karena data terbesar adalah 97 dan data terkecil adalah 53, maka rentang = 97 – 53 = 44
2. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan. Banyak kelas yang biasa diambil adalah
minimal 5 kelas dan paling banyak 15 kelas, dipilih sesuai keperluan. Cara lain dapat
digunakan rumus Sturges.
= 1 + 3.3 log
Dengan n menyatakan banyak data dan hasil akhir dijadikan bilangan bulat. Untuk
contoh soal dengan n = 80, maka dapat dihitung
= 1 + 3.3 log 80
= 1 + (3.3)(1.9031) = 7.2802
Kita bisa membuat daftar distribusi frekuensi dengan banyak kelas 7 atau 8 buah.
3. Tentukan panjang kelas interval (CI). Besar panjang kelas interval dapat dihitung
dengan rumus
44
= = 5.5 ≈ 6
8
4. Pilih batas bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa digunakan nilai data terkecil
atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari
panjang kelas yang telah ditentukan.
53 – 58 // 2
59 – 64 //// //// // 12
65 – 70 //// //// 10
71 – 76 //// //// //// //// /// 23
77 – 82 //// //// //// 14
83 – 88 //// //// 10
89 – 94 //// 5
95 – 100 //// 4
(%) = 100%
Untuk kelas yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama, sehingga dapat di hasilkan
tabel frekuensi relatif sebagai berikut
Nilai Ujian f f (%)
53 – 58 2 2.50
59 – 64 12 15.00
65 – 70 10 12.50
71 – 76 23 28.75
77 – 82 14 17.50
83 – 88 10 12.50
89 – 94 5 6.25
95 – 100 4 5.00