Anda di halaman 1dari 10

PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERMINYAK DENGAN TEKNOLOGI MEMBRAN

Katrin Andina
Abstract
Abstrak
Perkembangan industri yang berlangsung sangat pesat menyebabkan produksi air limbah berminyak yang meningkat.
Perkembangan populasi dan ekonomi yang pesat juga memicu peningkatan permintaan air bersih, terutama pada daerah yang
kekurangan air, sedangkan sumber air yang tersedia lama-lama dapat habis. Selain itu, air limbah berminyak yang tidak diolah
juga dapat membahayakan ekosistem perairan dan lingkungan. Maka dari itu, teknologi daur ulang air dari limbah berminyak
menjadi air bersih sangat diperlukan. Pada awalnya, pengolahan air terproduksi sudah dilakukan oleh industri-industri secara
konvensional dengan dilakukannya proses fisik dan kimiawi terhadap air limbah berminyak. Namun seiring dengan
berkembangnya teknologi membran, proses membran mulai disoroti dan kemudian digunakan dalam proses pengolahan air
limbah berminyak tersebut. Dalam makalah ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pengolahan air limbah berminyak melalui
teknologi pemisahan membran. Teknologi membran pada perbaikan air terproduksi akan berfokus pada jenis membran yang
menggunakan tekanan sebagai gaya dorongnya, yakni mikrofiltrasi (MF), ultrafiltrasi (UF) untuk discharge, nanofiltrasi (NF) dan
reverse osmosis (RO) untuk keperluan reuse, serta aplikasi-aplikasinya yang disertai dengan hasil-hasil percobaan. Selain itu,
akan dibahas pula mengenai forward osmosis (FO) sebagai teknologi membran yang berpotensial pada pengolahan air
terproduksi serta kombinai dari gabungan metode lain untuk meningkatkan kualitas produk hasil pengolahan air limbah
berminyak.

Kata kunci : pemisahan campuran, teknologi membran, pengolahan limbah, minyak, air

1. Pendahuluan elektrokimia, pengolahan fotokatalitik, proses Fenton,


Perkembangan industri berlangsung sangat pesat, pengolahan ozon, cairan ionik, dan demulsifier
seperti pada bidang minyak dan gas, petrochemical, (pemecah emulsi) merupakan pengolahan kimia.
farmasi, sehingga menyebabkan produksi air limbah Metode konvensional tersebut memiliki kekurangannya
yang berminyak. Perkembangan populasi dan ekonomi masing-masing, seperti biaya material yang tinggi,
yang pesat juga memicu peningkatan permintaan air penggunaan senyawa beracun, tempat yang luas untuk
bersih, terutama pada daerah yang miskin air. Maka instalasi dan generasi polutan sekunder. Menghadapi
dari itu, sumber air yang tersedia lama-kelamaan tidak kekurangan tersebut, proses pemisahan menggunakan
bisa memenuhi kebutuhan air untuk generasi-generasi membran menjadi teknologi yang sangat memiliki
masa depan. prospek yang baik. Namun demikian, masalah utama
Salah satu solusi untuk menghadapi masalah ini dari penggunaan membran untuk proses pemisahan
adalah dengan menggunakan ulang air, di mana untuk adalah terjadinya fouling. Fouling merupakan
mencapai proses tersebut diperlukan adopsi teknologi tantangan paling teknis yang dihadapi oleh industri
lanjutan, seperti teknologi membran. Pasar teknologi pemisahan.
membran sedang mengalami era yang berkembang Maka dari itu, melalui makalah ini akan dibahas
secara pesat dikarenakan penelitian dan mengenai teknologi pemisahan minyak-air dengan
pengembangan yang terus-menerus oleh akademisi an menggunakan teknologi membran secara lebih detail.
industri privat. Terlebih lagi, teknologi membran baru- Selain itu, kombinasi dari metode-metode pemisahan
baru minyak-air juga akan disajikan dan dibahas pada
ini telah diperkenalkan sebagai teknik yang efisien makalah ini.
untuk memisahkan campuran minyak/air, karena
prosesnya yang efektif untuk menghilangkan tetesan- 2. Senyawa-senyawa pada limbah minyak-air
tetesan minyak ketika dibandingkan teknologi Senyawa organik pada lumpur berminyak
konvensional. Terdapat beberapa metode untuk diklasifikasi menjadi 4 jenis berdasarkan struktur
menjernihkan limbah minyak-air, termasuk metode kimianya. Jenis-jenis tersebut adalah hidrokarbon
fisika dan kimia konvensional. Tabel 1 menunjukkan alifatik, hidrokarbon aromatik, senyawa yang
metode pengolahan fisika dan kimia terhadap limbah mengandung nitrogen sulfur oksigen (NSO), dan
minyak-air, beserta keuntungan dan kerugiannya. aspalten. Senyawa seperti alkana, sikloalkana benzen,
Adsorpsi, filter pasir, siklon, dan evaporasi merupakan toluen, xylen, dan polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH)
pengolahan fisika, sedangkan oksidasi, proses lainnya dapat ditemukan pada limbah minyak-air.




Secara keseluruhan, hidrokarbon alifatik dan aromatik kepada air.
menempati 75% PHC dari lumur berminyak. Efek tersebut tidak hanya terjadi pada lingkungan
Senyawa-senyawa heterosiklik, seperti mercaptans, akuating, agrikultur merupakan sektor yang juga akan
thiophenes, dan piridin sebagai senyawa NSO, terkena efek dari air lumpur yang bermnyak. Beberapa
mendominasi lumur berminyak. Aspalten dan resin laporan mendeskripsikan bahwa terjadi polusi tanah
memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dikarenakan air lumpur berminyak tersebut. Ketika
senyawa NSO. lumpur masuk ke dalam tanah, lumpur tersebut
Berbagai kontaminan pada konsentrasi yang mengubah sifat fisik dan kimia dari tanah tersebut. Hal
bervariasi dikeluarkan besamaan dengan minyak. tersebut menyebabkan perubahan morfologi tanah.
Kandungan oksigen terlarut yang tinggi akan Tumbuh-tumbuhan yang telah bertumbuh pada tanah
mempengaruhi penurunan produktivitas alga yang tersebut dapat menghasilkan nutrisi yang lebih sedikit
merupakan bagian yang sangat penting pada rantai dari yang seharusnya, mencegah pengecambahan biji,
makanan. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, 2 dan menyebabkan pertumbuhan yang terbatas atau
mg/L adalah jumlah oksigen yang harus dipenuhi agar bahkan kematian tanaman yang terkena lumpur air
dapat menyokong kehidupan nomal pada lingkungan berminyak. Lumpur tersebut akan menutupi partikel
akuatik. Limbah air berminyak yang mengandung tanah, yaitu dengan masuk ke pori-pori tanah, dan
senyawa organik yang tinggi yang keluar dan diserap secara permanen dikarenakan viskositasnya
bergabung pada perairan akan menyebabkan yang tinggi. Hal tersebut akan mempengaruhi absorpsi
konsumsi oksigen, sehingga berakibat fata pada air oleh tanah, mengurangi kelembaban higroskopis,
mikroorganisme di perairan tersebut. Masalah tersebut dan konduktivitas hidrolik dari tanah. Komponen yang
akhirnya akan berimbas pada tingkat kehidupan memiliki massa molekular yang besar akan
makhluk hidup yang lebih tinggi. Terlebih lagi, menyebabkan retakan hidrofobik dekat dengan tanah,
keberadaan oksigen sangatlah penting karena produk yang akan membatasi keberadaan air dan pertukaran
akhir dari reaksi kimia dan biokimia pada sistem air dengan udara. Maka dari itu, pengolahan lumpur air
anaerobik seringnya menghasilkan zat-zat yang secara berminyak sangatlah penting.
estetik memiliki warna yang tidak baik, rasa, dan bau

Tabel 1. Metode pemurnian air melalui proses fisika dan kimia (Trofimov & Rozanova, 2003)
Metode pemurnian Keuntungan Kerugian
Ekstraksi pelarut Efisien dan memiliki respon yang cepat Biaya tinggi dan secara lingkungan tidak cocok,
logam berat tidak bisa dihilangkan
Sentrifugasi Mudah untuk diproses, tidak perlu pelarut, Membutuhkan energi yang besar, kurang ekonomis,
dan aman bagi lingkungan dan molekul yang lebih kecil sulit untk mengendap
Flotasi buih Mudah untuk dilakukan dan membutuhkan Air limbah berminyak yang memiliki viskositas tinggi
energi lebih tidak bisa melalui proses ini
Iradiasi ultrasonik Sangat cepat dan efisien dan tidak Alat sangat mahal, tidak bisa digunakan untuk logam
memerlukan penambahan bahan kimia berat
Surfaktan EOR Mudah untuk diproses dan aplikasinya Biaya tinggi, surfaktan dapat beracun
terbatas untuk logam berat
Pembekuan Proses perlakuan yang pendek dan cocok Kurang efisien dan tidak efektif
pada bagian yang dingin
Iradiasi microwave Sangat cepat dan efisien dan tidak Cocok untuk desain tertentu, tidak efektif, dan biaya
memerlukan penambahan bahan kimia instrumentasi mahal
Elektrokinetik Tidak perlu penambahan bahan kimia dan Proses yang dijalankan tidak mudah dan kurang
prosesnya cepat efektif
Bioslurry Pendekatan degradasi yang paling cepat, Biaya tinggi dan cocok untuk skala kecil
baik untuk penghilangan PHC
Oksidasi Penghilangan PHC yang cepat dan total Membutuhkan banyak bahan kimia, biaya tinggi, dan
pada lumpur berminyak tidak cocok untuk lingkungan

Gambar 1. Diagram skematik prinsip dasar proses pemisahan membran (Padaki dkk, 2015)

3. Teknologi membran penurunan ukuran pori-pori yang mengarah ke


Teknologi membran telah menjadi teknologi penolakan yang lebih tinggi.
pemisahan yang signifikan selama dekade terakhir.
Aplikasi teknologi membran telah menyebar dan Tabel 2. Membran berdasarkan tekanan
menjadi teknologi pemisahan yang penting. Membran Ukuran Pori Tekanan Bentuk Pori
Keuntungan dari teknologi membran adalah membran MF 0.1-10 𝜇𝑚 <2 bar simetris
dapat berkerja tanpa penambahan bahan kimia, UF 2-100 nm 1-10 bar asimetris
dengan kebutuhan energi yang lebih rendah, mudah NF <2 nm 10-25 bar komposit
RO <2 nm >15 bar asimetris /
untuk ditangani, dan memiliki
komposit
proses konduksi yang teratur dengan baik. Pemisahan
membran memiliki efisiensi lebih dibandingkan dengan
Proses pemisahan membran telah menjadi metode
teknologi konvensional di mana efisiensi bergantung
alternatif untuk pemisahan minyak-air. Membran yang
sepenuhnya pada membran itu sendiri. Pemisahan
menggunakan tekanan sebagai gaya dorongnya terdiri
pada membran berlangsung dengan sangat
dari mikrofiltrasi (MF), ultrafiltrasi(UF), nanofiltrasi (NF)
sederhana: membran bertindak sebagai lapisan semi-
dan reverse osmosis (RO). Secara konseptual, proses
permeabel antara dua fasa dan membran mengatur
antara keempat jenis membran tersebut serupa, namun
transportasi antara kedua fasa tersebut. Secara khusus,
perbedaan utamanya adalah ukuran pori pada
filter membran akan membiarkan air untuk melewati
permukaan membran yang mendefinisikan aplikasi
membran, sedangkan membran juga akan menangkap
mereka seperti yang digambarkan dalam Tabel 2 dan
padatan tersuspensi dan zat lainnya. Ada berbagai
Gambar 2.
metode untuk membuat zat-zat tertentu untuk
menembus membran. Membran menunjukkan efisiensi
dalam penciptaan air proses dari air tanah, air
permukaan, atau air limbah. Membran sekarang
merupakan teknologi yang kompetitif dalam proses
pemurnian air.
Pemisahan membran secara keseluruhan pada
dasarnya bergantung pada tiga prinsip dasar, yaitu
adsorpsi, penyaringan, dan fenomena elektrostatik.
Gambar 1 menunjukkan diagram skematik dari prinsip
dasar pada pemisahan membran. Mekanisme adsorpsi
dihubungkan dengan zat terlarut dan interaksi Gambar 2. Bentuk pori pada membran
membran hidrofobik. Interaksi ini menyebabkan




Di antara proses-proses membran, UF adalah salah termasuk efisiensi tinggi untuk menghilangkan partikel,
satu pengolahan yang paling efektif untuk air limbah emulsi dan minyak yang terdispersi; ukuran membran
berminyak. Dibandingkan dengan metode pemisahan polimer yang kecil; kebutuhan energi yang rendah; dan
konvensional, UF memiliki efisiensi penyisihan minyak biaya yang relatif murah. Namun demikian, membran
yang lebih tinggi, tanpa keharusan untuk penambahan ini memiliki beberapa kelemahan, seperti
bahan kimia serta membutuhkan biaya energi yang ketidakmampuan untuk memisahkan senyawa-senyawa
rendah [9]. Performansi membran MF dan UF yang mudah menguap dan kecenderungan untuk
dibandingkan dalam percobaan skala pilot untuk terjadinya fouling yang cepat sehingga menurunkan
mengolah air dari ladang minyak di Laut Utara. fluks dan pemisahan yang buruk, terutama untuk
Membran UF yang memiliki berat molekul cut-off pengolahan pada air limbah berminyak. Berbagai
(MWCO) antara 100.000 dan 200.000 Da, menunjukkan pendekatan telah dilakukan melalui banyak penelitian
sekitar 96% penolakan konsentrasi hidrokarbon total, dengan tujuan untuk meningkatkan hidrofilisitas dan
sedangkan untuk kobenzena, toluena, dan xilena (BTX) sifat antifouling pada membran polimer dengan cara
sekitar 54%, dan beberapa logam berat seperti Cu, dan blending dengan aditif hidrofilik atau mengubah sifat
Zn sekitar 95%. Efisiensi ini tidak teramati pada permukaannya melalui modifikasi kimia atau fisik. Pada
membran MF. Membran mikrofiltrasi digunakan untuk umumnya, telah disetujui bahwa dengan menggunakan
memulihkan surfaktan di permeat. MF menghasilkan membran yang sangat hidrofilik, adesi dari minyak
fluks tinggi, tetapi memiliki resiko tinggi dari terobosan pada permukaan membran dapat diminimalisasikan,
minyak. Jika kandungan garam dalam air limbah yang kemudian menghasilkan pengurangan intensitas
berminyak terlalu tinggi, hal tersebut dapat diatasi fouling pada membran dan peningkatan produktivitas
dengan nanofiltrasi dan reverse osmosis. air.
Selain proses membran tersebut, forward osmosis Pendekatan blending telah banyak dimanfaatkan
(FO), proses membran berbasis dorongan osmosis, untuk fabrikasi membran polimer karena kemudahan
adalah pengolahan yang juga dapat digunakan untuk pada saat prosedur persiapan, fleksibilitas untuk
mengolah air limbah berminyak. Tidak seperti NF dan menggabungkan sifat yang diinginkan pada membran,
RO, proses ini membutuhkan tekanan hidrolik yang dan juga kemampuan yang mendalam untuk secara
sangat rendah dan menawarkan beberapa keuntungan, bersamaan memodifikasi sifat-sifat properti selama
seperti kecenderungan fouling rendah, penghilangan proses inversi fasa. Sebelum meningkatkan fluks dan
fouling yang mudah, dan pemulihan air yang lebih sifat antifouling, aditif hidrofilik seperti polimer
tinggi. Meskipun beberapa aplikasi pemisahan air hidrofilik, kopolimer amphiphilic dan nanopartikel
limbah berminyak telah mencapai perkembangan anorganik telah diperkenalkan.
besar, beberapa tantangan masih perlu ditangani, yaitu Aditif hidrofilik seperti polivinilpirolidon (PVP) dan
dalam hal kinerja pemisahan, sifat antifouling, dan polietilen glikol (PEG) yang biasa digunakan untuk
stabilitas yang lama. meningkatkan hidrofilisitas dan porositas membran
asimetris selama fabrikasi membran. Campuran
4. Aplikasi teknologi membran untuk membran yang terdiri dari PSf, PEG, dan PVP dari berat
pemisahan limbah minyak-air molekul yang berbeda itu berhasil disiapkan oleh
Membran pada umumnya terbuat dari bahan Chakrabarty dkk. Hal ini diamati bahwa sifat
polimerik dan anorganik (keramik). Membran memiliki termofologi dari membran secara jelas telah diubah
konfigurasi yang sangat beragam, seperti hollow fiber, melalui penambahan PVP dan PEG dengan berat
spiral dan struktur tubular. Setiap jenis konfigurasi molekul yang berbeda. Perubahan dalam struktur
memiliki tingkat pemisahan yang bervariasi. membran dilaporkan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap aliran permeat dan penghilangan
minyak dari air. Melalui kondisi persiapan membran
4.1 Membran polimer
yang optimum, lebih dari 90% dari minyak berhasil
Bahan polimer pada umumnya digunakan untuk
dipertahankan. Membran ultrafiltrasi (UF) yang
menyiapkan membran MF/UF adalah polisulfon (PSf),
dikembangkan dalam penelitian tersebut menunjukkan
polietersulfon (PES), polyvinylidene fluoride (PVDF),
kerentanan terhadap fouling. Maka dari itu, membran
poliakrilonitril (PAN) dan selulosa asetat (CA) [14].
PSf dapat dianggap layak untuk mengolah limbah cair
Membran polimer, yang dapat digunakan dari MF
berminyak.
hingga RO, menawarkan beberapa keuntungan

4


-2 -1
Telah diamati bahwa sifat termofologi dari membran umpan larutan berminyak dari 42,77 ke 82,98 L m h
diubah melalui penambahan PVP dan PEG dengan dengan penolakan minyak dari 100%. Sementara itu
berat molekul yang berbeda. Perubahan dalam struktur membran yang termodifikasi menunjukkan sifat
membran dilaporkan memiliki pengaruh yang antifouling yang lebih baik dengan meningkatkan rasio
signifikan terhadap pemulihan fluks hingga 93,33%, sedangkan mencuci
aliran permeat dan penghilangan minyak. Pada dengan larutan natrium dodekilsulfat (SDS).
kondisi persiapan membran yang optimum, lebih dari Pada tahun 1980, beberapa peneliti menelaah efek
90% dari minyak berhasil dipertahankan. Membran yang dikombinasi dari material inorganik dan organik
ultrafiltrasi (UF) yang dikembangkan dalam penelitian pada membran. Penelitian ini memberikan informasi
ini menunjukkan kerentanan terhadap fouling. Maka terbaru pada membran, yaitu membran matriks
dari itu, membran PSf dianggap layak untuk mengolah tercampur. Membran matriks yang tipikal terdiri dari
limbah cair berminyak. Sebuah aditif poli metil dispersi nanopartikel pada fasa polimer kontinu.
metakrilat (PMMA) yang bersifat hidrofilik, di sisi lain, Dengan bantuan partikel inorganik pada matriks
juga digunakan untuk dicampur bersama dengan polimer, membran matrks akan menghasilkan
membran ultrafiltrasi PVDF yang hidrofobik. Melalui karakteristik dari partikel inorgaik, terutama
penelitian, dilaporkan bahwa hidrofilisitas dan porositas performansi pemisahan superior (Gambar 3).
permukaan yang dihasilkan membran PVDF meningkat
pada peningkatan peggunaan PMMA, yang
menyebabkan peningkatan permeabilitas air. Membran
dengan kandungan PMMA yang lebih tinggi juga bisa
meminimalkan pengendapan fouling pada permukaan
membran. Selain itu, membran campuran seperti
polyetherimide / polybenzimidazole / poli etilena glikol
(PEI, PBI, PEG), polietersulfon / selulosa asetat / poli
etilena glikol (PES/CA/PEG), polyetherimide /
sulfonated poli eter eter keton (PEI/speek) dan
polikarbonat tersulfonasi / polyvinylidene fluorida Gambar 3. Diagram skematik matriks membran (Padaki
(SPC/PVDF) juga dimanfaatkan untuk mengolah limbah dkk, 2015)
cair berminyak.
Terlebih lagi, penambahan kopolimer amfifilik yang Baru-baru ini, minat yang cukup besar telah
terdiri dari baik gugus hidrofobik dan hidrofilik dalam difokuskan pada modifikasi permukaan membran
matriks polimer juga merupakan teknik yang disukai dalam rangka meningkatkan pengembangan proses.
untuk mempersiapkan sifat yang diinginkan dari Meningkatkan kinerja pemisahan dan sifat antifouling
campuran membran. Sifat-sifat tersebut mengizinkan merupakan kriteria penting untuk fungsionalisasi
kopolimer amfifilik menjadi lebih fleksibel saat permukaan, yang telah menjadi faktor kunci dalam
disintesis menjadi berbagai arsitektur yang acak (r), membran teknologi. Membran fouling, yang
blok (b), dan graft (g). Kebanyakan modifikasi pada merupakan kelemahan utama dalam proses pemisahan
kopolimer amfifilik difokuskan pada segmen hidrofobik membran, dapat dikurangi sampai batas tertentu
daripada hidrofilik. Pada umumnya, kopolimer amfifilik melalui teknik modifikasi permukaan. Modifikasi
diproduksi dari polimerisasi satu atau lebih monomer permukaan membran terdiri lampiran atau pengikatan
untuk memperkenalkan sifat yang spesifik dengan beberapa interaksi tambahan (afinitas, responsivitas
tanpa membahayakan sifat asli dari polimer induk. atau sifat katalitik) untuk meningkatkan kinerja
Membran polietersulfon (PES) dimodifikasi oleh membran. Modifikasi permukaan membran dapat
kopolimer Pluronic F127 yang amfifilik. Kopolimer dilakukan baik melalui teknik fisika atau kimia. Ion beam
amfifilik meingkatkan hidrofilisitas permukaan iradiasi, iradiasi plasma, dan deposisi fasa uap adalah
membran yang mengakibatkan peningkatan fluks teknik fisik untuk modifikasi permukaan. Sedangkan,
permeat dan sifat antifouling yang lebih baik jika grafting, coating dan pengobatan asam basa adalah
dibandingkan dengan membran yang rapi. teknik kimia. Faktor penting dalam modifikasi
Meningkatkan konsentrasi Pluronic F127 dari 0 hingga permukaan terletak pada sinergi antara sifat yang
20% dalam larutan narkotik bisa meningkatkan fluks berguna dari dasar membran dan polimer baru yang

5


fungsional (layer). Permukaan modifikasi membran untuk pemisahan minyak air adalah pendekatan yang
terutama difokuskan pada: sangat efektif dan baru, karena perbedaan tegangan
1. Meminimalkan fouling dengan mengurangi interaksi permukaan dari minyak dan air langsung berinteraksi
antara membran dan molekul yang tidak diinginkan dengan perilaku yang sangat membasahi permukaan
dari umpan; dan [23]. Kebasahan dari permukaan membran bergantung
2. Meningkatkan selektivitas atau bahkan pembentukan pada energi bebas permukaan dan struktur geometri
yang sama sekali baru fungsi pemisahan. permukaan. Permukaan yang kasar dengan hirarki
Modifikasi secara kimiawi, terutama mencangkok struktur makro-/struktur nano telah dibuat
(grafting), memainkan peran penting dalam menggunakan berbagai teknologi untuk mencapai sifat
meningkatkan kinerja membran. Dalam grafting, dua yang super basah. Banyak bahan super besah telah
alternatif pendekatan dibedakan. 'Grafting-to' didesain dan dirakit dengan merancang kombinasi dari
dilakukan oleh memasangkan polimer ke permukaan, permukaan dan kekasaran yang telah dimanfaatkan
sedangkan pada 'grafting-from', monomer untuk pemisahan minyak/air. Beberapa dari bahan
dipolimerisasi menggunakan inisiasi di permukaan. tersebut tertolak melalui lapisan bahan hidrofilik atau
'Grafting-to' sangat mudah untuk dikarakterisasikan dan hidrofobik pada substrat berpori. Jika permukaan
dapat dikendalikan oleh sintesis, sedangkan, 'grafting- super basah dikombinasikan dengan filtrasi tradisional
from' sulit untuk dikontrol dan dicirikan. Sementara itu, membran, emulsi minyak yang self-powered atau low-
densitas grafting memiliki variasi yang sangat lebar dari pressure-driven/pemisahan air dengan selektivitas yang
'grafting-from' dan densitas grafting yang terbatas sangat baik dan fluks tinggi dapat tercapai.
diamati dalam proses 'grafting-to'.
Beberapa percobaan telah dilaporkan pada 4.2 Efek parameter operasi pada performansi
modifikasi permukaan efektif membran. Di antara membran
mereka, grafting permukaan telah menunjukkan minat Saat ini, parameter operasi juga memainkan peran
khusus karena pendekatan yang sederhana, berguna penting dalampemisahan membran. Parameter dasar
dan serbaguna untuk meningkatkan sifat permukaan seperti cross flow velocity (CFV), tekanan trans-
membran untuk aplikasi individual. Grafting memiliki membran (TMP), suhu, pH, dan ukuran molekul zat
keuntungan sebagai berikut: terlarut sangat penting selama percobaan pemisahan.
1. Kemampuan untuk memodifikasi permukaan polimer Namun, efek dari parameter ini pada proses membran
agar memiliki sifat yang berbeda melalui pilihan tidak sepenuhnya dapat dipahami. Beberapa
monomer yang berbeda. keuntungan dan kerugian parameter ini ditabulasikan
2. Pengenalan dikendalikan oleh rantai cangkok pada Tabel 3, di mana semua parameter akan
dengan densitas yang tinggi tinggi dan lokalisasi mempengaruhi pengolahan air limbah berminyak.
yang tepat ke permukaan tanpa mempengaruhi sifat Salahi dkk. melakukan penelitian yang difokuskan
massal. pada eksperimen parameter menggunakan lima
3. Stabilitas kimia jangka panjang, yang dijamin oleh membran polimer yang berbeda untuk pengolahan
lampiran kovalen dari rantai cangkok. pada air limbah berminyak dari industri. Umpan
Selain itu, ukuran pori dan sifat hidrofobik dari dikumpulkan dari outlet air limbah pada unit API
permukaan merupakan karakteristik penting untuk (American Petroleum Institute) pada kilang Teheran.
membran komersial [7]. Kedua karakteristik memainkan Sebuah membran filtrasi aliran cross flow digunakan
peran yang signifikan dalam kinerja membran. untuk melakukan eksperimen. Dua membran
Beberapa pendekatan telah dilakukan oleh para mikrofiltrasi (MF) PS (0,1 m) dan PS (0,2 m) dan tiga
peneliti membran dan produsen untuk meningkatkan membran ultra-filtrasi (UF) PAN (20 kDa), PS (30 kDa)
sifat hidrofilisitas membran dengan cara mencangkok dan PAN (100 kDa) digunakan dalam filtrasi aliran cross
berbagai polimer (dengan kelompok fungsional yang flow. Fluks perembesan air limbah berminyak yaitu
berbeda) yang hidrofilik ke membran. Namun -2 -1
76,0, 73,1; 53,7; 32,1 dan 96,2 Lm h , secara
demikian, dalam beberapa kasus proses ini bisa berurutan. Penolakan terbaik diamati pada membran
mengubah densitas muatan dari permukaan membran PAN (20 kDa), PS (30 kDa) dan PAN (100 kDa). Hal ini
yang berperan penting untuk menentukan selektivitas. menyatakan bahwa membran UF PAN (100 kDa)
Permukaan membran yang super hydrophobic- merupakan membran yang paling efektif untuk
superoleophilic atau super hidrofilik-superoleophobic pengolahan air limbah berminyak, yaitu mencapai

6


94,1%, 31,6%, 96,4%, dan 97,2 penghapusan dari TSS, 1. Distribusi ukuran pori sempit dan didefinisikan
TDS, kekeruhan dan minyak dan konten grease, secara dengan baik dibandingkan dengan membran
-2 -1
berurutan, dengan fluks permeasi tinggi 96,2 L m h . polimer; dengan demikian, membran keramik dapat
Selain itu, penulis menggunakan model Hermia untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi serta
belajar mengenai mekanisme fouling pada membran. selektivitas yang sangat menuntut dalam pemurnian
Model filtrasi cake menunjukkan prediksi yang baik dari sumber air minum atau emulsi minyak dari air
fluks permeasi awal dan akhir dari membran MF limbah.
maupun UF. Data eksperimental dapat diprediksi 2. Tinggi stabilitas termal bahan dalam lingkungan
dengan baik melalui model pore blocking menengah yang keras terutama sementara, penghapusan
dan model memblokir pori secara lengkap submikron ditangguhkan/ padatan terlarut dari
dibandingkan dengan model filtrasi kue. Chemical pelarut pada industri.
cleaning dilakukan dengan menggunakan EDTA dan 3. Membran cleaning dapat dilakukan dengan bahan
SDS, baik secara terpisah dan dikombinasikan, untuk kimia (jika perlu) yang tidak dapat mempengaruhi
menghapus polutan dari membran polimer. Kombinasi kinerja membran. Oleh karena itu, stabilitas kinerja
EDTA dan SDS menunjukkan kemampuan membran dapat dipastikan, di mana stabilitas
membersihkan yang lebih baik dibandingkan dengan merupakan faktor yang sangat penting dalam
individu. berurusan dengan aliran limbah yang terus
bervariasi atau menampilkan kecenderungan tinggi
Tabel 3. Parameter operasi yang mempengaruhi untuk fouling membran.
proses pemisahan membran (Padaki dkk, 2015) Selain itu, membran keramik juga menunjukkan
Parameter hambatan yang superior terhadap suhu yang tinggi,
Pengaruh
operasi konsentrasi kandungan minyak tinggi, foulants, dan
Cross flow velocity CFV yang lebih tinggi meningkatkan agen pembersih yang kuat. Sebuah kategori bahan
(CFV) akumulasi sehingga mengurangi yang relatif baru untuk pengolahan dari air terproduksi
konsentrasi polarisasi dan
adalah membran keramik UF and NF. Membran
mengingkatkan fluks permeat
keramik lintas aliran MF juga diterapkan untuk
Temperatur Meningkatkan transfer massa dan
laju difusi umpan pengolahan air yang dihasilkan untuk memisahkan
Trans membrane Semakin tinggi nilai TMP, semakin minyak, lemak, dan padatan tersuspensi. Hingga kini,
pressure (TMP) tinggi pula gaya dorongnya berbagai bahan telah diterapkan untuk memfabrikasi
pH Memberi efek pada material membran keramik termasuk alumina, zirconia, titania,
membran dan silika. Selain membran filtrasi berbasis zirkonia,
Ukuran molekul Semakin besar ukurannya akan banyak karya penelitian telah difokuskan pada
dari zat terlarut meningkatkan penolakan dengan pengembangan keramik berbasis zeolit selaput.
konsentrasi polarisasi
Membran berbasis zeolit menunjukkan karakteristik
kimia, mekanik, dan termal yang luar biasa. Untuk
4.3 Membran keramik pemisahan yang ion-ion yang berbeda seperti Na , K ,
+ +

Selama tahun-tahun terakhir, banyak pekerjan- 2+ 2+


Ca , dan Mg dari air ladang minyak yang diproduksi,
pekerjaan telah difokuskan secara signifikan pada membran RO berbasis zeolit adalah pilihan utama.
pengembangan membran keramik yang memiliki Pada bench scale, membran tanah liat bentonit
kinerja tinggi dan biaya rendah untuk aplikasi digunakan untuk memurnikan air terproduksi yang
lingkungan. Dalam makalah ini, berbagai contoh untuk memiliki TDS yang berbeda. Hasil penelitian
menggambarkan kemampuan membran keramik untuk menunjukkan bahwa membran tanah liat tidak sesuai
memisahkan koloid, submikron atau ukuran mikron dari untuk mengobati air yang dihasilkan yang
rentang fluida yang luas, termasuk air minum, pelarut mengandung TDS tinggi [29]. Tantangan teknis yang
industri dan minyak telah dibahas. Tujuannya adalah signifikan yaitu aplikasi yang efektif secara biaya untuk
agar memenuhi secara ekonomis dan menunda membran zeolit dalam pengolahan air yang dihasilkan
peraturan pelakuan air minum saat ini dan untuk tingkat fluks rata-rata yang rendah, degradasi fluks, dan
memungkinkan daur ulang dan penggunaan kembali keberlangsungan membran yang tidak pasti. Selain itu,
pelarut ini dan minyak. Keuntungan dari membran parameter lain yang membatasi aplikasi membran
keramik untuk aplikasi ini meliputi:

7


dalam pengobatan air terproduksi termasuk sensitivitas digunakan untuk menyaring air limbah yang telah
variasi dalam aliran, pre-treatment dan pemurnian. diolah. Hasil efisiensi dari sistem gabungan
menunjukkan hasil yang lebih baik dalam penghapusan
5. Sistem terkombinasi dengan pemisahan konsentrasi BTEX 70-5 mg/L dengan unit SMZ dan rata-
membran rata 2 mg/L setelah MBR.
Baru-baru ini, dalam pengolahan air limbah Cakmakce dkk. [33] mengusulkan pre-treatment
berminyak, metode gabungan menunjukkan bahwa alternatif untuk kombinasi membran RO dan NF.
teknik tersebut lebih menjanjikan. Dalam sistem Kombinasi pre-treatment ini digunakan untuk
gabungan, metode fisika, kimia, dan, biologi berbeda mengurangi COD hingga kurang dari 250mg / L.
dan reaktor membran fotokatalitik telah digunakan Namun, proses tersebut membutuhkan regenerasi dari
untuk pra-pengolahan unit membran. Hal ini umumnya absorber fisik dan maka dari itu secara ekonomi tidak
disetujui bahwa metode gabungan bersifat efisien layak. Beberapa peneliti telah mengusulkan pre-
dalam pemurnian air tetapi membutuhkan biaya proses treatment biologi untuk mendahului pengolahan pada
yang mahal. Untuk memenuhi standar kualitas air membran. Tsangdan Martin [34] dan Doran dkk. [35]
minum dari air terproduksi, pengolahan fisika dan kimia mengusulkan pengaturan yang berbeda pada
yang berbeda dibutuhkan sebelum masuk ke proses gabungan sistem untuk pengolahan air limbah
RO. Optimized pre-treatment and unique separation berminyak. Flotasi gas terlarut, walnut shell filtration,
(OPUS) adalah proses di mana baik pengolahan fisika pelunakan hangat, dan membran bioreaktor yang
dan kimia digunakan untuk memproduksi air umpan diikuti oleh sistem RO diusulkan oleh Tsang dan Martin.
boiler. Proses de-gasifikasi, pelembut kimia, media Sedangkan, Doran et al. mengusulkan pelunakan
filtrasi, pertukaran ion pelunakan, dan filtrasi cartridge, endapan pada pH 9,5-10,0, pendinginan pertukaran
adalah beberapa pengolahan fisika dan kimia yang panas dan pengurangan pH, oksidasi biologi film tetap,
dapat dilakukan, yang kemudian diikuti oleh pemisahan filtrasi dan pelunakan ion-exchange untuk
RO, dipertimbangkan dalam teknologi OPUS. Barrufet menghilangkan residu, sehingga akhirnya dapat ke
et al. [30] mengusulkan adsorpsi sebagai proses pre- sistem RO. Kedua gabungan metode tersebut
treatment fisik sebelum MF dan RO untuk digunakan untuk menghasilkan air minum murni.
mengkonversi air garam ke air irigasi yang berkualitas. Moslehyani dkk. menggunakan reaktor membran
Penelitian mengungkapkan bahwa sistem menunjukkan fotokatalitik (PMR) untuk pemisahan minyak-air. Dengan
penghapusan minyak lebih baik daripada karbon demikian, reaktor fotokatalitik dikombinasikan dengan
teraktif dan RO dapat menghapus lebih dari 95% dari sel permeasi UF untuk memisahkan minyak tetap dan
TDS. ditangguhkan fotokatalis TiO2 setelah direndahkan
Kwon dkk. menggunakan absorben, pengolahan pada reaktor fotokatalitik. PMR adalah metode yang
biologis dengan karbon teraktivasi dan sistem RO pada sangat baru dalam pengolahan air limbah berminyak,
metode gabungan. Surfactant modified zeolit (SMZ) yang menunjukkan kinerja yang sangat menjanjikan
yang digunakan sebagai adsorben untuk pada degradasi senyawa hidrokarbon beracun dan
menghilangkan hidrokarbon yang bersifat volatil. pemurnian air limbah berminyak berdasarkan hasil
Sebuah bioreaktor membran (MBR) dan karbon aktif studi mereka.
digunakan secara bersamaan untuk menghapus konten
organik dan akhirnya perlakuan membran RO 6. Prospek Masa Depan
digunakan untuk memurnikan air [32]. Teknologi ini Ada beberapa jenis penelitian yang sedang
dikembangkan pada skala pilot. Pada skala pilot, baik berlangsung untuk meneliti pengolahan air limbah
sintetis dan air yang dihasilkan nyata digunakan untuk berminyak. Beberapa proses ultrafiltrasi dan
mengevaluasi efisiensi dari sistem. SMZ adsorben mikrofiltrasi menunjukkan hasil yang lebih menonjol
menunjukkan efisiensi yang tinggi dalam penghapusan pada penghapusan pengolahan air limbah berminyak.
kedua senyawa organik yang mudah menguap dan Membran anorganik, bagaimanapun, menawarkan hasil
semivolatile, seperti BTEX, aseton dan naftalena. yang menarik dikarenakan efisiensinya yang baik.
Efisiensi penghapusan SMZ adalah 40% dari TOC 1. Sistem pemurnian campuran dilaporkan oleh
influen (600 mg/L). Limbah lebih lanjut digunakan banyak peneliti sampai bench scale. Setelah
dalam MBR untuk menghilangkan komponen asam beberapa percobaan, sistem yang efisien untuk
organik dari TOC. Menariknya, MBR terendam pengolahan air limbah berminyak masih belum

8


dikembangkan. Lebih jauh, metode-metode Secara umum, pengolahan air limbah berminyak
campuran yang masih ekonomis dapat dijalankan menggunakan teknologi membran yang berbasis
pada sistem bench scale. tekanan, yaitu mikrofiltasi, ultrafiltrasi, nanofiltrasi, dan
2. Fouling adalah kelemahan utama untuk proses reverse osmosis. Sedangkan untuk proses pemisahan
pemurnian dan metode-metode campuran atau alami yang sedang disoroti adalah forward osmosis.
hybrid yang tidak efektif. Air limbah berminyak Penggabungan sistem dengan pemisahan membran
mengandung banyak kotoran dan zat sangat juga dapat meningkatkan efisiensi proses dan kualitas
beracun dan beberapa molekul yang lengket di dari produk pemisahan.
alam. Molekul-molekul yang lengket ini Akhir kata, peran engineering pada teknologi
mengarahkan ke fouling pada membran. Membran membran adalah untuk mengoptimasi segala proses
fouling mengurangi rentang waktu kerja membran yang ada dengan menggunakan biaya yang paling
dan keterlambatan proses filtrasi, yang merupakan efektif dan efisien. Proses membran yang disiapkan
masalah yang menantang yang mempengaruhi juga harus tahan terhadap fouling sehingga dapat
proses filtrasi membran. Bahan yang dapat menghasilkan produk pengolahan air limbah
mengurangi deposisi fouling sangat penting untuk berminyak yang baik.
pemisahan membran. Bahan baru yang sangat tahan
dari senyawa organik dasarnya diperlukan dan harus Daftar Pustaka
menjadi fokus pada penelitian di masa depandan Reference
perkembangan. 1. Wenten, I. G., Khoiruddin, K., Hakim, A. N., & Himma, N.
F. (2017). The Bubble Gas Transport Method. Membrane
3. Sebuah metode yang sesuai untuk modifikasi
Characterization, 199.
permukaan perlu untuk mengontrol modifikasi
2. B. Mrayyan, M.N. Battikhi, Biodegradation of total
permukaan. Sedangkan itu, pengubah yang tepat
organic carbons (TOC) in Jordanian petroleum sludge,
juga merupakan salah satu persyaratan yang J. Hazard. Mater. 120 (2005) 127–134.
dominan di masa depan. Modifikasi permukaan 3. M.V. Reddy, M.P. Devi, K. Chandrasekhar, R.K. Goud,
hidrofilik meningkatkan efisiensi membran. S.V. Mohan, Aerobic remediation of petroleum sludge
4. Biaya rendah dari membran keramik lebih efektif through soil supplementation: microbial community
dan sangat penting untuk pengolahan air limbah 4. S. Pardeshi, A. Patil, A simple route for photocatalytic
berminyak. Bahan keramik baru, yang sangat kurang degradation of phenol in aqueous zinc oxide suspension
using solar energy, Sol. Energy 82 (2008) 700–705.
berinteraksi dengan bahan lengket, yang lebih
5. S.J. Robertson, W.B. McGill, H.B. Massicotte, P.M.
dominan dipertimbangkan. Proses backwash di
Rutherford, Petroleum hydrocarbon contamination in
membran keramik sangat berbahaya dan sangat boreal forest soils: a mycorrhizal ecosystems
sulit untuk diproses. Proses baru untuk membran perspective, Biol. Rev. 82 (2007) 213–240.
keramik backwash tentu dibutuhkan. Sementara itu, 6. S.Y. Trofimov, M. Rozanova, Transformation of soil
sangat penting untuk keluar dengan bahan keramik properties under the impact of oil pollution, Eurasian
baru yang menyebabkan kurang fouling dan mudah Soil Sci. 36 (2003) S82–S87.
untuk backwash. 7. M. Padaki, R. Surya Murali, M.S. Abdullah, N. Misdan, A.
Moslehyani, M.A. Kassim, N. Hilal, A.F. Ismail, Membrane
7. Kesimpulan technology enhancement in oil-water separation. A
review. Desalination 357 (2015) 197–207.
Kerumitan dan kesulitan dalam pengolahan air
8. Y. He, Z.-W. Jiang, Technology review: treating oilfield
limbah berminyak – yang kadar kontaminasinya
wastewater, Filtr. Sep. 45 (2008) 14–16.
memenuhi regulasi yang berlaku – pada industri minyak 9. T. Bilstad, E. Espedal, Membrane separation of
dan gas membuat pengolahan air limbah berminyak produced water,Water Sci. Technol. 34 (1996) 239–246.
adalah salah satu proses yang penting dan sulit. 10. E.R. Cornelissen, D. Harmsen, K.F. de Korte, C.J. Ruiken,
Sebelum teknologi membran berkembang, industri J.-J. Qin, H. Oo, L.P.Wessels, Membrane fouling and
minyak menggunakan proses fisika dan kimia untuk process performance of forward osmosis membranes on
memurnikan air terproduksi tersebut. Namun, seiring activated sludge, J. Membr. Sci. 319 (2008) 158–168.
dengan perkembangan teknologi membran, teknologi 11. A. Mansourizadeh, A. Javadi Azad, Preparation of blend
polyethersulfone /cellulose acetate/polyethylene glycol
membran menarik perhatian industri-industri tersebut
asymmetric membranes for oil–water separation, J.
dan membran dapat menjadi salah satu cara efektif
Polym. Res. 21 (2014) 1–9.
yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. 12. Q.F. Alsalhy, Hollow fiber ultrafiltration membranes

9


prepared from blends of poly (vinyl chloride) and wastewater, Desalination 262 (2010) 235–242.
polystyrene, Desalination 294 (2012) 44–52. 27. M. Bader, Seawater versus produced water in oil-fields
13. B. Chakrabarty, A. Ghoshal, M. Purkait, Ultrafiltration of water injection operations, Desalination 208 (2007) 159–
stable oil-in-water emulsion by polysulfone membrane, 168.
J. Membr. Sci. 325 (2008) 427–437. 28. K.S. Ashaghi, M. Ebrahimi, P. Czermak, Ceramic ultra-
14. Himma, N. F., Wardani, A. K., & Wenten, I. G. (2017). and nanofiltration membranes for oilfield produced
Preparation of Superhydrophobic Polypropylene water treatment: a mini review, Open Environ. J. 1 (2007)
Membrane Using Dip-Coating Method: The Effects of 1–8.
Solution and Process Parameters. Polymer-Plastics 29. A. Chen, J. Flynn, R. Cook, A. Casaday, Removal of oil
Technology and Engineering, 56(2), 184-194. grease and suspended solids from produced water with
15. Wenten, I.G. and Khoiruddin 2016. Recent ceramic crossflow microfiltration, SPE Prod. Eng. 6
developments in heterogeneous ion-exchange (1991) 131–136.
membrane: Preparation, modification, characterization 30. L. Liangxiong, T. Whitworth, R. Lee, Separation of
and performance evaluation. Journal of Engineering inorganic solutes from oil-field produced water using a
Science and Technology. 11 (7): 916–934 compacted bentonite membrane, J. Membr. Sci. 217
16. Wardani, A. K., Hakim, A. N., Khoiruddin & Wenten, I. G. (2003) 215–225.
(2017). Combined ultrafiltration-electrodeionization 31. N. Liu, B.J. McPherson, L. Li, R.L. Lee, Factors
technique for production of high purity water. Water determining the reverse-osmosis performance of zeolite
Science and Technology, 75(12): 2891-2899. membranes on produced-water purification,
17. N.A. Ochoa, M.Masuelli, J.Marchese, Effect of International Symposium on Oilfield Chemistry, Society
hydrophilicity on fouling of an emulsified oil wastewater of Petroleum Engineers, 2007.
with PVDF/PMMA membranes, J. Membr. Sci. 226 (2003) 32. M.A. Barrufet, D.B. Burnett, B. Mareth, Modeling and
203–211. operation of oil removal and desalting oilfield brines
18. W. Chen, J. Peng, Y. Su, L. Zheng, L.Wang, Z. Jiang, with modular units, SPE Annual Technical Conference
Separation of oil/water emulsion using Pluronic F127 and Exhibition, Society of Petroleum Engineers, 2005.
modified polyethersulfone ultrafiltration membranes, 33. S. Kwon, E.J. Sullivan, L. Katz, K.A. Kinney, R.S. Bowman,
Sep. Purif. Technol. 66 (2009) 591–597. Pilot scale test of a produced water-treatment system for
19. S. Kulprathipanja, N.N. Li, R.W. Neuzil, Separation of initial removal of organic compounds, SPE Annual
fluids by means of mixed matrix membranes, in, Google Technical Conference and Exhibition, Society of
Patents, 1988. Petroleum Engineers, 2008.
20. S. Kulprathipanja, N.N. Li, R.W. Neuzil, Separation of 34. M. Cakmakce, N. Kayaalp, I. Koyuncu, Desalination of
gases by means of mixed matrix membranes, in, Google produced water from oil production fields by membrane
Patents, 1992. processes, Desalination 222 (2008) 176–186.
21. M. Padaki, A.M. Isloor, G. Belavadi, K.N. Prabhu, 35. P.B. Tsang, C.J. Martin, Economic evaluation of treating
Preparation, characterization and performance study of oilfield produced water for potable use, SPE
poly (isobutylene-alt-maleic anhydride) [PIAM] and International Thermal Operations and Heavy Oil
polysulfone [PSf] composite membranes before and Symposium and Western Regional Meeting, Society of
after alkali treatment, Ind. Eng. Chem. Res. 50 (2011) Petroleum Engineers, 2004.
6528–6534. 36. G.F. Doran, F.H. Carini, D.A. Fruth, J.A. Drago, L.Y.
22. Sianipar, M., Kim, S. H., Iskandar, F., & Wenten, I. G. Leong, Evaluation of technologies to treat oil field
(2017). Functionalized carbon nanotube (CNT) produced water to drinking water or reuse quality, SPE
membrane: progress and challenges. RSC Annual Technical Conference and Exhibition, Society of
Advances, 7(81), 51175-51198 Petroleum Engineers, 1997.
23. Aryanti, P. T. P., Sianipar, M., Zunita, M., & Wenten, I. G. 37. A. Moslehyani, A.F. Ismail, M.H.D. Othman, B.C. Ng, S.
(2017). Modified membrane with antibacterial Abdullah, M.A. Rahman, J. Jaafar, P.S. Goh, W.J. Lau, A.
properties. Membrane Water Treatment, 8(5), 463-481 Piroozian, Photocatalytic membrane reactor for oil in
24. S. Minko, Grafting on solid surfaces: “grafting to” and water emulsion degradation and separation,
“grafting from” methods, in: M. Stamm (Ed.), Polymer International Conference on Membrane Science and
Surfaces and Interfaces, Springer, Berlin Heidelberg, Technology (MST), Kuala Lumpur, Malaysia, 2013.
2008, pp. 215–234 38. Aryanti, P. T. P., Joscarita, S. R., Wardani, A. K., Subagjo,
25. X. Feng, L. Jiang, Design and creation of S., Ariono, D., & Wenten, I. G. (2016). The Influence of
superwetting/antiwetting surfaces, Adv. Mater. 18 (2006) PEG400 and Acetone on Polysulfone Membrane
3063–3078. Morphology and Fouling Behaviour. Journal of
26. A. Salahi, A. Gheshlaghi, T. Mohammadi, S.S. Madaeni, Engineering and Technological Sciences, 48(2), 135-
Experimental performance evaluation of polymeric 149.
membranes for treatment of an industrial oily

10

Anda mungkin juga menyukai