JENIS PEKERJAAN :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
8. PEKERJAAN PENGECATAN
LINGKUP KERJA :
Hal – hal yang diperhatikan untuk memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan :
PENDAHULUAN
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam Pelaksanaan Pembangunan 2 (DUA) RKB SDN
PARAKAN 2 Kabupaten Serang akan diperlukan Manajemen Proyek yang baik dan struktur
organisasi dengan pembuatan pembagian (Job Description ) yang jelas dan penempatan
tenaga ahli yang berpengalaman.
Pelaksanaan atau pekerjaan proyek ini harus di mulai dengan penyusunan perencanaan,
penyusunan jadwal (penjadwalan) dan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan
perencanaan diperlukan pengendalian.
Ada tiga garis besar untuk menciptakan berlangsungnya proyek ini bisa berjalan lancar
sesuai dengan yang di atur dalam dokumen penawaran yaitu proyek ini diselesaikan dalam
waktu 90 hari yaitu :
PERENCANAAN
Untuk mencapai tujuan, proyek ini kami rencanakan dengan matang.Yaitu dengan
meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari proyek sekaligus menyiapkan segala program
teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.Tujuannya agar memenuhi
persyaratan spesifikasi yang ditentukan dalam batasan waktu,mutu,biaya dan keselamatan
kerja. Perencanaan system manajemen proyek ini untuk memastikan hal-hal yang berkaitan
dengan biaya, waktu, mutu, K3, Manajemen sumber daya manusia, lingkungan, resiko dan
system komunikasi.
Hal – hal yang menjadi rencana metode pelaksanaan untuk menjalankan proyek
tersebut diatas adalah sebagai berikut :
SPMK MCO
START
Pekerjaan Pelaksanaan Pek. Pelaksanaan Pek. Pelaksanaan PHO
Persiapan Struktur Arsitektur Pek. Mekanikal
/ Elektrikal
B.
LAYOUT
Keterangan :
A : Rencana Gudang/bedeng
DENAH
SPMK MCO
Managemen Poryek Menyelesaikan Proyek sesuai waktu, budget dan bermutu
2
Metode Persiapan
9 Serah Terima
7 4
Metode Pelaksanaan Bangunan utama/ Penunjang
Rencana Manajemen Mutu + K3 5
6
Proyek Harus Dimanajemeni Atas Dasar Per Phase Dari Siklus Hidupnya Dgn Tanggung Jawab
Yg Maksimum Serta Perencanaan Dan Pengendalian Yang Terintegrasi.
KEBUTUHAN PERALATAN
PICK UP = 2 UNIT
GENSET = 2 UNIT
Persiapan Laboraturium
1) Persiapan di site ( gerobak, kerucut Abrams, Rojokan, palu, senter, alat Bantu
komunikasi, meteran Thermocouple )
2) Persiapan bahan untuk job mix/design mix ( pasir, semen dan split ). Berhubung waktu
yang dibutuhkan untuk mendapatkan komposisi adukan/campuran beton dapat memakan
waktu minimal 14 hari, kegiatan pengajuan job mix ke laboraturium beton dilakukan pada
masa pra kontrak (setelah penetapan Penyedia Jasa). Job mix yang diharapkan adalah
komposisi untuk mutu karakteristik beton K 175 yang mewakili semua struktur beton
bertulang Pembangunan RKB SDN PARAKAN 2.
Gambar. Perlengkapan pengujian
Digunakan untuk kebutuhan cuci mixer, washing box dan lain – lain.
Kesiapan Peralatan
2. Vibrator : 5 on site
4. Silinder : 8 Buah
5. Troli : 10 Buah
1) Semen, pasir pasang dan pasir beton, split dan batu kali/belah
6) Bahan elektrikal
Pengecoran pada proyek RKB ini mempunyai persyaratan beton sebagi berikut :
PEKERJAAN PERSIAPAN
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi alat bantu adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalam melaksanakan
paket pekerjaan. Dengan memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian
kegiatan untuk mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah
selesai ke tempat semula.
Cara Pelaksanaan
- Kita akan menyediakan peralatan dan personil sesuai dengan kebutuhan seperti yang
termuat dalam kontrak untuk menyelesaikan pekerjaan.
- Kita membuat schedule mobilisasi peralatan dan personil yang dilengkapi dengan
keterangan akan jenis dan kapasitas peralatan yang akan didatangkan.
- Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah tidak diperlukan,
dapat dipindahkan dari areal pekerjaan dengan seijin direksi.
RKB SDN PARAKAN 2 Page 12
PEKERJAAN BARAK KERJA, GUDANG
Gudang Material untuk menunjang kelancaran dan keamanan pekerjaan penyediaan gudang
material sangat diperlukan. Gudang yang akan kami buat adalah untuk kebutuhan semen
dan bahan-bahan lainnya serta peralatan mesin-mesin misalnya peralatan pengukuran, bor
listrik dan lain-lain. Bedeng pekerja merupakan sarana bagi para pekerja untuk beristirahat
dan untuk sarana istirahat pekerja apabila jam kerja telah usai.
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan Nama
Proyek ini dibuat dari triplek t. 6 mm dengan ukuran 100 x 120 cm, ditopang kayu kaso (5/7)
kelas 2 (borneo)dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar warna yang
sesuai dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan kegiatan
yang akan dilaksanakan, antara lain :
Nama Kegiatan
Mempersiapkan format pelaporan progress kemajuan proyek yang disepakati dari Konsultan
Supervisi, sehingga begitu proyek mulai berjalan, bisa dibuat laporan-laporan yang
diperlukan selama proyek. Selain itu diperlukan juga membuat laporan foto-foto
perkembangan proyek secara berkala sesuai tahapan pekerjaan di lapangan. Sehingga semua
proses pelaksanaan di lapangan terdokumentasi dengan baik dan lengkap. Untuk
kelengkapan laporan harus dibuat foto-foto dokumentasi ukuran 4 R, dibuat sebelum
pekerjaan dimulai (0%), tahap pelaksanaan(5%), hingga selesai (100%) dan setiap kali akan
melakukan
tagihan/termyn, foto dokumentasi harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap
kemajuan dan setiap bagian yang penting.
Pekerjaan persiapan dari segi teknis untuk memulai pekerjaan adalah dengan mempelajari
shop drawing sebagai gambar kerja untuk proses pekerjaan. Setelah selesai pekerjaan akan
di buat asbuild drawing mengacu pada kondisi aktual yang terpasang di lapangan.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai kami kontraktor harus mengurus semua ijin-ijin
yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan sampai selesai, serta menerima
saran-saran dari instansi yang berwenang seperti pihak pemilik proyek, Pemda Setempat,
Kepolisian dan instansi lainnya.
Listrik kerja diperlukan untuk membantu pekerjaan fabrikasi bekisting, pemotongan besi,
pompa air, penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya.
Pengadaan listrik kerja dengan membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke PLN atau
dari Genset tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan.
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsi untuk pekerjaan dari awal sampai akhir proses pelaksanaan dilapangan, testing
comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya. Untuk pengadaan air kerja diperlukan
satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja. Pemasangan pompa air dilakukan dengan
terlebih dahulu melakukan instalasi pipa ke sumber air untuk mendapatkan air kerja,
kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk keperluan kerja ditampung
dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari sumber existing yang ada
dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah,
puing, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan
dilakukan dengan menggunakan bantuan alat. Sampah-sampah yang dihasilkan dari
pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas.
Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan pengukuran
lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench
Mark). Dalam pengukuran digunakan alat meteran dan waterpass serta rambu ukur.
Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Dan juga untuk daerah permukaan tanah
yang tidak rata agar terlebih dahulu melakukan perataan permukaan tanah dengan dengan
cara manual.
Pekerjaan pembersihan lapangan dilakukan sepanjang ada kegiatan di lapangan dari awal
sampai akhir pekerjaan.
Untuk pengukuran pembangunan RKB ini, Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan
menggunakan patok atau marking pada bangunan/dinding eksisting, jika bangunan eksisting
terlalu jauh, dibuatkan patok tetap dari bahan balok 10x10 cm yang ditancapkan kedalam
tanah secara vertikal dengan kokoh. Patok-patok marking elevasi yang lain dapat terbuat
dari kaso dengan panjang ± 1m yang ditancapkan kedalam tanah.
Pekerjaan pengkuran untuk Pembangunan RKB SDN PARAKAN 2 dilakukan menggunakan
waterpass, pengukuran dilaksanakan sekaligus membuat bouwplank. Bowplank terbuat dari
papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam
tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata bagian
atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk
mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran
ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank
agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 2,5 m
dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu
ditancapkan kedalam tanah.
Elevasi acuan lantai 0+000 sebagai acuan pemasangan keramik ditentukan oleh Pemberi
Kerja. Elevasi 0+000 dapat mengacu bangunan eksisting terdekat, muka jalan terdekat atau
acuan lain sesuai persetujuan Pemberi Kerja. Titik atau elevasi acuan untuk penentuan
elevasi rencana 0+000 yang telah disetujui Pemberi Kerja dibuatkan Berita Acara sekaligus
denah rencana bangunan 5 RKB.
Setelah titik sudut bangunan Ruang Kelas Baru dan elevasi rencana ditentukan, marking-
marking elevasi dibuat pada patok tetap dan patok sementara. Patok tetap berarti bahwa
RKB SDN PARAKAN 2 Page 15
tidak akan terganggu sampai selesainya pekerjaan RKB, sedangkan patok sementara
umumnya dekat dengan lokasi kerja yang kemungkinan dibuka dan kalau diperlukan
dimarking kembali.
Papan bouwpank diputus pada bahagian tengah rancana denah agar memudahkan mobilisasi
ke lokasi untuk melangsir material dan pergerakan pekerja. Top elevasi papan bouwpank
dibuat setinggi maksimal 50 cm untuk lahan yang rata atau setinggi 100 cm untuk lahan yang
kurang rata. Top elevasi papan bouwplank merupakan elevasi pinjaman yang angkanya
sudah ditentukan relatif terhadap elevasi 0+000 rencana (top elevasi keramik rencana).
Benang yang ditarik dari atas papan bouwplank untuk panduan sisi luar RKB harus siku
(benang memanjang dan melintang harus saling tegak lurus). Dilapangan dapat
menggunakan ukuran segitiga siku-siku sesuai dalil Phytagoras. Ukuran yang umum dipakai
untuk menentukan sekaligus mengontrol siku tidaknya benang bouwplank adalah : a. 60 cm,
80 cm dan 100 cm; b. 50 cm, 120 cm dan 130 cm. C. 90 cm, 120 cm dan 150 cm atau
ukuran-ukuran lain sesuai pengalaman dan kebiasaan tukang dilapangan. Benang-bebang
yang ditarik searah memanjang maupun arah melintang wajib dikontrol ke-siku-annya,
walaupun pengukuran dengan menggunakan waterpass, sekalian untuk cross ceck akurasi
kalibrasi Waterpass. Benang benang yang sudah disiku akan mencadi kontrol kelurusan dan
elevasi galian tanah, pasangan batu belah dan pekeraan sloof. Untuk kontrol pemasangan
kolom, harus dibuatkan proyeksi benang ke arah vertikal dengan tinggi 4 m (dengan
menggunakan scaffolding atau steger). Garis as balok (atau ring balok berimpit atau sejajar
dengan sloof).
Penggalian tanah dengan menggunakan alat manual. Kita akan melakukan penggalian ini
dengan mengikuti gambar rencana. As galian digaris pada tanah dengan mengacu pada
benang yang ditarik dari papan bouwplank. Garis as galian diturunkan ke tanah dengan
menge-lot benang bouwplank ke tanah. Lebar galian diukur dari garis yang dibuat di tanah
ke kiri dan dan kekanan dengan ukuran yang sama 40 cm (lebar galian = 2 x 40 cm = 80 cm).
4Cara Pelaksanaan
a. As galian diambil dari benang melamjang dan atau melintang. Garis as galian digaris
diatas tanah dengan bantuan lot
c. Tanah bekas galian dihampar di sekitar galian yang akan digunakan untuk pengurugan
kembali, tanah bekas galian ditumpuk pada tempat yang tidak mengganggu penumpukan
batu dan akses ke arah galian
d. Dalam galian reltif terhadap tanah eksisting, acuannya adalah benang bouwplank.
Untuk benang bouwplank yang dipinjam untuk elevasi 0+500 dan kedalaman galian rencana
pada elevasi -1+100 maka kedalaman galian adalah 160 cm dari level benang.
Diatas dasar galian dihampar pasir urug setebal 10 cm. Pemadatan hamparan pasir urug
menggunakan sendok kayu atau peralatan tukang batu.
Lapisan pasir urug merupakan pemisah antara pasangan batu dan tanah. Urugan pasir juga
dilakukan dibawah rabat atau lantai keramik.
Urugan pasir dibawah pasangan batu umumnya dilaksanakan saat pekerjaan pemasangan
batu. Pasir urug digelar dan diratakan, pasangan batu dilaksanakan diatas urugan pasir. Hal
ini dilakukan agar urugan pasir tidak terbawa air atau tertimpa tanah bekas galian jika
urugan pasir dilakukan 1 hari sebelum pasangan batu belah.
Pasir urug dibawa dan dilangsir menggunakan gerobak dari tempat penumpukan pasir urug.
Digunakan pacul atau sekop untuk menuang pasir urug pada lubang galian.
Bagian Pondasi Batu Belah ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu
belah sesuai dengan gambar dan persyaratan.
PENGENDALIAN YG DISYARATKAN
1. Menggunakan APD
2. Dipasang Rambu – rambu peringatan
- Di pasang Safety line
- Dipasang rambu "Hati-hati ada Galian«
PERALATAN :
Cangkul, Belincong untuk galian dan timbunan
Pick up
Gambar pekerjaan galian pondasi, urugan pasir dan pasangan batu belah
LINGKUP PEKERJAAN
Bagian Pondasi Batu Belah ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu
belah sesuai dengan gambar dan persyaratan disini.
BAHAN - BAHAN
1. Batu Belah
Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/ retak.dan cara pengerjaannya
harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal disini.
2. Pasir
Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 10 cm dan dipadatkan dengan alat timbris
tangan terbuat dari logam.
3. Adukan
Air yang digunakan bersih, tawar dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam kali
atau bahan organik.
Pasir pasang sama seperti syarat pasir beton, kadar lumpur yang boleh dikandung maksimal
10 % dan mempunyai butiran antara 0 sampai 1 mm
Gambar pasangan batu belah dengan pemasangan stek besi kolom dan stek besi untuk
pasangan dinding bata
Keterangan :
a. Stek untuk kolom sebanyak 4 pcs besi dia 12mm panjang masing-masing 50 cm
b. Stek untuk pasangan bata 1 pcs besi dia 10 mm panjang 70 cm
Satu hari setelah pekerjaan pasangan batu belah, tanah bekas galian diurug kembali
disamping pasangan, pekerjaan urugan tanah disini adalah mengisi kembali lubang/celah
disisi samping pasangan batu belah. Material untuk setiap timbunan harus sesuai
dengan kondisi tanah yang telah disetujui oleh Pengawas setelah sampel tanah tersebut
sesuai dengan spesifikasi yang diatur dan disetujui oleh pengawas. Material urugan bisa
menggunakan tanah bekas galian jika kondisi tanahnya layak untuk material urugan atau
material luar yang diambil dari luar lokasi yang sesuai dengan spesifikasi tanah urugan bila
material bekas galian tidak memenuhi syarat sebagai material urugan.
Cara Pelaksanaan
Pembesian Sloof
Pembesian Sloof yang dikerjakan sesuai dengan shop drawing yaitu menggunakan
penulangan utama pada posisi tumpuan dan lapangan yaitu tulangan dengan besi 4Ø12 .
Untuk pembesian sengkang menggunakan dia.10-100 pada posisi daerah tumpuan dan
dia.10-150 pada posisi daerah lapangan. Dan Penulangan Peminggang menggunakan besi 2
dia.12. Sloof dipasang diatas pasangan batu kali, oleh sebab itu benang bantu ditarik
kembali untuk mengontrol as sloof. Sloof dibuat seragam dengan ukuran 15 x 20 cm. Semua
posisi kolom (KU, KS dan KP) dimarking kembali untuk presisi letak semua kolom. Semua
besi kolom disambung dari dasar stek (permukaan atas pasangan batu belah). Semua besi
kolom dicor pada dasar sloof. Besi kolom yang dipasang pada titik kolom harus disanggah
menggunakan kaso atau bambu agar tegak. Posisi besi kolom yang miring akan menyebabkan
pergerakan besi kolom pada bagian bawah yang akan menyulitkan saat penyetelan kolom.
Semua pembesian kolom dipasang, pengecoran untuk sloof dilakukan untuk 2 tahap saja
untuk menghemat bekesting. Sambungan besi sloof sesuai dengan spesifikasi, demikian juga
pertemuan besi pada pojok/sudut atau pertemuan arah memanang dan melintang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Gambar. Pembesian Slo of
Pekerjaan Bekisting dikerjakan pada sisi sloof dari material papan atau triplek dengan
rangka kaso 5/7 cm dan membuat stop cor, jika menggunakan papan, dipilih bahan papan
yang lebar 20 cm, sebab dipasaran lebar papan umumnya 18 cm. Penggunaan bekesting
papan lebih menghemat tulangan, namun pemilihan material papan harus benar-benar teliti
agar diperoleh papan yang lurus. Demikian juga pemilihan kaso, tidak digunakan kaso
dengan jenis kayu sembarang, kaso dipilih dari bahan yang lurus dan baik. Dalam
pemasangan bekisting ini, seluruh permukaannya harus dipasang secara rapat dan rata atau
tidak beloh berongga.
Rangka untuk bekesting dipasang sedemikian sehingga papan atau tripleks tidak melendut
saat pengecoran. Stoot samping dibuat tiap jarak 50 cm pada kedua sisi bekesting, dipasang
pengaku pada atas bekesting dari bahan kaso agar jarak sisi dalam bekesting tetap 25 cm.
Proses pengecoran :
Setelah komposisi adukan diperoleh dari laboraturium, besi dan bekesting sloof telah
terpasang, persiapan pengecoran dimulai. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan
peralatan concrete mixer (site mix), komposisi adukan dari uraian job mix
diimplementasikan dilapangan. Perbandingan material yang digunakan dilapangan addalah
perbandingan volume. Setelah mendapat persetujuan dari Permberi Kerja dan atau
Konsultan Pengawas tentang komposisi material, proses penakaran material dilaksanakan.
Untuk concrete mixer 0,25m s/d 0,3 m3 setiap tahap adukan memasukkan 1 (satu) sak
semen saja. Volume pasir, split dan air yang dibutuhkan menyesuaikan untuk 1 sak semen
tersebut. Komposisi material ini dilakukan serupa dengan siklus pengadukan beton
berikutnya. Untuk volume sloof 5,67 m3 dilakukan pengecoran untuk 2 (dua) hari berbeda.
Sekitar separuh volume dilaksanakan saat hari pertama pengecoran sloof, separuhnya lagi
dilaksanakan pada hari ke tiga, setelah pembongkaran dan pemasangan kembali bekesting
sloof. Bekesting sloof dibuka setelah 24 jam pengecoran sloof. Permukaan sloof disiram
(curing) setelah bekesting dibuka.
Pada bahagian pojok dan pada titik penempatan Kolom utama dan Kolom selasar, dibuat
pelebaran sloof berbentuk kotak minimal berukuran 20 x 25 cm. Pelebaran sloof ini dibuat
untuk dudukan bekesting sloof agar tidak berlubang pada bahagian bawah.
Tiga hari setelah pembukaan dan curing sloof, bekesting kolom utama dipasang pada titik
yang sudah ditentukan. Besi kolom yang sudah dipasang dan dicor pada dasar sloof disangga
dan diatur agar benar-benar vertikal. Digunakan scaffolding atau tangga untuk memasang
benang kontrol dari atas/puncak kolom. Scafolding atau tangga dibuat di tiap pojok
bangunan agar dapat menarik benang yang melampaui ukuran 5 RKB. Posisi benang di atas
harus proporsional dengan benang pada bahagian bawah yang sebelumnya digunakan untuk
kontrol pasangan batu belah sampai dengan sloof. Kontrol kolom untuk tiap pojok ini sangat
Pengecoran sloof dilakukan sepanjang sloof. Pengecoran paling ideal menggunakan vibrator.
Vibrator digunakan dengan posisi tegak lurus atau hampir tegak lurus. Penggetaran
diupayakan sedikit mungkin mengenai besi/tulangan sloof atau bekesting. Penggetaran juga
dapat dibantu menggunakan rojokan dari bahan besi begel.
Setiap Tiap sample akan diuji untuk umur beton minimal 14 hari, 21 hari dan 28 hari. Untuk
mendapatkan hasil test tekan beton dengan mutu beton karakteristik K 175, kadar air dijaga
dan ada baiknya menambah sedikit volume semen saat pencampuran beton.
Pelepasan bekisting
Selama kurang lebih 24 jam setelah pengecoran sloof, bekesting dibuka dan dipindahkan
untuk pengecoran bahagian sloof yang lain. Sloof yang telah dibuka cetakannya, disiram
dengan air bersih sedikitnya 3 kali sehari sampai 3 hari.
Kolom Struktur 11 x 17 cm
Pekerjaan Kolom struktur 11 x 17 cm dilaksanakan saat pekerjaan pasangan bata, jadi kolom
struktur seperti kolom praktis dicor dengan ketinggian seragam yaitu 1 m sebelum pasangan
bata berikutnya dilakukan. Pekerjaan Bekisting dikerjakan pada sisi kolom dari material
papan trentang serta rangka kaso. Pemasangan bekisting untuk kolom ini dikerjakan dengan
perkuatan dengan pemasangan sabuk dari balok kayu atau Tie rod. Dalam pemasangan
bekisting ini, seluruh permukaannya harus dipasang secara rapat dan rata atau tidak beloh
berongga. Bekisting Kolom harus di chek kelurusannya vertikal) dan peletakan/dasarnya.
Untuk menyangga besi terhadap bekesting dapat digunakan tahu beton dengan tebal 3 cm
yang diikatkan pada pembesian kolom secara zig-zag. Tahu beton ini menjaga agar selimut
beton tetap terjaga dari bawah sampai atas kolom. Dibuat tangga atau scaffolding untuk
setiap kolom utama yang akan dicor sebagai tempat pekerja untuk melangsir sampai
menuang adukan dari permukaan atas bekesting kolom.
2. Pembesian Kolom
Pembesian kolom menggunakan tulangan utama 4Ø12 dan pembesian untuk sengkang
menggunakan dia. 10 – 100 untuk daerah tumpuan dia.10 – 150 untuk daerah lapangan.
Pembesian harus diatur jarak antar besi agar agregat batu split beton bisa masuk sehingga
beton pada saat pengecoran tidak ada ruang kosong. Besi kolom sudah terpasang dan
tertanam pada saat pengecoran sloof.
Stek untuk balok lintel dibuatkan pada elevasi balok lintel (balok praktis/ balok diatas
kusen) menggunakan besi 12 mm sebanyak 4 pcs sepanjang 50 cm.
Panjang besi kolom yang melewati ukuran kolom utama minimal setinggi ukuran ringbalok
ditambah tekukan yang diperlukan
Digunakan beton mutu K-175 dengan pengecoran secara site mix menggunakan concrete
mixer (beton molen)
Untuk kolom pengecoran dilakukan tiap 1 meter setinggi pasangan bata. Pasangan bata
dilanjutkan setelah 24 jam pengecoran kolom struktur dan kolom praktis.
Semua kolom struktur dan kolom praktis harus pada satu garis lurus pada arah memanjang
dan melintang.
Penggetaran beton untuk kolom dibantu dengan rojokan menggunakan besi begel 12 mm
yang dibuat dengan panjang sekitar 4 m. Ketika adukan dituang kedalam bekesting, besi
rojokan digunakan untuk memadatkan beton. Penggunaan vibrator umumnya saat ketinggian
beton 1 m dari top kolom. Penggetaran juga dapat dilakukan dengan menggetok – getok
bekesting secara hati-hati dengan menggunakan tongkat yang ujungnya dilapisi karet. Hal ini
dilakukan karena tidak mudah mendapatkan vibrator dengan panjang belalai lebih dari 2 m.
Setiap periode pengecoran kolom utama disiapkan sampel dari cetakan kubus atau silinder
sebanyak 3 buah untuk pengetesan kuat tekan beton saat berumur minimal 14 hari, 21 hari
dan 28 hari.
Pelepasan bekisting
Tiga hari setelah pengecoran kolom struktur atau kolom praktis, bekesting dibuka secara
hati-hati. Penyangga bekesting ke arah luar bangunan dibiarkan tetap sebagai penyangga
kolom sampai dilakukan pemasangan bata setidaknya sampai setinggi 2 meter. Hal ini perlu
dilakukan karena kolom stuktur relatif kurus. Kolom struktur yang bekestingnya telah dibuka
tetap disiram sampai selama 3 hari. Bekesting yang telah dibuka dibersihkan khususnya sisi
dalamnya.
Kolom Selasar 15 x 20 cm
Besi kolom selasar yang juga sudah tertanam didasar sloof tetap dibiarkan dengan
penyangga. Kolom selasar dicor untuk 2 periode untuk menghemat bekesting, tahap pertama
dilaksanakan untuk 4 (empat) kolom selasar dan tahap kedua untuk 3 (tiga) Kolom selasar
berikutnya. Kolom selasar juga harus dalam satu garis lurus pada arah memanjang dan satu
garis lurus dengan kolom utama dalam arah melintang. Pembesian dan dimensi kolom
selasar seperti kolom struktur. Kegiatan penyetelan besi (kontrol vertikal), pemasangan dan
kontrol bekesting serta pengecoran kolom selasar seperti uraian pada kolom struktur.
Bedanya hanya saat pembukaan bekesting kolom selasar. Bekesting kolom selasar dibiarkan
selama 2 (DUA) hari sebelum dibuka. Hal ini dilakukan karena kolom selasar tidak diapit oleh
pasangan dinding. Saat pembukaan kolom selasar, kaso penyangga tetap dibiarkan
setidaknya tiga penyangga tiap kolom dengan arah/sudut mendatar 60 0 . Saat pengecoran
balok ampig, penyangga untuk kolom selasar ditambah selain tangga untuk setiap kolom.
Gambar stek besi litel dan panjang penyaluran besi kolom untuk pertemuan dengan besi ring
balok
Pasangan bata dimulai diatas sloof. Benang bantu ditarik dari profilan/kerangka bantu.
Benang ditarik biasanya pada sisi luar atau sisi dalam pasangan bata. Pemasangan bata pada
sekat RKB adalah rata as, sedangkan pemasangan ata pada sisi belakang, sisi depan dan sisi
samping adalah rata dalam, artinya kolom tidak terlihat dari dalam ruangan (kolom hanya
terlihat dari luar bangunan). Pasangan bata dilaksanakan untuk ketinggian dibawah kusen
(sekitar 120 cm di atas sloof), sampai sekeliling bangunan dan sekat. Pemasangan bata
selanjutnya dilakukan sampai level bawah balok lintel.
1. Persiapan
i. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang dinding ½ bata.
ii. Approval material yang akan digunakan.
iii. Persiapan lahan kerja.
iv. Persiapan material kerja, antara lain : bata, semen PC, pasir pasang dan air..
v. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, water pass, meteran, benang,
unting-unting, profil, selang air, sendok semen, dll.
2. Pengukuran
i. Pengukuran dengan menggunakan alat ukur waterpass.
ii. Juru ukur (surveyor) menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan dipasang
batu bata termasuk titik-titik kolom praktis, as dinding, ketinggian pasangan, siku
ruangan dan ketebalan dinding.
PENGENDALIAN YG DISYARATKAN
1. Pekerja harus memakai pelindung kepala, sepatu dan sarung tangan
2. Dipasang rambu-rambu “Awas terjatuh dan kejatuhan material “
RKB SDN PARAKAN 2 Page 24
PERALATAN :
- Alat plester dan acian Roskam
- Scafolding
- Alat bantu
Kolom praktis 11 x 11 cm
Pekerjaan kolom praktis dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan pasangan bata. Besi
kolom praktis disambungkan dari stek besi yang telah dipasang saat pengecoran sloof. Setiap
besi kolom praktis disangga/disokong dengan kaso dalam dua arah agar senantiasa dalam
posisi tegak/vertikal. Setiap pemasangan bata setinggi 1 meter, dipasang bekesting kolom
praktis menutup besi kolom dan menempel pada sisi sisi pasangan bata. Pengecoran kolom
praktis umumnya dilakukan secara site mix. Mutu beton rencana adalah K 175. Semua
Balok Lintel 11 x 15 cm
Balok Lintel adalah balok di atas kusen Pintu dan Jendela (diatas kusen aluminium).
dilaksanakan bersamaan/berurutan dengan pekerjaan pasangan bata dan kolom praktis. Besi
balok lintel disambungkan besi kolom praktis. Elevasi rencana kusen atau bawah balok lintel
harus dikontrol agar tinggi kusen sesuai gambar kerja. Besi Balok lintel ditekuk pada setiap
pojok/sudut bangunan. bekesting balok lintel menutup besi balok lintel dan menempel
pada sisi sisi pasangan bata. Pengecoran kolom praktis umumnya dilakukan secara site mix.
Mutu beton rencana adalah K 175. Semua pengecoran menggunakan concrete mixer dan
concrete vibrator. Bekesting balok lintel dibuka setelah 24 jam pengecoran . Setelah
bekesting dibuka dilakukan curing/penyiraman beton balok lintels, pemasangan bata
dilanjutkan diatas balok lintel sampai batas ring balok dan diikuti pengecoran kolom praktis
diatasnya. Pengecoran kolom praktis sampai batas balok lintel, dilakukan setetah balok
lintel dilakukan. Pekerjaan kolom praktis berakhir sampai level bawah ring balok. Besi
kolom menembus besi ring balok sesuai ketinggian pasangan bata diatas ring balok
Gambar pemasangan bata di atas balok lintel sampai elevasi dibawah ring balok rencana
Ring Balok beton dipasang diatas pasangan bata sebelum rangka atap. Bekesting ring balok
menempel pada sisi bata, yang berarti bahwa; bekisting ring balok hanya pada sisi kiri dan
kanan ring balok. Ring balok adalah bagian struktur yang meneruskan beban dari atap ke
kolom struktur. Pemasangan besi, sambungan dan panjang penyaluran di pojok/sudut
mengikuti kaidah dan ketentuan yang berlaku. Pengecoran ring balok dilaksanakan untuk
RKB SDN PARAKAN 2 Page 27
maksimal 2 tahapan. Garis as ring balok harus dikontrol agar lurus dan siku pada pojok.
Pemasangan ring balok yang akurat akan mempermudah pemasangan rangka atap, sehingga
penutup atap benar-benar siku dan lurus.
Besi ring balok dipasang terlebih dahulu untuk semua rencana pemasangan ring balok.
Panjang penyaluran pemasangan besi untuk bahagian pojok mengikuti standard pemasangan
besi. Sebelum besi ring balok dinaikkan, terlebih dahulu setiap besi ringbalok diukur kembali
di bawah, agar tidak terlalu banyak pekerjaan pembenahan pembesian di atas. Kegiatan
pembesian yang dilakukan di atas hanyalah pekerjaan penyambungan pada pojok dan
pelurusan pemasangan besi.
Pembesian ring balok untuk RKB dan selasar sesuai dengan shop drawing yaitu penulangan
utama 4 d12 untuk tumpuan dan lapangan, pembesian sengkang besi polos dia.10-100 untuk
tumpuan dan dia.10-150 untuk lapangan
Pekerjaan Bekisting dikerjakan pada sisi balok menggunakan bahan papan cor atau dari
material triplek dan rangka kaso . Mengingat waktu pelaksanaan pekerjaan yang terbatas,
Pemasangan bekisting untuk ring balok ini dikerjakan maksimal dalam dua tahap. Dalam
pemasangan bekisting ini, seluruh permukaannya harus dipasang secara rapat dan rata atau
tidak beloh berongga.
.Proses pengecoran :
Digunakan beton mutu K-175 sedapat menggunakan concrete mixer, digunakan lift cor atau
scaffolding untuk menaikkan material cor ke atas.
Pengecoran diupayakan dilaksanakan 1 hari untuk tiap tahap, agar menghemat waktu
pelaksanaan.
Pelepasan bekisting
Setelah memenuhi persyaratan umur beton untuk bisa di lepas bekisting ,barulah dilakukan
bekisting dilepas
Melepas scafolding/perancah
Gambar pekerjaan ring balok pada RKB dan diatas kolom selasar
Pada tiap sekat dan dinding kanan dan kiri, diujung ring balok disiapkan stek besi untuk
balok ampig. Empat buah besi stek diameter 12 mm sepanjang 50 cm ditanam pada 12 titik
(6 pasang) sudut dimana akan dipasang balok ampig.
Balok ampig dipasang diatas ringalok menikuti bentuk rangka atap. Pada bahagian dinding
kiri dan kanan RKB, pasangan bata dan kolom praktis diteruskan sampai elevasi balok ampig.
Demikian juga pada sekat dinding RKB, pasangan bata dan kolom praktis dipasang mengikuti
kemiringan dan tinggi balok ampig.
Garis nok atap ditentukan pada posisi kolom praktis. Scaffolding dibuat pada sisi luar
bangunan melebihi/melewati ketinggian rencana elevasi nok atap. Benang bantu ditarik
setelah dilevel diatas elevasi nok. Elevasi benang adalah elevasi pinjaman. Dari elevasi
pinjaman tersebut, diukur elenasi rencana puncak balok amping. Kemiringan balok ampig
didapatkan dengan menarik benang dari puncak balok ampig kearah ring balok bagian kiri
dan kanan. Dengan benang bantu tersebut, disempurnakan kembali pasangan bata agar
membentuk susunan mengikuti kemiringan benang. Adukan mortar ditambalkan pada
permukaan pasangan bata untuk membuat kemiringan pasangan bagian atas bata.
Bekesting dari bahan papan dipasang lebih dahulu mengikuti kemiringan benang dan
kemiringan pasangan bata dibawahnya. Besi balok amping dipasang dengan mengikat ujung
besi dengan stek yang sudah disiapkan saat pengecoran ring balok. Pekerjaan balok ampig
harus akurat, disebabka pemasangan rangka atap akan mengikuti elevasi dan kemiringan
balok ampig. Aluimium foil dan reng dipasang tepat diatas balok ampig dan rangka atap baja
ringan.
Gambar pemasangan balok ampig, dari puncak sampai ring balok selasar sesuai kemiringan
rangka atap serta penutup atap
POTENSI BAHAYA :
PENGENDALIAN YG DISYARATKAN
Gambar. Pemasangan Rangka dan Penutup Atap
1. Pekerja harus memakai pelindung
PERALATAN : kepala, sepatu dan sarung tangan
- Bor Tangan, takal atau crane, tambang 2. Dipasang rambu-rambu “Awas
- Mesin las, blender, gerinda terjatuh
- Meteran, Kunci-kunci waterpass
- Generator,sumber daya, kabel rol
Profil : yang tersedia di pasaran : sesuai dengan perhitungan Dalam gambar detail baja
ringan dipakai bahan dengan ukuran yang tersedia dipasaran untuk mempermudah dan
mempercepat pemasangan.
Setelah gambar kerja telah di check dan recheck serta disetujui oleh Pimpinan Teknik untuk
dilaksanakan maka dapat segera melaksanakan fabrikasi di site; dengan selalu diadakan
RKB SDN PARAKAN 2 Page 31
pengawasan dan pengecekan oleh pelaksana. Untuk pabrikasi rangka/kuda kuda tipikal,
dapat ditimpa dengan rangka/kuda-kuda yang telah jadi. Sedapat mungkin semua ukuran
potongan rangka baja ringan sudah didaftar dan dipotong serta disusun pada tempat
sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk mengambil dan mengirim ke atas.
Pemotongan rangka baja ringan pada posisi atas hanya untuk bahagian yang secara teknis
sulit untuk ditentukan/diperkirakan. Jadi harus mengukur lebih dahulu baru dipotong.
Memeotong rangka baja ringan menggunakan gunting seng.
a. Tandai pada posisi ring balok sisi berlawanan untuk pemasangan kuda-kuda baja ringan
c. Bor pada horizontal bracket menembus ring balok sedalam 10 cm diameter bor 12 mm
e. Tanamkan dynabolt M12 dengan dalam 10 cm pada keempat lubang yang telah dibor,
tempatkan horizontal bracket pada posisi keempat lubang, kencangkan mur pada
keempat dynabolt.
a. Dekatkan Ujung rangka baja ringan pada vertikal bracket yang telah dipasang dengan
baik.
b. Bor pada pertemuan body rangka baja ringan vertikal bracket dan ujung rangka
menggunakan baut skrup
d. Rangka pertama yang terpasang, diberi skur samping agar tidak rebah. Skur dibuat dua
buah pada sisi/arah berlawanan rebahan rangka.
g. Jarak reng sesuai dengan jarak interlocking penutup atap genteng metal roof.
i. Setelah semua rangka dan reng terpasang dengan baik, disiapkan pemasangan penutup
atap
Di atas kuda-kuda, reng dipasang dengan jarak yang disesuaikan dengan ukuran interlocking
genteng metal roof. Ukuran pemasangan reng dimulai dari reng paling bawah/ujung. Reng
berikutnya diukur sesuai dengan ukuran Genteng metal roof sampai ke arah posisi nok. Reng
dipasang melewati balok ampig untuk sisi kiri dan kanan RKB. Umumnya pemasangan reng
bahan baja ringan memiliki kelemahan pada daerah over hang, untuk mengurangi
kelemahan ini, pada overhang reng dibuat double.
Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan Atap Genteng Metal roof disiapkan diatas atap
(disusun) pada titik-titik tertentu.Pemasangan genteng metal roof dimulai pada bahagian
puncak menuju kebawah, dengan cara pemasangan atap pada bagian atas diangkat atau
diungkit setelah itu dimasukan atap pada bagian bawah dan atau samping.
Pemasangan rabung atap ini akan dilakukan setelah pemasangan atap pada tiap – tiap bagian
selesai terpasang,dengan menggunakan bahan dan peralatan sesuai dengan kebutuhan.
Gambar
pemasangan Penutup Atap Genteng Metal Roof dan Nok
Pemasangan listplank GRC pada bahagian depan dan belakang adalah dengan mengebor
panel listplank GRC pada ujung C truss yang telah ditutup bahan rangka baja ringan. Untuk
membuat kaku ujung rangka baja ringan, dapat juga dimasukkan kaso pada ujung rangka
baja ringan. Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus. Listplank pada
sisi atas ditautkan pada rangka atap, dan pada bagian bawah direkatkan pada rangka
plafond.
Pemasangan listplank pada sisi kiri dan kanan bangunan RKB mengikuti kemiringan rangka
dan atap. Pada bahagian atas listplank ditautkan pada rangka listplank yang tergantung
pada ujung reng (reng diperkuat dengan pemasangan doule dan atau ditambah bracket
Di atas tanah dasar digelar tanah urugan untuk peninggian lantai. Pekerjaan ini dapat
dilaksanakan setelah pasangan bata atau pada saat pekerjaan pengecoran ring balok, atau
pada kesempatan lain untuk pengalihan pekerjaan sambil menunggu umur beton.
Pemadatan dilaksanakan menggunakan stamper. Saat pemadatan, dilakukan penyiraman
sampai kondisi tanah urugan jenuh air. Tanah urug dipilih dari bahan yang baik, bukan tanah
lempung atau tanah humus. Kelas tanah karak dapat digunakan, umumnya urugan
peninggian lantai menggunakan tanah merah. Elevasi urugan tanah sekitar 13 cm diawah
elevasi 0+000 (elevasi keramik rencana) RKB. Urugan tanah diagian selasar dilaksanakan
setelah pemasangan bata pondasi selasar/rabat.
Lantai kerja merupakan dudukan peletakan untuk lantai dasar, dengan urutan pekerjaan
sebagai berikut :
Cara Pelaksanaan
b. Material urugan dihampar setebal 10 cm relatif padat dan apabila dibutuhkan disiram
air untuk pemadatan.
c. Material pasir urug yang dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat
timbris atau stamper.
Langkah kerja
Setelah plesteran mengering, pekerjaan acian dilaksanakan. Adukan semen dan air dibuat
seperti adonan roti, tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental. Bagian dinding yang akan
diaci dibersihkan dari bekas plesteran yang menggumpal, jika diperlukan gunakan amplas
untuk meratakan/merapikan bekas plesteran.
Setelah agak kering, haluskan permukaan acian dengan menggunakan kertas bekas semen
sampai rata dan halus. Perlu kita perhatikan Lakukan pengacian pada satu per satu blok
dinding bata. Jangan pernah mengerjakannya setengah-setengah. Pertemuan acian yang
lama dengan acian yang baru akan menyisahkan bekas sambungan. Hindari menyimpan
adonan aci terlalu lama, karena apabila terlalu lama disimpan maka adonan tersebut bisa
saja rusak dan tidak berfungsi maksimal lagi.
Hindari mengaci terlalu tebal, karena jika ketebalan aci tersebut melebihi batas normal
maka akan mengalami kesulitan pada saat proses perataannya. Tebal acian yang dianjurkan
adalah 1,5 – 2,0 mm, tergantung kerataan dasar permukaannya. Jika plesteran gompal atau
retak lakukan perbaikan sebelum mengaci. Acian tidak dapat menutup retak atau gompal.
Jika anda ingin melanjutkan melanjutkan ke pengerjaan pengecatan tunggulapisan acian
hingga benar-benar kering, agar hasil yang dicapai maksimal. Bila Anda ingin mendapatkan
hasil yang lebih maksimal, tahan terhadap rembesan dan keretakan Anda dapat
mencampurkan lem putih pvac yang berfungsi sebagai perekat yang sudah dicairkan kedalam
adonan acian.
Sponengan
Alat :
Cara kerja :
2. Pasanglah bilah perata pada sisi samping bidang bidang tembok yang sudah di
plester, usahakan bilah perata tersebut rata dengan plesteran tembok yang dimulai
dari atas
3. Buatlah plesteran hingga membentuk garis tepi sudut linger yang lurus
Persiapan
Pengukuran
Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan waterpass dan dibantu menggunakan
selang air.
Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan rangka kaso 5/7
pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plofond.
Dilanjutkan pemasangan rangka pembagi kaso 4/7 kayu klass III yang digantung ke bracing
horizontal rangka atap dengan menggunakan penggantung, rangka tambahan untuk
menempatkan penggantung ditautkan dari kuda-kuda ke kuda-kuda terdekat dengan jarak
Setalah semua rangka terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan menggunakan tarikan
benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.
Setelah rangka terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi ME sudah terpasang
semua, maka lembaran grc dapat mulai dipasang.
Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar, sehingga kepala sekrup
hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran grc.
Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran grc sebelum menjalankan
mesin bor untuk memasukkan sekrup.
Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30 cm.
Jika disyaratkan, dibuatkan manhole untuk akses perbaikan atau penambahan utilitas di atas
plafond
Untuk grc, sambungan antara pertemuan diberi textile tape dan di compound kemudian
digosok dengan ampelas untuk permukaan yang rata/flat.
Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan ampelas halus.
Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list plafond grc dari
bahan kayu. Untuk List plafond grc dipasang pada pertemuan antara dinding dan plafond
dengan perkuatan menggunakan compound jenis casting + lem.
PENGENDALIAN YG DISYARATKAN
Pemasangan Kusen, Pintu dan Jendela harus dikerjakan menurut standar spesifikasi dan yang
ditunjukkan dalam gambar.
Berdasarkan bahan material dibagi atas 2 jenis yaitu :
Bahan Aluminium
Digunakan untuk Kusen Pintu dan kusen Jendela serta kusen bouvenlight
Bahan Kaca Bening/polos digunakan untuk Pintu dan jendela serta BV sesuai gambar kerja
Kaca bening tebal 5 mm sekualitas ASAHI untuk pintu dan jendela serta BV.
Syarat-syarat Pekerjaan :
Pekerjaan pembuatan/ penyetelan dan pemasangan kusen aluminium, beserta kaca harus
dilaksanakan oleh Pekerja Aluminium yang ahli dalam bidang aluminium.
Untuk mendapat ukuran yang tepat, tukang aluminium melakukan pengukuran di lapangan.
Antara tembok/ kolom/ beton dan kusen aluminium harus diisi dengan sealen yang elastis.
Pemasangan kaca pada kusen aluminium harus diisi karet gasket. Semua detail pertemuan
harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan
aluminium.
Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang,
demikian juga pengkombinasian profil-profil aluminium harus dipasang sempurna.
Fixing accessoris seperti skrup assembling dan engsel-engsel harus terbuat dari bahan-bahan
tahan karat .
Kaca tidak boleh bergetar dan diberi tanda setelah terpasang
Rencana Pemasangan Kusen Pintu, daun pintu dan Kusen Jendela serta daun jendela :
Type BV : 2 Unit
Kusen BV : Aluminium
Rangka BV : Auminium
Daun BV : Kaca polos 5 mm
Langkah Kerja :
1. Pasang kusen pintu / jendela aluminium pada lokasi yang ditentukan (sesuai type yang ada ), sesuaikan
lubang kusen dengan ukuran kusen ( selisih lubang 1 cm ).
2. Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji karet / kayu.
3. Atur kedudukan kusen dengan baji karet / kayu.
4. Stel kelurusan / kedudukan kusen terhadap tembok, dinding.
5. Lubangi tembok / dinding melalui lubang kusen dengan bor, untuk tempat skrup.
6. Masukkan Fischer ke dalam lubang bor.
7. Fischer dikencangkan dengan obeng.
8. Pasang daun pintu / jendela ( setelah dipasang kaca ) kedalam kusen. Aksesoris stel perlengkapan serta
roda/rel, engsel, kunci dll ).
9. Finish tembok / dinding dengan mortar semen / sealant. ( pengisian pada celah antara kusen dan
tembok / dinding )
10. Untuk menghindari cacat pada profil-profil aluminium yang telah terpasang, maka beri pelindung :
sejenis Vaseline / Isolasi kertas / plastik pada tempat yang rawan goresan.
PEKERJAAN KERAMIK
Lantai ruang kelas dan lantai teras/selasar keramik 30 x 30 cm KW1 corak. Dinding dalam
dipasang keramik dinding setinggi 75 cm. Sebelum dilakukakan pemasangan keramik,
terlebih dahulu dilakukan pengukuran dan pembuatan benang acuan vertikal dan horizontal
untuk penempatan lantai dan level lantai agar rapi dan rata.
Lakukan Pengukuran level lantai dan pasang benang acuan yang akan di pasang keramik
dimana level di semua sisi harus sama agar level Lantai sama. Lakukan juga marking dan
penentuan level vertikal
4. Pilih keramik yang akan dipasang, sehingga ukurannya sama dan tidak ada yang cacat.
6. Periksa dan siapkan saluran-saluran instalasi yang tertanam dibelakang keramik
dengan benar
PENGENDALIAN YG DISYARATKAN
1. Pekerja harus memakai pelindung kepala, sepatu dan sarung tangan
2. Dipasang rambu-rambu “Awas terjatuh dan kejatuhan material “
PERALATAN :
- Alat potong Keramik
- Scrap
- Alat bantu
Ukurlah jarak – jarak dinding ruangan panjang dan lebarnya, berikut bagian-bagian yang
terpasang pada ruangan tersebut
Sebagai patokan pemasangan kita ikuti gambar rencana pemasangan yang telah dibuat
sebelumnya.
Pemasangan keramik kepalaan yang vertikal dan horizontal dimulai dari tengah dinding
menuju kearah pinggir
Pasangan keramik bagian pinggir tidak boleh terpadat potongan yang kecil, harus > ½ tegel
keramik
Pasangan keramik harus mengikuti tarikan benang vertikal dan horizontal yang waterpas dan
benang
Untuk pasangan baris pertama keramik harus diplot dulu agar sesuai dengan gambar rencana
dan tidak terdapat potongan yang kecil dibagian pinggir
Tiap baris pasangan keramik nad –nadnya harus dijamin lurus dan sejajar
Spesi pasangan harus mempergunakan campuran yang kuat dan kedap air, cara
pemasangannya spesi harus dipasang pada keramik dulu baru ditempelkan pada dasar
dengan cara titekan dan diketok –ketok sampai dengan rata dan padat
Pasangan spesi keramik harus padat dan rata tidak boleh terdapat bagian yang kosong
Sebelum pemasangan dilakukan lantai kerja maupun keramiknya harus dibasahi air terlebih
dahulu.
Setelah keramik kepalaan terpasang, untuk pemasangan keramik selanjutnya dilakukan tegak
lurus kepalaan.
Untuk mendapatkan permukaan yang rata, pasangan keramik tiap baris harus ditap
(diratakan) dengan jidar panjang dan diraba dengan tangan tiap sambungan nad keramik
Nad-nad keramik yang diberi celah, pengisiannya dengan mengoleskan adonan semen kental
atau dengan bahan khusus
Pertemuan nad keramik pada pojokan harus ketemu dan sudutnya harus siku-siku dan lurus
Pertemuan keramik pada pojokan sebaiknya dipinggul (dibulatkan) atau dislep serong (adu
manis)
PERALATAN :
- Scafolding
- Alat cat
- Alat bantu
PEKERJAAN PENGECATAN
Bahan :
Dinding dalam.
1. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat interior jenis metrolite. Cat ini tidak
mengandung bahan-bahan tambahan yang membahayakan lingkungan dan kesehatan
siswa/guru, dengan lapisan dasar Alkali Resistance Sealer warna ditentukan Perencana.
2. Jika disyaratkan Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer wall Putty kualitas
I.
Dinding Luar.
Untuk dinding luar bangunan digunakan Cat berbahan dasar kualitas Weathershield ex.
metrolite. Dengan lapisan dasar cat primer berbahan dasar alkali resistant sealer. Kontraktor
harus memberikan Garansi Bahan dan pelaksanaan sesuai ketentuan.
Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/ bergelombang harus
diratakan dengan bahan / semen khusus ( sejenis Seam Coat )
Syarat Pelaksanaan
Pekerjaan dinding
1. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kain.
Llindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen/ koran dan lakban.
Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak & kurang rata dengan
pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap.
d. Hasil akhir :
Permukaan rata
Tidak mengenai bidang lain
Tidak mengelupas
Pelaksanaan :
Bersihkan permukaan daun pintu dari debu, kotoran dan bekas percikan mortar atau adukan
dengan kain.
Llindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen/ koran dan lakban.
Gunakan ampals untuk memperbaiki dan menghaluskan permukaan tripleks atau kayu.
Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan kuas pada semua bidang
yang akan dicat
Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir
(jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pekerjaan Penerangan
PENGENDALIAN YG DISYARATKAN
1. Pekerja harus memakai pelindung kepala, sepatu dan sarung tangan
2. Dipasang rambu-rambu “Awas Kesetrum Listrik “
PERALATAN :
- Alat listrik (obeng,Tang)
- Scafolding
- Tang Ampere
- Bor Tangan
- Alat bantu
a. Material
b. Peralatan
Bending Konduit
Bor Tangan
Tang, Obeng dll
Benang
Cat, Kapur & Spidol
a. Material
b. Peralatan
Palu
Tang, Obeng dll
Bending konduit
Benang
Cat, kapur dan Spidol
a. Material
a. Material
Saklar
Stop kontak
b. Peralatan
Bor tangan
Tang, obeng dll
Waterpass
c. Urutan Pelaksanaan
4.Pemasangan Armature
a. Material
Armatur
Kawat gantungan
b. Peralatan
c. Urutan Pelaksanaan
Pada bahagian depan selasar sebelum drainase grefel U 20 dan sekeliling Ruang Kelas Baru,
urugan tanah peninggian elevasi dengan lapis akhir rabat (sekelas plesteran). Urugan
peninggian elevasi harus benar benar padat, agar tidak terjadi penurunan tanah yang
membuat lapis rabat retak.
Areal sekeliling bangunan RKB dibuatkan saluran drainase terbuka dari bahan bata saluran
tinggi 20 cm. Pinggiran bangunan yang akan dibuatkan drainase digali sesuai elevasi dan
kemiringan rencana drainase. Urugan pasir dipadatkan digelar pada dasar galian, lalu diberi
adukan berentuk dasar cekung sebagai dasar pemasangan drainase. Pemasangan drainase
pasangan ½ bata mengacu kepada benang yang ditarik dari patok bouwplank pada ujung-
ujung galian. Dasar pemasangan bata diletakkan pada dasar spesi lantai kerja berbentuk
cekung tadi dan ditekan sesuai tanda/marking elevasi. Jika dibutuhkan, dibuat beberapa
bak kontrol khususnya pada bahagian pojok. Drainase keliling RKB ini selanjutnya akan
dikoneksi ke drainase areal SDN PARAKAN 2
Pembersihan Lokasi
Kualitas bahan dalam pekerjaan sangat menentukan untuk bisa mencapai ketentuan dalam
spesifikasi yang telah direncanakan, sehingga pengendalian mutu bahan sangatlah penting
akan keberhasilan pembangunan dalam suatu proyek. Pelaksanaan harus sesuai dengan
spesifikasi teknis yang telah dipersyaratkan.
Perawatan akan peralatan merupakan hal yang penting untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan. Peran mekanik akan sangat berguna untuk mencegah tertundanya pekerjaan
akibat dari kerusakan peralatan. Akan tetapi jika kerusakan sudah tidak dapat ditangani
oleh para mekanik, maka peralatan tersebut akan dikirim ke bengkel pusat.
Untuk menghindari penundaan waktu maka pelaksana harus mempunyai cadangan yang
dapat digunakan secara cepat seperti ketika pengecoran dilaksanakan, concrete pump yang
digunakan sebanyak 2 buah.
Tenaga kerja dalam suatu proyek merupakan hal yang mutlak. Penempatan tenaga kerja
yang sesuai dengan jumlah dan kemampuannya dapat menunjang tercapainya efisiensi
dalam suatu pekerjaan proyek, oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian mutu tenaga
kerja. Pemilihan mandor untuk melaksanakan pekerjaan secara borongan haruslah tepat.
Maka tim pelaksana harus hati-hati dalam pemilihan mandor, sebab akan menentukan mutu
sekaligus ketepatan waktu selesai proyek.
Setiap tenaga kerja yang dibawa oleh para mandor haruslah sudah mempunyai pengalaman
yang sesuai dengan keahliannya, seperti pembesian, pembobokan, bekisting hingga
pengecoran.
Sebagai pedoman kerja bagi pelaksana terutama menyangkut batasan waktu dan
pelaksanaan tiap pekerjaan yang dilaksanakan.
6. PROGRESS REPORT
a. Laporan Harian
Laporan harian dibuat setiap hari secara tertulis oleh pihak pelaksana proyek dalam
melakukan tugasnya dan dalam mempertanggungjawabkan terhadap apa yang telah
dilaksanakan serta untuk mengetahui hasil kemajuan pekerjaannya apakah sesuai dengan
rencana atau tidak. Laporan ini dibuat untuk memberikan informasi bagi pengendali proyek
dan pemberi tugas melalui direksi tentang perkembangan proyek. Dengan adanya laporan
harian ini, maka segala kegiatan proyek yang dilakukan tiap hari dapat dipantau.
Laporan mingguan bertujuan untuk memperolah gambaran kemajuan pekerjaan yang telah
dicapai dalam satu minggu yang bersangkutan, disusun berdasarkan laporan harian selama
satu minggu tersebut. Laporan mingguan berisikan antara lain :
Prosentase pekerjaan yang telah dicapai sampai dengan minggu tersebut dapat diketahui
dengan memperhitungkan semua laporan mingguan yang telah dibuat, ditambah dengan
bobot prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan pada minggu itu. Dari prosentase
pekerjaan yang telah dicapai pada minggu ini kemudian dibandingkan dengan prosentase
pekerjaan yang telah dicapai pada minggu yang bersangkutan, maka akan diketahui
prosentase keterlambatan atau kemajuan yang telah diperoleh. Laporan mingguan tidak
dapat dipisahkan dengan time schedule pelaksanaan pekerjaan yang telah disusun oleh
pihak Kontraktor dengan persetujuan Project Manager.
Laporan bulanan pada prinsipnya sama dengan laporan mingguan, yaitu untuk memberikan
gambaran tentang kemajuan proyek. Untuk tujuan itu dibuatlah rekapitulasi laporan
mingguan maupun laporan harian dengan dilengkapi foto – foto pelaksanaan pekerjaan
selama bulan yang bersangkutan. Laporan bulanan dilaporkan kepada Pemilik Proyek
(Owner).
7. Pengendalian BIAYA
Perlunya pengendalian biaya adalah untuk dapat mengetahui jumlah biaya dengan realisasi
pekerjaan. Fungsi dari pengendalian biaya agar dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) tidak
membengkak dalam pelaksanaannya. Jikapun adanya pembengkakan maka perlunya evaluasi
biaya.
8. Pengendalian K3
Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja sangat diperlukan untuk melindungi para pekerja
dari segala kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Perlindungan tenaga kerja dalam
suatu proyek dimaksudkan agar tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dalam melakukan
pekerjaannya. Target K3 sendiri adalah ‘zero accident’ selama pelakasanaan di lapangan
sehingga perlunya penyusunan:
a. Safety Plan
RKB SDN PARAKAN 2 Page 57
Identifikasi bahaya kerja, dan penanggulangannya, rencana penempatan alat-alat
pengamanan seperti pagar pengaman, rambu-rambu K3 serta rencana penempatan alat-alat
kebakaran (tabung pemadam api), dan lain-lain.
b. Security Plan
Prosedur keluar masuk bahan proyek, prosedur penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan
di wilayah sekitar proyek, dan prosedur komunikasi di proyek.
c. House Keeping
lokasi penempatan dan tempat sementara penimbunan material bekas, pengaturan kantor,
jalan sementara, gudang, barak pekerja dan lain-lain.
Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas hasil pelaksanaan
konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini akan melakukan perbaikan segala cacat
atau kerusakan dan kekurangan yang terjadi selama masa konstruksi.
Dalam masa pemeliharaan semua peralatan yang dipasang di dalam dan di luar gedung,
harus diuji coba sesuai fungsinya. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan yang
menyebabkan peralatan tidak berfungsi, maka akan diperbaiki sampai berfungsi dengan
sempurna.
Hasil kerja yang masih kurang sempurna akan dilakukan perbaikan sampai memenuhi
spesifikasi untuk diterima oeh pihak owner.
Masa pemeliharaan konstruksi akan mengikuti aturan yang ada dalam kontrak terhitung
sejak serah terima pertama pekerjaan konstruksi.
Jika ada hasil pekerjaan yang kurang bagus, pada masa perawatan adalah saat bagi
kontraktor untuk memperbaikinya sehingga dapat memberikan produk dengan kualitas
terbaik.
Pekerjaan bongkar fasilitas proyek seperti barak pekerja, direksi keet dan macam-macam
perlengkapan pembangunan lainya.
Demikian Metode Pelaksanaan ini kami susun sebagai gambaran bahwa kami
mengerti dan bisa melaksanakan pekerjaan ini dan dokumen ini sebagai
persyaratan dalam penawaran. Terima Kasih
Nova Fardhiyana