Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/337245005

PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH MELAUI CITRA PENGINDERAAN


JAUH

Article · November 2019

CITATIONS READS

0 1,177

1 author:

Arinda Nufitasari
Universitas Negeri Surabaya
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH MELALUI CITRA PENGINDERAAN JAUH View project

All content following this page was uploaded by Arinda Nufitasari on 14 November 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH MELAUI CITRA
PENGINDERAAN JAUH
Oleh:
Arinda Nufitasari
Email: arinda.18001@mhs.ac.id

Pengembangan wilayah terus dilakukan pengembangan suatu wilayah diperlukan data


oleh pemerintah, karena pengembangan misalnya mengenai bentuk morfologi daerah
wilayah sendiri merupakan salah satu indikator tersebut, data kemiringan serta bagaimana
untuk mengukur keberhasilan pembangunan kondisi kontur daerah yang akan dilakukan
suatu wilayah. Namun apabila pengembangan pengembangan wilayah tersebut.
wilayah terus dilakukan tanpa adanya control
Untuk dapat mengetahui objek – objek
dan pengawasan, maka akan menimbulkan
yang terdapat dalam citra penginderaan jauh,
masalah baru yaitu munculnya kerusakan
diperlukan tahap yang dinamakan interpretasi.
lingkungan. Maka dari itu, untuk mencegah
Interpretasi data penginderaan jauh dilakukan
atau meminimalisir dampak buruk dari
untuk mengubah data numerik atau visual
pembangunan dapat dilakukan dengan
menjadi informasi bagi keperluan tertentu
menentukan area yang tepat untuk
(Sutanto, 1986). Interpretasi citra landsat
melaksanaksanakan pembangunan serta
dilaksanakan melalui tiga tahap. Yaitu tahap
memprediksi arah perkembangannya. Salah
analisis citra, tahap interpretasi citra, dan tahap
satu cara yang dapat dilakukan dalam
interpretasi disipliner terinci (Umali, 1983).
menentukan area yang tepat dalam
Pada tahap analisis citra dilakukan dengan
pembangunan dapat melalui penginderaan
mendeteksi rona atau warna yang selanjutnya
jauh.
diberi batasa dan dipisahkan dengan yang lain.
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni Pada tahap interpretasi citra dilakukan dengan
untuk memperoleh informasi tentang suatu pengenalan unsur spasial yang meliputi
objek, daerah, atau fenomena melalui analisis bentuk, ukuran, pola, tekstur, dan pengenalan
data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa pola atau susunan keruangannya yang meliputi
kontak langsung dengan dengan objek, daerah, pola, aliran, pola bentuk lahan, pola
atau fenomena yang dikaji (Lilesan et al, 2004 penggunaan lahan. Dan tahap yang terakhir
dalam Somantri, 2008). Dari pengertian atau interpretasi disipliner terinci dapat
tersebut dapat dipahami bahwa dengan adanya dilakukan dengan mengenali jenis obyek yang
penginderaan jauh dapat mempermudah untuk tergambar misalnya geologi, geomorfologi,
mengetahui bentukan fisik yang ada di suatu penggunaan lahan, pertanian, dsb.
wilayah tanpa kontak langsung dengan objek.
Perencanaan pengembangan wilayah pada
Tentunya hal ini efektif dilakukan dalam
dasarnya adalah upaya penerapan konsep
pengembangan suatu wilayah, karena dalam
konsep pembangunan ekonomi pada dimensi pengembangan dapat dilakukan secara marata
keruangan (Harun: 1). Hal ini menunjukkan sehingga dapat menimbulkan keseimbangan
bahwa pengembangan wilayah yang dilakukan perkembangan pertumbuhan wilayah. Apabila
harus berhasil, karena nantinya apabila telah tercapai keseimbangan, maka dapat
pengembangan wilayah berhasil maka konsep memicu adanya kegiatan ekonomi yang
pembangunan ekonomi dapat diterapkan pada meliputi kegiatan produksi, konsumsi, serta
wilayah yang telah dikembangkan. Untuk itu distribusi. Dengan hadirnya sektor ekonomi
dalam pengembangan wilayah harus dilakukan pengembangan wilayah akan lebih optimal
dengan perancanaan yang matang serta untuk dilakukan.
optimal.

B. PEMBAHASAN

Berkaitan dengan perencanaan


pembangunan, perlu didakan pengenalan
terhadap aspek fisik yang terdapat dalam suatu
wiayah yang akan dilakukan pengembangan,
misalnya penetapan fungsi wilayah,
Sumber daya alam juga merupakan factor
keberadaan sumber daya alam, kondisi
penting dalam pengembangan suatu wilayah.
morfologi wilayah tersebut, dimana kondisi
Terutama sumber daya alam air, karena air
morfologi ini dapat dilihat dari kemiringan
merupakan sumber daya yang paling utama
lereng wilayah tersebut serta kondisi kontur.
dalam kehidupan. Melaui citra penginderaan
Konsep wilayah terbagi menjadi dua yaitu jauh maka kenampakan sumber air dapat
wilayah formal dan wilayah fungsional. terlihat. Sehingga dapat dipetakan wilayah
Wilayah formal dapat dikatakan sebagai mana yang tepat untuk dilakukan
kawasan geografis yang seragam, artinya pengembangan wilayah. Dalam jenis cira
pengklasifiannya hanya didasarkan pada aspek visible light (cahaya tampak) maka
fisik saja. Sedangkan wilayah fungsional kenampakan air akan tampak berwarna biri
adalah suatu kawasan geografis yang seperti pada kenampakan asli dilapangan.
didasarkan berdasarkan jenis dan Penginderaan jauh telah berkembang tidak
kekhususannya serta antara wilayah yang satu hanya sebagai fenomena teknis, tetapi telah
dengan wilayah yang lain saling berhubungan. menjadi bagian penting dalam memahami
perubahan lingkungan (Adams dan Gillespie,
Dengan mengetahui fungsi dari setiap
2006 dalam Budiyanto: 2014)
wilayah maka pengembangan wilayah dapat
optimal dilakukan karena pengembangan Dalam penegembangan wilayah juga
wilayah dilakukan sesuai dengan membutuhkan data mengenai morfologi suatu
pengolahannya, yang mana nantinya wilayah tersebut. Maka citra penginderaan
jauh dapat menampilkan data yang dibutuhkan Dalam pembuatan citra kemiringan
untuk pengembangan wilayah. Misalnya lereng dapat dilakukan dengan langkah –
ketinggian suatu wilayah yang mana nantinya langkah berikut:
akan dikempolokkan menjadi beberapa kelas
1. Menyiapakan citra aster GDEM
ketinggian. Berikut citra yang
2. Pilih Raster – Analysis – pilih slope
menginformasikan ketinngian suatu wilayah
yang sudah diklasifikan menjadi beberapa 3. Pada satuan kemiringan lereng pilih
percent atau degrees
kelas yang mempunyai ketinggian yang sama
yang disebut kontur. 4. Klik browse dan selajutnya memberi nama
file serta save

5. Klik RUN

6. Atur visualisasi slope dengan cara klik


klik slope pada layer

7. Apabila visualisasi telah disesuaikan maka


klik apply.

Apabila citra kemiringan lereng sudah


terbentuk maka selanjutnya melakukan
kegiatan analisis terhadap citra tersebut.
Dari citra tersebut dapat analisis bahwa
Analisis dapat dilakukan seperti yang telah
daerah yang berwarna hijau merupakan daerah
dijelaskan pada bagian atas.
dataran rendah, yang mana wilayah tersebut
cocok untuk perncanaan pembangunan. Selain C. KESIMPULAN
faktor ketinggian tempat, faktor kemiringan
Penginderaan jauh dapat dimanfaatkan
lereng juga berperan penting dalam
untuk perencanaan pengembangan wilayah.
perencanaan pengembangan wilayah. Terdapat
Pemanfaatan data citra penginderaan jauh
empat kalsifikasi kemiringan lereng yaitu , 0-
dapat menggunakan analisis melalui peta
8% merupakan wilayah datar, 8 – 15%
kontur dan kemiringan lereng. Dalam
merupakan wilayah landai, 15 – 25%
perencanaan pengembangan wilayah terdapat
merupakan wilayah agak curam, 25 – 45%
faktor – faktor yang harus diperhatikan yaitu,
wilayah cura, dan >45 % wilayah sangat
penetapan fungsi wilayah, keberadaan sumber
curam (Syafri: 2015). Wilayah dengan
daya alam, kondisi morfologi wilayah tersebut,
kemiringan 0 -8 % yang merupakan wilayah
dimana kondisi morfologi ini dapat dilihat dari
datar mempunyai daya dukung yang tinggi
kemiringan lereng wilayah tersebut serta
terhadap aktifitas dalah kehidupan sehari hari
kondisi kontur. Dalam menganalisis faktor –
misalnya pertanian, pembangunan
faktor yang diperlukan dalam perencanan
pemukiman, jalur perdagangan dan lainnya.
pengembangan wilayah citra penginderaan
jauh sangat membantu dalam hal tersebut.
D. DAFTAR PUSTAKA df) diakses pada 12 November
2019.
Budiyanto, E., 2014. Evaluasi Laju
Desertifikasi Batuan Pada Bentang Harun, U.S, 2010, Model Perencanaan

Lahan Karst Gunungsewu Melalui Pengembangan Wilayah

Penginderaan Jauh. Jurusan Kepulauan Nusa Tenggara.

Pendidikan Geografi. Universitas Jurnal Perencanaan wilayah dan

Negeri Surabaya, (online), kota, (online), Vol. 10, No. 1,

(https://www.researchgate.net/publi (https://ejournal.unisba.ac.id/inde

cation/325466755), diakses pada 13 x.php/planologi/article/view/1365

November 2019. ) diakses pada 11 Novemver


2019.
Samli, Asbi. 2012. Analisis Perkembangan
Kota Berdasarkan Kondisi Fisik Somantri, L. 2008. Pemanfaatan Teknik

Wilayah Kota Masohi Ibukota Penginderaan Jauh Untuk

Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Mengidentifikasi Kerentanan dan

Plano Madani, (online), vol 1, No.1, Risiko Banjir. Jurnal Gea,

(http://journal.uin- (online), vol. 8, No.2.

alauddin.ac.id/index.php/planomadani/ar (http://file.upi.edu/Direktori/FPIP

ticle/view/760) diakses pada 12 S/JUR._PEND._GEOGRAFI/132

November 2019. 314541-


LILI_SOMANTRI/hidrologi-
Zahrotunnisa, S., Prama, W. 2017. Prediksi jurnal_GEA.pdf) diakses pada 12
Spasial Perkembangan Lahan November 2019.
Terbangun Melalui Pemanfaatan
Citra Landsat Multitemporal di Sutanto, 1986. Penginderaan Jauh Jilid 1.

Kota Bogor. JOIN, (online), Vol. Yogyakarta: Gadjah Mada

2, No.1, Unniversity Press.

(http://join.if.uinsgd.ac.id/index.p Agoes, H.F., Faris, A.I., Rhima, M., 2018.


hp/join/article/view/v2i16) Interpretasi Citra Digital
diakses pada 12 November 2019. Penginderaan Jauh Untuk
Pembuatan Peta Lahan Sawah
Mulyadi, A. Sebuah Pemahaman Tentang
dan Estimasi Hasil Panen Padi.
Wilayah. (online),
Jurnal INTEKNA, (online), Vol.
(http://file.upi.edu/Direktori/FPIP
18, No. 1
S/JUR._PEND._GEOGRAFI/196
(http://ejurnal.poliban.ac.id/index
209021990011-
.php/intekna/article/view/549 )
ASEP_MULYADI/24.Wilayah.p
diakses pada 12 November 2019.
Endarwati, M.C. 2011, Berkenalan Dengan GIS
Untuk Aplikasi Perencanaan
Kota, Jurnal Sabua, (online),
Vol. 3, No. 3
(http://docplayer.info/58150185-
Tinjauan-berkenalan-dengan-gis-
untuk-aplikasi-perencanaan-kota-
maria-christina-endarwati.html)
diakses pada 13 November 2019.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai