LATAR BELAKANG
1
1.2 Permasalahan Khalayak Sasaran
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan
jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan
untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan
lainnya.Perilaku mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada
kata kiasan.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat
perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian
dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju).Perilaku ini
diperkenalkan bersamaan dengan ini isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran
yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang mencukupi.
Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari
penyakit.Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih
kecil, karna salah satu penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah diare, yang
dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan.
Mencuci tangan merupakan kegiatan sehari – hari yang sangat sederhana dan
Dengan mencuci tangan menghindari penyakit seperti diare, flu, penyakit kulit,
alergi dan gatal – gatal,tubuh orang lain, hewan atau permukaan yang tercemar.Walaupun
kulit yang untuk melindungi tubuh kita dari infeksi, kuman dapat masuk ketubuh waktu
kita menyentuh mata, hidung dan mulut.Orang yang terkena HIV lebih rentan terhadap
infeksi apapun karena sistem kekebalan tubuhnya dilemahkan oleh HIV. Oleh karena itu,
kebersihan terutama mencuci tangan secara lebih teratur
Berikut beberapa penyakit akibat tidak cuci tangan yang dapat dicegah dengan
a. diare,
b. cacingan,
c. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA),
d. TBC,
e. penyakit yang mematikan seperti SARS,
f. flu burung (H5N1) dan flu babi (H1N1).
2
BAB II
Kerangka berpikir untuk memecahkan masalah kegiatan ini digambarkan seperti pada
Gambar1.Dari permasalahan yang muncul disusun berbagai alternative untuk memecahkan
masalah. Selanjutnya dari berbagai alternatif, dipilih alternative yang paling mungkin
dilaksanakan. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka model pelaksanaan kegiatan ini
adalah sebagai berikut.
Permasalahan PemecahanMasalah
Para remaja memiliki pemahaman Meningkatkan pengetahuan para
yang masih kurang tentang diare ibu dan kader kesehatan tentang
pada ibu dan kader kesehatan upaya pencegahan penyakit diare.
Metode/ Kegiatan
AlternatifPemecahanMasalah
Metode Ceramah dan simulasi Melakukan sosialisasi dan
Tanya jawab mengenai metode penerapan secara rutin untuk
diare. menanamkan pengetahuan pada
Melakukan latihan tentang Ronde para ibu beserta kader
Keperawatan Berbasis Kasus kesehatan.
Gambar 2.1.BaganSkematisMetodePemecahanMasalah
3
2.2 Rencana Kegiatan
2) Memberikan kesempatan tanya jawab kepada para ibu terkait materi yang diberikan.
4
2.4 KhalayakSasaran
Khalayak yang dijadikan sasaran kegiatan ini adalah para siswa/Siswi Kelas IPA X.
Keterlibatan mereka dalam pelatihan ini dapat dilihat pada Tabel 2.1
penyakit diare
Memberikan kesempatan
telah diberikan.
5
Tabel 2.2 Target jenisluaran yang akandihasilkansesuaidenganrencanakegiatan
No JenisLuaran Indikator
Capaian
1 Publikas iIlmiah di jurnalnasional (ber ISSN) Submitted
2 Publikasi pada media Massa (cetak/elektronik) Submitted
3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam bidang Tidakada
ekonomi
4 Peningkatankualitasdankuantitasproduk Tidakada
5 Peningkatanpemahamandanketerampilanmasyarakat Ada
6 Jasa, modal rekayasa social , system, produk/barang Tidakada
7 Hakkekayaaninteletual (paten, paten sederhana, hakcipta, Tidakada
merekdagang, rahasiadagang, desainproduk industry,
perlindunganvarietastanaman, perlindungantopografi)
8 Buku ajar Draft
BAB III
KELAYAKAN TIM PENGUSUL
6
Ketua dan anggota tim pengusul dalam kegiatan pengabdian ini telah berpengalaman
dalam kegiatan kemasyarakatan khususnya dalam penyuluhan. Ketua TIM merupakan Dosen
Prodi Keperawatan STIKES Mandala Waluya Yang mengampu mata kuliah HIV/AIDS,
dimana mata kuliah ini dulunya adalah bagian dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
namun berkembangnya ilmu pengetahuan dan meningkatnya populasi penderita HIV/AIDS
di Dunia secara global dari waktu kewaktu maka dalam dunia keperawatan ditetapkan
sebagai mata kuliah global.
Ketua TIM pengusul berlatar belakang S2 Magister Kesehatan yang secara kontinyu
melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk tanggungjawab dosen
dalam mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Anggota peneliti dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah merupakan
mahasiswa STIKES Mandala Waluya Kendari semester VI (Enam) yang telah lulus pada
mata kuliah HIV/AIDS, sehingga sudah paham materi yang akan dibawakan terkait penyakit
HIV/AIDS.
Adanya permasalahan yang komplit pada Anak-anak muda saat ini disinyalir rentan
terhadap bahaya HIV dan AIDS. Apalagi, penyakit ini seperti fenomena gunung es, kasus
yang muncul ke permukaan diyakini lebih kecil ketimbang yang sebenarnya. Dewasa ini
banyak anak sekolah yang jadi korban pelecehan seksual, korban bulying dari teman-
temannya dan masih banyak lagi perilaku kekerasan seksual yang terjadi dikalangan
siswa/siswi remaja.
Relevansiskill tim pengabdian yang tergabung dalam pelaksanaan program ini
merupakankolaborasi antara dosen dan mahasiswa dimana ketua tim peneliti memiliki
latarbelakang keilmuan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam program ini.
Adapun komposisi tim pelaksana yang terlibat dalam kegiatan ini adalah :
Tabel 3.1 Komposisi Tim Pengabdian Di Rumah Sakit Dr.Ismoyo Kendari sebagai berikut :
7
Nama Jabatan Keahlian FokusKegiatanPendampingan
Firman.,S.Kep, Ns, M.Kes Ketua HIV/AIDS Pelatihan Ronde
Keperawatan berbasis kasus
Hamdan Sulaiman Anggota Keperawatan Fasilitatorpadasaatpemaparan
ceramah dan diskusi.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
8
Anggaran biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan program Pengabdian Kepada
Masyarakat ini berjumlah Rp.3.000.000 (Tiga juta rupiah) yang terdiri atas komponen
gaji/honor tim pelaksana kegiatan, pembelian bahan penunjang dan bahan habis pakai
yang akan digunakan, biaya transportasi pelaksana dan peserta, serta biaya pelaporan.
Ringkasan biaya yang diperlukan disusun sebagai berikut :
Rincian Anggaran Gaji
No Uraian Volume Biaya Satuan Jumlah
1 Honor Ketua 1 Paket Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
2 Honor Anggota I 1 Paket Rp. 500.000 Rp. 500.000
Total Rp.1.500.000
4.2 JadwalKegiatan
No TahapanKegiatan
1 2 3 4
1. TahapPersiapan
a. Penyusunan Materi Penyuluhan
b. Survey awal
c.Koordinasitimperihaljadwalkegiatanpenyuluhan
2. TahapPelaksanaanKegiatan
3. TahapAkhir
a. PembuatanLaporanHasil Kegiatan
b. PresentasiHasilPengabdian
9
c. PersiapanPublikasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang telah dilakukan pada Hari Senin
Tanggal 27 Februari 2017 mendapat dukungan dari berbagi pihak sehingga memperoleh
hasil yang maksimal.Sekarang saatnya dunia pendidikan yang ada di Indonesia pada
umumnya dan di Kendari pada khususnya mengambil langkah cepat melakukan gerakan
perubahan dalam mencegah sedini mungkin dampak dari pergaulan bebas dengan
menanamkan nilai-nilai psitif dalam pendidikan.Tidak bisa dipungkiri perkembangan
tekhnologi saat ini semakin canggih, dibalik manfaat yang diperoleh ada dampak buruk
yang selalu mengintai dan mengancam generasi remaja saat ini.Sehingga kita semua
10
harus bijak dalam menyikapi hal ini. Bukan berarti kita mengabaikan tekhnologi yang
ada akan tetapi, harus bijak dalam penggunaan dan menyaring hal-hal yang akan berbau
ngatif.
Remaja adalah masa transisi yang keinginannya kuat dalam hal menemukan
jati dirinya, dimana mereka selalu mau mencoba hal-hal baru yang membuat mereka
penasaran dengan hal baru tersebut.Sehingga perlu rasa keingin tahuan mereka dialihkan
ke hal-hal positif seperti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di Sekolah.Lingkungan
pula sangat berperan penting dalam membentuk pribadi anak remaja sehingga disetiap
lini haris bersinergi dalam upaya pembentukan karakter dan upaya peningkatan ilmu
pengetahuan dalam hal kesehatan demi pencegahan sedini mungkin penyebaran dan
penularan penyakit HIV/AIDS dikalangan remaja.
5.2 Saran
Disarankan kepada berbagai pihak:
1. Perguruan Tinggi STIKES Mandala Waluya agar kegiatan ini terus dimaksimalkan
kepada Dosen demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. SMAN 2 Kendari agar memaksimalkan kegiatan Ekstrakurikuler yang bernilai positif
bagi siswa dan menanamkan etika dan moral untuk menghindari siswa akan
berperilaku buruk di Sekolah.
3. Siswa diharapkan setelah kegiatan ini, mampu selektif dalam memilih teman bergaul
agar tidak mudah diprovokasi oleh teman-temannya melakukan hal-hal buruk seperti
merokok, penggunaan obat-obat terlarang dan sex bebas.
11
12