Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MATA KULIAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

“Penyakit Diare dengan Metode Leaflet”

Dosen Pengampu : Dr. Heru Subaris Kasjono, SKM., M.Kes

Disusun Oleh :
1. Salsabila Dian Styowati (P07133221065)
2. Putri Nazmah Abriwiyanti (P07133221068)
3. Tannia Larasaty (P07133221071)
4. Dwimas Nurrohman F. (P07133221077)

PRODI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan, iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas Pemberdayaan Masyarakat penyuluhan
tentang penyakit Diare dengan menggunakan metode media leaflet . Adapun penulisan
laporan praktikum ini merupakan bentuk dari pemenuhan Tugas Mata Kuliah
Pemberdayaan Masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya
kepada Bapak Dr. Heru Subaris Kasjono, SKM., M.Kes selaku dosen yang telah
membimbing dan mengajar Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat di semester ganjil
ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan praktikum ini penyusun mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Yogyakarta, 18 Juli 2023

Kelompok 9

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah................................................................................................................. 4
C. Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Penyakit Diare.......................................................................................................................5
B. Faktor Penyebab Penyakit Diare........................................................................................... 6
C. Gejala-gejala Penyakit Diare.................................................................................................7
D. Cara Mencegah Penyakit Diare.............................................................................................8
E. Cara Mengatasi Penyakit Diare............................................................................................. 9
F. Media Yang Digunakan Untuk Pemberdayaan Masyarakat.................................................. 9
BAB III PENUTUP...................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan......................................................................................................................... 11
B. Saran....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberdayaan masyarakat merupakan konsep pembangunan ekonomi


yang merangkum nilai-nilai masyarakat untuk membangun paradigma baru
dalam pembangunan. Pemberdayaan masyarakat yang merupakan upaya
dan/atau proses dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan
kemauan masyarakat untuk mengenali, mengatasi, mempertahankan, melindungi,
dan meningkatkan kesejahteraannya sendiri. Pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan menekankan pada pemanfaatan potensi yang ada di lingkungan
sekitar untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Pemberdayaan kesehatan di
masyarakat merupakan segala upaya mandiri dalam meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah, merencana, dan
mencari pemecahannya dengan memanfaatkan potensi dan fasilitas di sekitarnya
baik dari bidang yang berbeda maupun LSM dan tokoh masyarakat.
Pada kegiatan Pemberdayaan Masyarakat , akan dilaksanakan penyuluhan
mengenai pencegahan penyakit Diare. Penyuluhan kesehatan merupakan
rangkaian kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan memberikan
pesan dan menanamkan keyakinan yang bertujuan untuk menambah pengetahuan
masyarakat, membuat masyarakat lebih sadar serta bisa melakukan suatu anjuran
yang berhubungan dengan kesehatan (Yunadi & Engkartini, 2020). Dalam
penyuluhan kesehatan yang diberikan ada beberapa cara yang dapat dilakukan
dalam menangani diare yaitu mengatasi diare dengan memberikan oralit,
memberikan zinc, dan memberikan makanan yang sehat dan ASI yang cukup
serta memberikan terapi komplementer yaitu pemberian madu.

3
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu Diare?
b. Apa saja faktor penyebab Diare?
c. Apa saja solusi untuk mengatasi masalah diare?
d. Media apakah yang digunakan?

C. Tujuan
a. Mengetahui apa itu penyakit diare.
b. Mengetahui apa saja faktor penyebab penyakit diare.
c. Mengetahui apa saja solusi untuk mengatasi masalah diare.
d. Mengetahui media apa yang akan digunakan dalam penyuluhan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyakit Diare

Diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan buang air besar lebih
dari tiga kali sehari dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek
sampai mencair yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang
berdarah (WHO, 2017). Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air
besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan
frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari . Diare
juga merupakan penyakit yang membuat penderitanya sering buang air besar
dengan kondisi tinja encer atau cair. Pada umumnya diare terjadi akibat
mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau
parasit. Diare umumnya berlangsung kurang dari 14 hari (diare akut). Diare
disebabkan oleh sejumlah organisme bakteri, virus dan parasit, yang sebagian
besar disebarkan oleh air yang tercemar feses. Infeksi lebih sering terjadi ketika
sanitasi yang buruk dan kebersihan air yang aman untuk minum, memasak dan
membersihkan kurang memadai. Rotavirus dan Escherichia coli adalah dua agen
etiologi paling umum dari penyebab diare sedang hingga berat di negara-negara
berpenghasilan rendah. Patogen lainnya seperti spesies cryptosporidium dan
shigella mungkin juga penyebab dari infeksi diare. Pola etiologi spesifik lokasi
juga perlu dipertimbangkan. Penyebab diare selanjutnya yaitu kekurangan gizi.
Anak-anak yang meninggal akibat diare sering menderita kekurangan gizi yang
membuat mereka lebih rentan terhadap diare.
Diare adalah penyebab utama kekurangan gizi pada anak-anak di bawah
lima tahun dan penyakit Air yang terkontaminasi dengan kotoran manusia,
misalnya, dari limbah, tangki septik dan kakus, menjadi perhatian khusus.
Kotoran hewan juga mengandung mikroorganisme yang dapat menyebabkan
diare. Diare juga dapat menular dari orang ke orang, keadaan ini diperburuk oleh
personal hygiene yang buruk. Makanan adalah penyebab utama diare ketika
dimasak atau disimpan dalam kondisi tidak higienis. Penyimpanan dan

5
penanganan air yang tidak aman juga merupakan faktor risiko yang penting. Ikan
dan makanan laut dari air yang tercemar juga dapat berkontribusi terhadap
penyakit diare diare ini menyebabkan malnutrisi mereka menjadi lebih buruk
(WHO, 2017).

B. Faktor Penyebab Penyakit Diare

Penyebab diare digolongkan menjadi dua penyebab, yaitu secara langsung


dan secara tidak langsung. Penyebab secara langsung merupakan penyakit
langsung yang disebabkan melalui infeksi bakteri, virus, dan parasit, malabsorbsi,
alergi, keracunan bahan kimia maupun keracunan oleh racun yang diproduksi oleh
jasad ikan, buah, dan sayuran. Sedangkan penyebab secara tidak langsung
merupakan faktor-faktor yang mempermudah atau mempercepat terjadinya diare
seperti keadaan gizi, sanitasi lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
kependudukan, dan sosial ekonomi.
Faktor penyebab (agent) diare dapat dibagi menjadi lima faktor yaitu
meliputi faktor infeksi, faktor makanan, faktor psikologis, faktor penjamu, dan
faktor lingkungan. Faktor infeksi dibagi menjadi dua yaitu infeksi enteral dan
infeksi parenteral. Infeksi enteral merupakan infeksi saluran pencernaan makanan
yang merupakan penyebab utama diare pada anak yang disebabkan oleh bakteri E.
Coli, rotavirus, cacing, protozoa, dan jamur. Sedangkan infeksi parenteral
merupakan infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti Tonsilitis,
Bronkopneumonia, dan Ensefalitis. Kemudian faktor makanan yaitu apabila
seseorang mengkonsumsi seperti makanan basi, beracun, alergi terhadap
makanan. Faktor psikologis yaitu apabila seseorang mengalami ketakutan atau
rasa cemas dapat menjadi penyebab diare.
Terdapat beberapa faktor penjamu yang meningkatkan kerentanan
terhadap diare, yaitu antara lain :
a. Status gizi
Pada penderita kurang gizi, semakin buruk keadaan gizi maka diare lebih
sering terjadi. Status gizi ini sangat dipengaruhi oleh kemiskinan dan
ketidaktahuan akan suatu penyakit.

6
b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1) Kebiasaan mencuci tangan
Mencuci tangan dengan sabun terutama setelah buang air besar dan
buang air kecil, setelah membuang tinja anak, sebelum dan
sesudah makan mempunyai dampak yang besar dalam kejadian
penyakit diare.
2) Menggunakan air bersih yang cukup
Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air bersih yang cukup
mempunyai resiko menderita diare yang lebih kecil dibandingkan
dengan masyarakat yang tidak mendapatkan penyediaan air bersih.

Selanjutnya faktor lingkungan (environment) yang merupakan faktor


penyebab atau faktor penyebaran diare paling besar dikarenakan sanitasi
lingkungan yang buruk. Jika faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman
dan perilaku manusia yang tidak sehat pula yaitu dapat melalui makanan,
minuman, serta alat makan maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.

C. Gejala-gejala Penyakit Diare


Gejala-gejala yang dirasakan pada orang dewasa yaitu buang air besar
lebih dari tiga kali dalam sehari. Selain perubahan frekuensi, saat terserang
penyakit diare ini akan terjadi juga perubahan konsistensi feses menjadi lebih cair.
Selain itu juga merasakan kembung, nyeri dan kram perut, mual, muntah,
kehilangan nafsu makan, mulas, feses berair, dan merasa haus terus-menerus
(dehidrasi). Gejala yang lebih serius dapat berupa demam dan penurunan berat
badan. Pada anak, gejala dan tanda awal dapat berupa anak berubah menjadi lebih
cengeng, gelisah, suhu badan meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair, anus
lecet, dan dehidrasi.

7
D. Cara Mencegah Penyakit Diare
Diare tidak hanya berdampak pada diri pengidap, tapi juga bisa menyebar
kepada anggota keluarga. Penyakit diare yang disebabkan oleh kontaminasi dapat
dicegah dengan melakukan hal-hal berikut :
a. Memisahkan makanan mentah dan makanan matang
b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
c. Menjauhi makanan yang diragukan kebersihannya
d. Tidak minum langsung dari air kran
e. Menyimpan makanan di lemari es
f. Mengutamakan makan makanan dari bahan makanan yang segar
g. Menjaga kebersihan kuku

Dalam pencegahan penyakit diare perlu memperhatikan ruang lingkup


kesehatan lingkungan, yang mencakup :
a. Penyediaan air bersih
Kebutuhan manusia akan air bersih antara lain untuk minum,
memasak, mandi, mencuci, dan lainnya sehingga penyediaan air bersih
menjadi hal penting dalam pencegahan diare. Air minum/air bersih yang
sehat adalah tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau, serta harus
bebas dan segala bakteri terutama bakteri patogen. Air mempunyai peran
dalam kehidupan mikroorganisme. Banyak sarana air bersih berupa sumur
gali yang tercemar oleh tinja karena jarak septic tank dan sumur yang
terlalu dekat.
b. Kepemilikan jamban
Tempat pembuangan tinja merupakan bagian penting dari sanitasi. Syarat
pembuangan tinja yang memenuhi syarat kesehatan antara lain tidak
mengotori permukaan tanah sekitar, air permukaan sekitar, air dalam tanah
sekitar, serta tidak boleh terbuka yang dapat menjadi tempat
berkembangbiak vektor penyakit lainnya.

8
E. Cara Mengatasi Penyakit Diare

Penyakit Diare dapat dicegah, cara mengatasi diare adalah seperti yang akan

dijelaskan berikut ini:

1) Tindakan paling penting dalam penanganan diare adalah mencegah

timbulnya dehidrasi yang disebabkan oleh diare, minum larutan oralit

untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat diare. Oralit merupakan obat

diare alami yang terbuat dari campuran gula, air, dan garam

2) Disarankan untuk mengonsumsi air kelapa sebagai obat diare alami.

Sebab, air kelapa merupakan cairan elektrolit alami yang membantu

mencegah terjadinya kekurangan cairan pada tubuh sebagai akibat dari

diare

3) Mengonsumsi obat diare, seperti attapulgite. Cara kerja attapulgite sebagai

obat diare adalah dengan menyerap bakteri atau racun yang ada di dalam

saluran pencernaan. Perlu diingat, konsumsi obat ini harus sesuai dengan

anjuran dokter atau anjuran yang tertera pada kemasan obat

4) Mengobati masalah kesehatan yang menyebabkan diare, seperti radang

usus, Crohn’s disease, dan lain-lain.

F. Media Yang Digunakan Untuk Pemberdayaan Masyarakat

Media penyuluhan merupakan alat bantu bagi Penyuluh dalam menyampaikan

materi penyuluhan pertanian kepada masyarakat. Materi penyuluhan dalam

kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dikemas dalam bentuk media penyuluhan

9
pemberdayaan masyarakat , merupakan barang bukti yang sah atau otentik bagi

Penyuluh dalam melakukan pendampingan teknologi pada masyarakat.

a. Leaflet

Leaflet Adalah jenis salah satu media informasi penyuluhan


pertanian dalam bentuk lembaran informasi yang disajikan dalam
selembar kertas berisikan uraian materi informasi pertanian, penampilan
lembar leaflet tanpa ada lipatan kertas. Dalam kegiatan penyuluhan
Pemberdayaan Masyarakat menggunakan media leaflet. Dalam media lafet
tersebut berisikan edukasi mengenai pentingnya mencegah penyakit Diare
diantaranya faktor penyebab penyakit diare, gejala, , dan bagaimana cara
mengatasi penyakit diare. Serta peran media leaflet tersebut m
menganjurkan, dan mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
seperti menerapkan PHBS.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.Penyebab diare digolongkan
menjadi dua penyebab, yaitu secara langsung dan secara tidak langsung,mulai dari
keracunan,infeksi virus hingga PHBS yang kurang.Pencegahan diare bisa
dilakukan dengan upaya upaya pengendaliannya serta peran media komunikasi
seperti leaflet juga sangat dibutuhkan untuk edukasi masyarakat mengenai
penyakit diare serta memberikan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kebersihan diri dan lingkungan.

B. Saran

Perlunya gerakan pencegahan sebelum mengobati dengan meningkatkan pola


perilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga sanitasi lingkungan yang baik
sehingga terhindar dari penyakit berbasis lingkungan seperti diare dan selalu
membiasakan mencuci tangan dengan sabun setiap akan makan, setelah BAB dan
sebelum melakukan aktivitas yang berhubungan dengan makanan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Suharyono. Diare Akut, Klinik dan Laboratorik. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta,
2008.
Trisnawati, N., 2022. PRILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE. JURNAL
SOLUSI KESEHATAN, 1(1), pp.39-44.

12

Anda mungkin juga menyukai