Anda di halaman 1dari 3

1.

(5) dimensi wirausahawan dengan non wirausahawan menurut Thomas Begley dan
David P. Yaitu :

1) Kebutuhan untuk berprestasi. Wirausahawan mempunyai kebutuhan untuk berprestasi


yang tinggi: Need for achievement sangat tinggi.
2) Letak kendali : individu mengendalikan hidup mereka sendiri- bukan keberuntungan
atau nasib.
3) Toleransi terhadap resiko : wirausahawan yang bersedia mengambil resiko
memperoleh hasil yang lebih besar daripada orang yang tidak mau ambil resiko.
4) Toleransi terhadap keragu-raguan.
5) Tingkah laku tipe A : ambisius, energik.

2. Penyebab kegagalan usaha kecil

Disfungsi manajemen
Kurangnya fokus, visi, perencanaan, standar dan lain sebagainya yang terkait dengan
manajemen, ditambah lagi dengan mitra kerja yang tidak kompak bisa menjadi penyebab
bisnis mati.
Operasional tidak efisien
Terlalu banyak pengeluaran untuk sewa, tenaga kerja, dan bahan produksi, ditambah lagi
dengan karyawan yang tidak ulet dan tidak mampu bernegosiasi (dalam konteks yang
menguntungkan perusahaan) dapat menyebabkan perusahaan jadi tidak kompetitif.
Akuntansi buruk
Seorang pengusaha tak bisa mengontrol bisnisnya apabila tidak ada data keuangan.
Kesalahan yang umum terjadi adalah para pengusaha menyewa jasa akuntan luar untuk
melakukan perhitungan pajak dan mengawasi keuangan, padahal seharusnya pekerjaan itu
adalah bagian kepala keuangan.
Kekurangan uang cash
Hal buruk seperti kehilangan pelanggan dan karyawan yang berpotensi, datangnya
kompetitor baru, dan tuntutan hukum bisa saja terjadi pada pengusaha manapun yang
membuat tekanan pada keuangan perusahaan. Kondisi tersebut dapat membuat perusahaan
kesulitan dalam proses recovery apabila perusahaan harus berutang uang cash dalam jumlah
yang signifikan.
Pertumbuhan yang tidak terkontrol
Terlalu luas berekspansi mungkin penyebab kegagalan yang paling ironis. Ekspansi yang
gagal dapat disebabkan karena salah memilih pasar yang ternyata tidak menguntungkan dan
terlalu banyak meminjam uang dalam upaya mempertahankan pertumbuhan pada tingkat
tertentu.
Penurunan pasar
Toko buku, toko musik, bisnis percetakan dan bisnis lainnya yang berhubungan dengan
perubahan teknologi, permintaan pasar, dan kompetisi dari perusahaan besar dengan daya
beli yang besar adalah bisnis yang rentan mengalami penurunan pasar.

3. Tahapan Inovasi. 

 Tahap Pengetahuan (Knowledge) Proses keputusan inovasi dimulai dengan tahap


pengetahuan, yaitu tahap pada saat seseorang menyadari adanya suatu inovasi dan
ingin tahu bagaimana fungsi inovasi tersebut. Ada tiga tipe pengetahuan dalam tahap
pengenalan inovasi, yaitu: kesadaran/pengetahuan mengenai adanya inovasi,
pengetahuan “teknis” dan pengetahuan “prinsip”. Tipe yang pertama yakni
pengetahuan kesadaran akan adanya inovasi yang telah dibicarakan di sebelumnya.
Tipe yang kedua, meliputi informasi yang diperlukan mengenai cara pemakaian atau
penggunaan suatu informasi. Tipe pengetahuan yang ketiga adalah berkenaan dengan
prinsip-prinsip berfungsinya suatu informasi.
 Tahap Bujukan (Persuation)
Pada tahap persuasi dari proses keputusan inovasi, seseorang membentuk sikap
menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi. Jika pad atahap pengetahuan
proses kegiatan mental yang utama bidang kognitif, maka pada tahap persuasi yang
berperan utama bidang afektif atau perasaan. Dalam tahap ini lebih banyak keaktifan
mental yang memegang peran.
 Tahap Keputusan 
tahap ini berlangsung jika seseorang melakukan kegiatan yang mengarah untuk
menetapkan menerima atau menolak inovasi. Menerima inoavasi berarti sepenuhnya
akan menerapkan inovasi. Sering terjadi seseorang akan menerima inovasi setelah ia
mencoba lebih dahulu dimana tidak semua inovasi dapat dicoba dengan dipecah
menjadi beberapa bagian.
 Tahap Implementasi ( Implementation )
Tahap implementasi dari proses keputusan inovasi terjadi apabila seseorang
menerapkan inovasi. Dalam tahap implementasi ini berlangsung keaktifan baik mental
maupun perbuatan. Keputusan penerimaan gagasan atau ide baru dibuktikan dalam
praktek. Pada umumnya implementasi tentu mengikuti hasil keputusan inovasi.
 Tahap Konfirmasi ( Confirmation )
Dalam tahap konfiramasi ini seseorang mnencari penguatan terhadap  keputusan yang
telah diambilnya dan ia dapat menarik kembali keputusannya jika memang diperoleh
inoformasi yang bertentangan dengan informasi semula. Tahap konfirmasi ini
sebenarnya belangsung berkelanjutan sejak terjadi keputusan menerima atau menolak
inovasi.
Contoh Inovasi
a) Contoh inovasi misalnya pada penemuan pesawat terbang, semakin berkembangnya
jaman dan ilmu pengetahuan maka pesawat terbang-pun semakin dikembangkan lagi
dan lagi sehingga semakin canggih dan bisa didapatkan manfaat yang lebih.
b) Lalu pada perkembangan telepon, semakin berkembangnya jaman maka telepon
semakin canggih sehingga ditemukan-lah telepon genggam atau handphone yang
dapat di bawa kemana-mana yang memiliki multi fungsi, sehingga dapat
mempermudah manusia dalam berkomunikasi dan mencari informasi.
c) Dan contoh lainnya seperti pada AC yang seiring berkembangnya jaman sehingga
memiliki kelebihan untuk membasmi berbagai jenis nyamuk dan bakteri jahat yang
bisa mengancam kesehatan manusia. Jadi pendingin ruangan sekarang ini tidak hanya
saja memberikan rasa sejuk tapi dapat juga menjaga kesehatan bagi penggunanya.

4. Faktor Pendukung Inovasi

Menurut James Brian Quinn, faktor-faktor pendukung untuk tercapainya keberhasilan


penerapan inovasi adalah sebagai berikut:

1) Inovasi harus berorientasi pasar


Banyak inovasi yang sekedar memecahkan masalah secara kreatif tetapi tidak
mempunyai keunggulan bersaing di pasaran. Inovasi harus sesuai dengan kebutuhan
pasar.
Perlu diperhatikan hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya ada 5C, yaitu
Competitor (pesaing), Competition (persaingan), Change of competition (perubahan
persaingan), Change driver (penentu arah perubahan), dan Change behavior (perilaku
konsumen). Pasar berubah disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
 Perubahan teknologi
 Perubahan ekonomi
 Perubahan prilaku sosial dan budaya
 Perubahan iklim dunia
 Perubahan peraturan pemerintah
2) Inovasi harus mampu meningkatkan nilai tambah perusahaan
Ada nilai tambah (value added) sehingga bisa menjadi pendongkrak pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan.
3) Terdapat unsur efisiensi dan efektivitas dalam satu inovasi
Tanpa faktor efisiensi dan efektivitas, sebuah inovasi, tidak akan mempunyai arti atau
dampak yang berarti bagi kemajuan perusahaan.
4) Inovasi harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan
Inovasi harus bisa diinovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang berkelanjutan
(continuous improvement) hingga perusahaan tumbuh menjadi lebih baik dan lebih
berkembang.

5. Faktor Penghambat Inovasi

 self centered. Orang yang hidupnya hanya fokus pada dirinya sangat sulit diajak
berinovasi. Sebab inovasi sebagian besar terjadi karena kita memikirkan,
merenungkan dan berinteraksi dengan orang lain.
 Mr. Right. Coba Anda perhatikan, orang yang merasa dirinya paling benar dan
enggan menerima masukan hidupnya semakin usang dan tertinggal. Bukan hanya
tertinggal ide dan gagasannya tetapi juga ditinggal rekan-rekannya.
 complacent. Ada juga orang yang merasa paling ngerti, paling paham sehingga
enggan belajar. Kelompok ini biasanya muncul karena merasa senior, merasa terdidik
dan merasa, merasa yang lain.
 silos. Banyak orang yang bekerja karena ingin KPI-nya baik. Tercapainya KPI tentu
hal yang positif namun apabila Anda hanya fokus kepada KPI itu berarti Anda
berkontribusi atas terwujudnya budaya silos (kelompok, terkotak-kotak) yang bisa
merusak team work.
 fear of failure. Ketakutan terhadap kesalahan membuat orang enggan melakukan
terobosan. Para safety player tidak akan mengubah banyak hal. Orang yang bekerja
hanya mencari “aman” pada hakektanya robot berwujud manusia.
 blame others. Hobi menyalahkan orang lain adalah hobi yang wajib disingkirkan.
Sibuk mencari kesalahan orang lain itu menutup peluang terbukanya banyak hal yang
baru. Energi dihabiskan untuk sesuatu yang tidak menghasilkan bahkan bisa
mengundang permusuhan.
 comfort zone. Kehidupan yang nyaman itu impian banyak orang. Tetapi terlalu lama
nyaman itu merugikan. Orang yang hidupnya terlalu lama nyaman membuat
“ototnya” tidak terlatih untuk mencoba hal-hal yang baru.

Anda mungkin juga menyukai