Sap Trombosit
Sap Trombosit
A. Latar Belakang
Demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic fever/DHF)
merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengan gejala
demam, nyeri pada otot atau sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik. Pada DBD terjadi
perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan
hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh (Sudoyo dkk, 2009).
Prevalensi penyakit DBD di Indonesia, pada tahun 2008 terdapat
137.469 kasus, 1.187 kasus diantaranya meninggal, CFR (Case Fatality Rate)
sebesar 0,86%. Pada tahun 2009 terdapat 154.855 kasus,1.384 kasus
diantaranya meninggal, CFR sebesar 0,89%. Di Semarang, pada 2009 jumlah
penderita DBD sebanyak 3883 orang, pada 2010 ini naik menjadi 5556 kasus.
Kota Semarang menduduki peringkat pertama di Jawa Tengah. Usia yang
paling sering terkena DBD adalah 5 – 15 tahun. Jumlah penderita penyakit
demam berdarah dengue (DBD) di Semarang tahun ini mengalami
peningkatan cukup signifikan dibandingkan periode tahun lalu (Depkes RI
2010). Sampai saat ini infeksi virus Dengue tetap menjadi masalah kesehatan
di Indonesia.
Lama waktu sembuh penderita DBD disebabkan karena turunnya
jumlah trombosit dalam tubuh, hal ini berkaitan dengan sistem imun dalam
tubuh yang memburuk sehingga penderita mudah terkena virus DBD. Infeksi
virus dengue menyebabkan aktivasi makrofag yang memfagositosis kompleks
virus antibodi. Pada DBD terjadi penurunan kadar komplemen, semakin berat
gejala, semakin besar pula penurunan kadar komplemen seperti C
proaktivator dalam tubuh. Terapi untuk meningkatkan jumlah trombosit pada
penderita DBD dapat diberikan terapi pengobatan dengan menggunakkan
imunomodulator yang sudah teruji klinis ataupun melalui dari bahan makanan
yang dapat meningkatkan jumlah kadar trombosit (Rochsismandoko dkk,
2013).
Berdasarkan uraian diatas, maka kami tertarik untuk memberikan
penyuluhan kepada kader posyandu tentang “Makanan Penambah Trombosit
untuk Penderita DBD” di Aula Puskesmas Cempaka Putih, Banjarmasin.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah selesai mengikuti penyuluhan selama 25 menit, diharapkan
peserta mampu mengetahui tentang Makanan Penambah Trombosit untuk
Penderita DBD.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah selesai mengikuti penyuluhan selama 25 menit, peserta
diharapkan mampu:
a. Menyebutkan pengertian trombosit
b. Mengetahui penyebab turunnya trombosit
c. Mengetahui gejala menurunnya trombosit
d. Mengetahui makanan penambah trombosit
e. Mengetahui contoh resep makanan penambah trombosit
C. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai Makanan
Penambah Trombosit untuk Penderita DBD ini adalah kader posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih.
D. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan materi kegiatan
penyuluhan kesehatan mengenai Makanan Penambah Trombosit untuk
Penderita DBD ini yaitu ceramah dan diskusi (tanya jawab).
6. Kriteria Evaluasi
a. Persiapan (Struktur)
1) Melakukan konsultasi kepada pembimbing mengenai kegiatan
penyuluhan yaitu Makanan Penambah Trombosit untuk Penderita
DBD.
2) Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan untuk penyuluhan
kesehatan dan siap digunakan maksimal sehari sebelum
pelaksanaan.
b. Proses
Kegiatan penyuluhan berjalan lancar, audien kooperatif selama
mengikuti penyuluhan serta mampu secara aktif terlibat dalam
kegiatan tanya jawab.
c. Hasil
Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali tentang :
1) Pengertian trombosit
2) Penyebab turunnya trombosit
3) Gejala menurunnya trombosit
4) Makanan penambah trombosit
5) Contoh resep makanan penambah trombosit
MATERI
1. Pengertian Trombosit
Bahan :
Agar-agar 3 gram
Air secukupnya
Langkah :
Blender jambu biji dengan air secumupnya hingga halus lalu saring.
Dalam panci campur blenderan jambu biji, gula pasir, agar-agar dan
susu kental manis, aduk hingga rata lalu nyalakan api masak hingga
mendidih sambil di aduk.
DAFTAR PUSTAKA
Rochsismandoko, Eppy., Diana P., Syafiqa.,Utami S., H.Aznan Lelo., Bagus Sb,
2013, Uji Klinis Propoelix (Propolis Ekstrak) Pada Pasien Demam
Berdarah Dengue. No. 2 Tahun Ke XXXIX, Februari. Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI/RSCM.
Sudoyo, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, edisi V. Jakarta:
Interna Publishing.