Diskusi 2 Organisasi
Diskusi 2 Organisasi
1. Buffers (peredam)
Thompson (1967) dalam Organization in Action seperti yang dikutip dari Lubis dan Huseini
(2009) mengatakan “inti teknis” dalam organisasi sebaiknya dikelilingi dengan sejumlah
peredam yang berfungsi menutup “inti teknis” ini menjadi bagian yang internal. Peredam
atau buffers ini membuat kondisi inti, yaitu “inti teknis” menjadi sebuah sistem yang tertutup
agar dapat bekerja secara efisien dan aman dari gangguan atau ketidakpastian lingkungan yang
terjadi. Contoh buffers dalam organisasi, misalnya Bagian Penelitian dan Pengembangan
(Litbang) untuk melakukan riset, Bagian Keuangan untuk melihat keadaan kas agar dapat
menentukan biaya-biaya organisasi, Bagian Pembelian untuk menjaminnya persedian bahan-
bahan baku, dan Bagian Pemasaran untuk mempromosikan penjualan.
3. Merger
Organisasi dapat melakukan integrasi atau penyatuan secara merger. Misalnya perusahaan-
perusahaan yang melakukan merger dikarenakan tidak mampu untuk berdiri sendiri atau
berhemat dalam biaya sehingga bersatu dengan perusahaan lain yang sejenis atau memiliki jenis
bisnis yang sama atau tidak jauh berbeda.
4. Joint Venture
Jika merger adalah penyatuan, maka joint venture adalah bentuk kontrak join atau kerja sama.
Hal ini dilakukan melalui ikatan yang bersifat formal yang bertujuan untuk menjamin biaya yang
tidak terlalu besar ditanggung sendiri.
5. Kooptasi (Cooptation)
Usaha ini pada dasarnya adalah meng-hijack orang untuk bekerja di organisasi, Kooptasi adalah
usaha mengadopsi sesorang yang dianggap penting dari lingkungan, untuk masuk menjadi
anggota organisasi. Misalnya saja yang sering terlihat, banyaknya pejabat pemerintah yang
memiliki posisi atau kedudukan sebagai komisaris perusahaan swasta. Hal ini dimkasudkan
untuk penghindaran tindakan pemerintah yang dapat merugikan organisasi karena para pejabat
tersebut akan mempunyai perhatian kepada perhatian organisasi.
6. Interlocking Directorate
Seseorang yang diadopsi menjadi suatu organisasi atau diberi kedudukan penting dalam
organisasi dengan tujuan orang tersebut menjadi saluran komunikasi antar organisasi. Sessorang
yang diadopsi ini adalah seseorang yang mempunyai kedudukan yang penting dari organisasi
yang lain. Pada dasarnya pengertian interlocking directorate sama dengan kooptasi.
7. Pengangkatan Eksekutif
Cara ini dimana pengangkatan seseorang yang mempunyai kedudukan penting atau
berpengaruh dala lingkungan, diadopsi oleh organisasi. Hal ini dapat memberikan kesempatan
yang baik untuk membina hubungan dengan lingkungan tempat asal “eksekutif” tersebut.
Misalnya, pemberian kedudukan atau jabatan untuk pensiunan jendral angkatan udara di
perusahaan penerbangan dikarenakan pensiunan jendral tersebut sudah berpengalaman dalam
lingkungan penerbangan.
Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer
organisasi mengenai pentingnya pengendalain intern organisasi. Efektivitas unsur pengendalian
intern sangat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian.
Sebagai contoh, dalam suatu organisasi yang pimpinan puncaknya menganggap anggaran hanya
sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan stakeholder organisasi, bukan sebagai alat pimpinan
untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi, lingkungan ini akan mengakibatkan
pimpinan menengah dan karyawan tidak serius dalam melaksanakan anggaran organisasi.
Lingkungan pengendalian harus diberi tekanan perhatian, karena berdasarkan kenyataan, justru
lingkungan pengendalian ini yang mempunyai dampak besar terhadap keseriusan pengendalian
intern yang diterapkan di dalam organisasi.]
Tindakan Organisasi :
Strategi pengendalian lingkungan. Struktur organisasi, bagian pembatas, peredam, diperensiasi dan
perencanaan merupakan cara-cara yang dapat dipilih untuk menyesuaikan kondisi organisasi terhadap
tuntutan lingkungan. Karena itu organisasi yang berada pada lingkungan dengan tingkat ketidak pastian
yang tinggi akan mempunyai struktur dan system manajemen yang berlainan dari organisasi yang
beroperasi pada lingkungan dengan tingkat ketidak pastian yang berbeda.
Terdapat dua cara atau strategi yang dapat ditempuh oleh organisasi untuk menguasai ataupun
mengendalikan lingkungannya, yaitu:
1. menguasai terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen yang terpenting dari
lingkungannya;
2. berusaha mengendalikan atau membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa
menguntungkan bagi organisasi.
Metode pengendalian pimpinan merupakan metode perencanaan dan pengendalian alokasi sumber
daya organisasi dalam mencapai dilakukan empat tahap, yaitu:
Di samping program dan anggaran sebagai periode pengendalian, pelaksanaan rencana yang
tertuang dalam program dan anggaran memerlukan sistem informasi akuntansi untuk mengukur
konsumsi sumber daya dalam pencapaian tujuan organisasi. Sistem informasi akuntansi
digunakan untuk dasar pelaksanaan tahap ketiga dan keempat pengendalian; pelaksanaan dan
pengukuran; dan pelaporan dan analisis.
Proses pengolahan organisasi dimulai dengan perencanaan strategik (strategic planning) uang
didalamnya terjadi proses penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi untuk mencapai
tujuan organisasi dan penentuan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah tujuan
organisasi ditetapkan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dipilih, proses pengelolaan
organisasi kemudian diikuti dengan penyusunan program-program untuk mencapai tujuan
organisasi yang ditetapkan dalam perencanaan stratejik.
Penyusunan program merupakan proses pengambilan keputusan mengenai program yang akan
dilaksanakan oleh organisasi dan penaksiran sumber yang dialokasikan kepada setiap program
tersebut. Program merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi yang
ditetapkan dalam perencanaan stratejik.
Referensi :
https://jurnalsihanifa.wordpress.com/2015/08/20/mengelola-lingkungan-organisasi/
http://lingkarlsm.com/penerapan-metode-pengendalian-dalam-organisasi/
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197907122005011-
NURDIN/HAND_OUT_TEORI_ORGANISASI.pdf