Anda di halaman 1dari 5

Dalam hubungannya dengan lingkungan selain beradaptasi, organisasi juga bisa mengubah dan

mengendalikan lingkungannya melalui tindakan dengan berbagai kegiatan, sebutkan kegiatan-


kegiatannya

Pengendalian organisasi atau ibaratnya “peredam” yang berfungsi memperkirakan adanya perubahan


lingkungan atau kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi. Bagaimana seharusnya organisasi atau
suatu perusahaan beradaptasi dengan lingkungan atau perubahan lingkungan yang bisa kapan saja
terjadi.

1. Buffers (peredam)
Thompson (1967) dalam Organization in Action seperti yang dikutip dari Lubis dan Huseini
(2009) mengatakan “inti teknis” dalam organisasi sebaiknya dikelilingi dengan sejumlah
peredam yang berfungsi menutup “inti teknis” ini menjadi bagian yang internal. Peredam
atau buffers ini membuat kondisi inti, yaitu “inti teknis” menjadi sebuah sistem yang tertutup
agar dapat bekerja secara efisien dan aman dari gangguan atau ketidakpastian lingkungan yang
terjadi. Contoh buffers dalam organisasi, misalnya Bagian Penelitian dan Pengembangan
(Litbang) untuk melakukan riset, Bagian Keuangan untuk melihat keadaan kas agar dapat
menentukan biaya-biaya organisasi, Bagian Pembelian untuk menjaminnya persedian bahan-
bahan baku, dan Bagian Pemasaran untuk mempromosikan penjualan.

2. Boundary Spanning (Elemen-Elemen Perbatasan)


Jika buffers berfungsi untuk meredam keadaan lingkungan yang tidak pasti dengan perusahaan,
elemen-elemen perbatasan memiliki fungsi khusus untuk melakukan pertukaran informasi
antara oranisasi dengan lingkungannya. Elemen-elemen perbatasan menghubungkan dan
menyelaraskan organisasi terhadap unsur-unsur penting dari lingkungan organisasi yang
mengitarinya. Bagian ini melakukan pertukaran informasi dan juga mengkoordinasikan rencana-
rencana dan kegiatan yang akan dilakukan serta mempresentasikan organisasi terhadap
lingkungannya. Jadi, dapat dikatakan boundary spanning berfungsi sebagai suatu penghubung
organisasi dengan lingkungannya. Misalnya, Bagian Humas dalam suatu perusahaan dan Bagian
Riset Pasar yang melakukan riset untuk melihat perubahan selera konsumen.

Selain mengelola struktur organisasi untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan, organisasi


juga dapat mengendalikan lingkungan atau membentuk suatu keadaan lingkungan yang tidak
membahayakan organisasi. Bentuk-bentuk pengendalian lingkungan organisasi yang dapat
dilakukan antara lain :

3. Merger
Organisasi dapat melakukan integrasi atau penyatuan secara merger. Misalnya perusahaan-
perusahaan yang melakukan merger dikarenakan tidak mampu untuk berdiri sendiri atau
berhemat dalam biaya sehingga bersatu dengan perusahaan lain yang sejenis atau memiliki jenis
bisnis yang sama atau tidak jauh berbeda.
4. Joint Venture
Jika merger adalah penyatuan, maka joint venture adalah bentuk kontrak join atau kerja sama.
Hal ini dilakukan melalui ikatan yang bersifat formal yang bertujuan untuk menjamin biaya yang
tidak terlalu besar ditanggung sendiri.

5. Kooptasi (Cooptation)
Usaha ini pada dasarnya adalah meng-hijack orang untuk bekerja di organisasi, Kooptasi adalah
usaha mengadopsi sesorang yang dianggap penting dari lingkungan, untuk masuk menjadi
anggota organisasi. Misalnya saja yang sering terlihat, banyaknya pejabat pemerintah yang
memiliki posisi atau kedudukan sebagai komisaris perusahaan swasta. Hal ini dimkasudkan
untuk penghindaran tindakan pemerintah yang dapat merugikan organisasi karena para pejabat
tersebut akan mempunyai perhatian kepada perhatian organisasi.

6. Interlocking Directorate
Seseorang yang diadopsi menjadi suatu organisasi atau diberi kedudukan penting dalam
organisasi dengan tujuan orang tersebut menjadi saluran komunikasi antar organisasi. Sessorang
yang diadopsi ini adalah seseorang yang mempunyai kedudukan yang penting dari organisasi
yang lain. Pada dasarnya pengertian interlocking directorate sama dengan kooptasi.

7. Pengangkatan Eksekutif
Cara ini dimana pengangkatan seseorang yang mempunyai kedudukan penting atau
berpengaruh dala lingkungan, diadopsi oleh organisasi. Hal ini dapat memberikan kesempatan
yang baik untuk membina hubungan dengan lingkungan tempat asal “eksekutif” tersebut.
Misalnya, pemberian kedudukan atau jabatan untuk pensiunan jendral angkatan udara di
perusahaan penerbangan dikarenakan pensiunan jendral tersebut sudah berpengalaman dalam
lingkungan penerbangan.

Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer
organisasi mengenai pentingnya pengendalain intern organisasi. Efektivitas unsur pengendalian
intern sangat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian.

Sebagai contoh, dalam suatu organisasi yang pimpinan puncaknya menganggap anggaran hanya
sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan stakeholder organisasi, bukan sebagai alat pimpinan
untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi, lingkungan ini akan mengakibatkan
pimpinan menengah dan karyawan tidak serius dalam melaksanakan anggaran organisasi.
Lingkungan pengendalian harus diberi tekanan perhatian, karena berdasarkan kenyataan, justru
lingkungan pengendalian ini yang mempunyai dampak besar terhadap keseriusan pengendalian
intern yang diterapkan di dalam organisasi.]
Tindakan Organisasi :

1. Konsentrasi pada operasi rutin sehari-hari, perencanaan hanya sedikit.


2. Perencanaan serta peramalan agar dapat mengantisipasi perubahan, menghindari perubahan
berkelompok.
3. Perencanaan untuk mengantisipasi tindakan dan reaksi organisasi lain.
4. Perlu interpretasi lingkungan dan adaptasi agar tetap hidup

Strategi pengendalian lingkungan. Struktur organisasi, bagian pembatas, peredam, diperensiasi dan
perencanaan merupakan cara-cara yang dapat dipilih untuk menyesuaikan kondisi organisasi terhadap
tuntutan lingkungan. Karena itu organisasi yang berada pada lingkungan dengan tingkat ketidak pastian
yang tinggi akan mempunyai struktur dan system manajemen yang berlainan dari organisasi yang
beroperasi pada lingkungan dengan tingkat ketidak pastian yang berbeda.

Terdapat dua cara atau strategi yang dapat ditempuh oleh organisasi untuk menguasai ataupun
mengendalikan lingkungannya, yaitu:

1. menguasai terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen yang terpenting dari
lingkungannya;
2. berusaha mengendalikan atau membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa
menguntungkan bagi organisasi.

Metode pengendalian pimpinan merupakan metode perencanaan dan pengendalian alokasi sumber
daya organisasi dalam mencapai dilakukan empat tahap, yaitu:

1. penyusunan program (rencana jangka panjang),


Rencana jangka panjang yang dituangkan dalam program memberikan arah ke mana kegiatan
organisasi ditujukan dalam jangka panjang. Anggaran merinci pelaksanaan program, sehingga
anggaran yang disusun setiap tahun memiliki arah seperti yang ditetapkan dalam rencana jangka
panjang. Jika tidak disusun berdasarkan program, pada dasarnya organisasi seperti berjalan
tanpa tujuan yang jelas.

2. penyusunan anggaran (rencana jangka pendek),


Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penerapan peran (role setting)
dalam usaha pencapaian tujuan organisasi. Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan
siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagai kegiatan pencapaian tujuan organisasi
dan ditetapkan pula sumber ekonomi yang disediakan bagi pemegang peran tersebut, untuk
memungkinkan ia melaksanakan perannya. Sumber ekonomi yang disediakan untuk
memungkinkan pimpinan berperan dalam usaha pencapaian tujuan organisasi tersebut diukur
dengan satuan moneter standar yang berupa informasi akuntansi. Oleh karena itu, penyusunan
anggaran hanya mungkin dilakukan jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang
mengukur berbagai sumber ekonomi yang disediakan bagi setiap manajer yang berperan dalam
usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam tahun anggaran. Dengan demikian,
anggaran berisi informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur sumber ekonomi yang
disediakan selama tahun anggaran bagi manajer yang diberi peran untuk mencapai tujuan
organisasi. Dalam sebagai alat pengirim peran (role sending device) kepada pimpinan yang
diberi peran dalam pencapaian tujuan organisasi. Proses penyusunan anggaran merupakan
proses penetapan peran yang menggunakan informasi akuntansi pertanggungjawaban untuk
menyiapkan nilai sumber ekonomi yang disediakan bagi setiap pimpinan pusat
pertanggungjawaban guna melaksanakan perannya masing-masing.
Partisipasi para pimpinan dalam penyusunan anggaran merupakan faktor yang
menimbulkan “self control” dalam pelaksanaan anggaran. Partisipasi adalah suatu proses
pengambilan keputusan bersama oleh dua pihak atau lebih yang mempunyai dampak masa
depan bagi pembuat keputusan tersebut. Partisipasi dalam penyusunan anggaran berarti
keikutsertaan pimpinan kegiatan dalam memutuskan bersama dengan komite anggaran
mengenai rangkaian kegiatan di masa yang akan datang, yang akan ditempuh oleh pimpinan
kegiatan tersebut dalam pencapaian tujuan organisasi. Tingkat partisipasi pimpinan kegiatan
dalam penyusunan anggaran akan mendorong moral kerja yang tinggi dan inisiatiaf para
pimpinan. Moral kerja yang tinggi merupakan kepuasan seseorang terdapat pekerjaan, atasan,
dan rekan sekerjanya. Moral kerja ditentukan oleh seberapa besar seseorang mengidentifikasi
dirinya sebagai bagian dari organisasi. Agar proses penyusunan anggaran dapat menghasilkan
anggaran yang dapat berfungsi sebagai alat pengendalian, proses penyusunan anggaran harus
menanamkan “sense of commitment” dalam diri penyusunannya. Proses penyusunan anggaran
yang tidak berhasil menanamkan “sense of commitment” dalam diri penyusunannya berakibat
anggaran yang disusun tidak lebih hanya sekedar sebagai alat perencanaan; yang jika terjadi
penyimpanan antara realisasi dari anggarannya, tidak satu pun pimpinan yang merasa
bertanggung jawab.

Di samping program dan anggaran sebagai periode pengendalian, pelaksanaan rencana yang
tertuang dalam program dan anggaran memerlukan sistem informasi akuntansi untuk mengukur
konsumsi sumber daya dalam pencapaian tujuan organisasi. Sistem informasi akuntansi
digunakan untuk dasar pelaksanaan tahap ketiga dan keempat pengendalian; pelaksanaan dan
pengukuran; dan pelaporan dan analisis.

3. pelaksanaan dan pengukuran,


4. pelaporan dan analisis.

Proses pengolahan organisasi dimulai dengan perencanaan strategik (strategic planning) uang
didalamnya terjadi proses penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi untuk mencapai
tujuan organisasi dan penentuan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah tujuan
organisasi ditetapkan dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut dipilih, proses pengelolaan
organisasi kemudian diikuti dengan penyusunan program-program untuk mencapai tujuan
organisasi yang ditetapkan dalam perencanaan stratejik.

Penyusunan program merupakan proses pengambilan keputusan mengenai program yang akan
dilaksanakan oleh organisasi dan penaksiran sumber yang dialokasikan kepada setiap program
tersebut. Program merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi yang
ditetapkan dalam perencanaan stratejik.
Referensi :

https://jurnalsihanifa.wordpress.com/2015/08/20/mengelola-lingkungan-organisasi/

http://lingkarlsm.com/penerapan-metode-pengendalian-dalam-organisasi/

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197907122005011-
NURDIN/HAND_OUT_TEORI_ORGANISASI.pdf

Anda mungkin juga menyukai