Anda di halaman 1dari 42

jika ada perbedaan materi sosialisasi dan FAQ,

maka yang menjadi acuan dan ketetapan SESUAI


yang tertuang dalam memo

Berlaku mulai Agustus 2020

Memo/AM/VII/20-110

KPI, Target, Insentif Asset Management Retail Standar


Field Asset Management

FAM 1-90
(Tele: 1-7/1-15)
FAM 1-90 (Tele: 1-7/1-15)
Indikator KPI Target Indikator KPI

A. Produk (Mobil/Motor) A. FAM 1-90 (Tele 1-7)

Dasar Bobot Cabang Individu


Indikator KPI Total Bobot
Perhitungan Mobil/Motor KPI Delinquency 30+ Roll Rate 31 OSP (Compre) Roll Rate 91 OSP (Compre) Success Rate Kontrak 1-90
Cabang Delinquency 30+ 20% 20% Mobil/Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor
Roll Rate 31 OSP (Compre) 20% 5 > 110% < 9% < 11% < 55% < 60% ≥ 60% ≥ 55%
Individu Roll Rate 91 OSP (Compre) 20% 80% 4 100% - < 110% 9% - < 12% 11% - < 14% 55% - < 65% 60% - < 70% 55% - < 60% 50% - < 55%
Success Rate Kontrak 1-90 40% 3 85% - < 100% 12% - < 15% 14% - < 17% 65% - < 75% 70% - < 80% 50% - < 55% 45% - < 50%
Total Bobot 100% 2 70% - < 85% 15% - < 18% 17% - < 20% 75% - < 85% 80% - < 90% 45% - < 50% 40% - < 45%
1 < 70% ≥ 18% ≥ 20% ≥ 85% ≥ 90% < 45% < 40%

B. Mix (Mobil & Motor) B. FAM 1-90 (Tele 1-15)

Dasar Cabang Individu


Indikator KPI Bobot Mobil Bobot Motor Total Bobot
Perhitungan KPI Delinquency 30+ Roll Rate 31 OSP (Compre) Roll Rate 91 OSP (Compre) Success Rate Kontrak 1-90
Cabang Delinquency 30+ 10% 10% 20% Mobil/Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor
Roll Rate 31 OSP (Compre) 10% 10% 5 > 110% < 10% < 12% < 55% < 60% ≥ 50% ≥ 45%
Individu Roll Rate 91 OSP (Compre) 10% 10% 80% 4 100% - < 110% 10% - < 13% 12% - < 15% 55% - < 65% 60% - < 70% 45% - < 50% 40% - < 45%
Success Rate Kontrak 1-90 20% 20% 3 85% - < 100% 13% - < 16% 15% - < 18% 65% - < 75% 70% - < 80% 40% - < 45% 35% - < 40%
Total Bobot 100% 2 70% - < 85% 16% - < 19% 18% - < 21% 75% - < 85% 80% - < 90% 35% - < 40% 30% - < 35%
1 < 70% ≥ 19% ≥ 21% ≥ 85% ≥ 90% < 35% < 30%
FAM 1-90 (Tele: 1-7/1-15)
Perhitungan Indikator KPI Roll Rate 31 OSP (Compre) dihitung dengan rumus:

A. Delinquency 30+ Jumlah OSP Roll Rate 31 (Compre)


X 100%
Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak past due 31-210 cabang Jumlah OSP Saldo Awal 1-30
dibandingkan jumlah OSP kontrak aktif cabang posisi End of Month.
C. Roll Rate 91 OSP (Compre)
Delinquency 30+ % dihitung dengan rumus:
Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak Roll Rate 91 secara Compre
Jumlah OSP Kontrak Past Due 31-210 dibandingkan jumlah OSP kontrak saldo awal 61-90 yang menjadi
X 100% assignment individu FAM 1-90 dalam periode 1 bulan.
Jumlah OSP Kontrak Aktif
Yang dimaksud Roll Rate 91 secara Compre adalah kontrak saldo awal
Sedangkan Achievement Delinquency 30+ dihitung dengan rumus: : 61-90 ketika past due >90 hari pada bulan berjalan, tidak tercatat sebagai
Roll Rate JIKA sampai dengan End of Month berhasil diselesaikan.
(Target - Actual)
1+ X 100%
Target Roll Rate 91 OSP (Compre) dihitung dengan rumus:

Jumlah OSP Roll Rate 91 (Compre)


B. Roll Rate 31 (Compre) OSP X 100%
Jumlah OSP Saldo Awal 61-90
Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak Roll Rate 31 secara Compre
dibandingkan jumlah OSP kontrak saldo awal 1-30 yang menjadi D. Success Rate Kontrak
assignment individu FAM 1-90 (Tele: 1-7/1-15) dalam periode 1 bulan.
Merupakan perhitungan jumlah kontrak yang berhasil diselesaikan dari
Yang dimaksud Roll Rate 31 secara Compre adalah kontrak saldo awal 1-30 jumlah assignment kontrak (unique contract) FAM 1-90 dalam periode
ketika past due >30 hari pada bulan berjalan, tidak tercatat sebagai Roll 1 bulan.
Rate JIKA sampai dengan End of Month berhasil diselesaikan.
Success Rate Kontrak dihitung berdasarkan penyelesaian kontrak dengan
cara: Penarikan, Pelunasan, Back to Current, Roll Back to 1-30. Pengakuan
penyelesaian berdasarkan status kontrak posisi End of Month.
FAM 1-90 (Tele: 1-7/1-15)
setiap penyelesaian memiliki point berbeda, yaitu: 3. Yang menjadi saldo awal FAM 1-90 (Tele 1-7) adalah saldo awal bulan
1-30 yang ter-assign ke FAM (setelah turun dari Tele 1-7) selama bulan
Point Penyelesaian berjalan, DAN saldo awal bulan 31-90.
Cara Penyelesaian
1-30 31-90 4. Yang menjadi saldo awal FAM 1-90 (Tele 1-15) adalah saldo awal
Penarikan 100% 100% bulan 1-30 yang ter-assign ke FAM (setelah turun dari Tele 1-15)
selama bulan berjalan, DAN saldo awal bulan 31-90.
Pelunasan 100% 100%
5. Saldo awal digunakan untuk perhitungan indikator KPI Roll Rate OSP
Back to Current 100% 100% (Compre).
Roll Back to 1-30 - 30% 6. Apabila saldo awal 1-30 (ter-assign) atau 61-90 = 0, maka achievement
indikator KPI Roll Rate 31 OSP (Compre) atau Roll Rate 91 OSP
Setiap kontrak yang berhasil diselesaikan dan diakui sebagai perhitungan (Compre) akan mendapatkan point KPI 5.
Success Rate Kontrak 1-90 akan dijumlahkan, dikalikan masing-masing 7. Yang menjadi assignment FAM 1-90 adalah kontrak past due awal
point penyelesaian, kemudian dibagi jumlah assignment kontrak (unique bulan 1-30 yang turun dari Tele: 1-7/1-15, DAN kontrak past due awal
contract) FAM 1-90 selama periode 1 bulan. bulan 31-90.
8. Saldo awal bulan 61-90 untuk bulan dengan tanggal End of Month 31,
Success Rate Kontrak dihitung dengan rumus: maka past due 60 pada awal bulan dan jatuh tempo tanggal 1
diperhitungkan sebagai saldo awal 61-90.
Total Penyelesaian Kontrak x Point Penyelesaian
X 100% 9. Assignment kontrak (unique contract) digunakan dalam perhitungan
Total Assignment Kontrak indikator KPI Success Rate.
10. Kontrak yang ter-assign ke FAM 1-90 JIKA pada bulan berjalan status
E. Ketentuan kontrak berhasil Back to Current, maka akan langsung kembali ke Tele:
1. Target dan achievement Indikator KPI Delinquency 30+ menggunakan 1-7/1-15.
target dan achievement CG/Sub CG sesuai ketetapan Asset
Management.
2. Implementasi FAM 1-90 (Tele 1-7) ATAU FAM 1-90 (Tele 1-15) untuk
CG/Sub CG berdasarkan ketetapan Asset Management.
FAM 1-90 (Tele: 1-7/1-15)
11. Dimungkinkan kontrak Back to Current tersebut kembali ter-assign ke A. Success Rate OSP
FAM 1-90 pada bulan berjalan, maka pengakuan penyelesaian kontrak
TETAP mengacu kepada status akhir kontrak posisi End of Month. Success Rate OSP 1-90 merupakan perhitungan jumlah OSP penyelesaian
kontrak yang diakui sebagai Success Rate Kontrak dibandingkan jumlah OSP
TETAPI JIKA sampai dengan End of Month kontrak tersebut tidak ter-
assignment kontrak (unique contract) FAM 1-90 dalam periode 1 bulan.
assign kembali ke FAM 1-90, maka status akhir penyelesaian kontrak
diakui sebagai Back to Current dalam perhitungan indikator KPI Success Jumlah OSP Success Rate HANYA penjumlahan OSP atas kontrak-kontrak
Rate. yang terhitung sebagai Success Rate Kontrak 1-90, tidak ada pengkalian
12. Yang dimaksud before NPL atau assignment compre adalah kontrak point penyelesaian kembali.
saldo awal 61-90 ketika past due >90 pada bulan berjalan, TETAP
menjadi tanggung jawab FAM 1-90 sampai dengan End of Month. Success Rate OSP dihitung dengan rumus:
Perpindahan kontrak menjadi assignment BEAM atau saldo awal NPL Jumlah OSP Success Rate 1-90
HANYA dilakukan setiap awal bulan. X 100%
13. Jumlah assignment dan penyelesaian kontrak yang diperhitungkan Jumlah OSP Assignment 1-90
selama 1 bulan adalah 1 kontrak (unique contract).
14. PELUNASAN diakui apabila status kontrak disistem RRD/EXP, DAN input B. Target Indikator Reward/Penalty Insentif
penerimaan pembayaran disistem HARUS menggunakan menu
Success Rate OSP 1-90 (Tele 1-7) Success Rate OSP 1-90 (Tele 1-15)
prepayment atau prepaid settlement (BUKAN menu payment receive). Point
Sehingga yang diakui pelunasan BUKAN dengan minimal sisa tenor atau Mobil Motor Mobil Motor
OSP. 5 ≥ 65% ≥ 60% ≥ 55% ≥ 50%
15. PENARIKAN diakui apabila status kontrak disistem INV (pengakuan
4 60% - < 65% 55% - < 60% 50% - < 55% 45% - < 50%
berdasarkan INV date).
3 55% - < 60% 50% - < 55% 45% - < 50% 40% - < 45%
Reward/Penalty Insentif
2 50% - < 55% 45% - < 50% 40% - < 45% 35% - < 40%
FAM 1-90 dikenakan reward/penalty untuk perhitungan insentif prestasi 1 < 50% < 45% < 40% < 35%
yang diperoleh dengan menggunakan indikator Prosentase Success Rate
OSP 1-90.
FAM 1-90 (Tele: 1-7/1-15)
C. Perhitungan Reward/Penalty Insentif Insentif FAM 1-90
Masing-masing point yang diperoleh dari indikator reward/penalty akan FAM 1-90 mendapatkan Insentif Prestasi DAN Insentif Ekstra, JIKA input
dijumlahkan, kemudian diambil nilai rata-ratanya, yang hasilnya akan collection activity ≥ 85% (sesuai data sistem).
menentukan nilai insentif prestasi yang akan diterima.
A. Insentif Prestasi
Point Reward/Penalty
Insentif prestasi yang diterima berdasarkan perolehan KPI SETELAH
Reward/Penalty Insentif
disesuaikan dengan nilai reward/penalty insentif, dengan perhitungan 1
5.0 + 0.5 angka dibelakang koma (kelipatan 0.1) secara proporsional.
4.0 - < 5.0 + 0.3 KPI Insentif
3.0 - < 4.0 0.0 5 2,800,000
2.0 - < 3.0 - 0.2 4 1,800,000
< 2.0 - 0.4 3 1,000,000
2 400,000
Perhitungan indikator reward/penalty insentif digunakan HANYA untuk
menghitung nilai insentif prestasi yang akan diterima, sehingga tidak 1 -
merubah perolehan KPI.
Hasil perhitungan nilai insentif prestasi dengan point > 5.0, maka kelebihan
Contoh perhitungan point insentif prestasi:
point per 0.1 akan dikonversi menjadi tambahan insentif prestasi sebesar
Point Reward/Penalty Rp 100.000.
KPI Point Insentif FINAL
Reward/Penalty Insentif
Contoh perhitungan insentif prestasi:
4.2 + 0.3 4.1
3.8 Point Rewad/Penalty Point Insentif Insentif per
2.2 - 0.2 3.6 KPI Total Insentif Prestasi
Reward/Penalty Insentif FINAL 0.1 (> 5.0)
5.0 5.0 + 0.5 5.5 100,000 2,800,000 + 500,000 = 3,300,000
FAM 1-90 (Tele: 1-7/1-15)
Insentif Ekstra e. RAL WAJIB tercetak sistem atas nama FAM 1-90 yang tercatat sebagai
pemilik assignment, sesuai dengan: produk dan bucket handling,
Insentif ekstra diberikan untuk keberhasilan penyelesaian dengan cara: wilayah tagih dan upline downline masing-masing.
Penarikan atau Pelunasan. Status new employee karena joint date dan/atau f. RAL harus AKTIF sampai dengan kontrak selesai (bucket 31-90 before
terbentuknya setting login id confins melebihi tanggal 15 setiap bulannya, NPL).
maka pada periode insentif bulan tersebut TIDAK mendapatkan insentif ekstra.
g. Penarikan atau pelunasan INTERNAL yang diperhitungkan HANYA
A. Insentif Ekstra Penyelesaian INTERNAL terhadap kontrak-kontrak yang DIAKUI sebagai Success Rate Kontrak
pada indikator KPI.
Insentif ekstra diberikan untuk keberhasilan penyelesaian dengan cara: h. Minimal tersisa 4 angsuran terakhir DAN OSP Mobil 20.000.000 Motor
Penarikan atau Pelunasan INTERNAL. 2.000.000.
i. Penerima insentif WAJIB sebagai PIC Collection, dengan terbentuknya
1. Kriteria dan Ketentuan Umum Penyelesaian INTERNAL ID Collector dan assignment sistem.
a. Pengakuan penarikan atau pelunasan INTERNAL, yaitu jika biaya j. Status kontrak disistem untuk pelunasan RRD/EXP, dan penarikan INV
penanganan dan/atau penyelesaian secara akumulatif per kontrak (pengakuan berdasarkan INV date).
maksimal untuk produk Mobil Rp 3.000.000 dan Motor Rp 300.000
(pengakuan/perhitungan biaya sesuai yang tercatat disistem). 2. Kriteria Tambahan Pelunasan INTERNAL
b. Kategori dan persyaratan biaya penanganan dan/atau penyelesaian a. Kontrak past due > 7 hari.
kontrak mengacu kepada Memo Perubahan Biaya Asset b. Sudah ada SP print (bucket 1-30).
Management berlaku. c. Bukan diperoleh dari RO potong funding, claim asuransi, reschedule,
c. Meskipun RAL tercetak atas nama FAM 1-90, TETAPI tidak restructure, dan sejenisnya.
memenuhi ketentuan batasan biaya, maka TETAP tidak dapat diakui d. Input penerimaan pembayaran disistem menggunakan menu
sebagai penyelesaian INTERNAL. prepayment atau prepaid settlement (BUKAN payment received).
d. Kontrak WAJIB merupakan assignment FAM 1-90 secara sistem Kesalahan penggunaan menu sistem berakibat tidak dibayarkannya
(BUKAN assignment: Tele Collection, External Collector, Cross insentif ekstra pelunasan INTERNAL.
Handling).
FAM 1-90 (Tele: 1-7/1-15)
3. Skema Insentif Ekstra Penyelesaian INTERNAL B. Insentif Ekstra Penyelesaian EKSTERNAL

a. Insentif Ekstra Penarikan INTERNAL per Kontrak Insentif ekstra diberikan untuk keberhasilan penyelesaian dengan cara:
Penarikan atau Pelunasan EKSTERNAL.
Mobil Motor
KPI 1. Kriteria dan Ketentuan Umum Penyelesaian EKSTERNAL
≥ 2 - 4 Kontrak > 4 Kontrak ≥ 3 - 5 Kontrak > 5 Kontrak
5.0 800,000 1,000,000 400,000 500,000 a. RAL tercetak atas nama External Collector.
b. Penyelesaian INTERNAL TETAPI biaya melebihi batas maksimal
4.0 - < 5.0 500,000 650,000 250,000 325,000
biaya penanganan/penyelesaian secara akumulatif per kontrak.
3.0 - < 4.0 300,000 400,000 150,000 200,000 c. Sudah ada SP3 DAN persetujuan BM/BROM/ARM/MAM/ACH
2.0 - < 3.0 200,000 250,000 100,000 125,000 (format MAK) dilakukan sebelum cetak RAL.
d. Minimal: perolehan KPI 3.0 DAN penyelesaian EKSTERNAL per
< 2.0 - - - -
produk Mobil 3 Kontrak Motor 5 Kontrak.
b. Insentif Ekstra Pelunasan INTERNAL per Kontrak
2. Skema Insentif Ekstra Penyelesaian EKSTERNAL
Perhitungan insentif ekstra pelunasan INTERNAL dibedakan berdasarkan
Insentif Ekstra per Kontrak (FLAT)
posisi Nett Cash In (> OSP ATAU ≤ OSP) DAN sesuai perolehan KPI,
dengan jumlah pelunasan ≥ 2 Kontrak. Mobil Motor

Mobil Motor 100,000 50,000


KPI
NCI > OSP NCI ≤ OSP NCI > OSP NCI ≤ OSP
5.0 850,000 425,000
4.0 - < 5.0 550,000 275,000
150,000 75,000
3.0 - < 4.0 350,000 175,000
2.0 - < 3.0 250,000 125,000
< 2.0 - - - -
Asset Management Admin

AMA
Asset Management Admin
Indikator KPI Target Indikator KPI

A. AC Produk (Mobil/Motor) Support Administrasi


Success Execute Update Invalid SP Return RAL Print
KPI
Bobot RECOLL Number
Indikator KPI
Mobil/Motor Mobil DAN Motor Mobil dan/atau Motor
Support Administrasi 20% 5 ≥ 80% ≥ 40% ≥ 90% ≥ 95%
SP Return 40% 4 70% - < 80% 30% - < 40% 85% - < 90% 90% - < 95%
RAL Print 40% 3 60% - < 70% 20% - < 30% 80% - < 85% 85% - < 90%
Total Bobot 100% 2 50% - < 60% 10% - < 20% 75% - < 80% 80% - < 85%
1 < 50% < 10% < 75% < 80%

B. AC Mix (Mobil & Motor) Perhitungan Indikator KPI

Indikator KPI Bobot Mobil Bobot Motor Total Bobot A. Support Administrasi
Support Administrasi 10% 10% 20% Merupakan perhitungan average perolehan point Success Execute RECOLL
SP Return 20% 20% 40% DAN Update Invalid Number dalam periode 1 bulan.

RAL Print 20% 20% 40% Achievement Support Administrasi dihitung dengan rumus:
Total Bobot 50% 50% 100%
Point Success Execute RECOLL + Point Update Invalid Number
2
Asset Management Admin
1. Success Execute RECOLL B. SP Return

Merupakan perhitungan jumlah kontrak yang berhasil execute sistem dari Merupakan perhitungan jumlah SP yang dikembalikan PIC collection
jumlah kontrak yang mengajukan RECOLL (berdasarkan input form online) kepada AMA dibandingkan SP Print (berdasarkan sistem) dalam periode
dalam periode 1 bulan. 1 bulan.

Success Execute RECOLL dihitung dengan rumus: SP Return dihitung dengan rumus:

Jumlah Kontrak Execute Jumlah SP Return


x 100% X 100%
Jumlah Kontrak Input Form Online Jumlah SP Print

2. Update Invalid Number C. RAL Print


Merupakan perhitungan jumlah kontrak Invalid Number yang berhasil ter- Merupakan perhitungan jumlah RAL print oleh AMA kepada PIC collection
update dibandingkan jumlah kontrak Invalid Number yang turun ke cabang dibandingkan jumlah kontrak saldo awal 31-90 before NPL dalam periode 1
dalam periode 1 bulan. bulan.
Jumlah Invalid Number didapatkan dari data Tele Collection yang turun ke RAL Print dihitung dengan rumus:
cabang, sedangkan Jumlah Update Invalid Number didapatkan dari Report
Update Invalid Number pada sistem operation berdasarkan request Update Jumlah RAL Print
Invalid Number yang dilakukan oleh AMA via OTRS. X 100%
Jumlah Kontrak Saldo Awal 31-90
Update Invalid Number dihitung dengan rumus:

Jumlah Kontrak Update Invalid Number


X 100%
Jumlah Kontrak Invalid Number
Asset Management Admin
D. Ketentuan Lain 11. Seluruh saldo awal kontrak bucket 31-90 (31-60 DAN 61-90) WAJIB
dilakukan RAL Print.Jika didalam 1 CG/Sub CG terdapat > 1 AMA, maka
1. Penilaian indikator KPI Support Administrasi berdasarkan produk Mobil penilaian Indikator KPI Support Administasi diperhitungkan sama.
DAN Motor. 12. RAL Print dengan kontrak yang sama diakui 1 kali dalam periode bulan
2. Jika didalam 1 CG/Sub CG terdapat > 1 AMA, maka penilaian Indikator pengamatan.SP Return yang diperhitungkan HANYA bucket 1-30 untuk
KPI Support Administasi diperhitungkan sama. produk Mobil dan/atau Motor.
3. Perhitungan Success Execute RECOLL berdasarkan data input form 13. Jumlah kontrak yang Invalid Number dan jumlah Update Invalid
online yang tercatat disistem. Number yang ter-Update disistem merupakan akumulasi data selama 1
4. SP Return yang diperhitungkan HANYA bucket 1-30 untuk produk bulan (kontrak yang sama HANYA terhitung 1 kontrak).SP Print dengan
Mobil dan/atau Motor. SP Expired melewati periode bulan pengamatan, maka akan menjadi
5. SP Return dihitung berdasarkan SP Print dengan SP Expired dalam perhitungan SP Print dan SP Return pada periode bulan pengamatan
periode bulan pengamatan. berikutnya.
6. SP Print dengan SP Expired melewati periode bulan pengamatan, maka 14. AMA HARUS menginformasikan dan melakukan follow up data kontrak
akan menjadi perhitungan SP Print dan SP Return pada periode bulan Invalid Number ke PIC collection lapangan untuk mendapatkan data
pengamatan berikutnya. nomor telepon debitur dan/atau pasangan yang update dan valid.SP
7. SP Print merupakan SP Recommended dan SP Not Recommended yang Recommended sistem WAJIB menjadi SP Print minimal 80%, jika tidak
dilakukan print. mencapai minimal treshold tersebut, maka achievement indikator KPI
8. SP Recommended sistem WAJIB menjadi SP Print minimal 80%, jika SP Return akan mendapatkan point KPI 1.
tidak mencapai minimal treshold tersebut, maka achievement 15. AMA melakukan update data nomor telepon dengan cara input
indikator KPI SP Return akan mendapatkan point KPI 1. request perubahan data kedalam sistem oleh operation Head Office via
9. Yang dimaksud SP Print ketika implementasi SP Digital adalah SP Print OTRS.
sistem (bukan SP cetak fisik). 16. Perhitungan Update Invalid Number yang diakui berdasarkan data yang
10. Syarat penerimaan SP Return WAJIB berisikan cakupan data atau sudah berhasil diinput kedalam sistem (Confins), dan sesuai list data
informasi berikut: kontrak Invalid Number yang turun ke cabang.
a. Nama yang menyerahkan dan menerima SP. 17. List data Invalid Number dan Report Update Invalid Number akan
b. Tanggal dan tanda tangan yang menyerahkan dan menerima SP. dikirimkan oleh Head Office (selama belum diakomodir sistem).Jika
c. Keterangan SP Return (SESUAI keterangan SP Return sistem). didalam 1 CG/Sub CG terdapat > 1 AMA, maka penilaian Indikator KPI
d. Case category, dan Janji Bayar. Support Administasi diperhitungkan sama.
Asset Management Admin
18. Data Invalid Number yang turun ke cabang mulai H-3 sampai dengan E. Contoh Soal Perhitungan
End of Month, diperhitungan untuk periode bulan pengamatan
selanjutnya.SP Return yang diperhitungkan HANYA bucket 1-30 untuk 1. Contoh SP Recommended dan SP Expired
produk Mobil dan/atau Motor.
19. Perhitungan Update Invalid Number sesuai dengan Product Handling Berikut contoh perhitungan SP Print dengan SP Expired yang melewati
AMA, jika 1 Product Handling terdapat 2 PIC AMA, maka penilaiannya periode bulan pengamatan (ditunjukkan pada gambar di bawah ini),
diperhitungkan sama.SP Print dengan SP Expired melewati periode akan menjadi perhitungan SP Print dan SP Return pada periode bulan
bulan pengamatan, maka akan menjadi perhitungan SP Print dan SP pengamatan berikutnya.
Return pada periode bulan pengamatan berikutnya.
Dimana sesuai contoh SP Recommended tanggal 28 Januari 2020 dan
20. Jika tidak ada kontrak Invalid Number selama periode 1 bulan turun ke
SP Print pada tanggal 28 January 2020, SP Expired pada tanggal 03
cabang, maka indikator KPI Update Invalid Number akan mendapat
Februari 2020, maka perhitungan SP Print dan SP Return masuk ke
point KPI 5.SP Recommended sistem WAJIB menjadi SP Print minimal
pencapaian/perhitungan periode bulan pengamatan Februari 2020
80%, jika tidak mencapai minimal treshold tersebut, maka
(BUKAN Januari 2020).
achievement indikator KPI SP Return akan mendapatkan point KPI 1.
21. AMA WAJIB melakukan update Product Handling disistem maksimal SP Recommanded sesuai Sistem
tanggal 05 setiap bulannya, untuk menjadi dasar perhitungan indikator
KPI. Jan 2020 Feb 2020
Kontrak A
23. Untuk CG dengan 1 Product Handling memiliki 2 atau lebih AMA, maka 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4
perhitungan indikator KPI SP Return dan RAL Print berdasarkan SP Recommanded
SP Expired bulan
Collector Handling dari masing-masing AMA. SP Print selanjutnya
24. Cabang WAJIB update Collector Handling kesistem (sampai dengan SP Return
sistem mengakomodir akan dilakukan dengan mengirimkan email ke
SP Recommanded WAJIB SP Print
Incentive Management) maksimal tanggal 05 setiap bulannya.
25. Jika AMA tidak melakukan update Product Handling disistem, maka
indikator KPI SP Return dan RAL Print akan mendapatkan point KPI.
26. Untuk CG/Sub CG yang memiliki 2 atau lebih PIC AMA, maka Product
Handling WAJIB Fokus Produk (Mobil/Motor).
Asset Management Admin
2. Contoh Pengakuan SP Recommended menjadi SP Print

SP Recommended sistem WAJIB menjadi SP Print minimal 80%, sebagai


contoh: Cabang A memiliki 200 kontrak SP Recommended, maka cabang
WAJIB melakukan SP Print sistem minimal 160 kontrak.

Jika SP Recommended menjadi SP Print berhasil tercapai ≥ 80%, maka


dapat melanjutkan perhitungan % SP Return, TETAPI jika cabang A dari
jumlah SP Recommanded 200 kontrak HANYA melakukan SP Print sebanyak
100 kontrak (< 80%), maka indikator KPI SP Return % akan mendapatkan
point KPI 1.

Insentif Prestasi

Insentif prestasi yang diterima berdasarkan perolehan KPI (AMA tidak ada
perhitungan reward/penalty insentif), dengan perhitungan 1 angka dibelakang
koma (kelipatan 0.1) secara proporsional.

KPI Insentif
5 350,000
4 200,000
3 100,000
2 50,000
1 -
Branch Asset Management Head/Supervisor

BAMH/BAMS
BAMH/BAMS
Indikator KPI Target Indikator KPI
Cabang Individu
A. Produk (Mobil/Motor) KPI Delinquency 30+ Roll Rate 31 OSP (Compre) Roll Rate 91 OSP (Compre) Success Rate Kontrak
Mobil/Motor Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor
Dasar Bobot
Indikator KPI Total Bobot 5 > 110% < 9% < 11% < 55% < 60% ≥ 50% ≥ 45%
perhitungan Mobil/Motor
Delinquency 30+ 30% 4 100% - < 110% 9% - < 12% 11% - < 14% 55% - < 65% 60% - < 70% 45% - < 50% 40% - < 45%

Cabang Roll Rate 31 OSP (Compre) 20% 80% 3 85% - < 100% 12% - < 15% 14% - < 17% 65% - < 75% 70% - < 80% 40% - < 45% 35% - < 40%

Roll Rate 91 OSP (Compre) 30% 2 70% - < 85% 15% - < 18% 17% - < 20% 75% - < 85% 80% - < 90% 35% - < 40% 30% - < 35%

Individu Success Rate Kontrak 20% 20% 1 < 70% ≥ 18% ≥ 20% ≥ 85% ≥ 90% < 35% < 30%

Total Bobot 100%


Perhitungan Indikator KPI

B. Mix (Mobil & Motor) A. Delinquency 30+

Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak past due 31-210 cabang


Kategori KPI Indikator KPI Bobot Mobil Bobot Motor Total Bobot dibandingkan jumlah OSP kontrak aktif cabang posisi End of Month.
Delinquency 30+ 15% 15% Delinquency 30+ dihitung dengan rumus:
Cabang Roll Rate 31 OSP (Compre) 10% 10% 80%
Jumlah OSP Kontrak Past Due 31-210
Roll Rate 91 OSP (Compre) 15% 15% X 100%
Jumlah OSP Kontrak Aktif
Individu Success Rate Kontrak 10% 10% 20%
Total Bobot 100% Sedangkan Achievement Delinquency 30+ dihitung dengan rumus:

(Target - Actual)
1+ X 100%
Target
BAMH/BAMS
B. Roll Rate 31 OSP (Compre) D. Success Rate Kontrak
Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak Roll Rate 31 secara Compre Merupakan perhitungan jumlah penyelesaian kontrak yang diakui sebagai
dibandingkan jumlah OSP kontrak saldo awal 1-30 cabang (bukan downline) Success Rate 1-90 dibandingkan jumlah assignment kontrak (unique
dalam periode 1 bulan. contract) dari semua PIC yang menjadi downline BAMH/S (bukan cabang)
dalam periode 1 bulan.
Yang dimaksud Roll Rate 31 secara Compre adalah kontrak saldo awal 1-30
ketika past due >30 hari pada bulan berjalan, tidak tercatat sebagai Roll Success Rate 1-90 Kontrak dihitung dengan rumus:
Rate JIKA sampai dengan End of Month berhasil diselesaikan.
Jumlah Penyelesaian Kontrak 1-90
Roll Rate 31 OSP (Compre) dihitung dengan rumus: X 100%
Jumlah Assignment Kontrak 1-90
Jumlah OSP Roll Rate 31 (Compre)
X 100%
Jumlah OSP Saldo Awal 1-30 E. Ketentuan

1. Target dan achievement Indikator Delinquency 30+ menggunakan


C. Roll Rate 91 OSP (Compre) target dan achievement CG/Sub CG sesuai ketetapan Asset
Management.
Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak Roll Rate 91 secara Compre
2. Yang menjadi saldo awal calon Roll Rate 31 OSP (Compre) sesuai
dibandingkan jumlah OSP kontrak saldo awal 61-90 cabang (bukan
dengan model implementasi CG/Sub CG (Tele: 1-7/1-15).
downline) dalam periode 1 bulan.
3. Pengakuan PIC collection yang menjadi downline BAMH/S berdasarkan
Yang dimaksud Roll Rate 91 secara Compre adalah kontrak saldo awal 1-90 data upline downline ter-update disistem.
ketika past due >90 hari pada bulan berjalan, tidak tercatat sebagai Roll 4. BAMH/S WAJIB setting upline downline kedalam sistem maksimal
Rate JIKA sampai dengan End of Month berhasil diselesaikan. tanggal 05 setiap bulannya.
5. Jika tidak melakukan setting upline downline sistem (tidak memiliki
Roll Rate 91 OSP (Compre) dihitung dengan rumus: data downline), maka dianggap tidak memiliki downline, sehingga
Jumlah OSP Roll Rate 91 (Compre) indikator KPI Success Rate akan mendapatkan point KPI 1.
X 100%
Jumlah OSP Saldo Awal 61-90
BAMH/BAMS
6. Jika pada bulan N sudah melakukan setting upline downline, kemudian 15. Dalam perhitungan indikator KPI, BAMS BUKAN merupakan downline
bulan N+1 tidak melakukan update data upline downline, maka data BAMH, dimana yang dianggap downline BAMH TETAP function FAM,
upline downline akan mengikuti data settingan bulan N. sehingga masing-masing BAMH/S tetap harus melakukan update setting
7. Data upline downline yang disetting pada bulan N, maksimal hanya upline downline kedalam sistem.
dapat tersimpan disistem sampai dengan bulan N+1, sedangkan pada
bulan N+2 data upline downline disistem akan kosong.
Reward/Penalty Insentif
8. Yang berada dibawah supervisi BAMH/S adalah FAM 1-90 produk
Mobil dan/atau Motor, termasuk FAMS. BAMH/S akan dikenakan reward/penalty atas insentif prestasi yang diperoleh
9. Perhitungan indikator KPI BAMH/S yang didapatkan dari achievement dengan menggunakan indikator Prosentase dari: Roll Rate 61 OSP (Compre)
downline-nya digunakan untuk perhitungan indikator KPI Success Rate DAN Success Rate OSP.
(termasuk FAMS).
10. Untuk BAMH/S cabang Spin Off, maka perhitungan Success Rate A. Indikator Reward/Penalty Insentif
berasal dari downline dibawah supervisinya dan sesuai product
handling masing-masing yang tercatat disistem. 1. Roll Rate 61 OSP (Compre)
11. Achievement Delinquency 30+ dan Roll Rate OSP (Compre) merupakan Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak Roll Rate 61 secara
perhitungan CG/Sub CG. Sedangkan Achievement Success Rate Compre dibandingkan jumlah OSP kontrak saldo awal 31-60 cabang
merupakan perhitungan downline yang berada dibawah supervisinya. (bukan downline) dalam periode 1 bulan.
12. Jika saldo awal bulan 1-30 (ter-assign) atau 61-90 CG/Sub CG = 0, maka
indikator KPI Roll Rate 31 OSP (Compre) atau Roll Rate 91 OSP Yang dimaksud Roll Rate 61 secara Compre adalah kontrak saldo
(Compre) cabang akan mendapat point KPI 5. awal 31-60 ketika past due >60 hari pada bulan berjalan, tidak
13. BAMH/S Mix (Mobil & Motor), maka penetapan size category tercatat sebagai Roll Rate JIKA sampai dengan End of Month
berdasarkan ketetapan Asset Management. berhasil diselesaikan.
14. Perhitungan semua indikator KPI BAMH/S berdasarkan yang tercatat
disistem. Roll Rate 61 OSP (Compre) dihitung dengan rumus:

Jumlah OSP Roll Rate 61 (Compre)


X 100%
Jumlah OSP Saldo Awal 31-60
BAMH/BAMS
2. Success Rate OSP C. Perhitungan Reward/Penalty Insentif

Merupakan perhitungan jumlah OSP penyelesaian kontrak yang diakui Masing-masing point yang diperoleh dari indikator reward/penalty insentif
sebagai Success Rate Kontrak 1-90 dibandingkan jumlah OSP assignment akan dijumlahkan, kemudian diambil nilai rata-ratanya, hasilnya akan
kontrak 1-90 (unique contract) dalam periode 1 bulan. menentukan nilai insentif prestasi yang akan diterima

Success Rate 1-90 OSP adalah sebagai berikut : Point Reward/Penalty


Reward/Penalty Insentif
Jumlah OSP Success Rate 1-90
X 100% 5.0 + 0.4
Jumlah OSP Assignment 1-90 4.0 - < 5.0 + 0.2
3.0 - < 4.0 0.0
B. Target Indikator Reward/Penalty Insentif
2.0 - < 3.0 - 0.2
Roll Rate 61 OSP (Compre) Success Rate OSP 1-90 < 2.0 - 0.4
Point
Mobil Motor Mobil Motor
Perhitungan indikator reward/penalty insentif digunakan HANYA untuk
5 < 45% < 50% ≥ 55% ≥ 50%
menghitung nilai insentif prestasi yang akan diterima, dengan tidak
4 45% - < 50% 50% - < 55% 50% - < 55% 45% - < 50% merubah perolehan KPI.
3 50% - < 55% 55% - < 60% 45% - < 50% 40% - < 45%
Contoh perhitungan point insentif prestasi:
2 55% - < 60% 60% - < 65% 40% - < 45% 35% - < 40%
1 ≥ 60% ≥ 65% < 40% < 35% Point Reward/Penalty
KPI Point Insentif FINAL
Reward/Penalty Insentif
4.5 + 0.2 3.3
3.1
2.4 - 0.2 2.9
BAMH/BAMS
Insentif Prestasi Hasil perhitungan nilai insentif prestasi dengan point > 5.0, maka kelebihan
point per 0.1 akan dikonversi menjadi tambahan insentif prestasi sebesar
Insentif prestasi yang diterima berdasarkan KPI setelah disesuaikan dengan Rp 100.000 (berlaku nilai amount konversi yang sama untuk semua Size
perolehan reward/penalty insentif, sesuai dengan Size Category CG/Sub CG Category, yaitu: S/M/L). Contoh Perhitungan yang dimaksud:
(Small, Medium, Large), dengan perhitungan 1 angka dibelakang koma
(kelipatan 0.1) secara proporsional. Size Point Rewad/Penalty Point Insentif Insentif per
KPI Total Insentif Prestasi
Category Reward/Penalty Insentif FINAL 0.1 (> 5.0)
A. Size Category 5.0 M 5.0 + 0.4 5.4 100,000 2,900,000 + 500,000 = 3,400,000

Size Category terhadap CG/Sub CG ditentukan berdasarkan total ENR dari C. Insentif Prestasi BAMS
CG/Sub CG untuk produk Mobil dan/atau Motor, yang akan menjadi dasar
perhitungan insentif prestasi BAMH/S. Penyesuaian dan penetapan Size Insentif Prestasi BAMS
Category berdasarkan ketetapan Asset Management. KPI
Large Medium Small

B. Insentif Prestasi BAMH 5 2,900,000 2,800,000 2,700,000


4 1,900,000 1,800,000 1,700,000
Insentif Prestasi BAMH
KPI 3 1,100,000 1,000,000 900,000
Large Medium Small
2 500,000 400,000 300,000
5 3,000,000 2,900,000 2,800,000
1 - - -
4 2,000,000 1,900,000 1,800,000
Hasil perhitungan nilai insentif prestasi dengan point > 5.0, maka kelebihan
3 1,200,000 1,100,000 1,000,000 point per 0.1 akan dikonversi menjadi tambahan insentif prestasi sebesar
2 600,000 500,000 400,000 Rp 100.000 (berlaku nilai amount konversi yang sama untuk semua Size
1 - - -
Category, yaitu: S/M/L). Contoh Perhitungan yang dimaksud:
Size Point Rewad/Penalty Point Insentif Insentif per
KPI Total Insentif Prestasi
Category Reward/Penalty Insentif FINAL 0.1 (> 5.0)
5.0 M 5.0 + 0.4 5.4 100,000 2,800,000 + 500,000 = 3,300,000
BAMH/BAMS
Insentif Ekstra BAMH/S Insentif Ekstra Roll to NPL NULL diberikan jika KPI ≥ 3.0 dan usia cabang
>1 tahun, yaitu:
Insentif ekstra diberikan jika berhasil mencapai skema masing-masing. Status
employee baru menjabat dan/atau terbentuknya setting login id confins
BAMH/S Insentif
dengan jabatan BAMH/S melebihi tanggal 15 setiap bulannya, maka pada
periode insentif bulan tersebut TIDAK mendapatkan reward ekstra. Mix (Mobil & Motor) 1.000.000/produk
Produk (Mobil/Motor) 1,500,000
Insentif Ekstra Positive Contribution dan Roll to NPL NULL untuk cabang
Zoning TIDAK BERLAKU ketentuan usia cabang.
C. Insentif Ekstra Penyelesaian INTERNAL
A. Insentif Ekstra Positive Contribution
Perhitungan berdasarkan total penyelesaian (pelunasan DAN penarikan)
Insentif ekstra Positive Contribution diberikan jika ACTUAL Delinquency INTERNAL yang diakui dari semua PIC collection yang menjadi downline-
30+ CG/Sub CG LEBIH BAIK daripada ACTUAL Delinquency 30+ Nasional. nya.

Insentif Ekstra Positive Contribution diberikan jika KPI ≥ 3.0 dan usia Insentif Ekstra Penyelesaian INTERNAL diberikan jika memenuhi ketentuan
cabang >1 tahun, yaitu: berikut:

BAMH/S Insentif Jumlah Penarikan DAN Pelunasan INTERNAL

Mix (Mobil & Motor) 300.000/produk KPI Mobil Motor

Produk (Mobil/Motor) 500,000 Minimal Kontrak Minimal OSP Minimal Kontrak Minimal OSP
3.0 3 120,000,000 5 20,000,000
B. Insentif Ekstra Roll to NPL NULL

Insentif Ekstra Roll to NPL NULL diberikan jika berhasil membuat Roll to
NPL = 0 posisi End of Month.
BAMH/BAMS
Skema insentif ekstra Pelunasan DAN Penarikan INTERNAL BAMH/S, yaitu:

Mobil Motor
% Insentif Minimal % Insentif Minimal
10% 400,000 15% 200,000

Contoh perhitungan insentif ekstra Pelunasan DAN Penarikan INTERNAL


BAMH/S, yaitu:
Total Penarikan DAN Insentif Penarikan DAN
KPI Insentif Penarikan dan Pelunasan BAMH/S
Pelunasan Downline Pelunasan Downline
BAMH/S
Mobil Motor Mobil Motor Mobil Motor
2,000,000 1,200,000 200,000 400,000 180,000 200,000
3.0 5 Kontrak 6 Kontrak
4,500,000 2,700,000 450,000 450,000 405,000 405,000
Back End Asset Management

BEAM
BEAM
Indikator KPI Target Indikator KPI

Cabang Individu
A. Produk (Mobil/Motor)
KPI Delinquency 90+ Roll Rate to WO OSP (Compre) Recovery NPL OSP
Dasar Bobot Mobil/Motor Mobil Motor Mobil Motor
Indikator KPI Total Bobot
Perhitungan Mobil/Motor
5 > 110% < 80% < 82% ≥ 20% ≥ 18%
Area Delinquency 90+ 30% 30%
4 100% - < 110% 80% - < 85% 82% - < 87% 15% - < 20% 13% - < 18%
Roll Rate to WO OSP (Compre) 10%
Individu 70% 3 85% - < 100% 85% - < 90% 87% - < 92% 10% - < 15% 8% - < 13%
Recovery NPL OSP 60%
2 70% - < 85% 90% - < 95% 92% - < 97% 5% - < 10% 3% - < 8%
Total Bobot 100%
1 < 70% ≥ 95% ≥ 97% < 5% < 3%

Perhitungan Indikator KPI


B. Mix (Mobil & Motor)
A. Delinquency 90+
Dasar
Indikator KPI Bobot Mobil Bobot Motor Total Bobot
Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak past due 91-210 cabang
Perhitungan dibandingkan jumlah OSP kontrak aktif cabang posisi End of Month.
Area Delinquency 90+ 15% 15% 30%
Delinquency 90+ dihitung dengan rumus:
Roll Rate to WO OSP (Compre) 5% 5%
Individu 70%
Recovery NPL OSP 30% 30% Jumlah OSP Kontrak Past Due 91-210
X 100%
Total Bobot 100% Jumlah OSP Kontrak Aktif

Sedangkan Achievement Delinquency 90+ dihitung dengan rumus:

(Target - Actual)
1+ X 100%
Target
BEAM
B. Roll Rate to WO OSP (Compre) Cara Penyelesaian Point Penyelesaian
Merupakan perhitungan yang berasal dari jumlah OSP kontrak Roll Rate to Penarikan 100%
WO (Compre) dibandingkan jumlah OSP kontrak saldo awal CWO (181-210
Pelunasan 100%
before WO) dalam periode 1 bulan.
Back to Current 100%
Yang dimaksud Roll Rate to WO OSP (Compre) adalah kontrak saldo awal
CWO (181-210 before WO) ketika past due >210 hari pada bulan berjalan, Roll Back to 1-30 50%
tidak tercatat sebagai Roll Rate jika sampai dengan End of Month berhasil
diselesaikan. OSP setiap kontrak yang berhasil diselesaikan dan diakui sebagai perhitungan
Recovery NPL OSP tersebut akan dijumlahkan, dikali masing-masing point
Roll Rate to WO OSP (Compre) dihitung dengan rumus: penyelesaian, kemudian dibagi jumlah OSP saldo awal NPL yang merupakan
assignment BEAM.
Jumlah OSP Roll Rate to WO (Compre)
X 100% Recovery NPL OSP dihitung dengan rumus:
Jumlah OSP Saldo Awal CWO
Total Penyelesaian OSP NPL x Point Penyelesaian
C. Recovery NPL OSP X 100%
Total OSP Assignment NPL
Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak NPL yang berhasil diselesaikan
dibandingkan jumlah OSP kontrak assignment BEAM (berdasarkan saldo
awal NPL) dalam periode 1 bulan.

Recovery NPL OSP dihitung berdasarkan OSP penyelesaian kontrak NPL


dengan cara: Penarikan, Pelunasan, Back to Current, Roll Back to 1-30.
Pengakuan penyelesaian berdasarkan status kontrak End of Month, setiap
penyelesaian memiliki point berbeda, yaitu:
BEAM
D. Ketentuan 10. PENARIKAN diakui apabila status kontrak di sistem INV (pengakuan
berdasarkan INV date).
1. Target dan achievement indikator Delinquency 90+ AREA 11. Perhitungan penilaian KPI individu BEAM berdasarkan pembagian
menggunakan target dan achievement AREA sesuai ketetapan Asset ruang lingkup dan tanggung jawab :
Management. a) BEAM konvensional, penilaian individu BEAM berdasarkan CG.
2. Yang menjadi saldo awal dan assignment BEAM yaitu saldo awal bulan b) BEAM Zoning dan/atau 1 CG 2 BEAM, penilaian individu BEAM
NPL (bucket 91-210 before WO). berdasarkan Sub CG.
3. Saldo awal CWO merupakan saldo awal past due 181-210, TETAPI c) BEAM Area (1 AREA 1 BEAM), penilaian individu BEAM berdasarkan
untuk bulan dengan tanggal End of Month 31, maka past due 180 Area.
pada awal bulan terhitung sebagai saldo awal CWO.
4. Yang dimaksud before WO adalah kontrak saldo awal 181-210 ketika Reward/Penalty Insentif
past due >210 hari pada bulan berjalan, TETAP menjadi tanggung
jawab BEAM sampai dengan End of Month, dan perpindahan kontrak BEAM dikenakan reward/penalty atas insentif prestasi dengan menggunakan
menjadi assignment RECO atau saldo awal WO dilakukan setiap awal indikator Prosentase Input Collection Activity (berdasarkan data sistem).
bulan.
5. Jika saldo awal bulan CWO = 0, maka achievement indikator KPI Roll A. Indikator Reward/Penalty Insentif
Rate to WO (Compre) akan mendapatkan point KPI 5.
6. Jika saldo awal NPL = 0, maka achievement indikator KPI Recovery NPL 1. Input Collection Activity
OSP mendapatkan point KPI 5.
7. Perhitungan Roll Rate to WO OSP (Compre) dan Recovery NPL OSP Merupakan perhitungan jumlah kontrak yang berhasil diinput collection
berdasarkan CG/Sub CG (BUKAN wilayah tagih) yang berada dibawah activity-nya kedalam KOBOCollect dibandingkan target input collection
supervisi BEAM dan posisi End of Month. activity-nya per produk dalam periode 1 bulan.
8. Pengakuan achievement Recovery NPL OSP berdasarkan penyelesaian
INTERNAL dan EKSTERNAL. Input Collection Activity dihitung dengan rumus:
9. PELUNASAN diakui apabila status kontrak disistem RRD/EXP, dan input
penerimaan pembayaran disistem menggunakan menu prepayment Total Kontrak Input Collection Activity
atau prepaid settlement (bukan payment receive). Sehingga yang X 100%
Total Kontrak Target Input Collection Activity
diakui pelunasan BUKAN dengan minimal sisa tenor atau OSP
BEAM
2. Ketentuan Perhitungan indikator reward/penalty insentif digunakan HANYA untuk
menghitung nilai insentif prestasi yang akan diterima, dengan tidak
a. Target Input Collection Activity untuk BEAM 40 Kontrak dalam 1
merubah perolehan KPI.
bulan.
b. Kontrak-kontrak yang terinput dalam KOBOCollect, WAJIB cetak RAL
Point Reward/Pinalty
pada bulan berjalan.
Reward/Pinalty Point KPI
c. Total kontrak input collection activity untuk BEAM Mix (Mobil &
Motor), proporsi minimal Mobil 60% Motor 40%. 5.0 + 0.2
d. BEAM status New employee karena joint date dan/atau login sistem 4.0 - < 5.0 + 0.1
BEAM baru terbentuk setelah tanggal 15, maka pada periode 3.0 - < 4.0 0.0
penilaian bulan tersebut reward/penalty insentif dari indikator
Input Collection Activity akan mendapatkan point 3. 2.0 - < 3.0 - 0.1
< 2.0 - 0.2
B. Target Indikator Reward/Penalty Insentif
Insentif Prestasi
KPI Mobil/Motor
5 > 100% Insentif prestasi yang diterima berdasarkan KPI setelah disesuaikan dengan
perolehan reward/penalty insentif, dengan perhitungan 1 angka dibelakang
4 > 95% - 100% koma (kelipatan 0.1) secara proporsional.
3 > 90% - 95%
KPI Insentif
2 > 85% - 90%
5 5,500,000
1 ≤ 85%
4 3,500,000
Hasil perhitungan nilai insentif prestasi dengan
C. Perhitungan Reward/Penalty Insentif 3 2,000,000 point > 5.0, maka kelebihan point per 0.1 akan
2 1,000,000
dikonversi menjadi tambahan insentif prestasi
Masing-masing point yang diperoleh dari indikator reward/penalty insentif sebesar
akan dijumlahkan, kemudian diambil nilai rata-ratanya, hasilnya akan 1 - Rp 200.000.
menentukan nilai insentif prestasi yang akan diterima.
BEAM
Insentif Ekstra B. Insentif Ekstra Penyelesaian INTERNAL

Insentif ekstra diberikan jika berhasil mencapai skema masing-masing. Status Insentif ekstra diberikan untuk keberhasilan penyelesaian dengan cara:
new employee karena joint date dan/atau terbentuknya setting login id Penarikan atau Pelunasan INTERNAL.
confins melebihi tanggal 15 setiap bulannya, maka pada periode insentif bulan
tersebut TIDAK mendapatkan insentif ekstra. 1. Kriteria dan Ketentuan Umum Penyelesaian INTERNAL

A. Insentif Ekstra Roll to WO NULL a. Pengakuan penarikan atau pelunasan INTERNAL, yaitu jika biaya
penanganan dan/atau penyelesaian secara akumulatif per kontrak
Insentif ekstra Roll to WO NULL diberikan jika berhasil membuat CWO = 0 maksimal untuk produk Mobil Rp 3.000.000 dan Motor Rp 300.000
DAN WO In = 0 dari seluruh CG/Sub CG dibawah supervisi-nya. Insentif Roll (pengakuan/perhitungan biaya sesuai yang tercatat disistem).
to WO NULL diberikan jika KPI ≥ 3.0, yaitu: b. Kategori dan persyaratan biaya penanganan dan/atau penyelesaian
kontrak mengacu kepada Memo Perubahan Biaya Asset
Tipe BEAM Insentif Management berlaku.
Produk (Mobil/Motor) 750,000 c. Meskipun RAL tercetak atas nama BEAM, TETAPI tidak memenuhi
ketentuan batasan biaya, maka TETAP tidak dapat diakui sebagai
Mix (Mobil & Motor) 1,500,000 penyelesaian INTERNAL.
d. Kontrak WAJIB merupakan assignment BEAM secara sistem (bukan
Ketentuan: assignment: ALS, External Collector, Cross Handling), pengakuan
assignment berdasarkan RAL.
1. BEAM Mix (Mobil & Motor) mendapatkan insentif ekstra Roll to WO e. RAL WAJIB tercetak sistem atas nama BEAM pemilik assignment,
NULL, JIKA CWO DAN WO In = 0, untuk Mobil DAN Motor. dan sesuai dengan: produk dan bucket handling, CG/Sub CG
2. BEAM Mix (Mobil & Motor) JIKA hanya CWO ATAU WO In = 0, untuk (BUKAN wilayah tagih) yang berada dibawah supervisinya.
Mobil ATAU Motor saja, maka reward insentif ekstra Roll to WO NULL f. Minimal tersisa 4 angsuran terakhir DAN OSP Mobil 20.000.000
TIDAK BERLAKU. Motor 2.000.000.
3. BEAM Produk (Mobil/Motor) mendapatkan insentif ekstra Roll to WO g. Penerima insentif WAJIB sebagai PIC Collection, dengan adanya ID
NULL, jika CWO DAN WO In = 0, untuk Mobil ATAU Motor. Collector dan assignment sistem.
4. BEAM Produk (Mobil/Motor) jika hanya CWO ATAU WO In = 0, maka h. Status kontrak disistem untuk pelunasan RRD/EXP, dan penarikan
insentif ekstra Roll to WO NULL TIDAK BERLAKU. INV (pengakuan berdasarkan INV date).
BEAM
2. Kriteria Tambahan Pelunasan INTERNAL Mobil Motor
KPI
a. Bukan diperoleh dari RO potong funding, claim asuransi, reschedule, NCI > OSP NCI ≤ OSP NCI > OSP NCI ≤ OSP
restructure, dan sejenisnya. 5.0 1,350,000 675,000
b. Input penerimaan pembayaran disistem menggunakan menu
4.0 - < 5.0 1,000,000 500,000
prepayment atau prepaid settlement (BUKAN payment received). 300,000 150,000
Kesalahan penggunaan menu sistem berakibat tidak dibayarkannya 3.0 - < 4.0 700,000 350,000
insentif ekstra pelunasan INTERNAL. 2.0 - < 3.0 500,000 250,000
3. Skema Insentif Ekstra Penyelesaian INTERNAL < 2.0 - - - -

a. Insentif Ekstra Penarikan INTERNAL per Kontrak C. Insentif Ekstra Penyelesaian EKSTERNAL
Mobil Motor Insentif ekstra diberikan untuk keberhasilan penyelesaian dengan cara:
KPI Penarikan atau Pelunasan EKSTERNAL.
≥ 2 - 4 Kontrak > 4 Kontrak ≥ 3 - 5 Kontrak > 5 Kontrak
5.0 1,050,000 1,450,000 525,000 725,000 1. Kriteria dan Ketentuan Umum Penyelesaian EKSTERNAL
4.0 - < 5.0 750,000 1,050,000 375,000 525,000
a. RAL tercetak atas nama External Collector.
3.0 - < 4.0 500,000 700,000 250,000 350,000 b. Penyelesaian INTERNAL TETAPI biaya melebihi batas maksimal biaya
2.0 - < 3.0 350,000 450,000 175,000 225,000 penanganan/penyelesaian secara akumulatif per kontrak.
c. Minimal: perolehan KPI 2.5.
< 2.0 - - - -
2. Skema Insentif Ekstra Penyelesaian EKSTERNAL
b. Insentif Ekstra Pelunasan INTERNAL per Kontrak Insentif Ekstra per Kontrak

Perhitungan insentif ekstra pelunasan INTERNAL dibedakan Mobil Motor


berdasarkan posisi Nett Cash In (> OSP ATAU ≤ OSP) DAN sesuai ≥ 3 - 5 Kontrak > 5 Kontrak ≥ 4 - 8 Kontrak > 8 Kontrak
perolehan KPI.
150,000 200,000 75,000 100,000
Field Asset Management Digital/Syariah

FAMD/FAMS
FAMD/FAMS
Indikator KPI FAMD Indikator KPI FAMS

A. Product Handling SELFI, LNE, Syariah Dasar


Indikator KPI Syariah
Perhitungan
Dasar Cabang Delinquency 30+ 20%
Indikator KPI Bobot SELFI Bobot LNE Bobot Syariah
Perhitungan
Roll Rate 31 OSP (Compre) 20%
Cabang Delinquency 30+ 5% 10% 5%
Individu Roll Rate 91 OSP (Compre) 20%
Roll Rate 31 OSP (Compre) 5% 10% 5%
Success Rate Kontrak 1-90 40%
Individu Roll Rate 91 OSP (Compre) 5% 10% 5%
Success Rate Kontrak 1-90 10% 20% 10%
Total Bobot 100%

Total Sub Bobot 25% 50% 25%


Total Bobot 100% Target Indikator KPI FAMD/FAMS

Cabang Individu
B. Product Handling SELFI, LNE
Roll Rate 31 OSP Roll Rate 91 OSP Success Rate
KPI Delinquency 30+
(Compre) (Compre) Kontrak 1-90
Dasar
Indikator KPI Bobot SELFI Bobot LNE SELFI/LNE/Syariah
Perhitungan
Cabang Delinquency 30+ 10% 10% 5 > 110% < 11% < 60% ≥ 45%
Roll Rate 31 OSP (Compre) 10% 10% 4 100% - < 110% 11% - < 14% 60% - < 70% 40% - < 45%
Individu Roll Rate 91 OSP (Compre) 10% 10% 3 85% - < 100% 14% - < 17% 70% - < 80% 35% - < 40%
Success Rate Kontrak 1-90 20% 20% 2 70% - < 85% 17% - < 20% 80% - < 90% 30% - < 35%
Total Sub Bobot 50% 50% 1 < 70% ≥ 20% ≥ 90% < 30%
Total Bobot 100%
FAMD/FAMS
Perhitungan Indikator KPI Roll Rate 31 OSP (Compre) dihitung dengan rumus:

A. Delinquency 30+ Jumlah OSP Roll Rate 31 (Compre)


X 100%
Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak past due 31-210 cabang Jumlah OSP Saldo Awal 1-30
dibandingkan jumlah OSP kontrak aktif cabang posisi End of Month.
C. Roll Rate 91 OSP (Compre)
Delinquency 30+ dihitung dengan rumus:
Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak Roll Rate 91 secara Compre
Jumlah OSP Kontrak Past Due 31-210 dibandingkan jumlah OSP kontrak saldo awal 61-90 yang menjadi
X 100% assignment individu FAMD/S dalam periode 1 bulan.
Jumlah OSP Kontrak Aktif
Yang dimaksud Roll Rate 91 secara Compre adalah kontrak saldo awal 61-90
Sedangkan Achievement Delinquency 30+ dihitung dengan rumus: ketika past due >90 hari pada bulan berjalan, tidak tercatat sebagai Roll
Rate JIKA sampai dengan End of Month berhasil diselesaikan.
(Target - Actual)
1+ X 100% Roll Rate 91 OSP (Compre) dihitung dengan rumus:
Target
Jumlah OSP Roll Rate 91 (Compre)
B. Roll Rate 31 OSP (Compre) X 100%
Jumlah OSP Saldo Awal 61-90
Merupakan perhitungan jumlah OSP kontrak Roll Rate 31 secara Compre
dibandingkan jumlah OSP kontrak saldo awal 1-30 yang menjadi D. Success Rate Kontrak
assignment individu FAMD/S dalam periode 1 bulan.
Merupakan perhitungan jumlah kontrak yang berhasil diselesaikan dari
Yang dimaksud Roll Rate 31 secara Compre adalah kontrak saldo awal 1-30 jumlah assignment kontrak (unique contract) FAMD/S dalam periode
ketika past due >30 hari pada bulan berjalan, tidak tercatat sebagai Roll 1 bulan.
Rate JIKA sampai dengan End of Month berhasil diselesaikan.
Success Rate Kontrak dihitung berdasarkan penyelesaian kontrak dengan
cara: Pelunasan, Back to Current, Roll Back to 1-30. Pengakuan
penyelesaian berdasarkan status kontrak posisi End of Month.
FAMD/FAMS
Setiap penyelesaian memiliki point berbeda, yaitu: 4. Apabila saldo awal 1-30 atau 61-90 = 0, maka achievement indikator
KPI Roll Rate 31 OSP (Compre) atau Roll Rate 91 OSP (Compre) akan
Cara Penyelesaian Point Penyelesaian
mendapatkan point KPI 5.
Pelunasan 100% 5. Yang menjadi assignment FAMD/S: kontrak past due awal bulan 1-30
Back to Current 100% DAN kontrak past due awal bulan 31-90.
6. Saldo awal bulan 61-90 untuk bulan dengan tanggal End of Month 31,
Roll Back to 1-30 50%
maka past due 60 pada awal bulan dan jatuh tempo tanggal 1
Setiap kontrak yang berhasil diselesaikan dan diakui sebagai perhitungan diperhitungkan sebagai saldo awal 61-90.
Success Rate Kontrak 1-90 akan dijumlahkan, dikalikan masing-masing point 7. Assignment kontrak (unique contract) digunakan dalam perhitungan
penyelesaian, kemudian dibagi jumlah assignment kontrak (unique indikator KPI Success Rate.
contract) FAMD/S selama periode 1 bulan. 8. Yang dimaksud before NPL atau assignment compre adalah kontrak
saldo awal 61-90 ketika past due >90 pada bulan berjalan, TETAP
Success Rate Kontrak dihitung dengan rumus: menjadi tanggung jawab FAMD/S sampai dengan End of Month.
Perpindahan kontrak menjadi saldo awal NPL HANYA dilakukan setiap
Total Penyelesaian Kontrak x Point Penyelesaian awal bulan.
X 100%
Total Assignment Kontrak 9. Jumlah assignment dan penyelesaian kontrak yang diperhitungkan
selama 1 bulan adalah 1 kontrak (unique contract).
E. Ketentuan 10. PELUNASAN diakui apabila status kontrak disistem RRD/EXP, DAN input
penerimaan pembayaran disistem HARUS menggunakan menu
1. Target dan achievement Indikator KPI Delinquency 30+ menggunakan prepayment atau prepaid settlement (BUKAN menu payment receive).
target dan achievement CG/Sub CG sesuai ketetapan Asset Sehingga yang diakui pelunasan BUKAN dengan minimal sisa tenor
Management. atau OSP.
2. Yang menjadi saldo awal FAMD/S adalah saldo awal bulan 1-30 DAN
saldo awal bulan 31-90.
3. Saldo awal digunakan untuk perhitungan indikator KPI Roll Rate OSP
(Compre).
FAMD/FAMS
Reward/Penalty Insentif B. Target Indikator Reward/Penalty Insentif
FAMD/S dikenakan reward/penalty untuk perhitungan insentif prestasi yang Success Rate OSP 1-90
diperoleh dengan menggunakan indikator Prosentase Success Rate OSP 1-90. Point
SELFI/LNE/Syariah
A. Indikator Reward/Penalty Insentif
5 ≥ 50%
Success Rate OSP 1-90 merupakan perhitungan jumlah OSP penyelesaian 4 45% - < 50%
kontrak yang diakui sebagai Success Rate Kontrak dibandingkan jumlah OSP
3 40% - < 45%
assignment kontrak (unique contract) FAMD/S dalam periode 1 bulan.
2 35% - < 40%
Jumlah OSP Success Rate HANYA penjumlahan OSP atas kontrak-kontrak 1 < 35%
yang terhitung sebagai Success Rate Kontrak 1-90, tidak ada pengkalian
point penyelesaian kembali. C. Perhitungan Reward/Penalty Insentif
Success Rate OSP dihitung dengan rumus: Masing-masing point yang diperoleh dari indikator reward/penalty akan
dijumlahkan, kemudian diambil nilai rata-ratanya, yang hasilnya akan
Jumlah OSP Success Rate 1-90 menentukan nilai insentif prestasi yang akan diterima.
X 100%
Jumlah OSP Assignment 1-90
Point Reward/Penalty
Reward/Penalty Insentif
5.0 + 0.5
4.0 - < 5.0 + 0.3
3.0 - < 4.0 0.0
2.0 - < 3.0 - 0.2
< 2.0 - 0.4
FAMD/FAMS
Perhitungan indikator reward/penalty insentif digunakan HANYA untuk Hasil perhitungan nilai insentif prestasi dengan point > 5.0, maka kelebihan
menghitung nilai insentif prestasi yang akan diterima, sehingga tidak merubah point per 0.1 akan dikonversi menjadi tambahan insentif prestasi sebesar
perolehan KPI. Rp 100.000.

Contoh perhitungan point insentif prestasi: Contoh perhitungan insentif prestasi:


Point Reward/Penalty Point Rewad/Penalty Point Insentif Insentif per
KPI Point Insentif FINAL KPI Total Insentif Prestasi
Reward/Penalty Insentif Reward/Penalty Insentif FINAL 0.1 (> 5.0)
4.2 + 0.3 4.1 5.0 5.0 + 0.5 5.5 100,000 2,800,000 + 500,000 = 3,300,000
3.8
2.2 - 0.2 3.6
B. Insentif Ekstra
Insentif FAMD/S Insentif ekstra diberikan untuk keberhasilan penyelesaian dengan cara
FAMD/S mendapatkan Insentif Prestasi DAN Insentif Ekstra, JIKA input Pelunasan. Status new employee karena joint date dan/atau terbentuknya
collection activity ≥ 85% (sesuai data sistem). setting login id confins melebihi tanggal 15 setiap bulannya, maka pada
periode insentif bulan tersebut TIDAK mendapatkan insentif ekstra.
A. Insentif Prestasi
1. Kriteria dan Ketentuan Pelunasan INTERNAL
Insentif prestasi yang diterima berdasarkan perolehan KPI SETELAH
a. Pengakuan pelunasan INTERNAL, yaitu jika biaya penanganan
disesuaikan dengan nilai reward/penalty insentif, dengan perhitungan 1
dan/atau penyelesaian secara akumulatif per kontrak maksimal Rp
angka dibelakang koma (kelipatan 0.1) secara proporsional.
300.000 (pengakuan/perhitungan biaya sesuai yang tercatat
KPI Insentif disistem).
b. Kategori dan persyaratan biaya penanganan dan/atau penyelesaian
5 2,800,000
kontrak mengacu kepada Memo Perubahan Biaya Asset
4 1,800,000 Management berlaku.
3 1,000,000 c. Meskipun RAL tercetak atas nama FAMD/S, TETAPI tidak memenuhi
2 400,000 ketentuan batasan biaya, maka TETAP tidak dapat diakui sebagai
1 -
pelunasan INTERNAL.
FAMD/FAMS
d. Kontrak WAJIB merupakan assignment FAMD/S secara sistem (BUKAN 2. Skema Insentif Ekstra Pelunasan INTERNAL
assignment: Tele Collection, External Collector, Cross Handling).
e. RAL WAJIB tercetak sistem atas nama FAMD/S yang tercatat sebagai Perhitungan insentif ekstra pelunasan INTERNAL dibedakan berdasarkan
pemilik assignment, sesuai dengan: produk dan bucket handling, posisi Nett Cash In (> OSP ATAU ≤ OSP) DAN sesuai perolehan KPI.
wilayah tagih dan upline downline masing-masing.
SELFI/LNE/Syariah
f. RAL harus AKTIF sampai dengan kontrak selesai (bucket 31-90 before KPI
NPL). NCI > OSP NCI ≤ OSP
g. Pelunasan INTERNAL yang diperhitungkan HANYA terhadap kontrak-
5.0 450,000
kontrak yang DIAKUI sebagai Success Rate Kontrak pada indikator KPI.
h. Penerima insentif WAJIB sebagai PIC Collection, dengan terbentuknya 4.0 - < 5.0 300,000
ID Collector dan assignment sistem. 100,000
3.0 - < 4.0 200,000
i. Status kontrak disistem untuk pelunasan RRD/EXP berdasarkan posting
date. 2.0 - < 3.0 150,000
j. Kontrak past due > 7 hari. < 2.0 - -
k. Sudah ada SP print (bucket 1-30).
l. Bukan diperoleh dari RO potong funding, claim asuransi,
reschedule/restructure, dan sejenisnya.
m. Minimal tersisa 4 angsuran terakhir.
n. Input penerimaan pembayaran disistem menggunakan menu
prepayment atau prepaid settlement (BUKAN payment received).
Kesalahan penggunaan menu sistem berakibat tidak dibayarkannya
insentif ekstra pelunasan INTERNAL.
Area Litigation Specialist, Area Collection Head

ALS/ACH
KPI dan Insentif ALS/ACH
Area Litigation Specialist Area Collection Head

Penjelasan, perhitungan, dan ketentuan terkait KPI Area Litigation Specialist Perhitungan KPI Area Collection Head (tidak termasuk ACH WO) didapatkan
TETAP mengikuti Memo KPI, Target, dan Insentif Area Litigation Specialist dari Average KPI seluruh PIC collection (BEA dan RECO) yang menjadi
KHUSUS yang berlaku (Memo/AM/IV/20-061), downline-nya untuk seluruh product handling ACH.

Sedangkan insentif penarikan dan/atau pelunasan Area Litigation Specialist Area Collection Head mendapatkan insentif upline sebesar 15% dikalikan total
mengikuti skema dan ketentuan yang tertuang didalam memo ini pada point perolehan insentif PIC Collection (BEA, exclude RECO) yang menjadi downline-
6.6.B pembahasan Insentif Ekstra Pelunasan dan Penarikan INTERNAL BEAM nya, berdasarkan perhitungan insentif prestasi dan insentif ekstra.
(Memo/AM/VII/20-110).

Semua point ketentuan Penarikan dan Pelunasan INTERNAL berlaku kecuali


point 6.6.B1.a, dimana ketentuannya adalah pengakuan penarikan INTERNAL
atas assignment ALS tidak ada pembatasan biaya penanganan/penyelesaian
secara akumulatif per kontrak di atas, namun mensyaratkan ada approval
FINAL Asset Management Head Office.
Ketentuan Lain
Ketentuan Lain
Ketentuan RAL dan Success Rate Ketentuan Lain

A. Ketentuan Release RAL A. Perhitungan KPI, Insentif Prestasi, Insentif Ekstra dilakukan oleh Incentive
Management.
BAMH/S WAJIB melakukan Release RAL setiap ada perpindahan PIC, B. Karyawan yang masa kerjanya kurang dari satu bulan (full month) masih
perpindahan bucket, dan End of Month. bisa mendapatkan insentif prestasi dengan syarat karyawan sudah
memiliki setting login id confins serta sudah memiliki assignment sistem.
B. Ketentuan Penilaian Success Rate ketika RAL Aktif C. Apabila terdapat perpindahan posisi jabatan/wilayah tagih, maka yang
menjadi acuan dalam perhitungan KPI dan insentif prestasi adalah posisi
Jika terdapat kondisi dimana suatu kontrak menjadi assignment collector A jabatan/wilayah tagih terakhir pada saat End of Month dibulan
dan dilakukan cetak RAL, kemudian kontrak tersebut berpindah perhitungan KPI tersebut. Posisi jabatan/area tagih sebelumnya tidak
PIC/bucket, namun tetap dilakukan penagihan/penyelesaian oleh collector dapat diakui sebagai pencapaian PIC tersebut, dan untuk posisi jabatan
A, dimana seharusnya sudah tidak dihandlingnya lagi. Maka penagihan mengacu pada catatan di sistem HC.
atau penyelesaian tersebut TIDAK DIAKUI success rate collector A maupun D. Ketentuan mengenai produk handling BAMH/S sesuai model cabang yang
collector selanjutnya. diatur oleh NDM dan/atau ketentuan Asset Management.
E. Jika jumlah BAMH/S dalam 1 CG/Sub CG lebih dari 1 PIC dan berada di
Contoh:
model cabang konvensional/zoning, namun model handling ingin fokus
Suatu kontrak merupakan assignment FC dilakukan cetak RAL dan kontrak
produk, maka harus mengajukan memo persetujuan ke Asset
tersebut sempat menyentuh past due 31 dan masuk ke bucket RE (past
Management Head Office yang telah direkomendasikan oleh
due 31-90). Ketika RAL tersebut masih aktif akan tetap menjadi assignment
BM/BROM/ARM/MAM dan AM/RM.
FC, namun dilakukan penagihan/penyelesaian oleh FC, maka penyelesaian
F. Pengajuan memo maksimal tanggal 20 setiap bulannya, untuk efektif
tersebut tidak akan diakui success ratenya di FC maupun RE. Tidak diakui di
perubahan model handling pada bulan berikutnya.
FC karena seharusnya kontrak tersebut menjadi assignment RE, tidak
G. Sebaliknya jika BAMH/S cabang konvensional dan zoning sudah mendapat
diakui di RE karena kontrak tersebut ketika diselesaikan oleh FC belum ter-
persetujuan dan menjalankan model handling menjadi fokus produk,
assign ke RE dan belum ada effort dari RE).
kemudian ingin kembali ke model handling mix produk, maka harus
melakukan pengajuan persetujuan kembali terlebih dahulu ke Asset
C. Kontrak yang ter-assign dan/atau penyelesaian oleh External Collector
Management Head Office (mekanisme pengajuan mengacu pada point E
pada bucket 1-90 before NPL, tidak diakui sebagai Success Rate dan tidak
& F di atas).
diperhitungkan sebagai assignment FAM 1-90.
Ketentuan Lain
H. Pengajuan perubahan BAMH/S cabang konvensional dan zoning handling O. Perhitungan untuk indikator KPI berdasarkan sistem dan mengacu pada
fokus produk menjadi mix produk atau sebaliknya, dapat diajukan ke posting date.
Asset Management Head Office minimal berjarak 3 bulan dari pengajuan P. Hal-hal yang belum diatur dalam SK akan diputuskan dan menjadi
awal ke pengajuan selanjutnya, atau implementasi perubahan model ketetapan di level Asset Management Head Office.
handling minimal sudah berjalan 3 bulan. Q. Range target indikator KPI dan komponen lainnya dimungkinkan dilakukan
I. Untuk penetapan model handling untuk Centro akan penyesuaian sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
diputuskan/ditetapkan oleh Asset Management Head Office.
J. Karyawan yang RESIGN pada bulan berjalan atau FRAUD, maka insentif
prestasi dan insentif ekstra TIDAK DIBAYARKAN.
K. Apabila terdapat perbedaan perhitungan antara Head Office dan cabang,
yang disebabkan karena kesalahan cabang (contoh: RAL belum direlease,
salah setting upline downline, salah setting area tagih, dan lainnya) maka
perhitungan KPI FINAL dan insentif KPI yang berlaku mengikuti yang
dibuat oleh Head Office, dan perbedaan perhitungan tidak akan diproses
lebih lanjut.
L. Untuk perhitungan KPI BAMH/S yang menggunakan nilai pencapaian PIC
menjadi downline-nya, jika karyawan resign ≥ tanggal 15 pada bulan
penilaian KPI, maka masih diperhitungkan dalam penilaian KPI BAMH/S.
M. Perhitungan achievement berdasarkan Sub CG jika memenuhi dari 2
ketentuan berikut:

1. Untuk AMA, FAM dan BAMH/S: berlaku khusus cabang Zoning.


2. Untuk BEAM: berlaku untuk cabang Zoning dan jika dalam 1 CG
terdapat lebih dari 1 BEAM.

N. Untuk kontrak Non Collateral jika cabang tidak memiliki FAMD, maka
kontrak akan dihandle oleh PIC collection sesuai bucketnya. Mekanisme
assignment, perhitungan Success Rate dan Roll Rate sama dengan
handling kontrak Mobil dan/atau Motor.

Anda mungkin juga menyukai