PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
\t \l 1057 ].
Nur16 \t \l 1057 ].
atau peristiwa yang telah, sedang, dan yang akan berlangsung. Berdasarkan
Makassar.
B. Tujuan Praktek
1. Tujuan Umum
pelayanan keperawatan.
mampu:
tim, atau perawat primer dan menjadi anggota tim atau perawat
asosiate.
C. Manfaat Praktek
Rumah Sakit.
langsung pada tatanan nyata Rumah Sakit, sehingga timbul rasa percaya
diri.
penawasan/pengontrolan.
1. Tempat
Makassar.
F. Tahap Pelaksanaan
1. Tahap orientasi
e. Tahap evaluasi.
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
a. Manajemen Operasional
sakit dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan
manajerial yaitu:
1) Manajemen Puncak
2) Manajemen Menengah
menengah.
3) Manajemen bawah
terencana.
sebelumnya.
pegawai.
memperbaiki kekurangan.
pengendalian (controlling).
a. Planning (Perencanaan)
efesien.
yang diharapkan .
1) Tujuan Perencanaan
tujuan
tersedia
berubah
dicapai.
dalam
e) pelaksanaan program.
3) Prasyarat perencanaan
a) Pengumpulan data
opportunities, threatened)
yang menghambat
a) Perencanaan Strategi
b) Perencanaan Operasional
perawatan pasien.
proyek.
7) Manfaat Perencanaan
8) Keuntungan Perencanaan
produktif.
dicapai
9) Kelemahan Perencanaan
perlu diambil
b. Organizing (Pengorganisasian)
1) Prinsip Pengorganisasian
b) Unity of command
geografi.
d) Specialization
2) Langkah-langkah Pengorganisasian
f) Mendelegasikan wewenang.
c. Directing (Pembinaan/pengarahan)
1) Fungsi pengarahan
hal insidental
darurat
3) Syarat-syarat pengarahan
(Wijoyo, 1997).
4) Sifat-sifat pengarahan
d. Controlling (Pengawasan/Evaluasi)
oleh sumber daya secara efektif dan efisien sesuai standar yang
menyimpang.
a. Pengertian
yaitu:
keperawatan ruang/bangsal,
serta
adalah:
rawatnya.
sakit.
rawat.
pergantian dinas.
meliputi:
Nur16 \t \l 1057 ].
keperawatan primer. Dari beberapa metode yang ada, institusi pelayanan perlu
sarana, dan prasarana dan kebijakan rumah sakit. Oleh karena itu setiap
(MAKP)
keperawatan.
kepuasan pelanggan.
dalam pelaksanaannya.
kesehatan lainnya.
yang sudah ada dan akan terus dikembangkan di masa depan dalam
perang dunia kedua. Pada saat itu, karena masih terbatasnya jumlah
Kelebihan:
Kelemahan:
proses keperawatan
keterampilan saja
b. MAKP Tim
yang terdiri atas tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam satu
pada pelayanan keperawatan di unit rawat inap, unit rawat jalan, dan
keperawatan terjamin
4) Peran kepala ruangan penting dalam model tim, model tim akan
Kelebihannya:
tanggung jawabnya
3) Memberi laporan
1) Membuat perencanaan
kebutuhan pasien
konferensi
1) Perencanaan:
masing-masing
sakit.
2) Pengorganisasian
jelas
administrasi pasien
3) Pengarahan
melaksanakan tugasnya
4) Pengawasan
b) Melalui supervisi:
c. MAKP Primer
2) Ada otonomi
Kelebihan :
sosial di masyarakat;
asisten;
staf;
yang terjadi
1) Setiap perawat primer adalah perawatan bed side atau selalu berada
d. MAKP Kasus
pasien saat ia dinas, pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda
untuk setiap shift, dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat
oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus
biasa diterarapkan satu pasien satu perawat, dan hal ini umumnya
(intensive care).
Kelebihannya :
tim.
pada primer, karena saat ini perawat yang ada di rumah sakit
a. Definisi Conference
b. Jenis Conference
yaitu :
1) Pre Conference
jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang,
Kegiatan :
2) Post Conference
Kegiatan :
berikutnya
pasien
periodic
lapangan
perawatan pelaksana.
dinas malam.
meliputi:
b) Keluhan klien
e) Masalah keperawatan
h) Rencana medis.
dinas berikutnya.
utama yaitu:
perasaan perawat.
disampaikan.
tidak terburu-buru.
tradisional adalah:
secara umum
diantaranya:
dengan perawat.
kerahasiaan pasien jika ada informasi yang harus ditunda terkait adanya
a. Identitas pasien.
e. Masalah keperawatan.
h. Tindakan kolaborasi.
lainnya tentang apa yang sudah dan akan dilakukan kepada pasien.
3. Ronde Keperawatan
dengan staf menjelaskan apa yang telah dilakukan dan mengapa dilakukan
yang membawa setiap kasus ke dalam kerangka kerja berfikir staf, dan
masalah medis.
keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurs dengan anggota
stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
dilakukan oleh Perawat Primer dan atau konsuler, kepala ruang, dan
yaitu: tujuan bagi perawat dan tujuan bagi pasien. Tujuan ronde
studi kasus
a. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari
ke hari
dsb.
kepada pasien
perawat, diantaranya:
kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Clement
dapat dinilai. Hal ini juga ditegaskan oleh O’connor (2006) pasien
intervensi.
(Clement, 2011).
sebagai berikut:
summarizing (kesimpulan).
a. Persiapan
ronde.
b. Pelaksanaan
dilakukan.
c. Pasca Ronde
d. Kriteria Evaluasi
sebagai berikut.
1) Struktur
lainnya).
keperawatan.
2) Proses
3) Hasil
c) Perawat dapat :
keperawatan.
asuhan keperawatan.
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah
yang langka).
d. Membuat proposal.
lainnya.
a) Memberikan justifikasi
b) Memberikan reinforcement
keperawatan.
Kriteria Pasien
4. Discarge Planning
kesehatan umum.
instruksi khusus yaitu tanda dan gejala penyakit pasien (Potter & Perry,
2006).
Program yang dilakukan oleh perawat ini, tidak selalu sama antara
satu rumah sakit dengan rumah sakit lainnya. Hal ini bisa terjadi ketika
kelompok klien tertentu, mulai dari mereka masuk sampai pulang (Potter
planning adalah:
disetujui.
diri.
perawatan di rumah
menerus.
mungkiin terjadi.
membantu pengkajian).
Kepulangan Pasien
sedini mungkin).
o. Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang pasien yang
masih perlu membayar sisa tagian biaya. Atur pasien atau keluarga
pasien. berikan kursi roda untuk pasien yang tidak bisa berjalan
Hindia Belanda pada tahun 1917 dan disebut Militaire Hospital. Pada
Rumah Sakit pun berubah nama dari RST TT. VII menjadi Rumkit
(Orgas Kesdam)
b. Misi :
c. Tujuan
a. Sarana :
Jumlah 372 TT
masing-masing pasien.
b. Fasilitas Penunjang :
Adapun fasilitas penunjang yang dimiliki di Rumah
Sakit Tk.II 07.05.01 Pelamonia antara lain :
1) Instalasi Kamar Bedah (Kamar Operasi 24 Jam : 7 Kamar)
2) Instalasi Penunjang Diagnosa (Jangdiag) yang meliputi:
Laboratorium Klinik dan Radiologi.
3) Instalasi Farmasi : Apotek
KEPALA RUANGAN
Hariati, S.Kep.,Ns.,M.Kes
KETUA TIM B
KETUA TIM A
Serma sulaeman, AMD.Kep
Rostinayanti, , S.Kep.,Ns
KERANGKA KONSEP
A. Pengumpulan Data
Sakit Tk.II Pelamonia, Makassar oleh mahasiswa Profesi Ners FKM UMI
ruangan dan ketua tim serta perawat pelaksana yang ada di ruangan
perawatan Asoka Rumah Sakit Tk. II Pelamonia Makassar dan juga pasien
a. Ketenagaan (Man)
kepala ruangan dan terdapat Ketua tim A dan Ketua Tim B yang
No
Nama JK Pendidikan Jabatan
.
1 Ns. Hariati, S.Kep P Ners Kepala ruangan
2 Resti Ramadhani S.Kep P S1 Keperawatan Wakil KARU
3 Ns. Rostinayanti, S.Kep P Ners Ketua TIM A
DIII
4 Serma Sulaeman, Amd.kep L KetuaTIM B
Keperawatan
DIII Perawat
5 Hartati, Amd.kep P
Keperawatan Pelaksana
Nur Anna Rahmi, DIII Perawat
6 P
Amd.kep Keperawatan Pelaksana
DIII Perawat
7 Muh. Ishak, Amd.kep L
Keperawatan Pelaksana
(Total Care).
prosedur
4) Pemakaian suction
5) Gelisah/disorientasi
Oktober 2018
Klasifikasi
Pagi Siang Malam
Pasien
Pagi : 2 orang
Siang : 2 orang
Malam : 1 orang
Total : 5 orang
Tanggal 23-10-2018
Klasifikasi
Pagi Siang Malam
Pasien
Minimal 1 x 0,17 = 0,17 - -
Pagi : 3 orang
Siang : 2 orang
Malam : 1 orang
Tanggal 24-10-2018
Klasifikasi
Pagi Siang Malam
Pasien
Minimal 2 x 0,17 = 0,34 - -
7x 0.15 =
Parsial 7 x 0.27 = 1.89 7 x 0.10 = 0.70
1,05
Total 3 x 0,36 = 1.08 3 x0.30 = 0,90 3 x 0.20 = 0.60
Jumlah 3,21 2,10 1.40
Pagi : 3 orang
Siang : 2 orang
Malam : 1 orang
Total : 6 orang
Total : 10 Perawat
perawat pelaksanan.
International health care > menyarankan 58% RN, 26% LPN, 16%
Adies
Warstler > perbandingan dinas pagi, sore, malam : 47% pagi, 36%
c. Fungsi Pengendalian
1. BOR
= 152 x100%
18 x 15
= 56 %
BOR diruang tulip belum mencapai kata normal, ini dikarenakan menurunya
2. AVLOS
152
AVLOS=
40
AVLOS=3,8(4 Hari)
= (18 x 15 ) – 152
40
= 270-152
40
a. Penataan
ketergantungan pasien
b. Fasilitas
c) Terdapat 1 wastafel.
Kondisi
No Nama Barang Jumlah Ideal Usulan
Baik Rusak
1 Stetoskop 2 2 - 2 -
Ditambah
2 Hb Meter - - - 2
2
4 Lemari Es 2 2 - 1 -
Com Ditambah
5 2 2 - 3
Stainless 1
Ditambah
6 Tabung O2 1 1 - 2
1
Ditambah
7 Senter 1 1 - 2
1
8 Bak Injeksi 2 2 - 2 -
Disimpan
Ember
Ditiap-
9 Sampah - 1:1
Tiap
Pasien
Kamar
11 Lemari Kaca 1 1 - 1 -
12 Lemari Besi 1 1 - 1 -
Ditambah
13 Tensi Meter 1 1 1 2
1
Pinset
14 2 2 - 2 -
Anatomis
Pinset Ditambah
15 1 1 - 2
Chirurgis 1
Gunting
16 - - - 2 -
Nekrotomi
Gunting
17 2 2 - 2 -
Perban
Ditambah
19 Bengkok - - - 2
2
Ditambah
20 Section - 2
2
22 Komputer 1 1 -
Alat
23 Pemadam 2 2 - 1 -
Kebakaran
Ditambah
24 Lemari Obat 1 - - 2
1
25 Lampu - - - 2 Ditambah
Masalah :secara umum alat dan bahan yang harus tersedia pada
4) Administrasi Lengkap
a) Buku injeksi :1
e) Buku Visite :1
f) Buku Sensus :1
i) Buku Laboratorium :1
j) Buku radiologi :1
ketua tim, 1 kepala ruangan dan 1 wakil kepala ruangan, ditemukan hasil
orang (87.5%) dan perawat yang paling sedikit berumur 17-25 tahun
dengan lama kerja paling banyak yaitu lebih dari 3 tahun dan sebanyak 6
orang (75.0%) dan kurang dari sama dengan 3 tahun sebanyak 2 orang
(25.0%).
1. Perencanaan
Pelamonia, Makassar.
2. Pengorganisasian
Data yang ada pada tabel 3.13 diatas dapat dilihat bahwa 8
yang rusak
3. Koordinasi
Data yang ada pada tabel 3.14 diatas dapat dilihat bahwa 8
4. Pengawasan
Data yang ada pada tabel 3.15 diatas dapat dilihat bahwa 8
1) Timbang Terima
Data yang ada pada tabel 3.16 diatas dapat dilihat bahwa 8
Data yang ada pada tabel 3.17 diatas dapat dilihat bahwa 8
(100%) perawat pelaksana, secara keseluruhan melaksanakan Pre dan
Post Conference di ruangan Tulip RS Tk. II Pelamonia, Makassar.
3) Ronde Keperawatan
4) Presentase Kasus
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Dilakukan 8 100.0 100.0 100.0
5) Discharge Planning
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Dilakukan 8 100.0 100.0 100.0
A prioritas
No Masalah M S Mn Nc Total
f
1 Kurangnya tenaga
kesehatan S,Kep Ns
5 2 4 3 2 240
dibandingkan dengan
tenaga kesehatan D3
2 Tidak tersedianya SOP
tindakan di atas meja 5 5 4 3 4 1200 1
ners station
3 belum tersedianya
nomor BED di setiap 5 4 4 3 2 480 6
kamar
4 Belum tersedianya SOP
penggunaan alat
terutama alat-alat yang
penting cenderung 5 4 5 2 3 600 4
berisiko rusak (EKG,
Nebulizer dan syring
pump)
5 Belum tersedianya papan
tingkat ketergantungan 5 5 3 4 3 900 2
pasien
6 Breafing perawat
pelaksana terkait
5 4 4 3 3 720 3
penentuan tingkat
ketergantungan pasien
7 Breafing KARU,
WAKARU dan KATIM
terkait penentuan jumlah
5 3 4 2 4 480 5
perawat pelaksana sesuai
dengan tingkat
ketergantungan pasien
8 belum tersedianya denah
5 3 2 4 3 360 7
ruangan
Keterangan :
(Magnitude)
ditemukan :
ketergantungan pasien
pump)
kesehatan D3
ketergantungan pasien
ketergantungan pasien
104
5 Breafing KARU, Dilakukan Breafing Mengusulkan Breafing KARU, KARU, 29 Okt-08
WAKARU dan KARU, WAKARU WAKARU dan KATIM terkait
WAKAR Nov 2018
KATIM terkait dan KATIM terkait penentuan jumlah perawat
penentuan jumlah penentuan jumlah pelaksana sesuai dengan U dan
perawat pelaksana perawat pelaksana tingkat ketergantungan pasien
KATIM
sesuai dengan tingkat sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien ketergantungan pasien
A. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan yang dilaksanakan sebelum membuat dan melaksanakan program kerja.
Pengumpulan data dilakukan pada minggu pertama sebelum menyusun program kerja. Kegiatan ini dilakukan tanggal 22-23
105
Oktober 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner pada kepala ruangan, ketua tim, perawat
pelaksana dan pasien serta observasi secara langsung di Ruang Tulip RS TK II PELAMONIA
Pengumpulan data dilakukan bertujuan selain untuk mengetahui karakteristik lingkungan praktek manajemen juga untuk
mengetahui masalah manajemen apa yang terdapat pada Ruang Tulip RS TK II PELAMONIA
B. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan pada tanggal 22-24 Oktober 2018, pengolahan data dilakukan untuk mempermudah dalam
mengidentifikasi masalah manajemen yang ada di Ruang Tulip RS TK II PELAMONIA
C. Seminar Awal
Seminar awal dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2018 di Aula RS TK II PELAMONIA
106
c. Supervisi
d. Discharge Planning
e. Pendidikan Kesehatan
2. Peningkatan kualitas pelayanan dengan beberapa pengadaan
1. Mengusulkan penataan SOP tindakan diatas meja ners station
4. Mengusulkan pengadaan SOP penggunaan alat yang cenderung bersiko rusak (EKG, Nebulizer dan syring pump)
5. Mengusulkan Breafing KARU, WAKARU dan KATIM terkait penentuan jumlah perawat pelaksana sesuai dengan
107
Pre dan Post Comfrence dilakukan pada tanggal 05-08 Oktober 2018. Pre dan post comfrence dilakukan dengan
tujuan untuk menginformasikan kondisi pasien pada perawat pelaksana yang akan bertugas serta mengevaluasi intervensi
yang telah diberikan pada setiap shiftnya.
b. Operan Keperawatan
Operan (Timbang Terima) dilakukan pada tanggal 05-08 Oktober 2018. Operan dilakukan dengan tujuan
menyampaikan kondisi dan kedaan pasien, serta menyampaikan hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pasien kepada perawat pelaksana dalam pergantian shift jaga.
c. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan dilakukan pada tanggal 08 Oktober 2018. Ronde keperawatan dilakukan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah keperawatan pasien yang belum teratasi dengan melibatkan pasien, kepala ruangan, perawat
primer, dan konselor perawat.
d. Supervisi
Supervisi Keperawatan dilakukan pada tanggal 08 Oktober 2018. Supervisi keperawatan dilakukan bertujuan
untuk mempelajari dan memperbaiki mutu pelayanan secara bersama-sama.
e. Discharge Planning
Discharge Planning dilakukan mulai tanggal 07 Oktober 2018. Discharge planning dilakukan pada setiap pasien
akan pulang. Pelaksanaan discharge planning belum dilakukan secara optimal karena dilakukan hanya dengan
memberikan brosur tanpa disertakan dengan leaflet yang meliputi penjelsan penyakit yang terkait dengan pasien.
108
2. Peningkatan Kualitas Pelayanan dengan Beberapa Pengadaan di Ruang Tulip, semua perenanaan tentang pengadaan diruang
Tulip RS TK II Pelamonia makassar yang telah disepakati. Diantaranya sbb :
109
4 Mengusulkan pengadaan SOP Perawat Tulip 05 November Nirmala sari
penggunaan alat yang cenderung 2018
bersiko rusak (EKG, Nebulizer dan
syring pump)
5 Mengusulkan Breafing KARU, KARU, 02 November Nirmalsari
WAKARU dan KATIM terkait WAKARU 2018
penentuan jumlah perawat dan KATIM
pelaksana sesuai dengan tingkat
ketergantungan pasien
6 Mengusulkan pengadaan nomor Perawat Tulip 01 November Muliati
BED di setiap kamar 2018
7 Mengusulkan pengadaan denah Perawat Tulip 02 November Asmha
ruangan 2018
8 Mengusulkan untuk memotivasi Perawat 02 November Syahrul Hidayat
perawatn untuk melanjutkan Pelaksana 2018
pendidikan yang masih
D3
110
F. Evaluasi Program Kerja
1) Pelaksanaan Role Play MPKP dengan Metode TIM mencakup:
a) Role Play Pre Confrence
Dilaksanakan sebelum melakukan asuhan keperawatan pada pasien di awal waktu shift selama seminggu mulai
dari tanggal 5-8 November 2018. Role Play pre confrence dilaksanakan setelah operan/timbang terima untuk membahas
rencana tindak lanjut terkait asuhan keperawatan yang diberikan dan membagi penugasan kepada perawat
pelaksana/perawat assosiate oleh ketua tim dan atau penanggung jawab shift.
- Faktor Pendukung :
Kepala ruangan dan Ketua Tim ikut berperan serta , membimbing dan memberi saran atau masukan pada
mahasiswa dalam pelaksanaan role play pre confrence sebelum memulai jadwal dinas setiap harinya.
- Faktor Penghambat :
Tidak ditemukan adanya faktor penghambat dalam pelaksanaan role play pre confrence.
b) Role Play Post Confrence
Dilaksanakan setelah melakukan asuhan keperawatan pada pasien diakhir shift selama seminggu mulai dari
tanggal 5-9 November 2018. Role Play pre confrence dilaksanakan sebelum operan/timbang terima untuk membahas
hasil dari kegiatan yang sudah dilakukan oleh angggota tim atau perawat pelaksana, dan mengevaluasi kelengkapan
dokumentasi asuhan keperawatan. Mahasiswa yang berperan sebagai ketua tim dan atau penanggung jawab shift
membuka post comfrence dan menanyakan hasil asuhan masing-masing pasien kepada perawat pelaksana. Selain itu
111
ketua tim atau penanggung jawab shift juga menanyakan kendala yang dihadapi perawat pelaksana dalam memberikan
asuhan keperawatan dan tindak lanjut dari pasien yang akan dioperkan ke shift berikutnya.
- Faktor Pendukung :
Kepala ruangan dan Ketua Tim ikut berperan serta , membimbing dan memberi saran atau masukan pada
mahasiswa dalam pelaksanaan role play post confrence.
- Faktor Penghambat :
Tidak ditemukan adanya faktor penghambat dalam pelaksanaan role play pre confrence.
c) Role Play Operan atau Timbang Terima
Dilaksanakan setiap pergantian shift selama seminggu dari tanggal 05 Oktober-09 November 2018. Mahasiswa
berperan sebagai kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana secara bergantian setiap hari. Jadwal dinas terbagi atas
tiga shift, yaitu pagi, siang dan malam. Operan atau timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan di shift pagi sedangkan
di shift siang dan malam dipimpin oleh penanggung hawab shift. Ketua Tim atau penanggung jawab shift melaporkan
jumlah pasien dan tingkat kebutuhan dari pasien, serta memberikan kesempatan pada perawat pelaksana untuk
menyampaikan kondisi atau keadaan pasien, seperti diagnosa medis, diagnosa keperawatan, tujuan yang sudah dicapai,
tindakan yang sudah dilakukan dan hasil asuhan keperawatan, serta menyampaikan rencana tindak lanjut untuk shift
berikutnya.
- Faktor Pendukung :
o Respon yang baik dari kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana
o Kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana berperan serta dalam kegiatan secara aktif.
112
o Kepala ruangan dan ketua tim telah membimbing dan memberi saran atau masukan pada mahasiswa dalam
pelaksanaan role play operan.
- Faktor Penghambat :
Masih terdapat perawat pelaksana yang tidak ikut dalam operan atau timbang terima dikarenakan terlambat
dan mengikuti visite dokter.
d) Role Play Discharge Planning
Role Play Discharge Planning dilaksanakan pada saat perencanaan pasien pulang pada tanggal 9 November 2018.
Mahasiswa yang berperan sebagai ketua tim dan atau penanggung jawab shift bersama dengan perawat pelaksana
melakukan discharge planning dengan mengisi form discharge planning mulai dari keadaan umum klien saat pulang,
obat-obatan yang masih diminum dan sisa obat yang ada, tindakan perawatan dirumah dan pendidikan kesehatan yang
diberikan. Ketua tim atau perawat primer mengisi form discharge planning sebanyak 1 lembar sebagai dokumentasi di
status pasien,
Faktor pendukung:
1. Respon yang baik dari kepala ruangan dan ketua tim
2. Ketua tim membimbing atau memberi saran dalam pelaksanaan discharge planning
Faktor Penghambat:
Perawat pelaksana ruangan kurang berperan dalam pelaksanaan discharge planning kepada pasien yang
direncanakan pulang.
e) Role Play Supervisi
113
Dilaksanakan pada hari jumat, tanggal 09 November 2018 pada pasien Tn “T” dengan diagnosa medis Tu
Tyroid. Supervisi yang dilakukan adalah sejenis supervisi klinis yaitu tehnik relaksasi untuk Nyeri yang dirasakan pasien
dan pemberian pendidikan kesehatan (Edukasi). Mahasiswa yang berperan sebagai kepala ruangan dan ketua tim sebagai
supervisor. Sedangkan yang disupervisi adalah yang berperan sebagai perawat pelaksana/perawat assosiate. Supervisor
memberikan reward berupa ucapan pujian sebelum memberikan masukan. Adapun saran dan masukan yang diberikan
adalah mengenai validasi data dan teknik desinfeksi yang dilakukan.
Faktor pendukung :
o Respon yang baik dari kepala ruangan dan ketua tim
o Ketua tim membimbing atau memberi saran dan masukan.
Faktor penghambat :
Tidak ada faktor penghambat dalam pelaksanaan supervisi keperawatan.
f) Role Play Ronde Keperawatan
Ronde Keperawatan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 09 November 2018 bertempat di ruang perawatan tulip
lantai IV kamar 413 Bed 6 yang berlangsung selama 60 menit pada Tn “T” berusia 61 tahun dengan diagnosa medis Tu
Tyroid. Adapun diagnosa keperawatan pada Tn “T” adalah:
1) Nyeri berhubungan dengan agen edera Biologis
2) Resiko Infeksi berhubungan dengan luka post op
Sebelum pelaksanaan ronde dilakukan, penentuan permasalahan berdasarkan keluhan pasien telah dilakukan
beberapa hari sebelumnya. Dalam pelaksanaannnya, seluruh tim yang terlibat dalam kegiatan ronde mendiskusikan
114
keluhan pasien, menyampaikan intervensi yang telah dilakukan, memaparkan saran serta memberikan edukasi kepada
pasien terkait hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
Permasalahan yang dialami pasien Tn “T” adalah nyeri yang dirasakan pada bagian perut bagian kiri bawah
tembus kebelakang, dengan kwalitas nyeri yang terus menerus, skala nyeri yang dirasakan 5 (sedang) nyeri timbul saat
beraktisitas,. Dari hasil diskusi disimpulkan penanganan yang diberikan untuk mengatasi nyeri hanya sekedar
memberikan relaksasi nafas dalam, maka dari itu disarankan untuk kemudian berkolaborasi dengan pemberian obat
analgetik.
- Faktor pendukung :
Berjalannya ronde keperawatan dengan tertib yang diikuti oleh beberapa staf yang terdiri atas: Kepala
Ruangan, Ketua TIM, dan Perawat Pelaksana, yang juga berperan aktif dalam memberikan bimbingan yang berupa
masukan untuk perbaikan pelaksanaan role play ronde keperawatan.
- Faktor Penghambat :
Berupa kurangnya pasien yang memenuhi kriteria untuk digunakan dalam melaksanakan ronde keperawatan.
115
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian data yang dilakukan pada tanggal 22- 24 Oktober 2018 dengan
menggunakan kuesioner, wawancara dan dari hasil analis ditemukan 6
masalah yang perlu dilakukan diruang Tulip antara lain Belum efektifnya
fungsi pre dan post confrence diruangan tulip, Tidak Efektifnya fungsi
perencanaan kepala ruangan di ruang perawatan tulip, Kurang efektifnya
pelaksanaan Ronde Keperawatan, Kurangnya kepuasan kerja perawat ditandai
dengan pemberian insentif, Tidakefektifnya fungsi pengarahan oleh kepala
ruangan, Tidak efektifnya tugas kepala ruangan sebagai supervisor dalam
melakukan supervisi, Kurang efektifnya pelaksanaan disharge planning pada
pasien dan keluarga.
2. Model yang digunakan dalam asuhan keperawatan di ruang Tulip yakni
model TIM dengan pembagian tim menjadi 2 kelompok besar yang diketuai
oleh kepala tim dan beberapa perawat pelaksana sebagai anggota.
3. Kegiatan manajemen dilakukan dengan mengikuti standar operasional
prosedur dengan rutinitas kegiatan antara lain Timbang Terima, Pre dan Post
konference, Ronde keperawatan, Supervisi Keperawatan, dan Discharge
planning.
B. Saran
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, adapun saran yang dapat
diberikan yakni :
1. Pimpinan / Direktur Rumah Sakit
a) Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai bagi ruang perawatan
demi peningkatan kualitas pelayanan keperawatan
116
b) Memberikan dukungan dan kesempatan serta kemudahan bagi profesi
keperawatan untuk mengembangkan profesi ilmu serta memotivasi untuk
meningkatkan pendidikan
117
bulanan, dan ronde keperawatan serta menyempurnakan format pengkajian
dan rencana intervensi yang sudah ada.
118