ANALISA PESAING
MAKALAH
PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN S1 MANAJEMEN
MEDAN 2010
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Pengantar judul
Berikut contoh : Bersama – sama dengan pabrikan deterjen lain, Unilever mencemaskan
riset yang sedang dilakukan atas mesin cuci ultrasonik. Jika disempurnakan, mesin ini akan
mencuci pakaian dalam air yang mengandung sedikit atau tanpa diterjen. Sejauh ini, mesin
tersebut hanya dapat mencuci kotoran dan jenis kain tertentu. Bagi bisnis diterjen, ancaman
apakah yang lebih besar daripada mesin cuci ultrasonik?.
Di pasar kita dapat membedakan empat tingkat persaingan berdasarkan tingkat substitusi
produk :
1. Persaingan merek : terjadi apabila suatu perusahaan para pesaingnya adalah perusahaan lain
yang menawarkan produk dan jasa yang serupa pada pelanggan yang sama dengan harga
yang sama.
2. Persaingan industri : terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah
semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama.
3. Persaingan bentuk : terjadi apabila suatu perusahaan yang menganggap para pesaingnya
adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama.
4. Persaingan generik : terjadi apabila suatu perusahaan menggangap para pesaingnya adalah
semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan uang konsumen yang sama.
Dalam dunia bisnis persaingan pasti ada, entah itu bersaing dengan sehat ataupun persaingan
yang tidak sehat. Banyak pengusaha yang menganggap bahwa pesaing adalah sebagai musuh,
tapi menurut penulis pesaing adalah mitra karena dengan adanya pesaing maka prodak yang
dihasilkan suatu perusahaan menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan karena antara perusahaan
yang satu dengan yang lain, berlomba-lomba membuat produk yang berkualitas sehingga tidak
kalah dengan perusahaan lain yang pada akhirnya akan menarik perhatian costemer untuk
membeli produk tersebut.
Menghadapi pesaing bukanlah hal yang mudah, perusahaan harus mengetahui kondisi
pesaing baik dalam ataupun luarnya agar perusahaan dapat membuat strategi untuk menghadapi
pesaing tersebut. Oleh karena itu, maka disusunlah makalah yang berjudul “ Analisis Pesaing”.
B. Tujuan
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Memahami perubahan
Dunia ini selalu berputar tiada henti yang mengakibatkan adanya siang dan malam.
Begitupun kehidupan manusia ataupun alam, ada yang mati, hidup, tua,muda.
Pola pikir manusia juga berubah seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang
begitu cepat. Selera dan kebiasaan juga berubah dari waktu ke waktu, seperti yang dulu kuno
sekarang menjadi modern, demikian sebaliknya.
Dunia memang terus berubah sadar ataupun tak sadar. Bagaimana kita tahu dunia terus
berubah. Cara yang baik adalah dengan mengamati lingkungan sekitar. Masihkah sungai-sungai
jernih. Atau masihkah sistem perundang-undangan sama seperti awal mula dulu? Jawabannya
tidak. Sungai telah tercemar dan undang-undang dasar telah banyak teramandeman. Tapi bukan
berarti teramandememen berarti makin tak jernih seperti sungai.
Dikarenakan perubahan dunia yang begitu cepat maka produsen atau penjual dituntut untuk
berpikir keras agar usahanya tidak hancur. Perubahan ini disebabkan pesatnya perumbuhan dan
pekembangan teknologi baik teknologi mesin, atau alat berat, terlebih lagi teknologi komunikasi.
Dengan perubahan dibidang teknologi ini, maka produk yang dihasilkan suatu produsen pun ikut
berubah menjadi lebih berkualitas, lebih menarik dan kompetitif.
Mampu menciptakan produk sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat
waktu
Mampu menarik minat dan merayu konsumen untuk terus membeli dan
mengkonsumsi produk yang ditawarkan melalui berbagai strategi.
Untuk menghadapi perubahan yang cepat, maka diperlukan sistem manajemen yang baik
dan menurut penulis, model manajemen perubahan yang sangat baik diartikulasikan oleh John P.
Kotter dengan delapan langkah manajemen perubahan seperti yang diungkapkan dalam bukunya
yang berjudul “Leading Change” pada tahun 1996, serta Dean Anderson dan Linda Ackerman
Anderson dengan sembilan langkah perubahan yang jika dirincikan menjadi 21 langkah
perubahan, seperti yang mereka ungkapkan dalam buku berjudul “The Change Leader’s
Roadmap” pada tahun 2001.
Lebih lanjut, Kotter mengungkapkan setidaknya ada tiga kemampuan yang dibutuhkan
pemimpin perubahan, yaitu:
Sedang Anderson dan Anderson mengungkapkan langkah-langkah yang jauh lebih rinci,
walaupun pada prinsipnya sama dengan Kotter. Anderson dan Anderson mengungkapkan
sembilan langkah perubahan, yaitu:
Menurut hemat penulis, pada prinsipnya model perubahan John P. Kotter tidak berbeda
jauh dengan model Dean Anderson dan Linda Ackerman Anderson. Perbedaan mendasar hanya
terletak pada urutan langkah perubahan, sedang komponen-komponennya relatif hampir sama.
Memahami perubahan adalah bagian terpenting dari kita dan organisasi kita dalam
melakukan apa yang dinamakan dengan CHANGE MANAGEMENT
B. Pengertian pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa yang sama
atau mirip dengan produk yang ditawarkan.
Kualitas manusia akan meningkat akibat adanya persaingan yang sehat. Manusia pesaing
adalah orang - orang yang secara sadar berlatih dan bekerja keras untuk bersaing dan memenang-
kan persaingan itu. Persaingan yang tidak terkendali dalam jalan positif akan menimbulkan
perpecahan bahkan peperangan yang menciptakan banyak korban baik jiwa maupun harta.
Banyak ajaran dan nilai spiritual yang mengajarkan manusia untuk hidup rukun dan damai tanpa
menciptakan kekerasan yang merugikan, tetapi sejarah manusia telah mencatat, bahwa manusia
adalah pencipta kekerasan dan manusia memiliki karakter untuk membangun dan sekaligus
menghancurkan. Persaingan telah menciptakan ego dan ketahanan diri untuk selalu survive
dalam kehidupan yang keras ini.
Apakah persaingan harus dihentikan? Bagaimana caranya agar persaingan itu terarah
secara positif dan menguntungkan dan tidak menghancurkan?, sudah pasti bahwa kita semua
tidak mungkin menciptakan kedamaian dan ketenteraman bersama, sebab kedamaian dan
ketenteraman sejati ada dalam diri dan pikiran positif manusia masing - masing. Persaingan
dikalangan lingkungan orang - orang kantor selalu menciptakan perang dingin dan kadang dapat
mencuat kepermukaan, yang antara lain terefleksi pada kesengajaan untuk mencegah atau
memperlambat pekerjaan dari lawannya. Pengakuan eksistensi kekuasaan seseorang ditunjukan
dengan menjatuhkan orang yang disainginya.
Organisasi wajib melaksanakan fungsi - fungsi manajemennya secara baik, agar dapat
mempertegas setiap fungsi pekerjaan yang ada dalam kerangka sistem dan prosedur yang jelas
dan termonitor. Meski eksistensi individu wajib dihargai, tetapi semua itu tidak boleh
bertentangan dengan visi, misi, dan nilai - nilai perusahaan.
Sebagaimana kita ketahui, persaingan antara manusia telah menciptakan inovasi dan
kreatifitas, dan setiap kompetisi yang ada dalam sistem yang positif akan menciptakan manusia -
manusia yang unggul dan kreatif.
Perlu dipahami, alasan persaingan yang tidak terfokus pada hal - hal kemajuan kualitas
manusia, hanya akan menciptakan malapetaka, lebih - lebih kalau persaingan tersebut
menghasilkan dampak negatif kepada lingkungan sekitarnya.
Saat para manusia pesaing lebih menghandalkan ego dalam kompetensi persaingan, maka
hasilnya hanya saling sikut - menyikut yang akan menciptakan kekecewaan. Sebab, setiap
peristiwa itu hanya menciptakan kegagalan dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas
sukses manusia tersebut.
Dapat kita bayangkan, persaingan akan menciptakan beberapa kubu, dan mungkin ada
kubu yang sukses dalam persaingan dan ada kubu yang kalah, sedangkan organisasi
membutuhkan setiap orang menjadi satu kekuatan untuk mendukung rencana dan tujuan. Kondisi
persaingan ini bila tidak dapat diatasi oleh sistem organisasi, maka pertikaian akan terus terjadi,
dan berakibat pada tidak akan maksimalnya organisasi bekerja dalam mencapai tujuan utama.
Pemimpin harus dapat mengutamakan berjalannya sistem dan prosedur organisasi sesuai
dengan rencana dan rencana tindakan. Bila pertentangan yang ditimbulkan akibat persaingan
tersebut tidak dapat diredam, maka kekompakan tim makin lemah, dan setiap kekuatan negatif
akan menjadi lebih dominan yang akan menciptakan rendahnya kualitas kerja, serta kepercayaan
internal kepada manajemen organisasi akan turun. Setiap kelompok wajib sadar bahwa
persaingan sangat manusiawi, dan persaingan itu sendiri merupakan naluri dasar manusia, tetapi
setiap kelompok harus memahami bahwa setiap ego diri dapat dipertanggung jawabkan untuk
kepentingan utama organisasi. Persaingan yang dirawat dan dijaga akan menghasilkan manfaat
yang positif, dan menghindarkan semua potensi negatif yang dapat merusak sumber daya
manusia.
Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan sebanyak
mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga bagaimana cara mematikan
laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam menjalankan strategi perusahaan yang
kompetitif, seorang pengusaha diharapkan untuk terus-menerus mengetahui dan memantau setiap
gerak-gerik pesaing.
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing
dengan cara:
Mengidentifikasikan pesaing
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan
kelemahan dari pesaing. Identifikasi ini meliputi:
Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenis
Tujuan menemukan sasaran pesaing adalah untuk arah gerak perusahaan dalam
Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari
belakang dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu
lawannya yang sedang lengah.
Strategi bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau
mengimbangi serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu
lawan menyerang lebih dulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini
sangat berbahaya.
berikut:
Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber
daya manusia, teknologi dan lobi di pasar.
Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap
pelanggan
Dengan mengetahui sasaran yang ingin dicapai oleh pesaing, maka perusahaan dapat
mengantisipasinya dengan cara-cara yang kreatif.
Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan
ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha
mempelajari lebih dahulu baru membalas.
lain yang belum dilakukan oleh pesaing. Sehingga kegiatan pemimpin pasar akan
selalu diikuti oleh pesaing. Tujuan utama yang dijalankan oleh pemimpin pasar
adalah menjadi atau tetap nomor satu.
posisi pasar yang dipegang oleh pemimpin pasar akan segera diambil oleh
penantang pasar. Tujuan utama dari penantang pasar adalah meningkatkan market
share.
Pengikut pasar adalah pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin dan
penantang pasar. Setiap gerakan yang dilakukan pemimpin dan penantang pasar
selalu diikuti oleh pengikut pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh pengikut
Relung pasar adalah pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi
oleh pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri di dalam pasar. Terkadang
posisi ini tidak pernah dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar.
Tujuan utama yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup terus dengan
pertumbuhan sedang.
Persaingan bisa berlangsung secara langsung bisa juga berbentuk persaingan tetapi tidak
secara langsung. Sebagai produsen, tugas kita adalah memetakan berbagai pesaing yang
mempunyai potensi untuk bersaing dengan produk atau jasa yang kita hasilkan. Dengan
mengetahui peta persaingan, akan lebih mudah untuk mengatur strategi yang jitu untuk
memenangkan persaingan.
1.Persaingan merek, adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung
menawarkan hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
2.Persaingan industri, adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk
saja. Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam botol,
tetapi semua industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua,
dan lain-lain.
3.Persaingan bentuk, adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya
persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4.Persaingan generik. Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya antara
Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.
Michael E. Porter seperti yang dikutip oleh Lingga Purnama (2001) menyarankan
konsep mengenai lingkungan industri yang dipengaruhi oleh perluasan kosentrasi dari
setiapperusahaan, tahap kematangannya, dan tingkat persaingan secara internasional.
Limalingkungan generik yang menguraikan batas struktur industri adalah sebagai
berikut :
Pada jenis industri ini, tidak satu pun perusahaan yang memiliki posisi yang kuat
dalam hal pangsa pasar atau pengaruh. Biasanya, industri ini dibentuk oleh sejumlah
besar perusahaan yang relatif kecil.
3. Transisional (Transitional)
Industri ini berubah dari tahap pertumbuhan ke tahap matang, seperti yang
ditampilkan oleh daur hidup produk industri.
Pada jenis industri ini, penjualan sedang menurun. Kategori industri tidak bergerak
sesuai siklus dan karenanya penjualan naik dan turun setiap saat. Lebih baik hal ini
benar-benar dihilangkan daripada mengalami penurunan yang bersifat sementara.
5. Global
Perusahaan dalam kategori ini bersaing atas dasar global. Contohnya adalah industri
Dengan kata lain, analisis pesaing berfungsi untuk peta persaingan yang ada sekarang dan
dimasa yang akan datang.
C. Identifikasi pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka
miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap. Pambuatan peta persaingan yang
dugunakan untuk melakukan analisis pesaing memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-
langkah ini perlu dilakukan agar analisisi pesaing tepat sasaran dan tidak salalh arah. Langkah
pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing yang ada.
Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita. Dengan
demikian, memudahkan kita untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen
pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya
pasar dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui
adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai
pesaing maupun secara keseluruhan.
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta
ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap
peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang
sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera
diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan
pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejenis,
seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing. Pesaing jauh adalah perusahaan yang
memiliki produk yang mirip. Contohnya pesaing untuk bank adalahlembaga keuangan yang
kegiatanya memilki kesamaan daengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi
simpan pinjam, leasing, money changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran
dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain
memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin
juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka
pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk
memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan
berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah
pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan market share
dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru
yang gencar pula. Sebagai contoh perusahaan 3 atau axis yang begitu gencar dalam
mempromosikan produknya dengan diimbangi keunggulan dari masing-masing produk itu
sehingga cepat menarik konsumen. Peningkatan merker share juga dapat dilakukan dengan cara
penurunan harga mengingat mereka memiliki biaya operasional yang relatif lebih rendah. Hal
yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan market share dapat pula dilakukan dengan
cara mengambil market share pesaing lainya.
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan
lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan. Strategi
untuk mematikan atau memperlemah lawan selalu dilakukan. Siapa yang lengah, akan terkena
dampakanya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki kemiripan. Oleh
karena itu, perusahaan harus pandai memulai dan mengakhiri.
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing yang
cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaan juga
harus mewaspadai perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan dan bagaimana para pesaing
merevisi strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.
Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya
untuk mengambil tindakan ke tiga arah. Pertama, perusahaan harus menemukan cara untuk
mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan. Kedua, perusahaan harus menjaga tingkat
pasar yang dikuasainya dengan cara bertahan maupun menyerang dengan baik.
Ketiga,berikutnya nanti perusahaan dapat mencoba meningkatkan pangsa pasarnya meskipun
luas pasar tidak berubah.
terbanyak. Pada dasarnya, perusahaan yang memimpin akan mencari pemakai baru, kegunaan
Pemakai Baru. Setiap kelas produk mempunyai peluang untuk menarik pembeli yang
belum kenal pada produknya atau yang menolaknya karena masalah harga atau kurangnya ciri
Kegunaan Baru. Pasar bisa diperluas dengan jalan menemukan dan mengenalkan
kegunaan baru dari suatu produk. Mengikuti pengunaan produk oleh konsumen adalah kewajiban
perusahaan yang harus terus menerus dilakukan, prinsip ini berlakuk baik bagi produk konsumsi
maupun produk industri.
Pengunaan Yang Lebih Baik. Strategi yang ketiga untuk pengembangan pasar ialah
meyakinkan masyarakat konsumen agar menggunakan produk lebih banyak pada setiap
kesempatan.
Sementara mencoba memperluas pasar, perusahaan yang dominan tetap harus melindungi
usahanya secara terus menerus dari serangan lawan-lawannya. Pemimpin bagaikan gajah
terbesar dalam kelompok gajah yang diganggu oleh kawanan lebah. Lebah terbesar terus
menerus menganggu gajah si pemimpin.
tidak mau didikte oleh keadaaan dan memimpin industrinya ke arah gagasan-gagasan produk
baru, pelayanan pelanggan, efektivitas distribusi, dan penekanan biaya. Perusahaan ini terus
menerus meningkatkan efektivitas bersaingnya serta nilainya bagi perlanggan. Pemimpin pasar
menerapkan “prinsip militer tentang penyerangan”. Pemimpin memegang prakarsa, menentukan
laju dan memanfaatkan kelemahan musuh. Pertahanan terbaik adalah menyerang dengan baik.
Dan untuk lebih jelasnya disini penulis akan mengemukakan defenisi strategi pemasaran
menurut Phillip Kotler (1997, hal. 95) : Strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang
akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dahulu,
didalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk
Perusahaan yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik mungkin seperti
yang dilakukannya terhadap para konsumen. Analisis dan situasi persaingan akan membantu
manajemen untuk memutuskan di mana akan bersaing dan bagaimana menentukan posisi
menghadapi pesaingnya pada setiap pasar sasaran. Untuk mempersiapkan strategi pemasaran
efektif, perusahaan harus mempelajari pesaing aktual dan potensialnya. Perusahaan perlu
mengidentifikasi strategi, tujuan, kekuatan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing.perusahaan juga
perlu mengetahui bagaimana merancang system intelijen kompetitif yang efektif, pesaing mana
yang akan dihadapi dan mana yang akan dihindari.
Pemimpin pasar dapat juga berkembang dengan jalan meningkatkan pangsa pasarnya.
Tetapi perusahaan tidak boleh berpikir bahwa meningkatkan pangsa pasar akan dengan
sendirinya meningkatkan kemapuan lab mereka. Ini banyak tergantung pada strategi untuk
meningkatkan pangsa pasar tersebut. Biaya untuk meningkatkan pangsa pasar mungkin saja jauh
melebihi nilai penjualannya.
Kotler (1993) menyatakan bahwa : “Ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan
perusahaan sebelum secara mengupayakan kenaikan pangsa pasar”.
Faktor Pertama adalah kemungkinan timbulnya tidakan antitrust. Pesaing yang iri hati
misalnya 60 persen pangsa pasar sebaiknya menyadari bahwa beberapa konsumen mungkin tidak
menyukai perusahaannya dan setia pada pesaingnya. Mungkin mereka mempunyai kebutuhan
yang khas, atau lebih suka berurusan dengan perusahaan kecil. Apalagi pesaing pasti bekerja
keras untuk merebut pangsa pasarnya kembali.
Perusahaan-perusahaan yang menempati urutan kedua, ketiga atau yang lebih rendah lagi
dalam suatu industri, biasa disebut “runner-up” atau “penyusul” (trailing firm). Perusahaan
runner-up ini bisa memilih salah satu dari dua penampilan. Mereka dapat menyerang market
leader dan pesaing-pesaing lainnya dalam suatu usaha yang gencar merebut pangsa pasar,
perusahaan inilah yang dinamakan penantang pasar atau Market Challenger. Atau mereka dapat
memilih bersikap “nrimo”, tidak menggoncangkan pasar dan disebut “Market Follower”.
Suatu langkah awal yang harus dilakukan penantang pasar adalah menetapkan sasaran
strategis. Sasaran strategis dari kebanyakan penantang di pasar ialah peningkatan pangsa pasar.
Mereka menuju sasaran tersebut dengan harapan bahwa hal itu akan menghasilkan profitabilitas
yang lebih tinggi. Penetapan sasaran, apakah itu menghancurkan pesaing, atau mengurangi
pangsa pasar pesaing, akan selalu menyangkut masalah tentang siapa sebetulnya yang dimaksud
pesaing. Tidak seperti dalam perang di mana musuh sudah jelas, dalam banyak hal perusahaan
bebas menentukan siapa yang akan jadi lawannya.
• Perusahaan menyerang pemimpin pasar. Pilihan ini membawa resiko tinggi, tetapi bisa
merupakan strategi yang akan banyak menghasilkan dan memang benar-benar masuk
akan bila si pemimpin pasar bukanlah “pemimpin yang sejati”, dan ternyata tidak
memenuhi kebutuhan pasar dengan sempurna. Bidang yang harus diteliti dengan cermat
banyak “ruangan” yang tidak atau kurang dipenuhi, maka hal ini akan menjadi sasaran
strategis yang bagus.
berhasil serta kekurangan dana. Baik kepuasan konsumen maupun potensi pembauran
perlu diteliti dengan mendalam. Bahkan serangan frontal bisa berhasil bila memang
Dengan demikian terlihat bahwa ada interaksi antara memilih siapa lawan dengan
memilih apa yang akan dijadikan sasaran. Bila perusahaan penyerang mengarah pada market
leader, maka sasarannya bisa jadi ialah merebut pangsa pasar.
Bila sudah ditetapkan siapa lawan dan sasaran apa yang harus dicapai, bagaimana
pandangan kalangan ahli strategi militer terhadap berbagai pilihan yang ada untuk menyerang
lawan ?.
Bila kita misalkan ada lawan yang menduduki daerah pemasaran tertentu, maka ada lima
strategi penyerangan yang bisa dilakukan, yaitu :
ang memilikikekuatan dan daya tahan yang lebih besar. Dalam serangan yang benar-
benar frontal, penyerang menandingi produk, iklan, harga dan seterusnya dari
lawannya.
Serangan Melambung (Flank Attack). Daerah yang diperkirakan akan diserang selalu
memiliki pasukan yang terkuat. Itulah sebabnya daerah sayap dan belakang sering
lemah, sehingga merupakan daerah sasaran musuh. Prinsip pokok dari serangan yang
modern ialah “kosentrasi kekuatan untuk menyerang kelemahan”. Penyerang bersikap
seolah-olah akan menyerang bagian yang kuat, sehingga lawan mengerahkan semua
daya ke bagian tersebut, namun serangan yang sesungguhnya akan diarahkan pada
bagian sayap atau belakang. Manuver ini sering tidak menjumpai perlawanan apapun,
karena penjagaan memang kurang. Serangan sisi memang merupakan tindakan
pemasaran yang cemerlang, terutama bagi perusahaan penantang yang kurang
memiliki sumber daya sebesar yang dimiliki lawan. Bila perusahaan tidak bisa
menyerang lawan dengan kekuatan penuh, maka ia bisa menggunakan akalnya.
Serangan Lintas (Bypass Attack). Serangan jenis ini adalah strategi menyerang yang
paling tidak langsung serta menjauhkan diri dari stiap gerakan yang mengarah ke
daerah pemasaran pesaing. Serangan ini dilakukan dengan cara melintasi lawan dan
menyerang pasar yang lebih lemah agar basis sumber daya dapat diperluas.
Tidak semua perusahaan nomor dua berniat menantang perusahaan yang memimpin
pasar. Usaha untuk merebut konsumen milik para pemilik pasar tidak pernah dianggap enteng
oleh mereka ini. Bila tindakan perusahaan yang menantang itu berupa penurunan harga, jasa
pelayanan yang lebih baik atau tambahan penampilan produk, maka denga cepat pemimpin pasar
akan menandinginya untuk melumpuhkan serangan.
Dalam industri pada modal yang menghasilkan produk homogen, seperti besi baja, pupuk
dan bahan kimia, pola “kesejajaran kesadaran” (conscious parallelism) merupakan hal yang
biasa. Kesempatan untuk differensiasi produk dan differensiasi citra sangat rendah, mutu
pelayanan biasanya hampir sama dan sensitivitas harga tinggi. Selain itu harga dapat meletus
setiap saat. Dalam industri seperti itu suasana kurang cocok untuk berebut pangsa pasar jangka
pendek, karena strategi yang dilakukan hanya mengundang pembalasan. Mereka lebih suka
menawakan hal-hal yang serupa, biasanya dengan meniru produk perusahaan yang memimpin.
Perusahaan pengikut selalu merupakan sasran utama dari serangan yang dilancarkan oleh
perusahaan penantang. Karena itu, perusahaan hendaknya selalu menekan rendah biaya
produksinya dan mengangkat kualitaas produk dan pelayanannya. Begitu juga, dia harus cepat
memasuki pasar baru, begitu peluang terbuka. Memang harus ada strategi untuk pertumbuhan
perusahaan dan berusaha agar upayanya tidak mengundang pembalasan perusahaan lain.
pada banyak mungkin segmen pasar dan wailayah bauran pemasaran. Pengikut,
Mengikuti dari jauh. Dalam strategi ini, perusahaan pengikut membuat beberapa
differensiasi, namun tetap mengikuti market leader dalam hal pembaurang pasar yang
pokok, dan juga pembaruan produk, tingkat harga dan saluran distribus. Perusahaan
pengikut dengan strategi ini bisa diterima oleh market leader,karena program
pemasarannya tidak begitu terganggu dan karena pangsa pasar si pengikut turut
membantu si pemimpin untuk tidak dianggap sebagai monompoli pasar. Pengikut
pasar yang menjalankan strategi ini dapat berkembang dengan jalan membeli
perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dalam industri.
Mengikuti secara selektif. Perusahaan mengikuti dari dekat beberapa hal yang
dilakukan market leader, namun pada hal-hal yang lain perusahaan berjalan sendiri.
Perusahaan ini mungkin sangat inovatif, walaupun demikian, ia menghindari
persaingan langsung dan mengikuti banyak strategi pemimpin pasar yang jelas akan
menguntungkannya. Perusahaan semacam ini sering tumbuh untuk menjadi
penantang pasar di kemudian hari.
Ada bentuk spesifik pengikut pasar yang sangat parasitis dan sedang mengangkat
penerapannya di pasar tingkat dunia. Ini adalah perusahaan-perusahaan tiruan, atau “jiplakan”
produk yang populer di dunia.
Memiliki luas cukup besar dan daya beli yang cukup agar bisa menguntungkan.
Perusahaan mampu membela diri dari serangan pesaing besar dengan membina
“Goodwill” atas produknya.
Gagasan pokok dalam menggarap relung pasar ini ialah “Spesialisasi”. Perusahaan harus
mempunyai keahlian khas dalam hal pasar, konsumen, produk atau lini-lini dalam bauran
pasarnya. Menurut Kotler (1993) bahwa ada beberapa jenis pengkhususan yang dapat dipilih,
yaitu :
Spesialis jasa.
Perusahaan kecil yang melayani hanya sebagian kecil dari pasar ini menghadapi resiko
berat apabila pasarnya menyusut atau diserang pesaing. Itulah sebabnya mengapa lebih baik
melayani lebih dari satu relung pasar (multiple niching) dan bukannya satu saja (sigle niching).
Dengan mengembangkan kekuatan pada lebih dari satu relung pasar tersebut, perusahaan dapat
memperbesar kemampuannya untuk bertahan hidup. Bahkan beberapa perusahaan besar memilih
strategi “multiple niching” daripada melayani seluruh pasar. Yang terpenting disini adalah bahwa
perusahaan dengan pangsa pasar kecil dapat saja menguntungkan, dan strategi penggarap relung
pasar dengan cerdik ini merupakan satu dari sekian jawaban.
Dapat kita simpulkan bahwa banyak peluang yang dimiliki perusahaan-perusahaan kecil
untuk menutup kebutuhan konsumen dengan cara-cara yang menguntungkan. Memang banyak
perusahaan kecil menemukan relung pasar ini karena nasib baik saja, walaupun sebenarnya
peluang bagus bisa ditemukan dan dikembangkan dengan cara yang lebih sistematis.
Setelah kita tahu siapa saja pesaing kita, tentukan kekuatan mereka dan cari tahu
kerentanan mereka. Mengapa nasabah membeli dari mereka? Apakah karena harga? nilai?
pelayanan? kenyamanan? reputasi? Fokuskan terutama pada kekuatan dan kelemahan yang
“dirasakan” seperti yang kita lakukan terhadap perusahaan sesungguhnya. Ini karena persepsi
nasabah ternyata bisa lebih penting dari kenyataan.
Ada baiknya kita lakukan analisis kekuatan dan kelemahan dalam bentuk tabel. Tuliskan
nama masing-masing pesaing. Kemudian susun kolom-kolom yang memuat semua kategori
penting bagi bidang usaha kita (harga, nilai, pelayanan, lokasi, reputasi, keahlian, kenyamanan,
personalia, pemasangan iklan/pemasaran, atau apa saja yang sesuai dengan jenis perusahaan).
Begitu tabel siap, peringkatlah semua pesaing, dan cantumkan komentar mengapa peringkat
tersebut diberikan. Bahkan bisa juga kita beri tanda merah untuk kekuatan dan biru untuk
kelemahan, sehingga secara sekilas kita dapat mengetahui kedudukan setiap pesaing.
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut adalah
para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun lima ancaman
yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman persaingan segmen yang ketat, ancaman
pendatang baru, ancaman produk substitusi, ancaman peningkatan kemampuan/kekuatan posisi
tawar pemasok.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak, kuat,
atau agresif.
2). Ancaman pendatang baru
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan
keluarnya.
3). Ancaman produk substitusi
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang aktual atau
potensial.
4). Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar
(bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.
5). Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan
harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.
masing-masing pesaing. Menurut perusahaan konsultan Arthur D. Little, sebuah perusahaan akan
menempati satu di antara enam posisi kompetitif di dalam pasar sasaran berikut ini:
1. Dominan.
Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memiliki pilihan strategis
yang luas.
2. Kuat
Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpa membahayakan posisi jangka
panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka panjangnya apa pun tindakan
yang dilakukan oleh pesaing.
3. Cukup baik
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang ada diatas
4. Cukup
Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukup untuk mencapai hasil
memuaskan yang bisa terus mempertahankan dalam bisnis. Namu, perusahaan ini ada
karena dibiarkan oleh perusahaan yang dominan dan memiliki peluang dibawah rata-
rata untuk meningkatkan posisinya.
5. Lemah
Perusahaan ini memiliki kenerja yang tidak memuaskan, tetapi ada peluang untuk
memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.
6. Tidak berpeluang.
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tak ada peluang untuk
memperbaiki.
Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisa
persaingan usaha / analisa kompetitor. Kita sebaiknya mereview literatur dari kompetitor , untuk
melihat bagaimana mereka merepresentasikan usaha mereka dan seperti apa public image yang
dibangun. Sering kali literatur bisnis memuat mission statement dan juga mengidentifikasi
produk dan jasa spesifik mereka. James W. Hart, seorang pakar marketing, memberikan tips
analisa persaingan usaha yang meliputi langkah- langkah seperti berikut :
Telponlah pesaing di dekat daerah kita dan berbicaralah dengan representative dari
perusahaan tersebut seperti layaknya kita adalah prospek potensial yang sedang
mencari informasi. Kita dapat menanyakan dengan rumus 5WH (Who, What, When,
Where, Why and How) untuk memberi pertanyaan yang cerdas dan mendapat
jawaban tentang kekuatan dan kelemahan pesaing. Salah satu hal terpenting yang
harus berhasil dilakukan adalah membuat mereka mengirimkan sales dan information
package mereka pada kita, dimana dalam package tersebut akan dijelaskan mengenai
produk dan jasa mereka. Literatur bisnis kompetitor kita akan menceritakan secara
detil mengenai public image mereka , dan disamping itu kita dapat mempelajari
kekuatan dan kelemahan produk dan jasa yang mereka tawarkan secara detil. Pastikan
juga mempelajari bagaimana mereka menghandle telepon dari pelanggan, memproses
permintaan informasi, dan berapa lama permintaan informasi tersebut akhirnya
sampai ke tangan kita.Dapatkah kita menawarkan sistim komunikasi yang lebih
baik ? Bagaimana tampilan dari business card mereka ? Hal-hal yang kecil seperti ini
dapat memberikan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan kita sendiri,
sehingga dapat ditentukan apakah kita dapat bersaing dengan mereka atau tidak.
Apakah kita akan bersaing dalam hal harga atau service yang lebih baik ?
Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam merebut segmen
pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan terobosan- terobosan baru dalam
rangka mengungguli Pesaing yang ada.
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna, bungkus,
prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen untuk dapat memberikan
pemuas kebutuhannya.
Usaha perusahan untuk menciptakan produk yang bisa memberikan kepuasan kepada konsumen,
kepuasan ini dapat diciptakan dengan berbagai strategi yang telah diputuskan perusahan sebagai
usaha untuk mempertahankan kelangsungan operasionalnya dalam jangka panjang. Usaha-usaha
tersebut antara lain :
- Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk
menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.
Dari masing-masing tahapan ini harus saling berhubungan untuk dapat menciptakan ide
pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan konsumen, mudah untuk
memasarkannya mudah dikenal konsumen produk tersebut, sehingga kemungkinan
memproduksi besar-besaran produk baru mudah tercapai.
Dalam hal ini perusahaan juga perlu menggunakan teknik-teknik dalam pengembangan
produk baru dengan mengadakan penilaian produk yang dipasarkan, pengoordinasian dan
penentuan waktu dari beberapa kegiatan dalam proses pengembangan produk baru tersebut.
Diversifikasi produk
Diversifikasi merupakan bagian strategi produk dengan mengadakan berbagai macam jenis
produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Maksud dari strategi produk dengan
diversifikasi adalah untuk memperbanyak pilihan konsumen terhadap produk yang diproduksi
perusahaan.
Diversifikasi produk dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bentuk, yaitu: .
b. Diversifikasi strategis, kegiatan perusahaan dalam usahanya memasarkan produk baru, dengan
menambah produk baru yang sama sekali berlainan dengan produk yang sudah ada.
Siklus kehidupan produk terbagi lima tahap, yang dalam kenyataannya tidak semua produk
perusahaan pasti dapat melewati kelima tahap tersebut. Ada perusahaan yang baru masuk tahap
pertama atau tahap kedua sudah mulai mogok atau tidak laku terjual. Pada tahap terakhir
tentunya semua perusahaan mengalaminya, karena tahap tersebut adalah tahap kemunduran.
Pihak pesaing melakukan kegiatan pemasaran dengan baik, munculnya barang baru yang lebih
murah, pelayanan yang lebih baik, dan bisa memberikan kepuasan kepada konsumen. Adapun
tahap kehidupan produk adalah:
1. Tahap perkenalan
2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap kekuasaan
4. Tahap kejenuhan
5. Tahap kemunduran
Umumnya penjual mempunyai beberapa maksud dan tujuan dalam penetapan harga
produknya. Tujuan tersebut adalah:
Harga yang terjadi sangat ditentukan penjual dan pembeli di pasar. Kalau tingkat
daya beli konsumen besar, makin besar kemungkinan perusahaan mendapatkan
keuntungan, karena akan dapat menetapkan harga yang tinggi.
Penetapan harga ini akan lebih menguntungkan bila pada harga pesaing itu tinggi,
penetapan harga ini biasanya dipergunakan untuk produk standar.
Maksud penetapan harga ini adalah menciptakan tingkat penjualan yang tinggi, bila
perusahaan yang baru masuk pada pasar teknik ini sangat sesuai untuk merebut market share
(bagian pasar vane dikuasai).
Metode ini hanya sesuai dipergunakan untuk produk perusahaan yang sudah mempunyai
prestise. Penetapan harga ini dilakukan karena konsumen tidak memperhatikan harga, tetapi
hanya memperhatikan faktor prestise yang diperoleh dari produk tersebut.
Berapakah suatu barang ditetapkan harganya, pengusaha (penjual) melihat pada suatu
pangkal tolak, yang disebut orientasi. Ada tiga macam orientasi: orientasi harga pokok (cost),
orientasi permintaan pasar, dan orientasi persaingan.
Dalam menetapkan harga dengan orientasi pada harga pokok seorang pengusaha
selalu menanyakan terlebih dulu berapa harga pokok (biaya pembuatan/harga-beli)-
nya baru kemudian menetapkan harga jualnya. Misalnya harga jual ditetapkan dengan
menambah sekian rupiah atau sekian persen dari harga pokok, tanpa memperhatikan
apakah dapat terjangkau atau tidak oleh pembelinya. Orientasi pada harga pokok ini
dapat disebut "markup pricing" dan "cost-plus pricing". Istilah markup pricing
digunakan bagi para retailer atau wholesaler (distributor) untuk barang dagangannya
yang dibeli untuk dijual, sedangkan cost plus pricing digunakan oleh pabrikan, yang
membuat barang untuk dijual. Di samping itu digunakan pula istilah "target pricing"
oleh pabrikan yang membuat barangnya, apabila harga yang ditetapkan itu
dimaksudkan untuk mencapai "rate of return" atas dasar biaya total yang
dikeluarkan.
Yang dilihat oleh penjual bukannya harga pokok atau permintaan pasar terlebih
dahulu, melainkan berapakah harga yang ditetapkan oleh pesaingnya. Ada dua cara
yang dapat ditempuh, ialah "going rate pricing" dan "sealed bid pricing". Going rate
pricing ialah mengikuti saja harga yang sedang berlaku yang dipasang oleh
pesaingnya. Cara ini disebut pula "imitative pricing", artinya tinggal meniru saja.
Sealed bid pricing, ialah harga yang ditetapkan lebih rendah daripada yang
ditawarkan /ditetapkan oleh pesaingnya. Yang terakhir ini banyak berlaku dalam
kontrak-kontrak borongan pekerjaan.
kombinasi
Yaitu melihat kepada ketiga-tiganya, baik biaya pembuatannya, permintaan pasar,
maupun persaingan yang ada.
3. Strategi promosi
Model retorika
Model propaganda
Suatu cara untuk mencari pendukung oleh seseorang atau lembaga, cara ini dilakukan
dengan:
Event, yaitu suatu kejadian yang digunakan sebagai alat propaganda agar dapat
menimbulkan kesan yang sulit dilupakan.
Model negoisasi
Pelaksanaan internal dan external promotion harus dijalankan setepat mungkin dan
disesuaikan dengan kondisi perusahaan, sehingga dengan demikian tujuan dari promosi
akan dapat dicapai dengan sebik-baiknya. Untuk mencapai hasil yang baik perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan faktor-faktor di bawah ini:
Tujuan yang ingin dicapai oleh promosi dapat diketahui dari suatu konsep, yaitu AIDA.
Konsep AIDA ini adalah:
Desire (Minat), setelah adanya kesan dalam benak calon konsumen, selanjutnya
akan terbesit dari pikirannya untuk memiliki produk tersebut (minat).
Interest (Keinginan), minat yang tercipta setelah adanya kesan yang diciptakan
promosi tadi, calon konsumen akan ingin untuk memiliki produk tersebut.
4. Strategi distribusi
Saluran distribusi (Channel of distribution) adalah saluran niaga yang terlibat dalam
proses penyerahan barang dari produsen ke tangan konsumen, dengan kata lain adalah lembaga
yang menyerahkan untuk dapat menghilangkan jurang pemisah antara produsen dan konsumen.
Sebelum mengemukakan jenis jenis saluran distribusi yang ada, maka terlebih dahulu kita
harus mengetahui jenis produk yang dihasilkan perusahaan. Hal ini penting artinya karena dalam
pemilihan saluran distribusi produsen harus berorientasi pada produk yang disalurkan. Untuk
menyalurkan barang-barang konsumsi ada beberapa jenis saluran distribusi yang dapat
dipergunakan oleh produsen, yaitu:
Dengan melaksanakan fungsi-fungsi ini adakan lebih efisien dan ekonomi dari
pada melalui whole seller (pedagang besar). Dengan pembelian langsung pada
produsen akan lebih ekonomi karena harga dapat discount, disamping itu
semua keuntungan yang diterima merchandise whole seller akan diterima
retailer (pengencer) sendiri
BAB III
RANGKUMAN
Dunia ini semakin berubah dengan pesat, begitu pula pola pikir konsumen sehingga menuntut
perusahaan untuk lebih kreatif dan kompetitif. Selain itu, masalah pesaing juga harus benar-
benar diperhatikan.
Untuk mengetahui informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing
dengan cara:
Mengidentifikasikan pesaing
Menentukan sasaran pesaing
Untuk menghadapi pesaing, maka kita harus mengetahui strategi dan sasaran yang
diinginkan pesaing sehingga kita dapat menindaklanjutinya dengan mengeluarkan strategi-
strategi yang dapat mematahkan strategi pesaing kita.
4. Strrategi bertahan
Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi sebagai berikut:
Strategi penyerangan yang dapat dilakukan terhadap pesaing ada lima cara, yaitu :
1. Serangan frontal
2. Serangan sampingan
3. Serangan Pengepungan
4. Serangan melambung
5. Serangan gerilya
Adapun perlindungan diri dalam bentuk pertahanan yang dapat digunakan paling tidak
ada empat cara:
1. Pertahanan frontal
2. Pertahanan samping
BAB IV
STUDY KASUS
Bisnis Percetakan adalah sebuah bisnis yang tidak pernah surut, bahkan setiap tahunnya
selalu bertambah saja di Indonesia, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 6.5% pertahun maka
dapat dipastikan kebutuhan cetak tumbuh seiring.
Kenyataannya bahwa sekarang harga sebuah barang cetakan semakin bersaing, sebagai
contoh saja ketika penulis masih kuliah di Akademi Teknologi Grafika Trisakti sekitar tahun
1995, kita dapat menghargai sebuah cetakan dengan profit yang kita dapatkan bisa sampai 50%
(bahkan ketika ada kesalahan cetakan sehingga harus dicetak ulang masih belum rugi), tapi
sekarang profit 20% saja rasanya berat, karena ada yang berani lebih murah dari kita dan begitu
seterusnya,atau bahkan kita jual dengan harga pokok saja asalkan mesin-mesin produksi kita
dapat berjalan. Kalau kondisinya berlanjut maka banyak percetakan yang tidak dapat bertahan.
Contoh kasus
Apakah situasi "buyers market" telah benar terjadi? dimana suplai cetak lebih banyak dan
pembeli mempunyai banyak pilihan dan harga terus menurun. Dikawasan Kalibaru Jakarta Pusat
yang merupakan sentra bisnis percetakan terbesar di Jakarta, persaingan cetakan sangat tinggi,
bahkan sampai tidak sehat. Untuk mengejar target produksi bahkan harus banting harga,
berapapun harga yang kita berikan pasti ada saja yang lebih murah dari kita. Bahkan yang lebih
tragis lagi kalau dahulu kita yang memberikan harga cetakan setelah kita kalkulasi, tapi sekarang
justru berbalik pelangganlah yang mengajukan harga kepercetakan, dengan harga sekian sebuah
percetakan ditantang kemampuannya menerima order. Tidak jarang diberi tekanan bahwa
percetakan sebelah sanggup melakukan harga yang sekian tersebut.
Apakah saat ini sudah terjadi “buyer market” untuk industri percetakan, dimana pembeli
mempunyai posisi tawar yang kuat dibanding penjual?. Jawabannya mungkin dapat ditinjau dari
beberapa faktor dibawah ini, dengan memahami posisi dan siatuasi bisnis usaha cetak anda maka
anda dapat keluar dari jeratan persaingan keras yang terjadi dalam bisnis apa saja.
Faktor persaingan
Ada beberapa hal yang menyebabkan timbulnya persaingan harga:
1. Bertambahnya jumlah perusahaan percetakan.Ini mungkin yang paling kita rasakan betapa
persaingan harga tidak bisa terhindarkan,apalagi sekarang toko kertas banyak yang
produksinya untuk masing-masing bagian mulai dari bagian persiapan, produksi/cetak dan
penyelesaian/penjilidan.
2. Pelanggan menginginkan pelayanan yang cepat, kwalitas yang baik dan harga murah.
3. Permainan harga bahan, oleh penyalur atau toko.
4. Kurangnya volume pesanan, jumlah cetakan per order lebih sedikit.
Melihat kondisi demikian,untuk mengikuti persaingan harga yang harus kita lakukan
adalah melakukan efisiensi produksi. Terlepas adanya penyalur bahan cetak melakukan
permainan harga bahan, maka sebuah percetakan dengan mesin baru dan peralatan produksi yang
lengkap mulai dari pra-cetak dan pos-cetak dalam satu atap unit produksi pasti akan lebih efisien
dan produktif. Mesin cetak baru dengan sistim computer pasti lebih cepat dalam waktu proses
dan banyak dalam jumlah produksi, sehingga biaya cetak perlembar akan ditekan.
(http://iprinting.blogspot.com/2008/04/persaingan-harga-cetakan-situasi-dan.html)
Cara mengatasi persaingan keras seperti yang disebutkan diatas adalah:
Ada 2 pilihan bisnis yang perlu diambil dalam mengahadapi bisnis yang sangat bersaing
dan struktur yang berubah cepat seperti dalam percetakan saat ini. Pertama bertahan dengan
melakukan efisiensi biaya dan produksi, efisiensi biaya dengan menekan ongkos bahan dan
karyawan. Efisiensi produksi dengan melakukan penambahan keluaran cetak, baik dengan
mencetak lebih banyak dalam satu periode atau menekan tingkat buangan.
Kedua bergerak dinamis dengan melakukan investasi alat atau mesin baru yang pasti mempunyai
tingkat efisiensi, produktifitas dan fleksibilitas tinggi. Dengan kata lain bisnis harus selalu
tumbuh karena kalau tidak akan mati, bila bisnis anda tidak tumbuh dari tahun ketahun maka
bisnis tersebut sebetulnya sekarat sebab pesaing sudah dan sedang mencuri order cetak anda,
mengingat pasar eknonomi Indonesia tumbuh dengan tingkat 6.5%.
Keputusan investasi
Namun demikian melakukan investasi mesin baru perlu menjajaki besarnya biaya yang akan
ditanam, Proses membeli mesin perlu perlu dilakukan dengan hati-hati dan pintar, seperti
perbandingan antara mesin baru dan mesin bekas, perbandingan mesin yang bermerek dan yang
belum terkenal, perbandingan mesin eropa dan china. Perbandingan ini merujuk pada mahal dan
murahnya investasi awal, namun bila dalam jangka panjang akan membawa biaya operasi yang
mahal maka pertimbangan awal yang mahal bisa menjadi murah sebab keandalan mesin yang
dipakai.
Demikian pula sebaliknya, belum tentu mesin yang bersaing harganya tidak andal, jangan
segan meminta demo cetak, menanyakan pelayanan purna jual, menguji keandalan sistim
computer, meminta sertifikasi ISO atas mesin cetak. Sertifikasi ISO menujukkan bahwa
manufaktur mempunyai sistim produksi dan pelayanan yang terorganisasi, bermetode dan
standar operasi yang baku.
DAFTAR PUSTAKA
http://djajendra.blog.co.uk/2008/09/29/manusia-pesaing-by-djajendra-2007-05-28-19-55-10-
kualitas-manusia-4795850/ diakses 7 Februari 2009
http://indocashregister.com/2009/01/16/tips-melakukan-analisa-persaingan-usaha-mesinkasir/
diakses 7 Februari 2009
http://iprinting.blogspot.com/2008/04/persaingan-harga-cetakan-situasi-dan.html diakses 4
Februari 2009
Kasmir. 2007. Kewirausahaan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
http://ndorodunya.blogspot.com/2008/12/memahami-dunia-yang-dinamis.html diakses 7
Februari 2009
http://www.sentrakukm.com/index.php?option=com_content&task=view&id=241&Itemid=177
diakses 7 Februari 2009