Anda di halaman 1dari 1

Nama : Intan Brahmana

NIM : 2010105001/D3 Kebidanan

“Review Film Cinta Suci Zahrana”

Zahrana, seorang perempuan hebat yang memiliki ambisi tinggi dalam karier akademik telah
menggapai apa yang diinginkan dalam hidupnya. Meraih berbagai penghargaan bergengsi di
dalam dan luar negeri, kemudian menjadi dosen teladan di sebuah kampus kenamaan adalah
beberapa contoh kesuksesannya. Meski telah meraih kesuksesan duniawi, ada satu hal yang
dilupakan oleh Zahrana sebagai perempuan paruh baya, yaitu kehidupan asmaranya.
Orangtuanya pun sering mengingatkan untuk mulai mempertimbangkan keinginan berumah
tangga. Perempuan berusia 34 tahun itu pun didera konflik batin yang hebat. Ia tersadar bahwa
dirinya sudah cukup umur dan harus menikah. Ia juga sempat menyesal telah menolak banyak
lamaran lelaki dengan alasan mengejar akademik. Sampai suatu hari, Lina, seorang teman
Zahrana mengajak dirinya untuk meminta bantuan pada seorang Kyai pengasuh pesantren untuk
dicarikan jodoh. Ia pun kemudian dijodohkan pada lelaki tampan lulusan pesantren bernama
Rahmad yang berprofesi penjual kerupuk. Dengan besar hati, Zahrana menerima Rahmad
walaupun latar belakang sosial dan pendidikannya jauh dibawah dirinya. Namun sayangnya,
menjelang hari bahagianya, ia terkena musibah. Rahmad yang merupakan calon suaminya
meninggal dunia, yang kemudian disusul oleh kematian ayahnya. Kejadian itu kemudian
membuat Zahrana terguncang hingga ia harus dirawat di rumah sakit. Dalam kesedihannya,
Zahrana mendapat banyak pencerahan dan jalan keluar dari permasalahan jodohnya itu.

Kesimpulannya adalah film ini menunjukkan bahwa film ini mengandung nilai-nilai agama
Islam yang terdiri dari nilai akidah, akhlak dan syariah. Nilai akidah yang terdapat dalam film ini
terdiri dari: meminta pertolongan hanya kepada Allah, ikhtiar dalam mencari jodoh, tawakal
dalam setiap takdir yang telah ditentukan Allah dan berzikir serta mengingat Allah ketika senang
dan susah. Nilai akhlak yang terdapat dalam film ini adalah menghormati dan menghargai orang
yang berprestasi dan berilmu, menghormati orangtua, adab ketika bertemu dengan sesama
muslim dengan mengucapkan salam, adab ketika bertemu dengan orang yang bukan mahram,
menolong sesama muslim, bersabar dalam setiap ujian dan cobaan, larangan untuk tidak berkata
kasar, saling menasehati agar mentaati kebenaran dan kesabaran, dan adab-adab dalam
pernikahan. Nilai ibadah yang terdapat dalam film ini yaitu, melaksanakan salat lima waktu dan
salat sunnah tahajud, membaca Al-Quran, dan menyegerakan ibadah, sedangkan nilai
muamalahnya yaitu tentang perintah untuk menikah dan kriteria dalam memilih jodoh. Selain itu
juga dari hasil analisis penulis tentang film ini dalam perspektif komunikasi Islam penulis
menemukan beberapa prinsip komunikasi Islam yang sesuai dengan Al-Quran dan sunnah Nabi
Muhammad saw, yaitu : mengucapkan salam, qaulan sadidan, qaulan balighan, qaulan maysuran,
qaulan ma’rufan, qaulan layyinan, qaulan kariman dan qaulan tsaqilan.

Anda mungkin juga menyukai