ABSTRAK
Cyberbullying di kalangan remaja merupakan isu yang relatif baru yang saat ini dipandang sebagai sebuah isu
global. Masalah tersebut dapat terjadi di negara manapun tanpa memandang tingkat perkembangan sosial-
ekonomi suatu wilayah. Cyberbullying menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi psikososial and capaian
akademik korban. Artikel ini merupakan kajian literature yang bertujuan mendiskusikan beberapa aspek dasar
cyberbullying seperti definisi, tipe-tipe, faktor-faktor resko dan pelindung serta model intervensi cyberbullying.
Artikel ini menunjukkan pendefinisian cyberbullying masih terus berkembang seiring dengan tingginya dinaika
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memfasilitasi terjadinya cyberbullying. Cyberbullying
terjadi melalui berbagai media dan meliputi beragam bentuk. Faktor-faktor pelindung dan resiko cyberbullying
dapat ditemulan di berbagai level mulai dari kondisi dan karakteristik individu, lingkungan pertemanan, dan
lingkungan keluarga. Hal ini menggarisbawahi pentingnya penanganan-penanganan yang bersifat multidimensi
dalam mengatasi cyberbulling di kalangan remaja. Namun demikian model pencegahan dan intervensi yang
cocok untuk cyberbullying belum terbangun dengan baik.
Kata kunci: definisi cyberbullying, masalah perilaku, tipe-tipe cyberbullying, faktor resiko dan pelindung.
100
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 2 NOMOR 2 HALAMAN 100-110
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
101
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 2 NOMOR 2 HALAMAN 100-110
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
102
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 2 NOMOR 2 HALAMAN 100-110
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
103
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 2 NOMOR 2 HALAMAN 100-110
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
104
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 2 NOMOR 2 HALAMAN 100-110
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
105
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 2 NOMOR 2 HALAMAN 100-110
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
signifikan antara remaja laki-laki dan itu Fanti dkk. (2012) menemukan bahwa
perempuan sebagai pelaku atau korban pelaku cyberbullying umumnya
cyberbullying (Slonje & Smith, 2008; merupakan individu yang kurang peduli
Mesch, 2009; Fanti dkk, 2012). Usia juga dan tidak berempati terhadap kesulitan
belum dipandang sebagai faktor yang orang lain dan sering terpapar kekerasan
konsisten mempengaruhi cyberbullying. online. Keterpaparan remaja pada
Beberapa penelitian menunjukkan kekerasan online secara terus menerus
hubungan berlawanan antara usia dan menumbuhkan pemahaman dan sikap yang
pengalaman cyberbullying bahwa semakin menganggap agresivitas sebagai hal yang
bertambah usia remaja maka semakin normal atau bahan ditoleransi di satu sisi
turun peluang menjadi korban (Williams & dan menumpulkan empati mereka terhadap
Guerra, 2007; Slonje & Smith, 2008). korban.
Kedua penelitian tersebut menjelaskan Lingkungan pertemanan juga
tingginya kerentanan terlibat dalam mempengaruhi resiko remaja terlibat
cyberbullying dalam usia yang lebih muda dalam cyberbullying. Dalam studinya di
kemungkinan terkait dengan tingginya kalangan remaja Israel, Sasson dan Mesch
dorongan impulsif di kalangan remaja (2014) menemukan bahwa persepsi remaja
berusia muda. mengenai dukungan teman untuk
Faktor-faktor individual yang melakukan cyberbullying meningkatkan
meningkatkan resiko remaja terlibat resiko remaja untuk melakukan tindakan
cyberbullying terkait dengan pengalaman berisiko online. Para peneliti menjelaskan
perundungan, karakteristik kepribadian, bahwa persepsi mengenai dukungan teman
dan pola aktivitas remaja. Penelitian sebaya melemahkan pengaruh pengawasan
menunjukkan bahwa pelaku cyberbullying ketat yang dilakukan oleh orang tua.
sebelumnya juga merupakan korban Dengan kata lain, jaringan pertemanan
cyberbullying atau traditional bullying yang mendukung cyberbullying menjadi
(Barlett & Coyne, 2014; Gradinger dkk, faktor resiko yang mendorong keterlibatan
2009). Sebaliknya, mereka yang pernah remaja melakukan tindaj perundungan.
menjadi korban traditional bullying juga Di lingkungan keluarga, status sosial
rentan mengalami cyberbullying orangtua dan hubungan orangtua dan anak
(Gradinger dkk., 2009; Hinduja & merupakan salah satu faktor pelindung.
Patchin,2006; Katzer dkk., 2009; Beran & Penelitian Tsitsika dkk. (2015)
Li, 2006). Penelitian juga menunjukkan menunjukkan bahwa keterlibatan dalam
bahwa pelaku cyberbullying cenderung cyberbullying baik sebagai pelaku maupun
berperilaku melanggar norma sosial, korban lebih tinggi di kalangan remaja
menggunakan zat terlarang, dan agresif yang memiliki orangtua berpendidikan
(Hinduja & Patchin,2006; Sourander dkk, rendah atau menangah dibandingkan
2010). Mesch (2009) menemukan bahwa dengan renaja dengan orangtua
remaja yang bersedia untuk berbagi berpendidikan tinggi. Penelitian Fanti dkk.
informasi personal kepada pihak lain (2012) terhadap lebih dari 1400 remaja di
secara online berisiko lebih tinggi menjadi Cyprus menunjukkan dukungan keluarga
sasaran cyberbullying dibandingkan mengurangi resiko remaja menjadi korban
dengan mereka yang membatasi cyberbullying ketika lingkungan
pengungkapan informasi personal kepada pertemanan dipandang tidak mendukung.
pihal lain. Vandebosch & Cleemput (2009) Sementara itu Cerna dkk. (2016) dalam
menemukan bahwa korban cyberbullying penelitian terhadap 1395 remaja di wilayah
umumnya merupakan individu yang Uni Eropa menunjukkan keterlibatan
tergantung pada penggunaan internet, orangtua yang bersifat aktif (active
merasa tidak popular, dan melakukan mediation) menjadi faktor pelindung yang
aktivitas online yang berisiko. Sementara mengurangi resiko remaja terlibat dalam
106
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 2 NOMOR 2 HALAMAN 100-110
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
107
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 2 NOMOR 2 HALAMAN 100-110
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
hanya harus melibatkan anak tetapi juga informasi dan komunikasi serta
orangtua, komunitas pendidikan, karakteristik uniknya maka diperlukan
pemerintah dan masyarakat luas. Popofic- keterlibatan berbagai pihak terkait untuk
Citic dkk. (2011) menegaskan: memahami dan menyadari permasalahan
Cyberbullying has increased very tersebut sebagai masalah yang serius.
quickly and educators and researchers Menurut Sourander dkk. (2010),
are understandably concerned that this karakteristik unik cyberbullying yang
problem is growing more rapidly than berpotensi menjangkau target atau
educators’ and parents’ ability to bystander yang luas serta sifatnya yang
respond effectively. […] itis necessary anonym menjadikan pemecahannya
to create a comprehensive and menjadi lebih kompleks dibandingkan
proactive system in order to react to traditional bullying. Pemahaman faktor
cyberbullying, which would combine resiko menuntut dilakukannya pencegahan
technical/software, legal, dan penanganan yang bersifat multi
psychological, educational and social dimensi mengingat tidak ada satu faktor
intervention measures, and would tunggal yang meningkatkan resiko remaja
demand the active engagement of terlibat dalam cyberbullying. Penelitian
children, parents, teachers and other mengenai faktor pelindung perlu diperluas
subjects in the local community, with sehingga dapat dikembangkan untuk
the aim of facing the problem of meningkatkan resiliensi remaja terhadap
cyberbullying and encouraging healthy cyberbullying.
styles of communication in the virtual Kajian ini menunjukkan masih sangat
world. […] a policy established by the terbatasnya penelitian mengenai
government, are needed in order to prevalensi, pengalaman cyberbullying,
ensure that cyberbullying is recognized faktor resiko dan pelindung serta
as a social phenomenon […]. implementasi model intervensi
Adequate sensitivity on behalf of penanganan cyberbullying di negara-
governors, administrators, teachers negara berkembang. Hal ini
and parents is a prerequisite for menggarisbawahi pentingnya perhatian
successful prevention and intervention dari para peneliti di wilayah negara-negara
programs. Educating students about berkembang sehingga dapat berkontribusi
cyberbullying and instructing them mengurangi gap pengetahuan serta
about how to handle incidents if they membantu penanganan permasalahan yang
occur appears to be of increasing berbasis evidence dan memperhatikan
importance. Students need to know of konteks khusus kewilayahan.
strategies that will increase the chance
of identifying the perpetrator, and they DAFTAR PUSTAKA
should also be encouraged to tell Aricak, T., Siyahhan, S., Uzunhasanoglu,
adults when they witness or are A., Saribeyoglu, S., Ciplak, S., Yilmaz,
targeted by cyberbullying (p.421). N., & Memmedov, C. (2008).
Cyberbullying among Turkish
KESIMPULAN adolescents. CyberPsychology &
Cyberbullying berkembang cepat Behavior, 11(3), 253-261.
menjadi salah satu isu krusial di kalangan doi:10.1089/cpb.2007.0016
remaja. Cyberbullying menimbulkan Athanasiou, K., Melegkovits, E., Andrie,
berbagai dampak negatif yang dapat E.K. Magoulas, C., Tzavara, C.K.,
menghambat tumbuh kembang remaja Richardson, C., Greydanus, D., Tsolia,
yang tidak hanya menyebabkan kesulitan M., & Tsitsika, A.K. (2018). Cross-
sesaat namun juga dalam jangka panjang. national aspects of cyberbullying
Dengan pesatnya perkembangan teknologi victimization among 14–17-year-old
108
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 2 NOMOR 2 HALAMAN 100-110
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
109
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 2 NOMOR 2 HALAMAN 100-110
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
Strom, P. S., & Strom, R. D. (2005). When UNICEF. (5 Februari 2019). Safer Internet
teens turn cyberbullies. The Day: UNICEF calls for concerted
Educational Digest, 71, 35–41. action to prevent bullying and
Sourander, A., Klomek, A.B., Ikonen, M., harassment for the over 70 per cent of
Lindroos, J., Luntamo, T., young people online worldwide.
Koskelainen, M., Ristkari, T, & Diunduh pada 1 Juli 2020 melalui
Helenius, H. (2010). Psychosocial https://www.unicef.org/eca/press-
Risk Factors Associated With releases/safer-internet-day-unicef-
Cyberbullying among Adolescents: A calls-concerted-action-prevent-
Population-Based Study. Arch Gen bullying-and-harassment
Psychiatry, 67 (7). Vandebosch, H. & van Cleemput, K.
Tokunaga, R. S. (2010). FollowingYou (2009). Cyberbullying Among
HomefromSchool: A Critical Youngsters: Profiles of Bullies and
Reviewand Synthesis of Research on Victims. New Media & Society, 11 (8):
Cyberbullying Victimization. 1349–1371.
Computers in Human Behavior 26 (3): Williams, K.R. & Guerra, N.G. (2007).
277–287. Prevalence and Predictors of Internet
Underwood, M. K. (2002). Sticks and Bullying. Journal of Adolescent
stones and social exclusion: Health, 41 (6): S14–S21
Aggression among girls and boys. In P. Ybarra, M. L., & Mitchell, K. J. (2004).
K. Smith & C. H. Hart (Eds.), Youth engaging in online harassment:
Blackwell Handbook of Childhood Associations with caregiver-child
Social Development (pp. 533–548). relationships, Internet use, and
Oxford: Blackwell personal characteristics. Journal of
Adolescence, 27, 319–336.
.
110