Skala sedang : 1:10.000 - <1:100.000 Skala kecil : 1:100.000 dst - Konsep skala adalah kedetailan dari objeknya. - Skala kecil : cakupan wilayahnya lebih luas, tetapi kedetailan objeknya lebih kecil Skala besar : cakupan wilayahnya lebih kecil, tetapi kedetailan objeknya/geometrinya semakin detail. - Datum tinggi ada di peta RBI. Di peta RBI terdapat datum vertikal (tinggi) karena ada ketinggian, ketinggiannya ditandai dengan garis kontur. Garis kontur di peta RBI digambarkan, jadi ada referensi tingginya. Garis kontur adalah garis khayal yang menghubungkan ketinggian yang sama. - Ketelitian secara horizontal, baik posisi x dan y didefinisikan dengan datum horizontal. - Datum adalah besaran-besaran yang mendefinisikan suatu ellipsoid referensi. Datum adalah titik acuan yang kita jadikan reference untuk mendefinisikan sistem koordinat. - Ketelitian datum horizontal, biasanya titik acuannya didasarkan pada titik ellipsoid tertentu. Ellipsoid merupakan bentuk matematis dari model bumi. WGS 84, merupakan ellipsoid referensi. - Datum horizontal, bagaimana besaran-besaran ataupun parameter dalam mendefinisikan koordinat di ellipsoid referensi yang digunakan terhadap sistem koordinat massa bumi. - Datum vertical biasanya acuannya menggunakan mean sea level. Acuan-acuan tersebut memiliki parameter-parameter nilai besaran. - Ketika sudah mengetahui acuan datum horizontal dan vertical, maka ketika kita mengubah koordinat satu menjadi koordinat lain, maka sudah jelas memakai datum apa. Dari eliipsoid referensi dia pasti memiliki karakteristik, misalnya berapa nilai sumbu panjangnya, sumbu pendeknya. Kemudian kita tinggal melakukan konversi untuk mendapatkan koordinat yang kita inginkan. SIMBOLISASI
- Ketika menggambarkan sebuah peta, maka kita akan menyajikan suatu
informasi berupa data-data yang menunjukkan kenampakan objek di lapangan. Ketika kita menggambarkan objek tersebut, harapannya sudut pandang seorang pembuat peta (kartografer reality) akan sama dengan sudut pandang pengguna peta. Hal itulah yang menjadi dasar perlunya memahami tentang simbologi. - Seorang kartografer memiliki cartographer’s perception dan seorang kartografer harus memilih simbol dimana dalam persepsi/sudut pandang kartografer pasti ada pengaruh eksternal dan internal. Hal ini dijadikan kartografer untuk menyajikan unsur tersebut ke dalam peta. Peta ini digunakan oleh beberapa user, dimana setiap user bisa jadi memiliki bidang ilmu yang sama/berbeda sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda pula. Oleh karena itu, sebuah peta harus mampu mengakomodir supaya setiap user memiliki persepsi yang sama terhadap pembuat peta. Disinilah perlunya memahami teknik mengenai simbologi. - Simbol ordinal : mendefinisikan kualitasnya/deskripsi keterangan dari simbol tersebut. Simbol nominal : mendefinisikan dari kuantitas dari simbol tersebut. - Syarat yang harus dipenuhi dalam penggambaran simbol : 1. Ekspresif : simbol yang kita gambarkan harus memiliki ekspresi, maksudnya dalam mengekspresikan simbol/unsur harus ekspresif. Jadi, harus terdapat karakteristik di dalam simbol yang kita gambarkan. 2. Serasi : berhubungan dengan asosiatif. biasanya untuk simbol-simbol yang memiliki pengkelasan yang berbeda-beda. Contohnya simbol jalan yang diklasifisikan menjadi jalan provinsi, kecamatan, dll. Simbol yang memiliki unsur yang sama tetapi pengklasifikasiannya bereda, maka mereka harus saling serasi/balance (menggunakan basic warna yang sama). 3. Mudah dibaca/mudah dipahami. 4. Asosiatif 5. Tegas : jelas. Simbol yang digambarkan jangan sampai memiliki maksud/definisi yang lain. Ketika kita menggambarkan unsur, kita harus tau karakteristik yang iconic. Jadi, ketika mendefinisikannya harus tegas. GENERALISASI - Tujuan generalisasi : untuk mendapatkan tampilan peta menjadi lebih baik bagus/lebih mudah dibaca dan dipahami pengguna peta. - Dasar melakukan generalisasi : 1. Mengurangi kepadatan dari data-data yang digunakan dan distraksi detail- detail pada peta 2. Meningkatkan kenampakan dari objek 3. Memperbagus visualisasi dalam simbolisasi 4. Menghindari tampilan yang membingungkan. - Tiga aspek dalam generalisasi : 1. Seleksi berdasarkan tujuan. Lebih ke peta tematik karena pada peta tematik kita akan memilih unsur-unsur penting yang akan ditampilkan dan unsur-unsur apa saja yang tidak penting. 2. Penghilangan berdasarkan tingkatan skala peta. Unsur/objek tersebut bisa dihilangkan di dalam suatu peta yang memiliki skala sedang/ kecil jika akan digeneralisasi ke skala besar maka dari faktor skalanya tidak akan terlihat. Yang tidak terlihat maka harus dihilangkan. Namun, jika objek itu penting, unsur tersebut bisa diganti dengan suatu simbologi, misalnya bangunan. 3. Penyederhanaan dan eksagerasi sama-sama memperjelas. Penyederhanaan : menyederhanakan dari unsur-unsur yang rumit/detail supaya menjadi tidak rumit. Eksagerasi : untuk memperjelas yang sangat kecil karena dipandang perlu. Bukan unsurnya diperbesar, tapi unsur tsb penting, maka kita bisa mempertahankan usur tsb dg mengabaikan unsur tsb tidak tampak karena skala. - Ketika akan menggeneralisasi, jangan langsung jauh. Lakukan step by step.