Anda di halaman 1dari 14

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

REVIEW JURNAL
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian)

Disusun Oleh:
Dara Jati Septiningdiah
NIM 21110120140059

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
MEI 2023
Jurnal 1
Judul penelitian Analisis Pemetaan Risiko Bencana Tanah Longsor
Berbasis Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus:
Kecamatan Candisari, Kota Semarang).
Nama penulis Amellia Kinanti
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah melakukan pemetaan risiko
bencana tanah longsor di Kecamatan Candisari dengan unit
pemetaan terkecil tingkat RW dan untuk menilai
kemungkinan besarnya kerugian yang ditimbulkan akibat
terjadinya bencana tanah longsor, sehingga dapat
mengurangi dan mencegah risiko potensi bencana tanah
longsor di Kecamatan Candisari.
Metode sampel yang Metode sampel yang digunakan adalah metode purposive.
digunakan
Jumlah populasi dan sampel Penentuan populasi dan sampel pada penelitian ini
dilakukan pada pemilihan narasumber yang akan
digunakan dalam pengolahan bobot Fuzzy-AHP. Nilai
pembobotan pada sub-parameter peta kerentanan dan
kapasitas diperoleh dari pertimbangan pemberian bobot
dari data wawancara instansi BPBD Kota Semarang.
Wawancara dilakukan dengan jumlah narasumber
sebanyak tiga orang dari Bidang 1, yaitu Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan. Jadi, jumlah populasi
sebesar jumlah orang dalam Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan di Instansi BPBD Kota Semarang,
sedangkan jumlah sampel sebesar tiga orang dari Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan.
Analisis dan kesimpulan Metode sampling yang digunakan adalah metode purposive
mengenai metode sampling atau metode penilaian. Pemilihan sampel dilakukan untuk
mengolah bobot Fuzzy-AHP. Pada metode sampel ini,
peneliti menggunakan kemampuannya untuk menentukan
sampel yang akan digunakan. Pada penelitian ini, peneliti
membutuhkan narasumber yang memiliki keahlian di
bidang kebencanaan dan juga mengetahui kondisi di
lapangan mengenai tanah longsor yang terjadi di
Kecamatan Candisari. Oleh karena itu, peneliti memilih 3
narasumber dari Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.
Metode analisis yang Metode analisis yang digunakan adalah metode Fuzzy-
digunakan AHP. Pembuatan peta ancaman, peta kerentanan, peta
kapasitas, dan peta risiko dilakukan melalui proses overlay
dari beberapa parameter dengan metode skoring dan
pembobotan. Penilaian kriteria risiko dilakukan
menggunakan metode perkalian matriks VCA
(Vulnerability Capacity Analysis).
Hasil analisis Hasil dan analisis pada penelitian ini dibagi menjadi 4
bagian, yaitu:
1. Hasil dan analisis ancaman tanah longsor
Kelurahan-kelurahan di Kecamatan Candisari
didominasi oleh ancaman kelas sedang. Berdasarkan
peta ancaman diketahui bahwa Kecamatan Candisari
memiliki ancaman untuk bencana tanah longsor dengan
kelas rendah sebesar 1% (7,251 Ha dari total luas), kelas
sedang sebesar 88% (571,600 Ha dari total luas), dan
kelas tinggi sebesar 11% (70,052 Ha dari total luas).
2. Hasil dan analisis kerentanan tanah longsor
Jumlah RW yang memiliki kondisi mampu menghadapi
bencana tanah longsor di Kecamatan Candisari
berjumlah 12 RW untuk kelas tinggi. Hasil peta
kerentanan didominasi kelas sedang berjumlah 50 RW,
sedangkan kelas rendah tergolong sedikit yang hanya
berjumlah tiga dari 65 RW.
3. Hasil dan analisis kapasitas tanah longsor
Jumlah RW yang memiliki kemampuan tinggi dalam
menghadapi bencana tanah longsor di Kecamatan
Candisari berjumlah 26 RW, kemampuan sedang
berjumlah 34 RW, dan kemampuan rendah berjumlah 5
RW.
4. Hasil dan analisis risiko tanah longsor
Kecamatan Candisari didominasi oleh kelas sedang dan
berpotensi memiliki kerugian yang cukup besar jika
terjadi bencana tanah longsor. Kecamatan Candisari
memiliki risiko terhadap bencana tanah longsor untuk
kelas rendah sebesar 27% (171,541 Ha dari total luas),
kelas sedang sebesar 46% (288,105 Ha dari total luas),
dan kelas tinggi sebesar 27% (171,303 Ha dari total
luas). Faktor yang memengaruhi Kecamatan Candisari
didominasi kelas tinggi dan berpotensi tinggi
mengalami kerugian adalah faktor ancaman yang
didominasi tingkat ancaman yang sedang hingga tinggi,
faktor kerentanan yang didominasi tingkat kerentanan
yang sedang hingga tinggi, dan faktor kapasitas yang
didominasi tingkat kapasitas yang sedang. Oleh karena
itu, terdapat 5 kelurahan di Kecamatan Candisari yang
memiliki tingkat risiko yang sedang-tinggi terhadap
tanah longsor karena kelurahan-kelurahan tersebut
masih memiliki tingkat kemampuan yang belum
memadai dalam menghadapi bencana tanah longsor.
Sebaliknya terdapat 2 kelurahan di Kecamatan
Candisari yang memiliki tingkat ancaman dan
kerentanan yang tinggi, tetapi memiliki tingkat risiko
yang rendah karena memiliki tingkat kemampuan yang
memadai dalam menghadapi bencana tanah longsor.
Analisis dan kesimpulan • Metode analisis yang digunakan adalah metode Fuzzy-
mengenai metode analisis AHP untuk sub-parameter peta kerentanan dan
kapasitas. Fuzzy-AHP merupakan proses lanjutan dari
AHP untuk mengkompensasi ambiguitas dan
ketidakpastian narasumber dalam memberikan
penilaian secara tunggal. Nilai pembobotan diperoleh
dari pertimbangan pemberian bobot dari data
wawancara instansi BPBD Kota Semarang. Data
pembobotan yang digunakan adalah data matriks
pairwise dengan nilai Consistency Ratio (CR) terkecil
dan bernilai ≤10%. Pengolahan pembobotan Fuzzy-
AHP pada peta kerentanan diperoleh nilai CR sebesar
10% untuk kerentanan sosial, CR 0% untuk data
kerentanan fisik dan kerentanan ekonomi. Pada peta
kapasitas diperoleh nilai CR sebesar 5% untuk
kapasitas struktural dan CR 10% untuk kapasitas non
struktural.
• Pembuatan peta ancaman dilakukan melalui proses
overlay dari 5 parameter dengan metode skoring dan
pembobotan.
• Pembuatan peta kerentanan dilakukan melalui proses
overlay dari 4 komponen parameter.
• Pembuatan peta kapasitas dilakukan melalui proses
overlay dari 2 komponen parameter.
• Pembuatan peta risiko dilakukan melalui proses
overlay dari peta ancaman, kerentanan, dan kapasitas.
Penilaian kriteria risiko dilakukan menggunakan
metode perkalian matriks VCA (Vulnerability
Capacity Analysis).
Jurnal 2
Judul penelitian Analisis Spasial Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah
Dasar Negeri Berdasarkan Sistem Zonasi (Studi Kasus:
Kecamatan Banyumanik)
Nama penulis Wahyu Entriana Kumala Dewi
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran
Sekolah Dasar di Kecamatan Banyumanik dan untuk
mengetahui pemodelan zonasi penerimaan peserta didik
baru untuk Sekolah Dasar pada tahun 2020-2025 dengan
adanya sistem zonasi sekolah
Metode sampel yang
-
digunakan
Jumlah populasi dan sampel -
Analisis dan kesimpulan
-
mengenai metode sampling
Metode analisis yang Metode analisis jangkauan sekolah terbagi menjadi dua,
digunakan yaitu analisis buffer dan analisis thiessen polygon. Analisis
ini digunakan untuk mengetahui jangkauan sekolah
terhadap wilayah pemukiman.
Hasil analisis Hasil dan analisis pada penelitian ini dibagi menjadi 2
bagian, yaitu:
1. Sebaran Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
Banyumanik
Jumlah ketersediaan Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Banyumanik adalah 31 Sekolah Dasar
Negeri yang tersebar di 11 kelurahan. Persebaran lokasi
sekolah sudah merata dalam satu wilayah kecamatan.
2. Jangkauan Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
Banyumanik
• Analisis ini dilakukan dengan membandingkan
analisis buffer dan analisis thiessen polygon.
Berdasarkan analisis buffer 500 meter, sekolah yang
ada di Kecamatan Banyumanik mencakup 68% dari
pemukiman. Sementara pada buffer 1.000 meter,
sekolah ada di Kecamatan Banyumanik mencakup
97% wilayah pemukiman. Hasil analisis thiessen
polygon pada setiap sekolah menunjukkan bahwa
setiap sekolah terdapat sekolah yang hanya
mencakup satu kelurahan saja dan terdapat sekolah
yang mencakup beberapa kelurahan.
• Hasil perbandingan cakupan wilayah kelurahan
pada sistem zonasi berdasarkan peraturan
pemerintah dengan cakupan wilayah kelurahan
pada hasil analisis thiessen polygon diperoleh
bahwa terdapat tujuh sekolah (22,58%) yang
memiliki kesamaan cakupan wilayah zonasi,
sedangkan sekolah yang berbeda cakupan wilayah
zonasinya berjumlah 24 sekolah.
• Hasil prediksi penerimaan peserta didik baru untuk
tingkat SD tahun 2020-2023 di Kecamatan
Banyumanik belum mampu menampung seluruh
anak usia sekolah, sehingga butuh dialokasikan ke
SD Swasta yang ada di Kecamatan Banyumanik.
Prediksi PPDB tahun 2020 masih kekurangan daya
tampung sebanyak 189 murid. Tahun 2021 hingga
2023 sudah memenuhi daya tampung yang ada dan
mengalami kelebihan daya tampung.
Analisis dan kesimpulan • Analisis menggunakan fitur buffer dilakukan untuk
mengenai metode analisis mengetahui jangkauan Sekolah Dasar Negeri terhadap
wilayah pemukiman yang ada dalam lingkup satu
kelurahan. Analisis buffer dilakukan pada jarak 500
meter dan 1.000 meter. Jarak buffer ditentukan
berdasarkan asumsi kenyamanan jarak tempuh
berjalan kaki dengan estimasi waktu maksimal 15
menit.
• Pembuatan thiessen polygon dilakukan untuk
mengetahui jangkauan sekolah terhadap wilayah
pemukiman. Sistem dari thiessen polygon adalah
membagi wilayah dengan luas service area yang sama,
sehingga dapat dijadikan indikator persebaran yang
merata dari Sekolah Dasar Negeri yang ada di
Kecamatan Banyumanik. Analisis dari thiessen
polygon berupa jarak terjauh yang dijangkau oleh suatu
sekolah terhadap wilayah pemukiman. Titik-titik
centroid pada setiap poligon pemukiman dihubungkan
menggunakan thiessen polygon agar selanjutnya dapat
diketahui jarak terjauh sekolah dengan pemukiman
yang ada. Hasilnya dimodifikasi menyesuaikan dengan
kondisi jalan dan pemukiman.
Jurnal 3
Judul penelitian Implementasi Metode Cluster Analysis Dalam Analisis
Daerah Rawan Kecelakaan di Kecamatan Semarang Utara
Nama penulis Christman Surbakti
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses
pemetaan sebaran daerah kecelakaan lalu lintas di
Kecamatan Semarang Utara menggunakan K-Medians
Clustering, untuk mengetahui hasil pengelompokan daerah
rawan kecelakaan lalu lintas menggunakan K-Medians
Clustering, dan untuk mengetahui kualitas cluster yang
dihasilkan berdasarkan proses pengujian dari metode
Silhouette Coeficient.
Metode sampel yang Metode sampel yang digunakan adalah metode purposive.
digunakan
Jumlah populasi dan sampel Penentuan populasi dan sampel pada penelitian ini
dilakukan pada pemilihan narasumber yang akan
digunakan dalam pengolahan AHP. Nilai pembobotan
diperoleh dari pertimbangan pemberian bobot dari data
wawancara salah satu pihak kepolisian. Wawancara
dilakukan dengan jumlah narasumber sebanyak 1 orang
dari dari pihak kepolisian yang bertugas dalam kecelakaan
lalu lintas di Kota Semarang. Jadi, jumlah populasi sebesar
jumlah orang dalam Satlantas Polrestabes Kota Semarang,
sedangkan jumlah sampel sebesar satu orang dari pihak
kepolisian yang bertugas dalam kecelakaan lalu lintas di
Kota Semarang.
Analisis dan kesimpulan Metode sampling yang digunakan adalah metode purposive
mengenai metode sampling atau metode penilaian. Pemilihan sampel dilakukan untuk
mengolah bobot AHP. Pada metode sampel ini, peneliti
menggunakan kemampuannya untuk menentukan sampel
yang akan digunakan. Pada penelitian ini, peneliti
membutuhkan narasumber yang memiliki informasi terkait
kecelakaan lalu lintas di Kota Semarang. Oleh karena itu,
peneliti memilih salah satu narasumber dari pihak
kepolisian yang bertugas dalam kecelakaan lalu lintas di
Kota Semarang.
Metode analisis yang Metode analisis yang digunakan adalah K-Medians
digunakan Clustering, metode AHP, dan metode Silhouette
Coefficient.
Hasil analisis Hasil dan analisis pada penelitian ini dibagi menjadi 3
bagian, yaitu:
1. Hasil pemetaan kejadian bencana
Titik koordinat kejadian kecelakaan (2017-2019)
berjumlah 80 titik.
2. Hasil pengolahan K-Medians Clustering
Tingkat kerawanan terbagi menjadi tingkat rendah
(aman) sebanyak 2 kelurahan, sedang (cukup rawan)
sebanyak 5 kelurahan, dan tinggi (rawan) sebanyak 2
kelurahan.
3. Uji validasi kekuatan clustering dan zonasi rawan
kecelakaan lalu lintas
Algoritma K-Medians Clustering dapat melakukan
pengelompokan terhadap daerah rawan kecelakaan lalu
lintas dan termasuk dalam kategori medium structure
dengan hasil validasi di setiap kelurahan dan rata-rata
dari keseluruhan kelurahan sebesar 0,672 (tidak
melebihi 1). Tingkat kesesuaian zonasi kerawanan
kecelakaan lalu lintas memiliki hasil sebesar 92,8%.
Analisis dan kesimpulan • Pengolahan menggunakan metode K-Medians
mengenai metode analisis Clustering menggunakan data waktu kejadian, kondisi
korban kecelakaan, dan jenis kendaraan yang terlibat.
• Pengolahan AHP digunakan untuk menentukan bobot
kepentingan setiap kriteria yang digunakan dalam
menentukan daerah rawan kecelakaan. Metode ini
dilakukan dengan melakukan wawancara dengan
pihak kepolisian.
• Metode Silhouette Coefficient digunakan untuk
mengetahui tingkat akurasi dan kesesuaian dari hasil
pemetaan menggunakan K-Medians Clustering.
Jurnal 4
Judul penelitian Analisis Perubahan Zona Nilai Tanah Akibat Keberadaan
Lokasi Wisata Tahun 2016-2019 di Kecamatan Pekalongan
Utara Kota Pekalongan (Studi Kasus: Kecamatan
Pekalongan Utara)
Nama penulis Rido Muhammad
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Zona Nilai
Tanah (ZNT) di Kecamatan Pekalongan Utara, untuk
mengetahui perubahan nilai ZNT tahun 2016-2019, dan
untuk mengetahui perubahan ZNT yang diberikan oleh
wisata di Kecamatan Pekalongan Utara tahun 2016-2019.
Metode sampel yang Pengambilan sampel yang digunakan adalah metode
digunakan purposive.
Jumlah populasi dan sampel Berdasarkan perhitungan jumlah minimum sampel per
zona, diperoleh bahwa zona pada tahun 2019 terdapat
sebanyak 56 zona dengan total sampel sebanyak 476
sampel.
Analisis dan kesimpulan Penentuan total sampel direfleksikan dalam satu zona yang
mengenai metode sampling telah ditetapkan dengan jumlah minimal 3 titik sampel
untuk setiap zona yang telah ditetapkan dalam zona ukuran
10×10 cm. Sampel minimal diatas zona dengan ukuran
10×10 cm adalah minimal 5 dan seterusnya setiap
kelebihan zona 10×10 cm sampel ditambah sebanyak 2
dengan skala 1:5000. Sampel pada penelitian ini
merupakan sampel dari responden dan informan yang
didapatkan dari survey lapangan. Responden merupakan
pemberi data utama yang berisi gambaran dari informasi
penawaran atau transaksi dari bidang tanah tersebut.
Metode analisis yang Metode yang digunakan dalam penilaian tanah adalah
digunakan metode pendekatan biaya (cost approach).
Hasil analisis Hasil dan analisis pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Hasil pengolahan NIR
Zona pada penelitian ini dibagi terdiri dari 56 zona yang
dikelompokkan ke menjadi 4 kelompok zona. Zona
tertinggi pada zona 1 hingga 14 adalah zona 11 (NIR Rp
6.326.109) dan zona terendahnya adalah zona 1 (NIR
Rp 43.592). Zona tertinggi pada zona 15 hingga 28
adalah zona 25 (NIR Rp 6.962.011) dan zona
terendahnya adalah zona 22 (NIR Rp 83.667). Zona
tertinggi pada zona 29 hingga 42 adalah zona 35 (NIR
Rp 851.247) dan zona terendahnya adalah zona 36 (NIR
Rp 54.407). Zona tertinggi pada zona 43 hingga 56
adalah zona 47 (NIR Rp 1.924.649) dan zona
terendahnya adalah zona 52 (NIR Rp 72.556).
2. Perubahan ZNT
Perubahan ZNT dianalisis dengan cara membandingkan
nilai zona dengan ketentuan mempunyai luas zona yang
sama. Zona yang memiliki luas sama pada tahun 2016-
2019 sebanyak 5 zona. Pada rentang tahun 2016-2019,
tidak ada zona yang mengalami penurunan nilai tanah.
Pada rentang tahun 2016 hingga 2019, seluruh zona
selalu mengalami kenaikan.
3. Pengaruh wisata terhadap ZNT
Pengaruh wisata terhadap ZNT dianalisis yang
termasuk pada buffer sebesar 500 meter. Pada tahun
2016 ke 2017 mengalami kenaikan nilai hubungan
antara nilai zona dengan jumlah wisatawan dari 0,7337
ke 0,8613. Pada tahun 2017 ke 2018 mengalami
penurunan nilai hubungan antara nilai zona dengan
jumlah wisatawan yang tidak terlalu signifikan dari
0,8613 ke 0,7007. Pada tahun 2018 ke 2019 mengalami
penurunan nilai hubungan antara nilai zona dengan
jumlah wisatawan yang signifikan dari 0,7007 ke
0,2902.
Analisis dan kesimpulan Metode pendekatan biaya digunakan untuk penilaian suatu
mengenai metode analisis bangunan atau properti yang proses penilaiannya dengan
cara melakukan identifikasi terhadap suatu bangunan,
kemudian dianalisa biaya pembuatan barunya
(reproduction cost new) berdasarkan harga standar yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai