Makalah Role Play
Makalah Role Play
( Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah CNP III)
Disusun oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Role Play
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja. Makalah ini dibuat dari pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki serta sumber – sumber yang terpercaya. Kami juga berterima
kasih pada Dosen mata kuliah Keperawatan Komunitas yang telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan mengenai pendidikan kesehatan pada remaja. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penyusun
Cara perawatan reproduksi seksual
Sering banyak orang menganggap masalah reproduksi merupakan hal yang masih
dianggap kurang bermanfaat atau tabu apabila disosialisasikan kepada masyarakat, padahal
itu tidak benar sepenuhnya. Mengapa demikian, karena masalah kesehatan reproduksi adalah
menyangkut semua orang yang hidup dan menjalani hidup di dunia ini. Kesehatan reproduksi
menyangkut aspek fisik, mental dan sosial, bahkan bukan sekedar tidak adanya atau terkena
penyakit ataupun gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses
reproduksi itu sendiri. Kesehatan reproduksi memberikan harapan bahwa setiap orang dapat
menikmati kehidupan seks yang aman dan menyenangkan serta memiliki kemampuan untuk
berproduksi dan memiliki kebebasan dalam menetapkan kapan dan seberapa sering mereka
ingin berproduksi. Bagaimana cara mengenal dan memahami masalah kesehatan reproduksi,
hak reproduksi, seksualitas dan penggunaan kontrasepsi sebagai upaya dalam mengatur jarak
kelahiran.
Setiap individu harus mampu mengenal dan memahami informasi yang benar
mengenai kesehatan reproduksi dan seksual, hal ini banyak pula menyangkut seputar organ
reproduksi pria maupun wanita, termasuk bagaimana cara kerja organ-organ reproduksi
tersebut, bagaimana cara merawat organ, perilaku seksual dan terjadinya kehamilan. Organ
reproduksi pria terdiri dari :
• Uretra (saluran kemih), yaitu saluran untuk mengeluarkan urine dan sperma.
• Glans Penis, yaitu kepala penis yang sangat sensitive karena memiliki banyak
serabut
• syaraf dan pembuluh darah.
• Penis, yaitu untuk menyalurkan urine dan sperma, serta melakukan hubungan seks.
• Scrotum, yaitu tempat bergantungnya testis, pelindung testis dari suhu dan tekanan
dari luar.
• Testis, yaitu tempat memproduksi sperma.
• Epidydimis, yaitu tempat pematangan sperma.
• Vas deferens, yaitu untuk menyalurkan sperma dari testis menuju prostat.
• Kelenjar Prostat, yaitu berfungsi menghasilkan cairan semen dan mempengaruhi ke
suburan sperma.
• Vesikula seminalis, yaitu dapat menghasilkan cairan semen dan sperma.
• Kandung kencing, yaitu tempat penampungan sementara air kencing.
Pada Pria dikenal adanya peristiwa mimpi basah, yaitu pengeluaran sperma
(ejakulasi) secara alamiah melalui mekanisme tidur (biasanya mengalami mimpi erotis
ataupun tidak erotis). Pertama terjadi pada usia antara 9 – 14 tahun, merupakan tanda sudah
akhil baliq dan organ reproduksinya mulai berfungsi. Organ reproduksi wanita terdiri dari :
Pengertian SADARI
Waktu SADARI
2) Haid tidak teratur : setiap 6 bulan sekali, saat baru selesai menstruasi.
3) Waktu : 10 menit setiap bulan periksa payudara.
1) Posisi berdiri
1) Semasa mandi
Angkat sebelah tangan. Dengan menggunakan satu jari, gerakkan secara mendatar
perlahan-lahan ke serata tempat bagi setiap payudara. Gunakan tangan kanan untuk
memeriksa payudara sebelah kiri dan tangan kiri untuk payudara kanan. Periksa dan
cari bila terdapat gumpalan / kebetulan keras, menebal dipayudara.
Ilustrasi berikut dapat membantu Anda untuk mengerti lebih lanjut mengenai tahapan-
tahapan sadari:
Jika Anda menemukan benjolan atau keganjilan pada payudara saat melakukan sadari,
konsultasikan pada dokter Anda segera. Saat konsultasi, dokter akan melakukan pemeriksaan
ulang dan mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan penunjang berupa
mammografi atau ultrasonografi untuk hasil pemeriksaan yang lebih mendetil.
Mengenal dan menghadapi masalah HIV/AIDS
1. Darah
2. Cairan vagina
3. Cairan sperma
4. Air susu ibu
1) Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS, berhubungan seks dengan
pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom)
2) Kontak darah/luka dan transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV
3) Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau bergantian dengan
orang yang terinfeksi HIV
4) Dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya
HIV tidak menular melalui:
1) gigitan nyamuk
2) orang bersalaman
3) berciuman
4) orang berpelukan
5) makan bersama /piring dan gelas
6) tinggal serumah
Bagaimana mengetahui apakah seseorang sudah tertular HIV atau mengidap AIDS?
Sampai tiga atau enam bulan setelah masuknya virus HIV, belum tentu virus itu bisa
ditemukan dalam tubuh karena ia tersembunyi. Masa belum bisa dilihatnya virus itu disebut
masa Jendela. Walaupun belum bisa terlihat, orang yang sudah tertular HIV bisa
menularkannya kepada orang lain. Setelah enam bulan biasanya virus mulai dapat
ditemukan/dilihat kalau orang itu menjalani tes darah. Belum ada cara lain untuk menemukan
virus selain melalui tes darah. Kalau sudah ditemukan, maka pengidapnya disebut HIV
positif.
Pada masa ini, ia masih bisa hidup normal dan melakukan semua kegiatan seperti
biasa. Masa HIV positif ini bisa sampai 10 tahun kalau daya tahan tubuhnya kuat. Tetapi bila
daya tahan tubuhnya lemah maka orang tersebut bisa cepat terserang berbagai penyakit lain.
Tanda yang menyolok pada penderita AIDS adalah diare yang terus menerus, pembengkakan
kelenjar getah bening, kanker kulit, sariawan, dan berat badan yang turun secara menyolok.
Nah pada saat seperti itu orang tersebut dikatakan sudah sampai pada tahap AIDS dan
disebut ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS). Pada tahap AIDS ini biasanya daya tahan
sudah sangat lemah sehingga kemungkinan orang itu akan meninggal. Sampai saat ini belum
ada obat ampuh untuk membunuh virus HIV atau menyembuhkan orang dengan AIDS.
1. Hubungan seks sebaiknya hanya dilakukan kalau sudah dewasa dan bisa
bertanggungjawab untuk itu.
2. Setiap orang berhak mengatakan “tidak” pada sentuhan dan hubungan seks yang tidak
dikehendakinya (assertif).
3. Sentuhan yang berakhir dengan hubungan seks seringkali mengakibatkan masalah dan
perasaan-perasaan yang sulit pada remaja (menyesal, malu, takut, dll).
4. Hubungan seks bisa mengakibatkan kehamilan dan kelahiran bayi, walaupun juga ada
cara-cara mencegahnya.
5. Selain itu hubungan seks bisa mengakibatkan Infeksi/Penyakit Menular Seksual
(IMS/PMS) dan penularan HIV – virus penyebab AIDS yang belum ada obatnya,
walaupun ada cara mencegahnya.
Seks adalah kata yang sangat tidak asing di telinga kita, tetapi anehnya seringkali kita
merasa tabu dan agak malu-malu jika menyinggungnya. Nah, kemudian agar kita dapat
membicarakan dan mendiskusikannya dengan bebas terbuka, maka para ahli bahasa dan
ilmuwan pun membuat seks ini menjadi ilmiah dengan menambahkan akhiran “-tas” dan “-
logi” menjadi “seksualitas” dan “seksologi”, sehingga jadilah seksualitas adalah untuk
dibahas dan didiskusikan, seksologi adalah untuk ditulis secara ilmiah, dan seks adalah untuk
dialami dan ‘dinikmati’.
Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas:
a) Menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah
atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut.
Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang
berat.
b) Mengakibatkan kehamilan. Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan
bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban
mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan
kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya.
d) Penyebaran Penyakit. Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan
keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan.
Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang
tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui
hubungan seks adalah virus HIV.