Anda di halaman 1dari 20

1. Pertumbuhan dan Perkebangan Sistem Reproduksi Remaja Perempuan.

1. Menarche
a. Batasan haid normal
Pada awalnya menstruasi berlangsung tidak teratur , mungkin berlangsung pada 2 sampai
3 bulan atau bahkan lebih lama, setelah menstruasi pertama . hal ini masih normal. Bahkan
da yang memerlukan waktu 18 bulan atau lebih untuk kembali menstruasi. Biasanya siklus
terjadi sekali dalam sebulan, dari hari pertama menstruasi sampai menstruasi berikutnya
berlangsung 28-35 hari inilah yang disebut dengan siklus menstruasi.
Walaupun menstruasi biasanya dimulai pada usia anatar 11 dan 14 tahun, kadang ada
juga yang lebih lambat datangnya. Biasanya anak dihinggapi kecemasan bila teman-
temannya sudah menstruasi sedangkan dia belum. Terjadinya ketelambatan ini ini bisa
dikarenakan factor keturunan, misalnya ibu yang terlambat mendapat menstruasi pertama,
sering kali anaknya juga mengalami hal yang sama. Jika ukuran tubuh lebih kecil dari
ukuran rata-rata, biasanya menstruasinya lebih telat. Hampir semua anak perempuan telah
menstruasi pada usia 16 tahun. Akan tetapi, ada juga yang sudah mendapat menstruasi pada
usia 9 tahun.

b. Kapan mulai terjadi menarce


Menstruasi biasanya di mulai pada usia 11-14 tahun. Menstruasi adalah pelepasan
dinding Rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan yang terjadi setiap
bulannya. Seorang wanita memiliki dua ovarium yang masing-masing menyimpan 200.000-
400.000 sel telur yang belum matang (folikel). Normalnya, hanya satu atau beberapa sel
telur saja yang tumbuh setiap periode menstruasi, ketika sel telurtersebut telah matang maka
sel telur tersebut akan di lepas dari ovarium dan kemudia berjalan menuju tuba fallopi untuk
kemudian dibuahi. Apabila sel telur ini tidak di buahi, maka lapisan dinding bagian dalam
dari Rahim yangdisiapkan untuk penempelan hasil pembuahan akan terkelupas maka
terjadilah pendarahan (menstruasi) . menstruasi biasanya datang sebulan sekali dengan
siklus yang bervariasi dari 28-35 hari.
Menstruasi adalah pertanda mulai terjadinya pubertas. Kenyataannya, menstruasi paling
terakhir terjadi. Menstruasi tidak akan dimulaisampai sekurangnya satu tahun setelah
pertumbuhan pesat, yaitu setelah payudara mulai berkembang serta tumbuhnya rambut di
ketiak dan pubis. Satu atau dua tahun sebelum menstruasi, vagina mulai menghasilakan
cairan bening yang tak berbau. Bila sebelumnya tidak mengetahui masalah ini, mungkin
akan cemas. Keadaan ini normal dan tidak perlu di cemaskan.
c. Perubahan bentuk payudara
a). Kapan mulai terjadi perubahan payudara
Pada wanita, kelenjar mamae milai berkembang pada permulaan masa pubertas
(adolescence) yaitu pada umur 11-12 tahun. Kelenjar mamae tumbuh menjadi besar
sebelah literal aksilaris anterior/media sebelah kranial ruang interkostalis .
b). Bagaimana perubahan anatomi payudara remaja
1. Tahap I : Prapubertas
2. Tahap II : Breast budding, menonjol seperti bukit kecil, areola melebar.
3. T ahap III : Payudara dan areola membesar, tidak ada kontur pemisah.
4. Tahap IV : Areola dan papilla membentuk bukit kedua.
5. Tahap V : Bentuk dewasa, papilla menonjol, areola sebagian dari kontur buah dada.
c). Bagaimana cara perawatan payudra pada saat remaja
1. Memakai bra yang tepat dan sesuai ukuran
Remaja wanita harus memperhatikan ini memberikan sokongan pada payudara
dengan menggunakan bra yang dapat menghidarkan dai cidera akibat tergantung
terlalu lama tanpa adanya alat bantu penyokong payuda.
2. Olahraga
Berolahraga juga dapat membantu payudara menjadi lebih sehat. Baik bagi
remaja wanita dapat memperkuat otot dada di bawah jaringan payudara.
3. Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang
Pertumbuhan payudara dapat dipicu oleh hormone tubuh bernama estrogen.
Penting untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang seperti makan
makanan yang memiliki kandungan estrogen cukup tinggi seperti kedelai, gandum,
susu, keju dan jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan yang mengandung
bahan kimia.
2. Kebersihan area genetalia

Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan
fisik dengan ciri khas yang unik. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat
tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di
bawah ini :
1. Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi

2. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada
kondisi kesehatan organ reproduksi

3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual

4. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual

5. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri


dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya :

1. Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.

2. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat

3. Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari

4. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari
arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidakmasuk ke dalam organ
reproduksi.

5. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agarmencegah terjadinya penularan
penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.

Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih
ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan
dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja
berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru
menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan
reproduksi yang tepat.

3. Struktur Hymen

Selaput dara atau hymen sering dianggap sebagai "harta" paling berharga bagi wanita karena
keberadaanya menandakan bahwa wanita tersebut masih perawan. Selaput dara akan rusak ketika
wanita pertama kali melakukan hubungan kelamin/kopulasi. Selaput dara ada yang sangat tipis dan
ada juga yang lebih tebal dan penuh dengan pembuluh darah. Selaput dara yang tipis kadang tidak
menimbulkan munculnya darah saat pertama kali berhubungan badan. Sedangkan selaput dara yang
"wajar" akan menimbulkan munculnya darah saat pertama kali berhubungan badan. Munculnya darah
saat pertama kali berhubungan badan sering dianggap sebagai tanda bahwa si gadis masih perawan
saat menikah.

Selaput dara yang wajar akan memiliki lubang/bukaan baik kecil atau besar sebagai saluran untuk
keluarnya darah menstruasi. Berikut ini adalah jenis-jenis selaput dara berdasarkan lubang yang
terdapat padanya :
1. Annular hymen: memiliki sebuah lubang/bukaan yang tidak terlalu besar
2. Cribriform hymen: memiliki banyak lubang/bukaan yang ukurannya sangat kecil
3. Septate hymen: memiliki dua lubang/bukaan yang berdampingan
4. Imperforate hymen: tidak memiliki lubang sama sekali
5. Parous introitous hymen: memiliki satu lubang/bukaan yang sangat besar

4. Gangguan Menstruasi

Berdasarkan banyaknya perdarahan dapat dikategorikan normal (menghabiskan 2-3 pembalut),


hipermenorea (menghabiskan 5-6 pembalut), hipomenorea (menghabiskan >2 pembalut). Sedankan
kelainan dalam lamanya perdarahan dikategorikan normal (3-6 hari), menoragia (>6 hari),
brakimenorea (<3 hari), metroragia (perdarahan diluar siklus haid).

Kelainan menstruasi menurut siklusnya dibagi menjadi eumenorea (25-31 hari), polimenorea
(<35 hari), oligomenorea (>35 hari), amenorea (tanpa haid lebih dari 3 bulan), menstruasi ireguler.
Sedangkan perdarahan dan kelainan diluar menstruasi dapat berupa bercak, disfuncional uterin
bleeding (DUB), dismenore, dan ketegangan pra/pascamenstruasi.
Terjadinya menstruasi atau haid merupakan perpaduan antara kesehatan alat genetalia dan
rangsangan hormonal yang kompleks yang berasal dari mata rantai aksis hipotalamus-hopofisis-
ovarium. Oleh karena itu, gangguan haid dan gangguan siklus haid dapat terjadi dari kelainan dua
faktor tersebut. Beberapa bentuk kelainan haid dan siklus haid masa reproduksi aktif :
1. Kelainan tentang banyak dan lama perdardarahan (hipermenorea [menoragia], hipomenorea).
2. Kelainan siklus haid (polimenorea, oligomenorea, amenorea).
3. Perdarahan di luar haid (metroragia).
4. Keadaan lain berkaitan dengan haid (ketegangan pra-haid, mastodinia, perdarahan ovulasi
[Mittelschmerz], dismenorea).
a. Hipermenorea
Jadwal siklus haid tetap, tetapi kelainan terletak pada jumlah perdarahan lebih banyak
dan dapat disertai gumpalan darah dan lamanya perdarahan lebih dari 8 hari. Terjadinya
hipermenorea berkaitan dengan kelainan pada rahim, yaitu mioma uteri, polip endometrium, dan
gangguan pelepasan endometrium.
Dalam menghadapi keadaan tersebut bidan dapat melakukan tindakan di antaranya :
1. Memberi pengobatan ergometrin tablet/suntikan.
2. KIE agar melanjutkan pemeriksaan.
3. Melakukan konsultasi ke dokter puskesmas, merujuk penderita ke dokter ahli kandungan/ ke
rumah sakit.
b. Hipomenorea
Siklus menstruasi (haid) tetap, tetapi lama perdarahan memendek kurang dari 3 hari.
Hipomenorea dapat disebabkan kesuburan endomentrium kurang karena keadaan gizi penderita
yang rendah, penyakit menahun, dan gangguan hormonal. Dalam menghadapi keadaan demekian,
bidan dapat melakukan konsultasi ke puskesmas atau merujuk ke dokter.
c. Polimenorea
Pada polimenorea terdapat siklus menstruasi yang memendek dari biasa yaitu kurang dari 21 hari,
sedangkan jumlah perdarahan relatif tetap. Polimenorea merupakan gangguan hormonal, dengan
umur korpus luteum memendek, sehingga siklus menstruasi pun menjadi lebih pendek.
d. Oligomenorea
Siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama.
Oligomenorea disebakan oleh gangguan hormonal. Bila oligomenorea berkelanjutan selama 3
bulan berurut-turut disebut amenorea.
e. Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak datangnya haid selama 3 bulan berturut-turut. Terdaapat dua
bentuk amenorea, yaitu :
1) Amenorea primer, bila tidak datang bulan sejak bayi sampai mencapai umur 18 tahun atau
lebih.
2) Amenorea sekunder, pernah mendapatkan haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3 bulan.

Penyebabnya amenorea banyak berkaitan dengan :

1) Keadaan fisiologis (sebelum menarche, hamil dan laktasi amenorea, menopause).


2) Gangguan pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium pada ovarium, hipofisis, hipotalamus.
3) Kelainan kongenital.
4) Gangguan sistem hormonal.

Menstruasi merupakan hasil kerja sama kelenjar endokrin yang kompleks. Karena itu bila terjadi
gangguan sistem hormonal dapat terjadi amenorea. Dalam menghadapi keadaan amenorea,
kecuali fisiologis, sebaiknya bidan melakukan konsultasi dan merujuk penderita sehingga
mendapat pemeriksaan dan pengobatan adekuat.
f. Metroragia
Metroragia merupakan perdarahan yang terjadi di luar haid dengan penyebab kelainan hormonal
atau kelainan organ genetalia.
g. Perdarahan bukan menstruasi
Perdarahan bukan haid digolongkan sebagai perdarahan yang tidak ada hubungan dengan haid
dan dapat disebabkan kelainan organik dan kelainan hormonal. Bentuk perdarahan bukan haid
dapat berupa kontak berdarah, spotting di luar haid, atau perdarahandisfungsional.
Penyab organik perdarahan bukan haid :
1) Vagina (varises pecah, metastase korio karsinoma, keganasan vagina).
2) Serviks (karsinoma porsio, perlukaaan serviks, polip serviks).
3) Rahim (polip endometrium, karsinoma korpus uteri, submukosa mioma uteri).
4) Tuba fallopi (karsinoma tuba, hamil ektopik tuba).
5) Ovarium (radang ovarium, tumor ovarium).
Perdarahan disfungsional adalah perdarahan tanpa terdapat kelainan organik alat genetalia, tetapi
gangguan mata rantai hormonal aksis hipotalamus-hipofissi dan ovarium. Perdarahan
disfungsional terdapat dua bentuk, yaitu :

1) Perdarahan disfungsional dengan ovulasi.


2) Perdarahan disfungsional tanpa ovulasi.

Dalam menghadapi keadaan perdarahan bukan haid, bidan sebaiknya berkonsultasi dengan
puskesmas atau merujuk ke dokter atau rumah sakir untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai
dengan penyebabnya. Bidan sebaiknya memberikan KIE kepada penderita sehingga penderita
bersedia memeriksakan diri.
h. Ketegangan premenstreasi
Keluhan premenstruasi terjadi sekitar beberapa hari sebelum bahkan sampai saat menstruasi
berlangsung. Gejala ini dijumpai pada wanita sekitar umur 30-45 tahun. Penyebab yang jelas
tidak diketahui tetapi terdapat dugaan bahwa ketidakseimbangan antara etrogen dan progesteron.
Dikemukakan bahwa dominasi “esterogen” merupakan penyebab dengan defisiensi fase luteal
dan kekurangan produksi produksi progeteron. Akibat dominasi estrogen terjadi retensi air dan
garam, dan edema pada beberapa tempat. Gejala klinisnya dalam bentuk :
1) Gangguan emosional (mudah tersinggung)
2) sukar tidur, gelisah, sakit kepala
3) perut kembung, mual sampai muntah
4) payudara terasa tegang dan sakit
5) pada kasus yang lebih berat sering merasa depresi.

Dalam menghadapi ketegangan premenstruasi, bidan sebaiknya berkonsultasi ke puskesmas,


dokter ahli, atau rumah sakit untuk mendapat penanganan yang lebih sempurna. Kepada wanita
diberikan KIE untuk siap melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
i. Mastodinia atau Mastalgia
Rasa tegang dan nyeri pada payudara menjelang haid disebut mastalgia. Mastalgia disebabkan
dominasi hormon estrogen, sehingga terjadi retensi air dan garam disertai hipermia didaerah
payudara. Segera setelah menstruasi, mastalgia menghilang dengan sendirinya.
j. Dismenorea
Dismenorea merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang mengganggu kehidupan sehari-hari
wanita dan mendorong penderita untuk melakukan pemeriksaan atau konsultasi ke dokter,
puskesmas, ataud atang ke bidan.
Dikenal dua bentuk dismenorea, yaitu :
1) Dismenorea primer, tidak terdapat kelainan organ dan rahim dalam batas normal.
2) Dismenorea sekunder, bila terdapat kelainan organik seperti mioma, polip endomentrial, dan
endometriosis.

Gejala klinis dismenorea adalah nyeri abdomen bagian baeah, menjalar ke arah pinggang dan
paha, dan disertai keluhan dan muntah, sakit kepala, diare, mudah tersinggung. Dalam situasi
demikian, bidan sebaiknya melakukan konsultasi ke puskesmas, dokter dan rumah sakit.
k. Mittelschmerz
Karena kesibukkannya wanita ajrang merasakan terjadi rasa nyeri saat ovulasi (pelepasan ovum)
yang dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Peristiwa ini terjadi pada
pertengahan siklus mnstruasi dan di sebut Mittelschmerz. Mittelschmerz penting diperhatikan
agar dapat menasihati mereka yang infeltilitas sehingga dapat mempergunakannya untuk
mendapatkan kehamilan. Kadang-kadang mittelschmerz diikuti oleh perdarahan yang berasal dari
proses ovulasi dengan gejala klinis seperti hamil ektopik yang pecah.

A. Remaja
Remaja adalah anak yang telah mencapai usia 16 tahun untuk anak perempuan dan 19
tahun untuk anak laki-laki dengan kematangan organ reproduksi dan secara biologis siap
untuk menikah. Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa,berdasarkan kematangan
psikososial dan seksual, semua remaja akan melewati tahapan berikut :
a. Masa remaja awal/dini (early adolescence): usia 11-13 tahun.
b. Masa remaja pertengahan (middle adolescence): usia 14-16 tahun.
c. Masa remaja lanjut ( late adolescence) : usia 17-10 tahun.
B. Pergaulan bebas
Pergaulan bebas merupakan hal yang dikhawatirkan orang tua terutama bagi anak usia
remaja, karena saat ini pergaulan bebas dipandang buruk oleh masyarakat. Pergaulan bebas
dikaitkan dengan perubahan zaman yang semakin modern dan banyak dipengaruhi oleh
budaya barat yang menyebabkan remaja melakukan hal-hal yang melanggar norma agama
maupun norma hukum dan sosial, pergaulan bebas sering ditandai dengan semakin maraknya
remaja melakukan seks bebas diluar nikah dan penggunaan narkoba yang merajalela.. Remaja
sebaiknya diberikan bekal pengetahuan tentang bahaya dan dampak yang akan terjadi apabila
mereka melakukan hal-hal yang menyimpang tersebut agar mereka paham dan berfikir dua
kali sebelum melakukannya, dan mereka juga harus dibekali keimana yang kuat agar tidak
mudah terpengaruh. semakin banyak remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas,
bahkan tidak sedikit para remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas melakukan seks
bebas (Free sex) dan menggunakan narkoba, hal tersebut dikarenakan terlalu jauhnya
kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utamnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat
saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita.
C. Pengertian Pernikahan Dini
Pernikahan dini adalah pernikahan pada remaja di bawah usia 20 tahun yang
seharusnya belum siap untuk melaksanakan pernikahan. Pernikahan dini merupakan
hubungan untuk mengikat dua insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan.
pernikahan dini sering disebabkan oleh faktor ekonomi, pendidikan, faktor diri sendiri dan
faktor orang tua. Menurut BKKBN (2011) faktor yang mempengaruhi usia rata-rata usia
menikah dini pada perempuan adalah faktor sosial, ekonomi, budaya dan tempat tinggal
(desa/kota).
Pernikahan dini akan berdampak pada kesehatan reproduksi anak perempuan. Dari
segi fisik, remaja belum kuat dan tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa bersiko
pada saat proses persalinan. Remaja cenderung tidak menyadari risiko yang akan terjadi jika
melakukan pernikahan dini dan tidak memahami tentang hak-haknya terkait kesehatan
reproduksi.
Sebagai salah satu contoh adalah lemahnya peran seorang perempuan dalam
memutuskan kapan akan hamil dan melahirkan serta berapa jumlah anak yang akan dimiliki.
Keinginan mempunyai anak dan jumlah setelah menikah sebagian merupakan keputusan
yang diputuskan oleh pasangannya tanpa mengingat kondisi alat reproduksi perempuan pada
saat itu sehingga perempuan yang menikah dini harus mengalami proses kehamilan dan
persalinan pada usia yang masih belum matang.
D. Dampak Pernikahan Dini
Perkawinan pada usia muda akan membebani anak perempuan dengan tanggung jawab
menjadi seorang istri, pasangan seks, ibu, dan peran lain yang seharusnya dilakukan orang
dewasa dan cenderung belum siap untuk dilakukan oleh remaja puteri. Perkawinan ini juga
menimbulkan beban psikologis dan emosional yang hebat bagi mereka. Selain itu terkadang
juga terdapat kesenjangan usia, dimana anak perempuan jauh lebih muda dari pasangan
mereka (Badan Pusat Statistik, 2016).
Berbagai kajian menunjukkan bahwa anak perempuan yang menikah pada usia dini
memiliki risiko tinggi untuk mengalami kecemasan, depresi, atau memiliki pikiran untuk
bunuh diri yang sebagian dapat disebabkan mereka tidak memiliki status, kekuasaan,
dukungan, dan kontrol atas kehidupan mereka sendiri. Selain itu mereka juga kurang mampu
untuk menegosiasikan hubungan seks yang aman.
2. Gangguan / masalah
E. Kehamilan Tidak Diinginkan
Kehamilan tidak diinginkan adalah kehamilan tidak tepat waktu (mistimed pregnancy)
dan tidak dikehendaki (unwanted pregnancy) merupakan salah satu masalah yang penting dan
perlu mendapat perhatian, terutama di negara negara berkembang. Kehamilan tidak
diinginkan akan mendorong terjadinya keguguran atau pengguguran (aborsi), berat badan
lahir rendah serta kelahiran prematur. Hal ini tentu juga memberikan dampak meningkatnya
risiko untuk kematian ibu dan anak. Kehamilan yang tidak diinginkan memberikan dampak
serius dan merugikan di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.
Kehamilan tidak diinginkan dapat disebabkan perilaku tidak sehat dan kondisi pada saat
sebelum atau selama kehamilan seperti perkosaan, kurangnya pengetahuan mengenai
kontrasepsi, terlalu banyak anak, alasan kesehatan, janin cacat, usia muda atau belum siap
mempunyai anak, pasangan tidak bertanggungjawab atau hubungan dengan pasangan belum
mantap
1. Faktor resiko dari kehamilan tidak diinginkan
- Sering terdapat anemia
- Gangguan tumbuh kembang janin
- Keguguran, prematuritas, atau BBLR
- Gangguan persalinan sehingga perlu tindakan operasi persalinan.
- Peningkatan pre-eklamsia
- Perdarahan antepartum.
2. Cara mengatasi masalah tersebut :
- Mempergunakan perlindungan dengan metode KB
(kondom menghindari hamil dan penyakit menular seksual)
- Meningkatkan aktivitas yang bermanfaat
- Meningkatakan hubungan kekeluargaan
- Mencari pergroup yang Kreatif

F. Pemerkosaan/Pelecehan Seksual
a. Pengertian
Pemerkosaan adalah kekerasan seksual, dalam bentuk paksa hubungan
seksual dengan memakai penis kearah vagina, anus, atau mulut korban. baik itu
diketahui atau tidak diketahui oleh korban.
b. Dampak
1. Dapat terjadinya kehamilan
2. Trauma fisik dan mental
3. Disfungsi hubungan seksual
4. Ketakutan dan menghindar dari tempat yang memicu kejadian

c. Pencegahan
1). Pembinaan yang efektif
2). Pendekatan melalui kelompok sebaya

d. Penanganan
1. Pengkajian lengkap dan perawatan kerusakan fisik
2. Bantuan psikologis untuk menanggulangi trauma
3. Dokumentasi forensic yang lengkap dan akurat
4. Pengkajian lengkap terhadap risiko penyakit menular seksual (PMS).
G. Infeksi
a. Pengertian
Infeksi menular seksual (IMS) merupakan infeksi yang ditularkan dari satu
orang kepada orang lain melalui hubungan seksual. Sedangkan infeksi saluran
reproduksi (ISR) adalah infeksi di alat kelamin bias di tularkan melalui melalui
hubungan seksual atau kesalahan medis.

b. Jenis-jenis infeksi genetalia


1.Bakteri, yaitu :
Klamidia disebabkan oleh chlamydia trachomatis dan gonore (kencing nanah)
disebabkan oleh Neisseria gonnorheae
c. - Pada wanita
Penyebabnya, biasa berasal dari hubungan seksual dengan indidu yang terinfeksi.
Dapat terlihat setelah beberapa minggu atau beberapa bulan setelah berhubungan.
Gejala yang umum terjadi pada wanita ialah :
 Rabas (cairan) kuning atau hijau dari vagina atau anus
 Nyeri atau sensasi terbakar saat berkemih
 Nyeri pada abdomen bawah
 Nyeri atau perdarahan saat melakukan hubungan seksual

- Pada laki-laki
Pada pria gejala dapat terlihat 2 hingga 5 hari setelah melakukan hubungan
seksual dengan individu yang terinfeksi.
Gejala yang umum terjadi pada pria ialah :
 Rabas (cairan) dari penis
 Nyeri atau sensasi terbakar saat berkemih
 Nyeri atau pembengkakan pada testikel

d. Dampak jika terkena klamidia dan gonore


 Interfilitas (mandul) pada wanita dan pria
 Pada ibu hami kpd atau bayi prematur
 Infeksi dapat ditularkan pada bayi baru lahir saat proses persalinan, sehingga
memicu infeksi pada bagian mata bayi dengan tanda keluar rabas (cairan) kental
berwarna kuning dari mata bayi hingga kebutaan serta masalah paru-paru.

e. Terapi
- Mengobati klamidia
 Eritromisin 500 mg/oral, 4 kali selama 7 hari
 Amoksilin 500 mg/oral, 3 kali sehari selama 7 hari
 Pada bayi : Eritromisin sirup 30 mg/oral, 4 kali sehari selama 14
- Mengobati gonore
 Injeksi seftriakson 250 mg didalam otot hanya 1 kali
 Sefiksim 400 mg/oral, hanya 1 kali
 Pada bayi : Injeksi seftriakson 125 mg, di otot paha hanya 1 kali
 Infeksi radang panggul
Merupakan infeksi serius pada Rahim, tuba, ovarium wanita. Infeksi radang
panggul terjadi ketika seorang wanita yang mengalami IMS (biasanya klamidia dan
gonore) yang tidak diterapi. Dapat juga terjadi setelah aborsi atau melahirkan dimana
kuman masuk kedalam.
a. Gejala
 Nyeri di abdomen bawan
 Demam tinggi (>38°C)
 Merasa sakit atau lemah
 Keluar rabas berbau tak sedap berwarna hijau atau kuning dari vagina.
 Nyeri atau perdarahan saat melakukan hubungan seksual
b. Dampak
 Mengalami nyeri jangka panjang
 Kehamilan tuba atau infertile
 Bahkan kematian
c. Terapi
- Mengobati klamidia
 Eritromisin 500 mg/oral, 4 kali selama 7 hari
 Amoksilin 500 mg/oral, 3 kali sehari selama 7 hari
- Mengobati gonore
 Injeksi seftriakson 250 mg didalam otot hanya 1 kali
 Sefiksim 400 mg/oral, hanya 1 kali
- Untu membunuh kuman lainnya yang menyebabkan radang panggul
 Metronidazole 400-500 mg/oral, 3 kali sehari selama 14 hari (pada ibu
hamil dilarang pada 3 bulan pertama) jika setelah 48 jam mengalami
demam tinggi atau muntah segera ke RS, ia memerlukan obat yang kuat
per IV.
 Sifilis (raja singa)
Disebabkan oleh treponema pallidum, bersifat kronis menyerang semua organ
tubuh dan banyak menyerupai banyak penyakit. Massa tunas berkisar 10-90 hari.
a. Gejala
 Stadium I (sifilis primer): timbul 2-4 minggu setelah kuman masuk. Terdapat
benjolan kecil merah, lalu terjadi luka/koreng tanpa nyeri disertai dengan
pembekakan kelenjar getah bening. Luka/koreng akanhilang dengan sendirinya
3-10 minggu. Namun, berlanjut ke stadium II.
 Stadium II (sifilis sekunder): timbul 6-8 minggu dan bias berlangsung sampai
9 bulan. Terdapat nyeri sendi, demam, sakit kepala, nafsu makan turun.
Padastadium ini muncul gejala penyakit kulitlain berupa bercak merah,
benjolan-benjolan kecil diseluruh tubuh,tidak gatal, kebotakan, pembengkakan
kelenjar getah bening menyeluruh.
 Stadium III (sifilis tersier): umumnya timbul 3-10 tahun setelah infeksi.
Ditandai dengan 2 macam kelainan yang bersifat destruktif pada kulit, selaput
lender, radang pada tulang sendi yang terjadi perlahan-lahan pada jantung,
sistimpembuluh darah, dan syaraf.
Dampak
 Kehamilan terjadi sifilis kongetalia (abortus, kematian janin, lahirdengan
kerusakan kulit, hati,limpa dan keterbelakangan mental.
Terapi
 Beri injeksi benzatinbenzilpenisilin 2,4 juta unit, pada otot 1 kali saja
 Eritomisin 500 mg/oral, 4 kali sehari selama 14 hari (jika pasien alergi, kurang
efektif ditambahkan tetrasiklin setelah selesai menyusui)
 Jika mengidap selama 2 tahun, bahkan lebih ia membutuhkan obat lain.

 Vaginosis bakteri
Vaginosis bakteri tidak di tularkan melalui hubungan seksual. Diakibatkan oleh
pergantian lactobacillus spp, yang merupakan floranormal vagina, dengan bakteri
anaerob dalam konsentrasi tinggi.

a. Gejala
 Rabas lebih banyak dari biasanya
 Berbau tak sedap dan amis dari vagina, terutama setelah berhubungan seksual.
 Gatal ringan
b. Dampak
 Dapat menyebabkan ibu hamil melahirkan bayi premature atau mendapat
infeksi setelah melahirkan.
c. Terapi
 Metronidazole 400-500 mg/oral, 2 kali sehari selama 7 hari (pada ibu hamil
dilarang pada 3 bulan pertama).
 Masukan metronidazole vagina 500 mg, kedalam vsgina, setiap malam selama
7 malam.

Virus
 Herpes genetalia
Virus yang menyebabkan lepuh yang nyeri dan meletus sehingga berubah menjadi
lesi pada kulit. Herpes akan menyebar jika lesi menyentuh ke kulit orang lain,
biasanya melakukan hubungan seksual. Herpes biasanya menyerang genetalia atau
anus. (lesi dimulut disebut herpes simpleks/ cold sores, di tularkan dari herpes lain.
kendati jarang menyebar ke mulut saat seks oral). Masa tunas berkisar 3-7 hari,
tetapi dapat lebih lama.
a. Gejala
 Rasa kesemutan, gatal, atau nyeri pada genetalia
 Dapat disertai gejala lemas, demam, dan nyeri otot
 Lepuh kecil yang meletus dan mengakibatkan lesi terbuka yang nyeri pada
genetalia.
b. Dampak
 Kanker leher Rahim
 Kahamilan lahir muda
 Kelaian kongenital dan kematian
c. Terapi
Herpes tidak dapat disebuhkan, hanya membuat lesi terasa lebih baik, yaitu :
 Untuk serangan herpes pertama, asiklovir 400 mg/oral 3 kali sehari selama 7-
10 hari
 Untuk serangan herpes continu, asiklovir 400 mg/oral 3 kali sehari selama 5
hari
 Untuk wanita yang mengalami >6 serangan/ tahun, asiklovir 400 mg/oral 2
kali sehari selama 1 tahun. Kemudian hentikan dan evaluasi apakah masih
diperlukan obat itu.
 Untuk Ibu hamil yang pernah mengalami herpes dimasa lalu, asiklovir 400
mg/oral 2 kali sehari selama bulan terakhir kehamilan.
 Untuk meredakan nyeri, 500-1.000 mg/oral setiap 4 jam.

 Kutil genetalia
Disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Masa tunas berkisar 1-8 bulan
(rata-rata 2-3 bulan).
a. Gejala
 Gatal
 Bintil kecil, keering, putih atau coklat pada genetalia atau anus. Bintil memiliki
permukaan kasar dan tidak sakit. Bisa membesar seperti jengger ayam.
b. Dampak
 Kanker Rahim
 Kanker kulit disekitas kulit kelamin
c. Terapi
 Oleskan vaselin atau salep berminyak, lalu beri sedikit larutan asam
trikloroasetat (TCA) 80-90% atau asam bikloroasetat (BCA) pada kutil.
 Lalu bilas setelah 30 menit atau sensasi terbakar terasa sangat nyeri. (lakukan
seminggu sekali selama beberapa minggu).

 Hepatitis B dan C
Disebabkan oleh virus hepatitis B dan C. penularan dapat melalui hungan seks,
tranfusi darah, dll. Masa tunasnya 1-6 bulan.
a. Gejala
 Mata kuning
 Lesu dan lemah
 Pembesaran hati
 Kembung dan mual
b. Dampak
 Kanker hati
 Kematian
c. Terapi
 Konsul kepada penyakit dalam

Parasit
 Trikomonas
Infeksi disebabkan oleh trichomoniasis vaginalis, di tularkan melalui hubungan
seksual terasa tidak nyaman dan gatal.
a. Gejala
 Rabas abu-abu atau kuning bergelembung
 Rabas berbau tak sedap
 Genetalia dan vagina merah dan gatal
 Nyeri atau sensasi terbakar saat berkemih
b. Dampak
Tidak berbahaya, tetapi dapat mengiritasi vagina, dan membuat mudah terkena
IMS termasuk HIV.
c. Terapi
 Metronidazole 400-500 mg/oral, 2 kali sehari selama 7 hari (pada ibu hamil
dilarang pada 3 bulan pertama).
 Untuk suami metronidazole 2 g/oral, 1 kali saja.

Jamur
 Jamur (candida, rabas putih, fungus)
Jamur merupakan infeksi umum terjadi disebabkan oleh candida albicans. Sering
dialami oleh wanita hamil atau wanita yang meminumantibiotik atau pil kb.
a. Gejala
 Genetalia gatal
 Rabas putih, kental, lengket
 Kulit diluar dan didalam vagina berwarna merah terang dan terkadang
perdarahan
 Sensasi terbakar saat berkemih
 Bau seperti jamur atau adonan roti dari vagina
b. Dampak
 Pada bayi akan mengalami sariawan
c. Terapi
Rendam sehelai kapas dilarutan violet 1%
 Masukan kapas kedalam vagina, setiap malam. Buang kapas tersebut setiap
pagi.
 Atau masukan satu mikonazol vagina 200 mg, kedalam vagina, setiap malam
selama 3 malam.
 Atau masukan satu nistatin vagina 100.000 unit kedalam vsgina, setiap malam
selama 14 malam.
 Atau masukan satu aplikator penuh berisi klotimazor 1% kedalamvagina,
setiap malam selama 7 malam.
Untuk pencegahan menggunkan pakaian dalam yang tidak ketat dan terbuat
dari katun. Cuci dang anti pakaian dalam secara kering. Jangan basuh vagina
menggunakan sabun mandi, jangan melakukan douching.
H. Premenstrual Syndrome (PMS)
a. Pengertian Premenstrual Syndrome (PMS)
PMS adalah kemunculan berulang depresi dan rasa mudah terganggu atau depresi dan
rasa lelah pada beberapa hari menjelang menstruasi. Keluhan ini dapat disertai dengan rasa
penuh di perut (bloating), nyeri pada payudara atau nyeri kepala. Seseorang dikatakan
mengalami PMS bila memiliki salah satu gejala fisik dan keluhan psikologis di atas.
b. Jenis-jenis Premenstrual Syndrome (PMS)
1. PMS Pain/nyeri
2. PMS Anxiety/kecemasan
3. PMS Craving/mengidam
4. PMS Depression/depresi
5. PMS Hiperhydration/hiperhidrasi
c. Penyebab Premenstrual Syndrome (PMS)
Meski banyak penelitian, sebab pasti PMS belum diketahui. Alasan yang paling sering
kita dengar adalah karena gangguan hormon. Perubahan hormon yang dialami wanita
sepanjang hidupnya berpengaruh terhadap perubahan mood, tapi bisa jadi berbeda
kadarnya antar wanita. Kemungkinan lainnya berupa rendahnya level vitamin & mineral,
serta konsumsi makanan yang banyak mengandung garam. Minum minuman beralkohol
atau mengandung kafein dapat memengaruhi mood dan status energi seseorang.
d. Dampak Premenstrual Syndrome (PMS)
 Emosional
 Perubahan perilaku
e. Penanganan
Jika sangat mengganggu, dokter akan memberi obat seperti antidepresan untuk
mengurangi gangguan mood atau antiansietas untuk menghilangkan kecemasan
menjelang menstruasi. Obat lainnya adalah diuretik (water pills) jika badan bengkak
akibat menumpuknya cairan dalam tubuh, dan obat penghilang rasa nyeri untuk
mengatas nyeri kepala dan nyeri otot.

Anda mungkin juga menyukai