Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH CLINICAL EXPOSURE III

“DIABETES MELITUS TIPE 2 dan COVID-19”

Disusun oleh:
Helena Padilah (01071190239)

Dibimbing oleh :
dr. Wendy Wiharja

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
2021

1
DAFTAR ISI

COVER.……….……………………………………………………………………………..........................................
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………...…………………………………………………..
1.1 Diabetes Mellitus Tipe 2……………………………………………………………………………………………....
1.2 Covid-19……………………………………………………………………………………………………………………….
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………...…………………………………………………………….
2.2 Definisi Diabetes Mellitus Tipe 2…………………………………………………………………………………
2.3 Definisi Covid-19…………………………………………………………………………………………………………..
2.4 Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2……………………………………………………………………………
2.5 Pencegahan Covid-19……………………………………………………………………………………………………
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………......................................
3.1 Kesimpulan Diabetes Mellitus Tipe 2…………………………………………………………………………….
3.2 Kesimpulan Covid-19…………………………………………………………………….................................
3.3 Saran Diabetes mellitus tipe 2………………………………………………………………………………………
3.4 Saran Covid-19……………………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………...………………………..…………………………………………………………………….

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Diabetes Mellitus Tipe 2

Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi pada pasien ketika pancreas pasien
yang tidak dapat menghasilkan insulin dengan cukup, atau ketika tubuh yang tidak bisa
secara efektif dengan menggunakan insulin yang akan dihasilkan. Hiperglikemia atau sering
disebut gula darah yang tinggi atau meningkat, merupakan efek yang paling umum dari
diabetes yang tidak terkontrol dan juga dari waktu ke waktu selanjutnya dapat
mengakibatkan kerusakan yang serius pada banyak system tubuh, khususnya pada bagian
saraf dan pembuluh darah.

Diabetes mellitus merupakan kelainan yang dapat ditandai dengan munculnya kadar
glukosa darah yang dapat melebihi batas normal atau hiperglikemia dan pada gangguan
karbohidrat, lemak dan juga protein ini disebabkan oleh.kurangnya hormone insulin secara
relative maupun absolut, apabila dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan tidak
terkendali juga mengakibatkan terjadinya komplikasi metabolic akut maupun komplikasi
vaskuler dengan jangka yang Panjang yaitu mikroangiopati dan juga makroangiopati.

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok atau suatu golongan penyakit


metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang dapat terjadi karena penyebab dari
kelainan sekresi insulin, atau gangguan insulin atau dari keduanya, yang dapat menimbulkan
berbagai macam komplikasi kronik pada bagian mata, ginjal, saraf, dan juga pembuluh
darah.

Diabetes mellitus ini merupakan kumpulan dari gejala yang awalnya timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar gula dalam darah. Diakibatkan
karena tubuh yang memproduksi hormone insulin dalam kadar yang lebih rendah.

3
Insulin merupakan hormone pancreas, atau zat utama yang bertanggungjawab untuk
mempertahankan kadar gula darah dengan tepat. Diabetes mellitus merupakan suatu
kelainan dari reaksi kimia dalam hal seperti pemanfaatan yang tepa tatas karbohidrat,
lemak, protein dari makanan, karena tidak cukupnya pengeluaran atau karena dari
kurangnya insulin.

Diabetes Mellitus merupakan gangguan dari kesemibangan antara transportasi


glukosa ke dalam sel, glukosa yang biasanya disimpan dari hati dan juga glukosa yang
dikeluarkan dari hati sehingga dapat mengakibatkan kadar gula dalam darah ini akan
meningkat.

1.2 Covid-19

Coronavirus-19 yang disebabkan oleh virus yang baru ditemukan. Coronavirus


merupakan partikel bulat yang diselimuti oleh RNA untai tunggal yang dapat menyebabkan
penyakit pernafasan akut ringan. Penularannya melalui dari tetesan udara. Ini akan
berkembang biak di bagian mukosa hidung yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
pada sel dan pembengkakan. Covid-19 telah meningkat secara eksponensial karena
menyebar dengan sangat cepat. Langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan
penyebaran virus corona-19 seperti dengan melakukan social distancing, lockdown penting
dilakukan untuk membatasi penyebaran geografis virus corona. Virus ini ditularkan melalui
tetesan yang dapat menyebar di udara saat orang yang sudah terkena infeksi atau dari
pembawa batuk dan juga bersin. Oleh karena itu, Langkah dari pencegahan utama seperti
memperhatikan kebersihan dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dengan air
yang mengalir setidaknya selama 60 detik atau 1 menit. Selalu membawa antiseptic ketika
berpergian.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Definisi Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes melitus (DM) merupakan kumpulan penyakit metabolic yang ditandai


dengan hiperglikemia akibat dari adanya seperti gangguan sekresi insulin, kerja insulin,
ataupun dari keduanya. Hiperglikemia ini yang akan berhubungan dengan kerusakan yang
jangka Panjang, disfungsi dan kegagalan dari berbagai organ terutama pada bagian mata,
ginjal, saraf, jantung, dan juga pembuluh darah. Diabetes Melitus tipe 2 ini yang akan
membentuk 90%-95% dari semua kasus diabetes yang ada, sebelumnya disebut Diabetes
Melitus non-dependen insulin atau diabetes onset dewasa. Diabetes ini juga meliputi
individu yang memiliki resistensi insulin dan biasanya akan mengalami defiensi insulin
relative atau karena kekurangan insulin pada awalnya dan pada sepanjang masa hidupnya,
individu ini juga tidak membutuhkan pengobatan insulin untuk bertahan hidup. Ada banyak
kemungkinan juga yang berbeda yang dapat menimbulkan timbulnya diabetes ini.
Walaupun etiologi spesifiknya tidak diketahui tetapi pada diabetes tipe ini tidak terjadi
destruksi sel beta. Kebanyakan pada pasien yang menderita Diabetes Melitus tipe 2 ini akan
mengalami seperti obesitas, dan obesitas yang dapat menyebabkan beberapa drajat
resistensi insulin.

2. 3 Definisi Covid-19

Penyakit Coronavirus-19 yang disebabkan oleh virus yang baru ditemukan bernama
Coronavirus. Coronavirus merupakan partikel bulat yang diselimuti oleh dengan RNA untai
tunggal yang menyebabkan penyakit pernafasan akut ringan. Penularannya melalui tetesan
udara. Akan berkembang biak dibagian mukosa hidung yang dapat menimbulkan kerusakan
sel dan akan menyebabkan pembengkakan. Penyakit ini akan menyebar melalui kontak
langsung dengan orang yang telah terinfeksi melalui tetesan dan karena pada kebanyakan

5
orang juga dapat menjadi pembawa asimtomatik, cara nya untuk mencegah penyebarannya
adalah dengan memberitahu tentang bagaimana Tindakan pencegahan pada masyarakat
luas.

2.4 Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2

Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier.

A. Pencegahan Primer

Pencegahan primer merupakan upaya untuk memberitahu kepada kelompok yang


memiliki factor resiko, yakni pada mereka yang belum terkena, tetapi yang berpotensi untuk
mempunyai Diabetes Melitus dan kelompok intoleransi glukosa.

1. Program penurunan berat badan.


Pada seseorang yang sudah mempunyai resiko diabetes dan telah mempunyai berat
badan yang lebih, penurunan berat badan merupakan cara utama untuk
menurunkan resiko terkena Diabetes Melitus tipe 2 atau intoleransi glukosa. Pada
beberapa penelitian menunjukkan pada penurunan berat badan 5%-10% dapat
mencegah atau memperlambat terjadi munculnya Diabetes Melitus Tipe 2.
2. Diet sehat

- Dianjurkan untuk diberikan kepada setiap orang yang mempunyai resiko tinggi
terkena Diabetes Melitus
- Untuk jumlah asupan kalori yang ditunjukan untuk menacapai berat badan yang
ideal.
- Karbohidrat kompleks juga merupakan pilihan dan dapat diberikan secara terbagi
dan dengan seimbangnya sehingga tidak dapat menimbulkan puncak (peak) glukosa
darah yang tinggi setelah makan.
- Yang mengandung sedikit lemak jenuh, dan tinggi nya serat larut.

6
3. Latihan jasmani.

- Latihan jasmani dengan cara teratur untuk memperbaiki kendali glukosa darah, juga
untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan, juga dapat meningkatkan
kadar kolestrol HDL.
- Latihan jasmani yang dianjurkan dikerjakan sedikitnya selama 150 meni setiap
minggunya dengan melakukan Latihan aerobic sedang (mencapai 50%-70% denyut
jantung maksimal), atau 90 menit setiap minggunya dengan melakukan Latihan
aerobic berat (mencapai denyut jantung > 70% maksimal). Latihan jasmani dibagi
juga menjadi 3-4 kali aktivitas setiap minggunya.

4. Menghentikan merokok.

Merokok merupakan salah satu resiko dari timbulnya pada gangguan kardiovascular.
Merokok juga tidak berkaitan secara langsung dengan timbulnya intoleransi glukosa,
namun merokok juga dapat menyebabkan memperberat komplikasi kardiovascular
dari intoleransi glukosa dan Diabetes Melitus tipe 2

B. Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder merupakan upaya untuk mencegah atau upaya untuk


memperlambat terjadinya penyulit pada pasien yang sudah menderita Diabetes Melitus.
Yang akan dilakukan dengan cara memberikan pengobatan yang cukup dan melakukan
Tindakan deteksi dini penyulit sejak awal pengelolaan penyakit Diabetes Melitus. Dalam
upaya pencegahan sekunder merupakan program dari penyuluhan yang memegang peran
penting untuk dapat menciptakan kepatuhan pasien dalam menjalani program pengobatan
dan dalam menuju perilaku hidup sehat. Untuk pencegahan sekunder ini dapat juga dengan
ditunjukan terutama pada pasien baru.

Salah satu penyulit Diabetes Melitus ini sering terjadi itu seperti penyakit
kardiovascular yang merupakan penyebab utama pada kematian pada penyandang diabetes
melitus. Selain dengan cara pengobatan terhadap tingginya pemberian glukosa darah, pada

7
pengendalian berat badan, pada tekanan darah, pada profil lipid dalam darah juga serta
penyandang diabtes.

C. Pencegahan tersier

Pencegahan Tersier merupakan pencegahan yang ditunjukan pada penyandang


diabetes yang sudah mengalami terjadinya penyulit dalam upaya untuk mencegah
kecatatan lebih lanjut lagi. Upaya rehabilitas pada pasien ini dilakukan dengan cara
sedini mungkin, sebelum terjadinya kecacatan secara menetap. Contohnya seperti
aspirin dosis yang rendah (80-325 mg/hari) dapat juga diberikan dengan cara rutin bagi
penyandang diabetes yang telah memiliki penyulit makroangiopati. Pada upaya
pencegahan tersier ini tetap akan dilakukannya penyuluhan pada pasien dan pada
keluarga. Materi penyuluhannya termasuk kedalam rehabilitas yang dapat dilakukan
untuk mencapai kualitas hidup yang optimal.

Pencegahan tersier juga membutuhkan pelayanan Kesehatan holistic dan


terintegrasi antar disiplin khusus bagi yang terikat, terutama pada rumah sakit rujukan.
Kolaborasi yang baik antar para ahli diberbagai disiplin, seperti jantung dan ginjal, mata,
bedah ortopedi, bedah vascular, radiologi, rehabilitas medis, podiatris dan yang lain
sebagainya yang sangat diperlikan dalam menunjang keberhasilan pencegahan tersier.

Pencegahan utama adalah dengan cara membatasi mobilitas orang yang telah
berisiko hingga dengan melakukan cara inkubasi. Pencegahan lain adalah dengan cara
meningkatkan daya tahan tubuh melalui asupan makanan yang sehat, dengan cara
memeprbanyak cuci tangan, selalu menggunakan masker kemanapun ketika berpergian,
melakukan olahraga yang rutin minimal 1 minggu sekali, istirahat yang cukup atau tidur
yang cukup minimal 7-8 jam perharinya, serta makan-makanan yang bergizi dan dimasak
dirumah dimasak nya hingga matang dan bila pencegahan primer. Pencegahan sekunder
merupakan pencegahan yang akan segara menghentikan proses pertumbuhan virus,
sehingga pasien tidak lagi menjadi sumber infeksi. Upaya pada pencegahan yang penting

8
termasuk juga dengan cara berhenti merokok untuk mencegah kelainan pada parenkim
paru-paru. Apabila pencegahan pada petugas Kesehatan juga harus melakukan dengan cara
memperhatikan untuk penempatan pasien diruang rawat atau diruang intensif isolasi.

Intensitas social merupakan pengendalian infeksi ditempat layanan Kesehatan


pasien yang terduga diruangan instalasi gawat darurat (IGD) isolasi serta dapat mengatur
alur pasien untuk masuk dan keluar. Pencegahan terhadap petugas Kesehatan dimulai dari
pintu pertama pasien termasuk triase. Kemudian untuk pada pasien yang mungkin terkena
Covid-19 petugas Kesehatan yang perlu menggunakan APD standar untuk penyskit menular.
Kewaspadaan standar yang dilakukan secara rutin dan juga dengan menggunakan APD
termasuk memakai masker untuk tenaga medis

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan Diabtes Melitus Tipe 2

Ditinjau dari genetic, penyebab dan perjalanan penyakit, Diabetes Melitus Tipe 2
pada anak dan remaja berbeda dengan Diabetes Melitus Tipe 2 pada orang dewasa.
Diabetes Melitus pada anak dan remaja terutama merupakan akibat dari rusaknya sel-sel
beta pancreas yang telah memproduksi insulin, sehingga dari suntikan insulin ini merupakan
satu-satunya cara pengobatan.

Diabetes mellitus Tipe 2 disampingkan kadar glukosanya tinggi, juga kadar insulin
nya tinggi atau apabila yang normal disebut dengan resistensi insulin. Gejala Diabetes
Mellitus Tipe 2 berupa polyuria, lemas, berat badan menurun,kesemutan, gatal, mata yang
kabur, impotensia (pada laki-laki) pruritus vulvae (pada wanita).

Manfaat Olahraga:

- Meningkatkan kemampuan gerak


- Meningkatkan derajat sehat dinamis
- Awet muda dalam kemampuan fungsional
- Meningkatkan kualitas hidup
- Menyembuhkan diabetes
- Mencegah terjadinya penyakit gangguan aliran darah (PJK, stroke) Menyembuhkan
- PJK yang ringan

10
3.1 Kesimpulan Covid-19
Masyarakat yang memiliki kebutuhan pengetahuan tentang COVID-19 yang beragam
sesuai latar belakang mereka. Penderita penyakit tertentu (jantung, diabetes, ginjal dan
penyakit lain) dan usia lanjut membutuhkan pengetahuan tentang seberapa kuat daya tahan
tubuh dalam menghadapi virus, bagaimana cara meningkatkan kekebalan, tindakan yang
harus diambil jika lingkungan sekitar ada yang menderita gejala corona serta bagaimana
penanganan dini jika virus ini menyerang orang dengan kasus khusus ini. Ibu Hamil
membutuhkan pengetahuan kesehatan tentang ibu dan anak dalam kandungan untuk
menghadapi corona. Masyarakat umum seperti pekerja kantor, pekerja lapangan,
wirausahawan dan para pelajar membutuhkan pengetahuan peningkatan imun, tindakan
preventif dan cara pengobatan sesuai dengan latar belakang pekerjaan.

3.2. Saran Diabetes Melitus Tipe 2

Meningkatkan penyuluhan-penyuluhan pada masyarakat, sehingga pengertian


masyarakat tentang diabetes mellitus akan bertambah. Mengerti serta menyadari tentang
seluk beluk penyakit diabetes mellitus Mengetahui tanda bahaya dari adanya komplikasi
diabetes secara dini sangat perlu agar tindakan medis secara dini dapat dilaksanakan.

3.3 Saran Covid-19


Pengetahuan dari relawan covid tentang upaya pencegahan penularan COVID-19 perlu
di tingkatkan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang COVID-19 dan upaya
pencegahan penularanya. Pendidikan kesehatan dengan model focus group discussion lebih
tepat digunakan karena relawan covid memiliki visi yang sama dalam penanggulangan
bencana.
Protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 harus diterapkan secara ketat
termasuk pada relawan covid. Satgas covid juga harus menyediakan APD yang sesuai
standar untuk dipakai oleh tenaga relawan covid. Pelanggaran terhadap protokol kesehatan
harus mendapatkan sanksi yang jelas dan tegas.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1601100089/9._BAB_2_1.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56154/Chapter%20II.pdf?sequenc
e=4&isAllowed=y
https://medicopublication.com/index.php/ijfmt/article/view/13691/12582
https://jurnalrespilorogi.org
http://respitory.maranatha.edu
http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

12

Anda mungkin juga menyukai