“ASBESTOSIS”
KELOMPOK 4
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang sudah memberikan kasih dan rahmat
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “asbestosis”
dan juga memberikan kesempatan kepada kami untuk memperluas wawasan yang lebih baik.
Mengenai tujuan dari makalah yang sudah kami buat adalah untuk menyelesaikan tugas
Clinical Exposure yang dibimbing langsung oleh dr. wendy selaku pembimbing dalam kelas
Clinical Exposure pada semester 4. Dan dari makalah ini juga, tujuan kami adalah untuk
memperluas pengetahuan kami dan juga para pembaca.
Kami berterima kasih kepada dr.wendy selaku pembimbing, karena sudah memberikan kami
kesempatan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan yang lebih luas.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami rangkai jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kami membutuhkan kritik dan saran agar kami dapat mengevaluasi sekiranya yang kurang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
1.1 Latar belakang...............................................................................................................
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
2.1 Asbes..............................................................................................................................
2.1.1 Definisi Asbes.............................................................................................................
2.2 Asbestosis.......................................................................................................................
2.2.1 Pengertian...................................................................................................................
2.2.2 Patofisiologi................................................................................................................
2.2.3 Faktor resiko dan Gejala............................................................................................
2.2.4 Komplikasi..................................................................................................................
2.2.5 Pemeriksaan dan Diagnosis........................................................................................
2.2.6 Terapi dan Pencegahan..............................................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Asbes merupakan bahan serat atau fiber yang kebanyakan masyarakat Indonesia
gunakan. Biasanya masyarakat Indonesia menggunakan asbes untuk keperluan bahan industri
bangunan yaitu pembuatan atap rumah. Asbes yang memiliki bentuk seperti lembaran yang
tipis dan bergelombang dan juga memiliki ukurang yang kecil dan juga besar.
Dapat dipahami bahwa alasan penggunaan asbes yang cukup banyak di Indonesia
adalah dengan harga yang cukup terjangkau, sehingga membuat semua kalangan masyarakat
mampu untuk membelinya dan sangat mudah untuk menemukannya di toko bangunan. Selain
itu, asbes yang tidak terlalu berat dan dikatakan cukup ringan dan juga mudah untuk dipasang
karena masyarakat sudah tidak perlu menggunakan penyangga untuk pemasangannya adalah
alasan mereka untuk membeli asbes.
Seiring berjalannya waktu, penggunaan asbes oleh masyarakat Indonesia semakin
banyak dan rata-rata hampir seluruh daerah memilih untuk memakai asbes. Dan masyarakat
tidak menghiraukan kesehatan mereka dalam penggunaan asbes. Bahan-bahan berbahaya dari
asbes itu sendiri dapat menyebabkan suatu penyakit bagi masyarakat dan perlu penanganan
lebih lanjut.
Oleh karena beberapa sebab yang sudah dijabarkan tersebut, penulis membuat
makalah berjudul “Asbestosis”. Dengan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
menyadarkan kepada masyarakat bahwa penggunaan asbes secara berlebih akan
menyebabkan suatu penyakit yang dinamakan Asbestosis, sehingga dengan ini kami sebagai
penulis berharap kepada pembaca menyadari bahaya penggunaan asbes dan memulai untuk
melakukan tindakan dan cara pencegahannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk mengetahui lebih
detail untuk makalah ini, maka kami menyertai rumusan masalah pada makalah ini:
a. Pengertian Asbes
b. Pengertian dan penjelasan tentang Asbestosis
c. Pengaruh Asbes dengan kesehatan
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari Asbes
b. Untuk mengetahui pengertian dan penjelasan mendalam tentang Asbestosis
c. Untuk mengetahui pengaruh Asbes dengan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asbes
2.1.1 Definisi Asbes
Asbes adalah nama lain dari mineral silikat yang berserat secara alami yang berada
tepat di alam. Ada tiga jenis asbes utama yaitu, yang pertama krisotil biasa disebut asbes putih,
yang kedua krokidolit biasa disebut asbes biru, dan yang ketiga amosit biasa disebut asbes
coklat.
Apabila asbes dipengaruhi oleh suhu yang panas, zat kimia, atau yang dikombinasikan
dengan substansi lain, maka warna asbes dapat berubah. Asbes adalah suatu komponen umum
yang biasanya digunakan dalam berbagai hal seperti pabrik, industri, bangunan, dan
konstruksi. Asbes juga dapat memproduksi lebih dari 3.000 produk oleh daya tahannya atau
seperti tahan terhadap api dan dapat juga bisa untuk di isolasi.
2.2 Asbestosis
2.2.1 Pengertian
Asbestosis merupakan suatu gangguan pernapasan manusia yang dapat disebabkan
karena menghirup serat asbes dalam jangka waktu yang lama, dapat juga ditandai dengan
nafas pendek yang disebabkan karena ada pembentukan jaringan parut dan adanya kerusakan
pada jaringan paru-paru yang dapat menurunkan fungsi pada paru.
Asbestosis dapat disebabkan karena debu abses. Apabila terhirup oleh manusia serat
abses ini akan mengendap didalam paru-paru dan dapat juga mempengaruhi parenkim
jaringan paru-paru dapat menjadi jaringan parut. Abses yang dihirup ini dapat menyebabkan
penebalan pada pleura. Terjadinya apabila sudah jangka panjang pada paparan asbes nya,
contoh nya seperti pada pertambangan.
Asbestos ini yaitu terdiri dari serat silikat mineral yang isinya komposisi kimiawi yang
berbeda-beda. Asbes ini merupakan mineral yang bisa juga dijadikan seperti wol ini berasal
dari produk alam mineral yang telah diketahui dapat tahan terhadap panas dan juga korosi,
tidak dapat meneruskan arus listrik, tahan juga terhadap asam kuat, serat yang kuat juga
fleksibel, gampang untuk digunakan bersama dapat juga digunakan secara luas di dalam
pembangunan dan pabrik industri.
Ada lima jenis kristal debu asbestosis yang pertama Chrysotile, yang kedua Crocidolite,
yang ketiga Anthophyllite, yang keempat Tremolite, dan yang kelima Actinolite. Paling banyak
digunakan adalah asbestos golongan chrysotile, karena serat nya yang panjang dan juga yang
paling kuat diantara yang lainnya. Asbestos memang tidak lagi dipakai sebagai penyekat, zat
ini merupakan zat yang masih menjadi sorotan orang-orang karena adanya bahaya yang
berasal dari bangunan atau pembangunan yang sekatnya ini masih menggunakan asbestos.
Sumber
2.2.2 Patofisiologi
Serat atau zat-zat dari bahan asbes yang terhirup oleh manusia akan menempel atau
bisa disebut terdeposisi di paru-paru, yang tepatnya di bronkus yang dimana dari percabangan
bronkus yang utama sampai di bagian bronkiolus dan juga alveolus. Serat atau zat dari
asbestos akan menyebabkan inflamasi pada sel di sekitarnya yaitu sel epitel yang mana
makrofag atau sistem imun akan bekerja untuk menyerang serat atau zat dari asbestos tersebut.
Beberapa dari serat asbes akan memasuki ke jaringan interstitium yang dimana secara
penetrasi oleh makrofag. Makrofag yang sudah rusak atau tidak berfungsi lagi akan
mengeluarkan ROS atau Reactive oxygen species yang dimana ROS tersebut menyebabkan
kerusakan pada jaringan dan sitokin-sitokin meliputi TNF atau Tumor Necrosis Factor,
metabolit asam arakidonat yang sudah mulai untuk menyebabkan inflamasi pada daerah
alveoli dan juga Interleukin 1. Sel yang terganggu yaitu sel epitel yang terganggu sebelumnya
akan mengakibatkan pengeluaran sitokin.
Asbestosis yang terinhalasi lebih parah akan mengakibatkan kerusakan yang parah
juga, termasuk inflamasi dari alveolus akan lebih parah dan juga dapat menyebabkan
kerusakan jaringan yang lebih parah.
3.1 Kesimpulan
Manfaat dari bahan asbes untuk insulasi panas di bidang teknik yang mempunyai
potensi berbahaya pada kesehatan tubuh manusia. Ketika mendapatkan terpaan dari
temperatur yang tinggi secara terus menerus dalam waktu yang lama bisa membuat rapuhnya
bahan insulasi yang panas, kemudian serat-serat asbes yang awalnya terikat secara kuat di
dalam matrix ini ada bahan insulasi untuk mempermudah lepasnya dan dapat diemisikan ke
lingkungan. Serat asbes yang terhirup oleh manusia melalui sistem pernafasan dan juga
pengendapannya telah terjadi didalam paru-paru manusia. Dapat memicu yang menimbulkan
kanker paru jenis mesothelioma yang parah atau bisa dibilang mematikan. Oleh sebab itu
perlu melakukan pemeriksaan rutin agar ketahanan bahan insulasi yang panas ini dan juga
yang mengandung serat asbes dapat memastikan apabila bahan insulasi ini tidak rapuh dan
tidak dapat untuk mengemisikan serat asbes kepada lingkungan. Ada juga personil yang
terlibat dalam secara langsung didalam perawatan pipa yang panas berinsulasi dari bahan
asbes harus diberikan pemahaman terhadap bahaya dari inhalasi serat asbes yang diberikan
proteksi secara keseluruhan untuk menghindari dari buruk nya dampak inhalasi serat asbes ini
yang melalui sistem pernafasan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555985/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK304374/
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/viewFile/3250/3065
http://perdoki.or.id/pdf/26.pdf
https://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0015/123072/AQG2ndEd_6_2_asbestos.PD
F
https://pubs.usgs.g
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1982
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/89581/F.%20K_Makalah_Rony%20
P_Asbestosis%20dengan%20Segala%20Permasalahannya.pdf?sequence=1&isAllowed=y