Anda di halaman 1dari 3

ISTIARA ALFRITA-1811000033

1. Bagaimana penilaian Anda atas tindakan komisaris membongkar dugaan manipulasi laporan
keuangan PT Kereta Api ditinjau dari: a. Utilitarianisme
Jawab:
Menurut saya, komisaris PT Kereta Api telah melakukan tindakan yang benar karena
mengungkapan adanya manipulasi di dalam laporan keuangan. Kecurangan ini menyebabkan
laporan keuangan yang sebenarnya mengalami kerugiaan menjadi laporan dengan memiliki
keuntungan yang baik. Laporan tersebut juga mengubah posisi beban menjadi aset. Tindakan
dari komisaris ini saat tepat karena komisaris tidak akan menandatangani lapoaran tersebut
sebelum diperbaiki. Jika dilihat dari utilitarianisme, hal ini sangat sudah sangat tepat dan sesuai
karena dapat dilihat bahwa komisaris memiliki rasa moralistas yang tinggi dan dapat
meminimalisir risiko yang buruk.
b. Deontologi:
Menurut pengertiannya deontologi adalah jika suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan
dibenarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri
sebagai baik pada dirinya sendiri. Berdasarkan teori deontology dapat kita simpulkan bahwa
perilaku yang dilakukan oleh Komisari terhadap kasus tersebut merupakan tindakan yang sangat
tepat karena sudah mengungkapan kejujuran dengan membongkar manipulasi pada laporan
keuangan yang akan ditandatanganinya. Ia tidak akan menandatangani laporan keuangan
tersebut sebelum diperbaiki. Hal ini dilakukan untuk kebaikan BUMN di masa mendatang,
c. Teori hak:
menurut saya, teori hak komisaris sudah menggunakan haknya untuk berbicara jujur dan
mengungkap kebenaran, hal ini merupakan tindakan yang sangat tepat karena dapat
memperbaiki sistem yang salah dengan memberantas dan pelanggaran etika
professional.Komisaris juga menggunakan hak untuk berbicara kepada publik yang
yang dapat diambil dari kasus ini adalah menjunjung tinggi sikap jujur dan
tanggungjawab terhadap pekerjaan. rekomendasi adalah bersikap jujur,
bertanggung jawab, berintegritas, obyektivitas, kompetensi professional, mendahulukan
kepentingan public dari kepentingan pribadi dan sebenarnya tentang keadaan laporan
keuangan PT Kereta Api yang sebenarnya mengalami kerugian.
d. Teori keadilan:
Komisaris telah menjalankan teori keadilan dengan mengungkapan adanya manipulasi
keuangan. Bagi Pihak internal atau yang terlibat dalam perusahaan dapat menyerahkan pihak
yang melakukan kecurangan untuk diadili oleh pihak yang berwajib. Sehingga pihak internal
tidak mengalami kerugian, karena komisaris telah mengungkapan keadilannya.

2. Mengapa praktik manipulasi keuangan PT Kereta Api merupakan pelanggaran etika yang serius
ditinjau dari:
a. Utilitarianisme:
Karena Praktik manipulasi keuangan PT Kereta Api merupakan tindakan pelanggaran
yang yang merugikan PT Kereta Api bagi pihak interal maupun eksternal dan merusak nama
baik PT KAI tersebut . Pegawai PT KAI harus memaksimalkan penggunaan asset yang ada
yang dapat menguntungkan PT KAI tanpa melanggar etika dengan melakukan manipulasi
laporan keuangan. Manipulasi keuanga tidak mencerminkan sikap profesionalisme seorang
pekerja.
b. Deontologi:
Karena pada kasus manipulasi ini telah melanggar teori deontologi yang merupakan
tindakan yang telah menyimpang dari prinsip etika seorang akuntan. hal tersebut
merupakan pelanggaran yang cukup serius karena seorang akuntan seharusnya memiliki
sikap yang jujur, dan berintregritas yang tinggi dengan tidak menyajikan laporan keuangan
sesuai dengan kebenaran yang sesungguhnya dengan tidak mengurangkan, melebihkan
laparon keuangan tersebut.
c. Teori hak Jawab:
Menurut teori hak, dalam praktinya pelanggaran adalah tidak adanya pelaporan data
secara transparant. Tindakan akuntan yang memiliki hak untuk membuat laporan keuangan
telah dilakukan dengan tidak baik, karena telah memanipulasi laporan keuangan. Tindakan
tersebut merupakan kecurangan tidak bermoral dan beretika sebagai seorang akuntan.
d. Teori keadilan.
Jawab:
Menurut saya dalam kasus ini, Seorang akuntan harus melakukan pekerjaan secara
professional dan memiliki rasa moralitas yang timggi serta tidak memikirkan keuntungan
untuk kepentingan pribadi agar tidak terjadi manipulasi laporan keuangan yang
mengakibatkan banyak pihak yang merasa dirugikan.

3. Dapat dikatakan bahwa akuntan yang terlibat dan bertanggungjawab atas manipulasi laporan
keuangan PT Kereta Api telah melakukan pelanggaran serius atas prinsip-prinsip etika akuntan
profesional berupa integritas, obyektivitas, kompetensi profesional, maupun perilaku
profesional. Mengapa pelanggaran atas prinsip-prinsip integritas, obyektivitas, kompetensi
profesional, dan perilaku profesional terjadi meskipun mereka mengetahui bahwa ada komisaris
yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang akuntansi? Bagi Anda, apa pembelajaran
paling penting dari pelanggaran atas prinsip-prinsip ini dalam kaitannya dengan pendidikan etika
profesi bagi mahasiswa/i S1 Akuntansi di Perbanas Institute, dan apa rekomendasi terpenting
bagi pihak Program Studi S1 Akuntansi maupun bagi mahasiswa/i sendiri?
Jawab:
Pelanggaran atas manipulasi laporan keuangan terjadi karena (1) kurang moralitas dan
profesionalisme etika akuntan, (2) kurangnya peran dari pengawas dalam memeriksa laporan
keuangan, dan (3) mengikutsertakan kepentingan pribadi untuk mengambil keuntungan
sehingga tidak adanya kejujuran dan terjadi manipulasi.
Pembelajaran selalu berperilaku professional terhadap pekerjaannya. PT Pertamina harus
mengimplementasikan Good Corporate Governance dan memperbaiki sistem pengendalian
internal perusahaan agar akuntan tidak dapat memanipulasi lapoaran keuangan.

Anda mungkin juga menyukai