Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi.
Terdapat faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat dikendalikan. Salah satu
faktor yang tidak bisa dikendalikan adalah faktor keturunan. Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi. Jadi jika seseorang
memiliki orang tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia
menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan
darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik.
Pernyataan bahwa hipertensi merupakan penyakit yang dapat diturunkan dibuktikan oleh
penelitian yang membandingkan kembar monozigot dan dizigot dan oleh penelitian yang
meneliti penyebaran hipertensi dalam keluarga. Beberapa penyakit gen-tunggal yangg
memengaruhi jalur spesifik yang mengendalikan tekanan darah normal juga dapat
menyebabkan hipertensi. Selain itu, mutasi di gen tertentu yang tidak secara langsung
berperan dalam pengendalian tekanan darah juga dibuktikan terjadi pada pasien hipertensi
esensial. Mutasi ini mencakup mutasi di gen untuk protein sitoskeleton α-adducin dan
polimorfisme pada subunit β3 protein G heterotrimerik. Dipostulasikan bahwa α-adducin
mengatur pemindahan natrium di tubulus ginjal dan bahwa protein G mungkin merupakan
suatu jalur sinyal yang mempertahankan homeostasis natrium. Namun, kecil kemungkinan
bahwa mutasi di satu lokus gen akan muncul sebagai penyebab utama hipertensi esensial.
Yang lebih mungkin terjadi adalah efek kombinasi mutasi atau polimorfisme di beberapa
lokus gen memengaruhi tekanan darah. Oleh karena itu, hipertensi esensial tampaknya
disebabkan oleh berbagai kombinasi variasi genetik yang secara sendiri-sendiri tidak
menimbulkan konsekuensi bermakna. Oleh karena itu, saat ini upaya difokuskan pada
pemindaian genom untuk mengidentifikasi gen kandidat dan mengungkapkan polimorfisme
terkait-penyakit. Namun, perlu dicatat bahwa walaupun efek genetik penting, faktor
lingkungan yang memengaruhi curah jantung, dan/atau resistensi perifer juga penting. Oleh
karena itu beberapa faktor dapat diduga berperan dalam defek primer pada hipertensi
esensial, dan mencakup, baik pengaruh genetik maupun lingkungan.
Gen kerentanan untuk hipertensi esensial saat ini belum diketahui, tetapi mungkin mencakup
gen yang mengendalikan respons terhadap peningkatan beban natrium ginjal, kadar zat
presor, reaktivitas sel otot polos vaskular terhadap zat presor, atau pertumbuhan sel otot
polos. Pada hipertensi yang sudah terbentuk, peningkatan volume darah dan peningkatan
resistensi perifer berperan meningkatkan tekanan darah.
3. Pengertian Pewarisan Sifat. Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini sangat beragam.
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai sifat dan ciri tersendiri sehingga dapat
membedakannya antara yang satu dengan yang lainnya. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh
setiap makhluk hidup ada yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak dapat diturunkan.
Dalam pewarisan sifat dari generasi ke generasi berikutnya mengikuti pola tertentu yang khas
bagi setiap makhluk hidup. Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya disebut hereditas.
Cabang biologi yang khusus mempelajari tentang hereditas adalah genetika. Tokoh yang
sangat berjasa dalam menemukan hukum-hukum genetika adalah Gregor Johann Mendel
(1822 – 1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal 22 Juli 1822. Karena jasanya itu beliau
dijuluki sebagai Bapak Genetika.
Pewarisan sifat adalah ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup yang diturunkan dari generasi
ke generasi atau diturunkan dari induk kepada anaknya. Tiap spesies memiliki ciri-ciri
tertentu yang spesifik yang hampir sama dari generasi ke generasi, bahkan ciri ini ada sejak
dulu kala. Misalnya hewan gajah mempunyai telinga yang lebar, mempunyai gading,
tubuhnya besar, dan mempunyai belalai. Ciri gajah tersebut sudah ada sejak gajah purba. Jadi
ada ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup yang diturunkan dari generasi ke generasi atau
diturunkan dari induk kepada anaknya.
Pemicu 4 no. 4
Apa saja faktor yang mempengaruhi kelainan genetik?
1. faktor alel dominan autosomal
Alel yang menyebabkan kelainan genetik, mengkode protein yang tidak berfungsi atau
tidak mengkode protein sama sekali. Pada kelainan yang bersifat resesif, heterozigot
dikatakan normal dalam fenotipnya karena salah satu pasangan gen yang “normal”, dapat
menghasilkan jumlah protein khusus yang cukup banyak. Dengan demikian, suatu
penyakit yang diwarisi secara resesif, hanya muncul pada individu yang homozigot atau
yang memiliki alel homozigot resesif. Contohnya:
Anemia sel sabit
Penyakit anemia sel sabit disebabkan oleh substitusi suatu asam amino tunggal dalam
protein hemoglobin berisi sel sel darah merah. Ketika kandungan oksigen darah individu
yang diserang, dalam keadaan rendah (misalnya pada saat berada ditempat yang tinggi
atau pada wktu mengalami ketegangan fisik), hemoglobin sel sabit akan mengubah bentuk
sel – sel darah merah menjadi bentuk sabit. Individu yang menderita anemia sel sabit
disimbolkan dengan ss. Sedangkan individu normal memiliki genotipe SS dan karier
anemia sel sabit disimbolkan dengan Ss.
Fibrosis sistik
Fibrosis sistik disebabkan oleh tidak adanya protein yang membantu transpor ion klorida
melalui membran plasma. Oleh karenanya dihasilkan banyak lendir yang mempengaruhi
pankreas, saluran pernapasan, kelenjar keringat, dll. Fibrosis sistik disebabkan oleh alel
homozigot resesif (cc). Individu heterozigot (Cc) tidak menderita gejala penyakit ini,
namun merupakan karier.Sedangkan individu normal bergenotipe (CC).
Galaktosemia
Galaktosemia disebabkan tidak dapat menggunakan galaktosa (laktosa dari ASI ibu)
karena tidak dihasilkan enzim pemecah laktosa. Pada keadaan normal seharusnya laktosa
dirombak menjadi glukosa dan galaktosa, kemudian menjadi glukosa-1-fosfat yang
kemudian dirombak melalui proses glikolisis atau diubah menjadi glikogen). Tingkat
galaktosa yang tinggi pada darah dapat menyebabkan kerusakan mata, hati dan otak.
Gejala galaktosemia adalah malnutrisi, diare dan muntah – muntah. Gejala ini dapat
dideteksi dengan pemeriksaan sampel urin. Gejala galaktosemia dapat dihindari dengan
diet bebas laktosa. Alel homozigot resesif yang menyebabkan galaktosemia (gg). Individu
yang normal mempunyai alel (GG), sedangkan individu karier dengan alel (Gg).
Albino
Kata albino berasal dari albus yang berarti putih.Kelainan terjadi karena tubuh tidak
mampu membentuk enzim yang diperlukan untuk merubah asam amino tirosin menjadi
beta-3,4- dihidroksipheylalanin untuk selanjutnya diubah menjadi pigmen melanin.
Pembentukan enzim yang mengubah tirosin menjadi melanin, ditentukan oleh gen
dominan A, sehingga orang normal mempunyai genotipe AA atau Aa, dan albino aa
Phenylketonuria
Phenylketonuria merupakan suatu penyakit keturunan yang disebabkan oleh
ketidakberesan metabolisme,dimana penderita tidak mampu melakukan metabolisme
fenilalanin dengan normal. Asam amino ini merupakan bahan untuk mensintesis protein,
tirosin dan melanin.Sebagian fenilalanin diubah menjadi fenil piruvat. Gejala penyakit
ditandai dengan bertimbunnya asam amino dalam darah yang banyak terbuang melalui
urin, mental terbelakang (IQ 30), rambut putih, mata kebiruan (produksi melanin kurang
baik), bentuk tubuh khas seperti orang psychotic, gerakan menyentak – nyentak dan bau
tubuh apak. Bayi yang menderita phenylketonuria mengandung kadar fenilalanin yang
tinggi di dalam darah dan jaringan, karena tidak memiliki enzim phenylalanin hidroxylase,
yang mengubah fenilalanin menjadi tirosin. Asam phenylpiruvatpun meningkat, diekskresi
melalui urin dan keringat, sehingga tubuh berbau apak. Kadar fenilalanin yang tinggi
dapat merusak otak bayi, dan mundurnya kejiwaan setelah berumur 6 tahun. Penderita
mempunyai genotip phph (homozigot resesif). Orang normal mempunyai genotip PhPh
(homozigot dominan) dan Phph (heterozigot).
Thalassemia
Istilahnya berasal dari kata thalasa = laut dan anemia. Thalassemia merupakan kelainan
genetik yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak sama sekali sintesa rantai
hemoglobin, sehingga hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk mengikat oksigen.
Pada thalassemia dimana eritrosit mempunyai gambaran : microcytic (kecil), leptocytic
(lonjong) dan polycythemic (banyak), bercampur baur membentuk apa yang disebut
“target cell”. Thalassemia dibedakan atas :
a. Thalassemia mayor, sangat parah, sering menyebabkan kematian waktu bayi.
b. Thalassemia minor, tidak parah, mempunyai gejala pembengkakan limpa sedikit.
5. Albino Kelainan yang terjadi pada warna kulit dan organ tubuh lainnya. Gen albino
dikendalikan oleh gen resesif a. Albino (dari bahasa Latin albus yang berarti putih), disebut
juga hypomelanism atau hypomelanosis, adalah salah satu bentuk dari hypopigmentary
congenital disorder. Ciri khasnya adalah hilangnya pigmen melanin pada mata, kulit, dan
rambut (atau lebih jarang hanya pada mata). Albino timbul dari perpaduan gen resesif. Ciri-
ciri seorang albino adalah mempunyai kulit dan rambut secara abnormal putih susu atau putih
pucat dan memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah (tidak semua).
1. Faktor utama yang sampai saat ini dipercaya sebagai penyebab utama buta warna
adalah faktor genetik yang sex-linked, artinya kelainan ini dibawa oleh kromosom X.
Hal ini yang menyebabkan lebih banyak penderita buta warna laki-laki dibandingkan
wanita. http://www.kalbemed.com/Portals/6/10_215Patofi%20siologi%20dan
%20Diagnosis%20Buta%20Warna.pdf
8. Albino merupakan penyakit karena kelainan genetik bukan penyakit infeksi. Gen albino
menyebabkan tubuhtidak dapat membuat pigmen melanin. Sebagian besar albino adalah hasil
dari kelainan biologi dari gen-gen resesif yang diturunkan dari orangtua. Ciri khasnya adalah
hilangnya pigmen melanin pada mata,kulit dan rambut, mempunyai kulit putih pucat dan
memiliki iris merah atau biru dengan pupil merah.
9. Apa saja jenis-jenis buta warna?
Jenis – jenis buta warna
a) Akromatisme atau Akromatopsia, adalah kebutaan warna total dimana semua warna dilihat
sebagai tingkatan warna abu-abu
- Deutrinophia, yaitu orang yang kehilangan kerucut hijau sehingga ia tidak dapat melihat warna
hijau
- Protanophia, yaitu orang yang kehilangan kerucut merah sehingga ia buta warna merah
- Tritanophia, yaitu kondisi yang ditandai oleh ketidakberesan dalam warna biru dan kuning dimana
conus biru atau kuning tidak peka terhadap suatu daerah spektrum visual
Hal ini menunjukkan bahwa salah satu induk memiliki pasangan alela yang dominan
sempurna dan induk lainnya memiliki pasangan alela yang resesif. Berarti kedua induknya
homozigot dominan dan homozigot resesif. Generasi F1 memiliki kombinasi
alela dari kedua induknya, maka generasi F1 memiliki pasangan alela yang heterozigot. Sifat
yang tampak dari luar disebut fenotip Sedangkan sifat yang tidak segera tampak tetapi
berperan dalam pewarisan sifat disebut genotip.
Dari percobaan tersebut, Mendel menyimpulkan bahwa pada saat pembentukan gamet, terjadi
pemisahan bebas pasangan gen-gen yang dikandung oleh induk (parental) sehingga setiap
gamet memperoleh satu gen dari alelnya. Misalnya, induk Bb (F1) menghasilkan gamet B
dan b. Hal ini dikenal sebagai Hukum Segregasi atau Hukum Mendel I. Kemudian, terjadi
perkawinan antara induk jantan dan betina. Hal ini menyebabkan gamet B dan b bergabung
secara acak. Sehingga, dihasilkan F2 dengan perbandingan fenotif 3 : 1.
www.fp.unud.ac.id/biotek/wp-content/uploads/analisis-mendelian1-rev1.pdf
16. Penyakit buta warna baik total maupun parsial merupakan penyakit genetik/bawaan. Penyakit ini
dibawa oleh kromosom X (sex linked). Sedangkan kromosom Y tidak membawa factor buta
warna.Wanita (ibu) berpotensi menjadi carrier (pembawa penyakit) walaupun ia tidak terkena dan ini
akan diturunkan kepada anak-anaknya. Sedangkan laki-laki (ayah) tidak bias membawa penyakit
ini.Oleh karena itu,ibu Toni di dalam pemicu sudah pasti adalah carrier ataupembawa sifat buta
warna.
Untuk hipertensi sendiri,pewarisan hipertensi bukan bersifat X-linked.Jika gen tersebut bersifat
resesif, pada generasi berikutnya kemungkinan akan tertutup oleh sifat dominan yang dibawa oleh
pasangansuami yang normal. Oleh karena itu, penyakit ibu yaitu hipertensi, tidak berpengaruh kepada
keturunannya yang buta warna.
17. Kemungkinan anak sehat, bila albino berapa persen, berapa persen buta warna, dan normal
berapa persen ?
Toni Shinta
XAY>< XAXa
XAXAXAXaXa Y Xa Y
Ket:
Toni Shinta
X AY >< X AXA
XAXAXAXAXA Y XA Y
Ket:
3.kemungkinanshintatidakmembawabutawarna
ToniShinta
Xc Y >< X CXC
XC Xc XCXc XC Y XC Y
Ket:
Toni shinta
XcY >< XC Xc
XCXcXcXc XC Y Xc Y
Ket :