Telah dilaporkan Ny. N berusia 35 tahun, dirawat di ruang Bougenville RSUD
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang didapatkan di diagnosa akhir Sistemik Lupus Eritomatosus. Dari segi penatalaksanaannya sudah tepat terutama terapi SLE yaitu pemberian kortikosteroid sesuai dengan indikasi. Kortikosteroid oral maupun injeksi tetap merupakan tulang punggung utama pengobatan lupus dan paling efektif untuk mengontrol gejala penyakit. Injeksi Ketorolac berperan sebagai anti inflamasi dengan menurunkan aktivitas limfosit; menurunkan sitokin proinflamasi; dan agregasi neutrofil. Injeksi Ranitidine akan memblok sel parietal mensekresi asam lambung. PO Candesartan 1 x 8mg sebagai tatalaksana hipertensi. Hiperkolesterol diatasi dengan simvastatin dan fenofibrat. Penatalaksanaan berupa farmakologis dan non farmakologis, pemantauan jangka panjang diperlukan untuk menilai efek samping pengobatan dan kualitas hidup penderita SLE. Pada kasus ini pasien telah didiagnosis SLE dan mendapatkan terapi sesuai protokol SLE ringan, dan telah mengalami perbaikan secara klinis, namun diperlukan pemantauan jangka panjang dalam hal efek samping pengobatan, fungsi reproduksi, dan kualitas hidup.