Anda di halaman 1dari 63

DZIKIR

PAGI & PETANG


Al Imam Ibnul Qoyyim Rohimahullah berkata :
Dzikir pagi petang bagaikan baju besi, semakin bertambah
ketebalannya maka pemiliknya semakin tidak terkenai oleh bahaya.
Bahkan kekuatan baju besi itu bisa sampai memantulkan kembali
anak panah sehingga berbalik mengenai pemanahnhya sendiri. (Al
Wabil Ash-Shayyib, 71)

Dzikir Sunnah Harian


Pagi & Petang
dengan Hadist-hadist Shahih
dilengkapi keutamaan dzikir dan
Faedah dari setiap dzikir

Tirta Abu Al Habsyi


Mudir Rumah Rehab Cianjur

Ayat-ayat Ruqyah Syariyyah Shahihah

1
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) pula
kepadamu, dan bersyurkulah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat) Ku.” (QS. Al Baqarah: 152)

Hal ini menunjukkan bahwa penggabungan dzikir dan syukur


merupakan jalan untuk meraih keberkahan hidup.

Buku yang berada dihadapan kamu ini berisi tentang kumpulan dzikir
harian sunnah yaitu dzikir pagi dan petang.

Insya Allah dengan kita mengamalkan dzikir-dzikir sunnah ini akan


memberikan manfaat dan keberkahan kepada kita semua.
Aamiin.

RUMAH REHAB CIANJUR


Training Motivasi Tazkiyyatunafs & Terapi Al Quran
Konsultasi Ruqyah Syariyyah – Herbal-herbal Sunnah
Bekam – Al Fasdu - Gurah

Alamat :
Jl. Aria Cikondang No. 53 Kel. Sawah Gede
Kec. Cianjur Kab. Cianjur Jawa Barat
085723366625

2
KEUTAMAAN DZIKIR

Berikut adalah keutamaan-keutamaan dzikir yang disarikan oleh Ibnu


Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Al Wabilush Shoyyib. Semoga bisa
menjadi penyemangat bagi kita untuk menjaga lisan ini untuk terus
berdzikir, mengingat Allah daripada melakukan hal yang tiada guna.

1) mengusir setan.
2) mendatangkan ridho Ar Rahman.
3) menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
4) hati menjadi gembira dan lapang.
5) menguatkan hati dan badan.
6) menerangi hati dan wajah menjadi bersinar.
7) mendatangkan rizki.
8) orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.
9) mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam.

3
10) mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada
golongan orang yang berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah
seakan-akan melihatnya.
11) mendatangkan inabah, yaitu kembali pada Allah ‘azza wa jalla.
Semakin seseorang kembali pada Allah dengan banyak berdzikir
pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali pada Allah dalam setiap
keadaan.
12) seseorang akan semakin dekat pada Allah sesuai dengan kadar
dzikirnya pada Alalh ‘azza wa jalla. Semakin ia lalai dari dzikir, ia pun
akan semakin jauh dari-Nya.
13) semakin bertambah ma’rifah (mengenal Allah). Semakin banyak
dzikir, semakin bertambah ma’rifah seseorang pada Allah.
14) mendatangkan rasa takut pada Rabb ‘azza wa jalla dan semakin
menundukkan diri pada-Nya. Sedangkan orang yang lalai dari dzikir,
akan semakin terhalangi dari rasa takut pada Allah.
15) meraih apa yang Allah sebut dalam ayat,

‫فَا ْذ ُك ُرونِي أ َ ْذ ُك ْر ُك ْم‬


“Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.” (QS. Al
Baqarah: 152). Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang
disebutkan dalam ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang
disebut.
16) hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya,
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

‫الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟‬
“Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang
terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”

4
17) hati dan ruh semakin kuat. Jika seseorang melupakan dzikir maka
kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Ibnul
Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir
pada Allah Ta’ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling
padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku
tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ atau perkataan beliau
yang semisal ini.
18) dzikir menjadikan hati semakin kilap yang sebelumnya berkarat.
Karatnya hati adalah disebabkan karena lalai dari dzikir pada Allah.
Sedangkan kilapnya hati adalah dzikir, taubat dan istighfar.
19) menghapus dosa karena dzikir adalah kebaikan terbesar dan
kebaikan akan menghapus kejelekan.
20) menghilangkan kerisauan. Kerisauan ini dapat dihilangkan dengan
dzikir pada Allah.
21) ketika seorang hamba rajin mengingat Allah, maka Allah akan
mengingat dirinya di saat ia butuh.
22) jika seseorang mengenal Allah dalam keadaan lapang, Allah akan
mengenalnya dalam keadaan sempit.
23) menyelematkan seseorang dari adzab neraka.
24) dzikir menyebabkan turunnya sakinah (ketenangan), naungan rahmat,
dan dikelilingi oleh malaikat.
25) dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga terhindar dari
ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dusta, perbuatan keji
dan batil.
26) majelis dzikir adalah majelis para malaikat dan majelis orang yang lalai
dari dzikir adalah majelis setan.

5
27) orang yang berzikir begitu bahagia, begitu pula ia akan
membahagiakan orang-orang di sekitarnya.
28) akan memberikan rasa aman bagi seorang hamba dari kerugian di
hari kiamat.
29) karena tangisan orang yang berdzikir, maka Allah akan memberikan
naungan ‘Arsy padanya di hari kiamat yang amat panas.
30) sibuknya seseorang pada dzikir adalah sebab Allah memberi
untuknya lebih dari yang diberikan pada peminta-minta.
31) dzikir adalah ibadah yang paling ringan, namun ibadah tersebut amat
mulia.
32) dzikir adalah tanaman surga.
33) pemberian dan keutamaan yang diberikan pada orang yang berdzikir,
tidak diberikan pada amalan lainnya.
34) senantiasa berdzikir pada Allah menyebabkan seseorang tidak
mungkin melupakan-Nya. Orang yang melupakan Allah adalah sebab
sengsara dirinya dalam kehidupannya dan di hari ia dikembalikan.
Seseorang yang melupakan Allah menyebabkan ia melupakan dirinya
dan maslahat untuk dirinya. Allah Ta’ala berfirman,

َ‫س ُه ْم أُولَ ِئ َك ُه ُم ْالفَا ِسقُون‬


َ ُ‫سا ُه ْم أ َ ْنف‬
َ ‫ّللا فَأ َ ْن‬ ُ َ‫َو َل ت َ ُكونُوا كَالَّذِينَ ن‬
َ َّ ‫سوا‬
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah,
lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka
Itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al Hasyr: 19)
35) dzikir adalah cahaya bagi pemiliknya di dunia, kubur, dan hari
berbangkit.
36) dzikir adalah ro’sul umuur (inti segala perkara). Siapa yang dibukakan
baginya kemudahan dzikir, maka ia akan memperoleh berbagai

6
kebaikan. Siapa yang luput dari pintu ini, maka luputlah ia dari
berbagai kebaikan.
37) dzikir akan memperingatkan hati yang tertidur lelap. Hati bisa jadi
sadar dengan dzikir.
38) orang yang berdzikir akan semakin dekat dengan Allah dan bersama
dengan-Nya. Kebersamaan di sini adalah dengan kebersamaan yang
khusus, bukan hanya sekedar Allah itu bersama dalam arti
mengetahui atau meliputi. Namun kebersamaan ini menjadikan lebih
dekat, mendapatkan perwalian, cinta, pertolongan dan taufik Allah.
Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

َ‫ّللا َم َع الَّذِينَ اتَّقَ ْوا َوالَّذِينَ ُه ْم ُم ْح ِسنُون‬


َ َّ ‫ِإ َّن‬
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-
orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An Nahl: 128)

َ‫صابِ ِرين‬
َّ ‫ّللا َم َع ال‬
ُ َّ ‫َو‬
“Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 249)

َ‫ّللا لَ َم َع ْال ُم ْح ِسنِين‬


َ َّ ‫َو ِإ َّن‬
“Dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang
berbuat baik.” (QS. Al ‘Ankabut: 69)

َ َّ ‫َل ت َحْزَ ْن إِ َّن‬


‫ّللا َمعَنَا‬
“Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita.”
(QS. At Taubah: 40)
39) dzikir itu dapat menyamai seseorang yang memerdekakan budak,
menafkahkan harta, dan menunggang kuda di jalan Allah, serta juga
dapat menyamai seseorang yang berperang dengan pedang di jalan
Allah.

7
Sebagaimana terdapat dalam hadits,

‫ َو ُه َو‬، ‫ َو َلهُ ْال َح ْم ُد‬، ُ‫ لَهُ ْال ُم ْلك‬، ُ‫يك لَه‬ ُ َ َ‫َم ْن قَا َل لَ ِإلَهَ ِإل‬
َ ‫ّللا َو ْح َدهُ لَ ش َِر‬
‫ع ْش ِر ِرقَاب‬ َ ‫ع ْد َل‬ ْ ‫ كَان‬، ‫ فِى يَ ْوم ِمائَةَ َم َرة‬. ‫ش ْىء قَدِير‬
َ ُ‫َت لَه‬ َ ‫علَى ُك ِل‬ َ
“Barangsiapa yang mengucapkan ‘Laa ilaha illallah wahdahu laa
syarika lah, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syain
qodiir dalam sehari sebanyak 100 kali, maka itu seperti
memerdekakan 10 budak.”
40) dzikir adalah inti dari bersyukur. Tidaklah bersyukur pada Allah Ta’ala
orang yang enggan berdzikir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda pada Mu’adz,

« ‫ فَقَا َل‬.» ‫ّللا ِإ ِنى أل ُ ِحب َُّك‬


ِ َّ ‫ّللا ِإ ِنى أل ُ ِحب َُّك َو‬
ِ َّ ‫« يَا ُمعَاذُ َو‬
‫صالَة تَقُو ُل اللَّ ُه َّم أ َ ِع ِنى‬
َ ‫ع َّن ِفى ُدب ُِر ُك ِل‬ َ ‫يك يَا ُمعَاذُ لَ ت َ َد‬ َ ‫وص‬ ِ ُ‫أ‬
»‫ش ْك ِر َك َو ُحس ِْن ِعبَا َدتِ َك‬
ُ ‫علَى ِذ ْك ِر َك َو‬
َ
“Wahai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Demi Allah,
aku mencintaimu.” Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Aku menasehatkan kepadamu –wahai Mu’adz-, janganlah
engkau tinggalkan di setiap akhir shalat bacaan ‘Allahumma a’inni
‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik’ (Ya Allah tolonglah aku
untuk berdzikir dan bersyukur serta beribadah yang baik pada-Mu).”
Dalam hadits ini digabungkan antara dzikir dan syukur. Begitu pula
Allah Ta’ala menggabungkan antara keduanya dalam firman
Allah Ta’ala,

ِ ‫فَا ْذ ُك ُرو ِني أ َ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُروا ِلي َو َل ت َ ْكفُ ُر‬


‫ون‬

8
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqarah: 152).
Hal ini menunjukkan bahwa penggabungan dzikir dan syukur
merupakan jalan untuk meraih bahagia dan keberuntungan.
41) makhluk yang paling mulia adalah yang bertakwa yang lisannya selalu
basah dengan dzikir pada Allah. Orang seperti inilah yang
menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Ia pun
menjadikan dzikir sebagai syi’arnya.
42) hati itu ada yang keras dan meleburnya dengan berdzikir pada Allah.
Oleh karena itu, siapa yang ingin hatinya yang keras itu sembuh, maka
berdzikirlah pada Allah.
Ada yang berkata kepada Al Hasan, “Wahai Abu Sa’id, aku
mengadukan padamu akan kerasnya hatiku.” Al Hasan berkata,
“Lembutkanlah dengan dzikir pada Allah.”
Karena hati ketika semakin lalai, maka semakin keras hati tersebut.
Jika seseorang berdzikir pada Allah, lelehlah kekerasan hati tersebut
sebagaimana timah itu meleleh dengan api. Maka kerasnya hati akan
meleleh semisal itu, yaitu dengan dzikir pada Allah ‘azza wa jalla.
43) dzikir adalah obat hati sedangkan lalai dari dzikir adalah penyakit hati.
Obat hati yang sakit adalah dengan berdzikir pada Allah.
Mak-huul, seorang tabi’in, berkata, “Dzikir kepada Allah adalah obat
(bagi hati). Sedangkan sibuk membicarakan (‘aib) manusia, itu adalah
penyakit.”
44) tidak ada sesuatu yang membuat seseorang mudah meraih nikmat
Allah dan selamat dari murka-Nya selain dzikir pada Allah. Jadi dzikir

9
adalah sebab datangnya dan tertolaknya murka Allah.
Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫َو ِإ ْذ ت َأَذَّنَ َربُّ ُك ْم لَ ِئ ْن‬


‫شك َْرت ُ ْم َأل َ ِزي َدنَّ ُك ْم‬
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah
(nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7).
Dzikir adalah inti syukur sebagaimana telah disinggung sebelumnya.
Sedangkan syukur akan mendatangkan nikmat dan semakin
bersyukur akan membuat nikmat semakin bertambah.
45) dzikir menyebabkan datangnya shalawat Allah dan malaikatnya bagi
orang yang berdzikir. Dan siapa saja yang mendapat shalawat (pujian)
Allah dan malaikat, sungguh ia telah mendapatkan keuntungan yang
besar. Allah Ta’ala berfirman,
ً ‫ص‬
‫يال‬ ِ َ‫س ِب ُحوهُ بُ ْك َرة ً َوأ‬
َ ‫) َو‬41( ‫يرا‬ ً ِ‫ّللا ِذ ْك ًرا َكث‬ َ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا ا ْذ ُك ُروا‬
ِ ُّ‫الظلُ َماتِ ِإلَى الن‬
َ‫ور َو َكان‬ ُّ َ‫ص ِلي َعلَ ْي ُك ْم َو َم َال ِئ َكتُهُ ِلي ُْخ ِر َج ُك ْم ِمن‬
َ ُ‫) ُه َو الَّذِي ي‬42(
)43( ‫ِب ْال ُمؤْ ِمنِينَ َر ِحي ًما‬
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut
nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat
kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang
terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang
beriman.” (QS. Al Ahzab: 41-43)
46) dzikir kepada Allah adalah pertolongan besar agar seseorang mudah
melakukan ketaatan. Karena Allah-lah yang menjadikan hamba
mencintai amalan taat tersebut, Dia-lah yang memudahkannya dan

10
menjadikan terasa nikmat melakukannya. Begitu pula Allah yang
menjadikan amalan tersebut sebagai penyejuk mata, terasa nikmat
dan ada rasa gembira. Orang yang rajin berdzikir tidak akan
mendapati kesulitan dan rasa berat ketika melakukan amalan taat
tersebut, berbeda halnya dengan orang yang lalai dari dzikir.
Demikianlah banyak bukti yang menjadi saksi akan hal ini.
47) dzikir pada Allah akan menjadikan kesulitan itu menjadi mudah, suatu
yang terasa jadi beban berat akan menjadi ringan, kesulitan pun akan
mendapatkan jalan keluar. Dzikir pada Allah benar-benar
mendatangkan kelapangan setelah sebelumnya tertimpa kesulitan.
48) dzikir pada Allah akan menghilangkan rasa takut yang ada pada jiwa
dan ketenangan akan selalu diraih. Sedangkan orang yang lalai dari
dzikir akan selalu merasa takut dan tidak pernah merasakan rasa
aman.
49) dzikir akan memberikan seseorang kekuatan sampai-sampai ia bisa
melakukan hal yang menakjubkan. Itulah karena disertai dengan
dzikir. Contohnya adalah Ibnu Taimiyah yang sangat menakjubkan
dalam perkataan, tulisannya, dan kekuatannya. Tulisan Ibnu Taimiyah
yang ia susun sehari sama halnya dengan seseorang yang menulis
dengan menyalin tulisan selama seminggu atau lebih. Begitu pula di
medan peperangan, beliau terkenal sangat kuat. Inilah suatu hal yang
menakjubkan dari orang yang rajin berdzikir.
50) orang yang senantiasa berdzikir ketika berada di jalan, di rumah, di
lahan yang hijau, ketika safar, atau di berbagai tempat, itu akan
membuatnya mendapatkan banyak saksi di hari kiamat. Karena
tempat-tempat tadi, gunung dan tanah, akan menjadi saksi bagi

11
seseorang di hari kiamat. Kita dapat melihat hal ini pada firman Allah
Ta’ala,

)2( ‫ض أَثْقَالَ َها‬ ِ ‫) َوأ َ ْخ َر َج‬1( ‫ض ِز ْلزَ الَ َها‬


ُ ‫ت ْاأل َ ْر‬ ِ َ‫ِإذَا ُز ْل ِزل‬
ُ ‫ت ْاأل َ ْر‬
َ َ‫ِث أ َ ْخب‬
)4( ‫ارهَا‬ ُ ‫) يَ ْو َمئِذ ت ُ َحد‬3( ‫ان َما لَ َها‬
ُ ‫س‬ ِ ْ ‫َوقَا َل‬
َ ‫اْل ْن‬
)5( ‫بِأ َ َّن َرب ََّك أ َ ْو َحى لَ َها‬
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan
bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari
itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu
telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.” (QS. Az
Zalzalah: 1-5)
51) jika seseorang menyibukkan diri dengan dzikir, maka ia akan
terlalaikan dari perkataan yang batil seperti ghibah (menggunjing),
namimah (mengadu domba), perkataan sia-sia, memuji-muji manusia,
dan mencela manusia. Karena lisan sama sekali tidak bisa diam. Lisan
boleh jadi adalah lisan yang rajin berdzikir dan boleh jadi adalah lisan
yang lalai. Kondisi lisan adalah salah satu di antara dua kondisi tadi.
Ingatlah bahwa jiwa jika tidak tersibukkan dengan kebenaran, maka
pasti akan tersibukkan dengan hal yang sia-sia.

" Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat"


"segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala
kebaikan menjadi sempurna."

12
DZIKIR Pagi

13
Dzikir pagi berikut patut diamalkan karena akan membuat kita lebih
semangat di pagi hari dan dimudahkan Allah dalam segala urusan.

Untuk waktunya, yang utama dibaca saat masuk waktu Shubuh hingga
matahari terbit. Namun boleh juga dibaca sampai matahari akan bergeser
ke barat (mendekati waktu Zhuhur).

Adapun dzikir yang kali ini kami tulis adalah dzikir yang menurut kami
shahih. Juga dalam dzikir pagi kali ini, kami sertakan dengan faedah dari
setiap dzikir berdasarkan hadits yang menyebutkan dzikir tersebut
sehingga dengan itu bisa merenung maksud dzikir dan raih manfaatnya.

Dzikir kali ini pun kami bantu dengan transliterasi untuk setiap bacaan
selain bacaan Al Qur’an, moga bermanfaat bagi yang sulit membaca dzikir
yang ada huruf demi huruf.

Dzikir yang Dibaca di Waktu Pagi


(Antara Shubuh hingga siang hari ketika matahari akan bergeser ke
barat)

‫الر ِج ِيم‬
َّ ‫ان‬ َ ‫ش ْي‬
ِ ‫ط‬ َّ ‫اَّلل ِمنَ ال‬ ُ َ‫أ‬
ِ َّ ِ‫عوذُ ب‬
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

14
(Satu)
Membaca ayat Kursi

‫ لَهُ َما‬،‫ لَ تَأ ْ ُخذُه ُ ِسنَةٌ َولَ ن َْو ٌم‬،‫ي ْالقَيُّو ُم‬ ُّ ‫ّللاُ لَ ِإلَهَ ِإلَّ هُ َو ْال َح‬
َّ
َّ‫ َم ْن ذَا الَّذِي يَ ْشفَ ُع ِع ْن َدهُ ِإل‬،‫ض‬ ِ ‫ت َو َما فِي ْاأل َ ْر‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫س َم‬
َّ ‫فِي ال‬
‫َيء ِم ْن‬ ْ ‫طونَ ِبش‬ ُ ‫ َو َل يُ ِحي‬،‫ يَ ْعلَ ُم َما بَيْنَ أَ ْيدِي ِه ْم َو َما خ َْلفَ ُه ْم‬،‫ِبإِ ْذنِ ِه‬
‫ َو َل‬،‫ض‬ َ ‫ت َو ْاأل َ ْر‬ ِ ‫اوا‬َ ‫س َم‬ َّ ‫ َو ِس َع ُك ْر ِسيُّهُ ال‬،‫ِع ْل ِم ِه ِإلَّ ِب َما شَا َء‬
‫ي ْالعَ ِظي ُم‬ُّ ‫ َوهُ َو ْالعَ ِل‬،‫ظ ُه َما‬ ُ ‫يَئُو ُدهُ ِح ْف‬

“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk
dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang
dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-
apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara
keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah:
255) (Dibaca 1 x)

Faedah: Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi


(oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang
membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.
------------------------------
HR. Al Hakim (1: 562). Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam
Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 655.

15
(Dua)
Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas

‫الر ِح ِيم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ َّ ‫ِبس ِْم‬
َّ ‫ّللا‬
‫ص َم ُد لَ ْم يَ ِل ْد َولَ ْم يُولَ ْد َولَ ْم يَ ُكن لَّهُ ُكفُ ًوا‬ َّ ‫ّللاُ أ َ َح ٌد‬
َّ ‫ّللاُ ال‬ َّ ‫قُ ْل هُ َو‬
‫أ َ َح ٌد‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah
yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada
pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan
Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)

‫الر ِح ِيم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ َّ ‫ِبس ِْم‬
َّ ‫ّللا‬
‫ق ِمن ش َِر َما َخلَقَ َو ِمن ش َِر غَا ِسق ِإ َذا‬ِ َ‫ب ْالفَل‬ ُ َ ‫قُ ْل أ‬
ِ ‫عوذُ ِب َر‬
‫س َد‬َ ‫ت فِي ْالعُقَ ِد َو ِمن ش َِر َحا ِسد ِإذَا َح‬
ِ ‫ب َو ِمن ش َِر النَّفَّاثَا‬ َ َ‫َوق‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai
Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila
telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang
menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki
apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)

16
‫الر ِح ِيم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ َّ ‫بِس ِْم‬
َّ ‫ّللا‬

ِ ‫اس ِمن ش َِر ْال َوس َْو‬


‫اس‬ ِ َّ‫اس ِإلَ ِه الن‬
ِ َّ‫اس َم ِل ِك الن‬ ِ َّ‫ب الن‬ ُ َ ‫قُ ْل أ‬
ِ ‫عوذُ ِب َر‬
‫اس‬ِ َّ‫اس ِمنَ ْال ِجنَّ ِة َو الن‬ِ َّ‫ُور الن‬ِ ‫صد‬ُ ‫س ِفي‬ ُ ‫اس الَّذِي يُ َو ْس ِو‬ِ َّ‫ْال َخن‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja
manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa
bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari
jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)

Faedah: Siapa yang mengucapkannya masing-masing tiga kali ketika


pagi dan petang, maka segala sesuatu akan dicukupkan untuknya.
------------------------------
HR. Abu Daud no. 5082, Tirmidzi no. 3575. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa sanad hadits ini hasan.

(Tiga)

َ‫ لَ ِإلَـهَ ِإلَّ للاُ َو ْح َدهُ ل‬،ِ‫ َو ْال َح ْم ُد ِ ََّّلل‬،ِ‫صبَ َح ْال ُم ْلكُ ِ ََّّلل‬
ْ َ ‫صبَ ْحنَا َوأ‬ْ َ‫أ‬
ِ ‫ َر‬.‫َيء قَ ِدي ُْر‬
‫ب‬ ْ ‫علَى ُك ِل ش‬ َ ‫ لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ْال َح ْم ُد َوهُ َو‬،ُ‫ش َِري َْك لَه‬
‫ع ْوذُ ِب َك ِم ْن ش َِر‬ُ َ ‫ َوأ‬،ُ‫أَسْأَلُ َك َخي َْر َما فِ ْي َهذَا ْاليَ ْو ِم َو َخي َْر َما بَ ْع َده‬
‫س ِل‬َ ‫ع ْوذُ ِب َك ِمنَ ْال َك‬
ُ َ‫ب أ‬ ِ ‫ َر‬،ُ‫َما ِف ْي َهذَا ْاليَ ْو ِم َوش َِر َما بَ ْع َده‬
‫عذَاب فِي‬ ِ َّ‫عذَاب ِفي الن‬
َ ‫ار َو‬ َ ‫ع ْوذُ ِب َك ِم ْن‬ ُ َ‫ب أ‬ ِ ‫ َر‬،‫س ْو ِء ْال ِكبَ ِر‬ُ ‫َو‬
‫ْالقَب ِْر‬

17
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah
wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa
ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa
ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika
min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.

Artinya:
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala
puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah
semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian.
Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon
kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai
Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari
tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan
siksaan di alam kubur.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Meminta pada Allah kebaikan di hari ini dan kebaikan


sesudahnya, juga agar terhindar dari kejelekan di hari ini dan kejelekan
sesudahnya. Di dalamnya berisi pula permintaan agar terhindar dari rasa
malas padahal mampu untuk beramal, juga agar terhindar dari kejelekan
di masa tua. Di dalamnya juga berisi permintaan agar terselamatkan dari
siksa kubur dan siksa neraka yang merupakan siksa terberat di hari kiamat
kelak.
------------------------------
HR. Muslim no. 2723. Lihat keterangan Syarh Hisnul Muslim, hal. 161.

18
(Empat)

‫ َو ِب َك نَ ُم ْوتُ َو ِإلَي َْك‬،‫ َو ِب َك ن َْحيَا‬،‫س ْينَا‬َ ‫ َو ِب َك أ َ ْم‬،‫صبَ ْحنَا‬


ْ َ ‫اَللَّ ُه َّم ِب َك أ‬
ُ ُّ‫الن‬
‫ش ْو ُر‬
Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika
namuutu wa ilaikan nusyuur.

Artinya:
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu
pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu
petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan
kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua
makhluk).” (Dibaca 1 x)[4]
------------------------------
HR. Tirmidzi no. 3391 dan Abu Daud no. 5068. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa sanad hadits ini shahih.

(Lima)
Membaca Sayyidul Istighfar
‫علَى‬ َ ‫ َوأَنَا‬،‫ع ْبد َُك‬ َ ‫ َخلَ ْقت َ ِن ْي َوأَنَا‬،‫ت‬ َ ‫ت َر ِب ْي لَ ِإلَـهَ ِإلَّ أ َ ْن‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم أ َ ْن‬
، ُ‫صنَ ْعت‬ َ ‫ع ْوذُ بِ َك ِم ْن ش َِر َما‬ ُ َ ‫ أ‬، ُ‫ط ْعت‬ َ َ ‫ِك َما ا ْست‬
َ ‫ِك َو َو ْعد‬ َ ‫ع ْهد‬ َ
‫ َوأَبُ ْو ُء بِذَ ْنبِ ْي فَا ْغ ِف ْر ِل ْي فَإِنَّهُ لَ يَ ْغ ِف ُر‬،‫ي‬ َ ‫أَبُ ْو ُء لَ َك ِبنِ ْع َمتِ َك‬
َّ َ‫عل‬
.‫ت‬َ ‫ب ِإلَّ أ َ ْن‬ َ ‫الذُّنُ ْو‬

Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa
anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa

19
shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii
fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah
kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu.
Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-
Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku
berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui
nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu,
ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali
Engkau.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan


penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang hari,
maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya
di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum pagi,
maka ia termasuk penghuni surga.
------------------------------
HR. Bukhari no. 6306.

(Enam)

‫ َو َمالَ ِئ َكت َ َك‬،‫ع ْر ِش َك‬ َ َ‫صبَ ْحتُ أ ُ ْش ِهد َُك َوأ ُ ْش ِه ُد َح َملَة‬ ْ َ ‫اَللَّ ُه َّم ِإ ِن ْي أ‬
‫ت َو ْح َد َك لَ ش َِري َْك‬ َ ‫ت للاُ لَ إِلَـهَ إِلَّ أ َ ْن‬ َ ‫ أَنَّ َك أ َ ْن‬،‫َو َج ِم ْي َع خ َْل ِق َك‬
‫س ْولُ َك‬ ُ ‫ع ْبد َُك َو َر‬ َ ‫ َوأ َ َّن ُم َح َّمدًا‬،‫لَ َك‬

20
Allahumma inni ash-bahtu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa
malaa-ikatak wa jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta
wahdaka laa syariika lak, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau,
malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-
Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak
disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan
sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 x)
Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika pagi dan petang
hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari
siksa neraka.
------------------------------
HR. Abu Daud no. 5069. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.

(Tujuh)

‫ اَللَّ ُه َّم ِإنِ ْي‬،ِ‫آلخ َرة‬ِ ْ‫اَللَّ ُه َّم ِإنِ ْي أَسْأَلُ َك ْالعَ ْف َو َو ْالعَافِيَةَ فِي ال ُّد ْنيَا َوا‬
َ َ‫أَسْأَلُ َك ْالعَ ْف َو َو ْالعَافِيَةَ فِي ِد ْينِ ْي َو ُد ْني‬
‫اي َوأ َ ْه ِل ْي َو َما ِل ْي اللَّ ُه َّم‬
،‫ي‬ َّ ‫ظ ِن ْي ِم ْن بَي ِْن يَ َد‬ ْ َ‫احف‬ْ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.‫عا ِتى‬ َ ‫ع ْو َرا ِتى َو ِآم ْن َر ْو‬ َ ‫ا ْست ُ ْر‬
ُ‫ع ْوذ‬ ُ َ ‫ َوأ‬،‫ َو ِم ْن فَ ْوقِ ْي‬،‫ع ْن ِش َما ِل ْي‬ َ ‫ع ْن يَ ِم ْينِ ْي َو‬َ ‫ َو‬،‫َو ِم ْن خ َْل ِف ْي‬
‫ظ َمتِ َك أ َ ْن أ ُ ْغتَا َل ِم ْن ت َ ْحتِ ْي‬
َ َ‫بِع‬

Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh.
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii
wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-

21
nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa
min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di
dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan
keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah,
tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan
tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka,
belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu,
agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam
bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)

Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah


meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi
perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta
dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah.
------------------------------
HR. Abu Daud no. 5074 dan Ibnu Majah no. 3871. Al Hafizh Abu Thohir
mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.

(Delapan)

َّ‫ َرب‬،‫ض‬ ِ ‫ت َواْأل َ ْر‬ ِ ‫اوا‬ َ ‫س َم‬ َّ ‫اط َر ال‬ِ َ‫ش َها َدةِ ف‬َّ ‫ب َوال‬ ِ ‫عا ِل َم ْالغَ ْي‬َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ع ْوذُ ِب َك ِم ْن ش َِر‬ُ َ ‫ أ‬،‫ت‬ َ ‫ أ َ ْش َه ُد أ َ ْن لَ ِإلَـهَ ِإلَّ أ َ ْن‬،ُ ‫َيء َو َم ِل ْي َكه‬
ْ ‫ُك ِل ش‬
‫علَى نَ ْف ِس ْي‬
َ ‫ف‬ َ ‫ َوأ َ ْن أ َ ْقت َ ِر‬،‫ان َو ِش ْر ِك ِه‬ ِ ‫ط‬ َّ ‫ َو ِم ْن ش َِر ال‬،‫نَ ْف ِس ْي‬
َ ‫ش ْي‬
‫س ْو ًءا أ َ ْو أ َ ُج ُّرهُ ِإلَى ُم ْس ِلم‬ ُ

22
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal
ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu
bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an
aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.

Artinya:
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai
Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang
merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah
kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan
dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku
(berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau
menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Do’a ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam pada Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu untuk dibaca pada
pagi, petang dan saat beranjak tidur.
------------------------------
HR. Tirmidzi no. 3392 dan Abu Daud no. 5067. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahawa sanad hadits ini shahih. Adapun kalimat terakhir (‫ِي ُس ْو ًءا أَ ْو‬ َ ‫َوأَ ْن أَ ْقت َِر‬
ْ ‫ف َعلَى نَ ْفس‬
‫ )أَ ُج ُّرهُ إِلَى ُم ْسلِم‬adalah tambahan dari riwayat Ahmad 2: 196. Dikomentari oleh Syaikh
Syu’aib Al Arnauth bahwa hadits tersebut shahih dilihat dari jalur lainnya (shahih
lighoirihi).

(Sembilan)
ِ ‫َى ٌء فِى األ َ ْر‬
‫ض َولَ فِى‬ ْ ‫ض ُّر َم َع اس ِْم ِه ش‬ُ َ‫ّللا الَّذِى لَ ي‬
ِ َّ ‫ِبس ِْم‬
‫س ِمي ُع ْالعَ ِلي ُم‬
َّ ‫اء َوهُ َو ال‬
ِ ‫س َم‬
َّ ‫ال‬
Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’
wa huwas samii’ul ‘aliim.

23
Artinya:
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit
tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (Dibaca 3 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga


kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya
yang tiba-tiba memudaratkannya.
------------------------------
HR. Abu Daud no. 5088, 5089, Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah no. 3869. Al
Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.

(Sepuluh)

َ ُ‫صلَّى للا‬
‫علَ ْي ِه‬ َ ‫ َو ِب ُم َح َّمد‬،‫ َو ِبا ْ ِْل ْسالَ ِم ِد ْينًا‬،‫لل َربًّا‬
ِ ‫ضيْتُ ِبا‬
ِ ‫َر‬
‫سلَّ َم نَ ِبيًّا‬
َ ‫َو‬
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin
shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyya.

Artinya:
“Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi.” (Dibaca 3 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini sebanyak tiga kali di


pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka pantas baginya mendapatkan
ridha Allah.

24
------------------------------
HR. Abu Daud no. 5072, Tirmidzi no. 3389. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa hadits ini hasan.

(Sebelas)

َ‫ص ِل ْح ِل ْي شَأْنِ ْي ُكلَّهُ َول‬ْ َ ‫ َوأ‬،‫ْث‬


ُ ‫ي يَا قَي ُّْو ُم بِ َر ْح َمتِ َك أ َ ْست َ ِغي‬
ُّ ‫يَا َح‬
‫عيْن أَبَدًا‬ َ ‫ت َ ِك ْلنِ ْي ِإلَى نَ ْف ِس ْي‬
َ َ‫ط ْرفَة‬
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii
kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan.

Artinya:
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak
butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan,
perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun
sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (Dibaca 1 x)

Faedah: Dzikir ini diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada
Fathimah supaya diamalkan pagi dan petang.
------------------------------
HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al
Kubro (381/ 570), Al Bazzar dalam musnadnya (4/ 25/ 3107), Al Hakim (1: 545).
Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As
Silsilah Ash Shahihah no. 227.

25
(Dua belas)

‫علَى‬َ ‫ َو‬،‫ص‬ ِ َ‫علَى َك ِل َم ِة اْ ِْل ْخال‬ َ ‫ط َر ِة اْ ِْل ْسالَ ِم َو‬ْ ‫علَى ِف‬
َ ‫صبَ ْحنَا‬ ْ َ‫أ‬
،‫علَى ِملَّ ِة أ َ ِب ْينَا ِإب َْرا ِهي َْم‬ َ ‫ َو‬،‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى للا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ِدي ِْن نَ ِب ِينَا ُم َح َّمد‬
َ‫َحنِ ْيفًا ُم ْس ِل ًما َو َما َكانَ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِكيْن‬
Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini
nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati
abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin

Artinya:
“Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat
syahadat), agama Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam,
dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus,
muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.” (Dibaca 1 x di pagi
hari saja)
------------------------------
HR. Ahmad (3: 406). Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits
ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim. Lihat pula As Silsilah Ash Shahihah no.
2989.
Catatan: Dzikir ini hanya dibaca di pagi hari. Riwayat yang menyatakan dibaca
juga saat petang hari adalah riwayat yang lemah. Sebagaimana dinyatakan oleh
guru penulis, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Ath Thorifi dalam Adzkar Ash Shobaah wal
Masaa’, hal. 65.

26
(Tiga belas)
ِ َ‫س ْب َحان‬
‫للا َو ِب َح ْم ِد ِه‬ ُ
Subhanallah wa bi-hamdih.
Artinya:
“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca 100 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi


hamdih’ di pagi dan petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang
datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang
yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.
------------------------------
HR. Muslim no. 2692.

(Empat belas)

‫ لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ْال َح ْم ُد َوهُ َو‬،ُ‫لَ إِلَـهَ إِلَّ للاُ َو ْح َدهُ لَ ش َِري َْك لَه‬
ْ ‫علَى ُك ِل ش‬
‫َيء قَ ِدي ُْر‬ َ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa
huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Artinya:
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada
sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang
berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 1o x)

Faedah: Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari


sebanyak sepuluh kali, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan,

27
menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga mendapatkan kebaikan
semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari
gangguan setan hingg petang hari. Siapa yang mengucapkannya di
petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula.
------------------------------
HR. An Nasai Al Kubra 6: 10.

(Lima belas)

‫ لَهُ ْال ُم ْلكُ َولَهُ ْال َح ْم ُد َوهُ َو‬،ُ‫لَ إِلَـهَ إِلَّ للاُ َو ْح َدهُ لَ ش َِري َْك لَه‬
ْ ‫علَى ُك ِل ش‬
‫َيء قَ ِدي ُْر‬ َ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa
huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Artinya:
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang
berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 100 x dalam sehari)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut dalam sehari


sebanyak 100 x, maka itu seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat
baginya 100 kebaikan, dihapus baginya 100 kesalahan, dirinya akan
terjaga dari gangguan setan dari pagi hingga petang hari, dan tidak ada
seorang pun yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali oleh orang yang
mengamalkan lebih dari itu.
------------------------------
HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691.

28
(Enam belas)

‫ع ْر ِش ِه‬ َ ‫ َو ِر‬،‫ع َد َد خ َْل ِق ِه‬


َ َ‫ َو ِزنَة‬،‫ضا نَ ْف ِس ِه‬ َ :‫للا َوبِ َح ْم ِد ِه‬
ِ َ‫س ْب َحان‬
ُ
‫َو ِم َدا َد َك ِل َماتِ ِه‬
Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata
‘arsyih, wa midaada kalimaatih.

Artinya:
“Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh
kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan
kalimat-Nya.” (Dibaca 3 x di waktu pagi saja)

Faedah: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada Juwairiyah


bahwa dzikir di atas telah mengalahkan dzikir yang dibaca oleh Juwairiyah
dari selepas Shubuh sampai waktu Dhuha.
------------------------------
HR. Muslim no. 2726.

(Tujuh belas)

ً‫ع َمالً ُمتَقَبَّال‬ َ ‫ َو ِر ْزقًا‬،‫اَللَّ ُه َّم إِنِ ْي أَسْأَلُ َك ِع ْل ًما نَافِعًا‬


َ ‫ َو‬،‫طيِبًا‬
Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan
mutaqobbalaa.
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi
diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu

29
dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (Dibaca 1 x setelah salam dari
shalat Shubuh)
------------------------------
HR. Ibnu Majah no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa hadits ini shahih.

(Delapan belas)
ُ ‫للا َوأَت ُ ْو‬
‫ب ِإلَ ْي ِه‬ َ ‫أ َ ْست َ ْغ ِف ُر‬
Astagh-firullah wa atuubu ilaih.
Artinya:
“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.” (Dibaca
100 x dalam sehari).
------------------------------
HR. Bukhari no. 6307 dan Muslim no. 2702

30
DZIKIR Petang

31
Dzikir petang berikut patut diamalkan karena akan membuat kita lebih
semangat di petang hari dan dimudahkan Allah dalam segala urusan serta
dihindarkan dari berbagai bahaya.

Untuk waktunya, menurut pendapat yang paling tepat adalah dari


tenggelam matahari atau waktu Maghrib hingga pertengahan malam.
Pertengahan malam dihitung dari waktu Maghrib hingga Shubuh, taruhlah
sekitar 10 jam, sehingga pertengahan malam sekitar jam 11 malam.

Juga dalam dzikir petang kali ini, kami sertakan dengan faedah dari setiap
dzikir berdasarkan hadits yang menyebutkan dzikir tersebut sehingga
dengan itu bisa merenung maksud dzikir dan raih manfaatnya.

Diingatkan pula ada bacaan dzikir yang mirip dengan dzikir pagi. Namun
ada yang hanya khusus dibaca pagi saja, ada pula yang petang saja.

Dzikir yang Dibaca di Waktu Petang


(Dari tenggelam matahari atau waktu Maghrib hingga pertengahan
malam)

‫ان الهراجي ام‬ ‫ا‬


‫َّلل امن الشهيطَ ا‬
ْ َ ‫أَعُوذُ اِب ه‬
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

32
(Satu)
Membaca ayat Kursi

‫ لَه ما اِف ال هسماو ا‬،‫ الَ ََتْخ ُذه اسنةٌ والَ نَوم‬،‫اْلي الْ َقيُّوم‬ ‫ه ا ا‬
‫ات‬ ََ َ ُ ٌْ َ َ ُ ُ ُ ُّ َْ ‫اَّللُ الَ إلَ َه إاله ُه َو‬
‫ْي أَيْ ادي اه ْم‬ ‫اا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
َ ْ َ‫ يَ ْعلَ ُم َما ب‬،‫ َم ْن ذَا الهذي يَ ْش َف ُع عْن َدهُ إااله ِباا ْذنه‬،‫ض‬‫َوَما اِف ْاْل َْر ا‬
‫ا ا‬ ‫ٍ ا ا اا ا‬ ‫ا‬
ُ‫ َوس َع ُك ْرسيُّه‬،َ‫ َوَال ُُييطُو َن با َش ْيء م ْن ع ْلمه إااله ِبَا َشاء‬،‫َوَما َخ ْل َف ُه ْم‬
‫يم‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ وَال ي ئُ ا‬،‫ات و ْاْلَرض‬ ‫ا‬
ُ ‫ َوُه َو الْ َعل ُّي الْ َعظ‬،‫ودهُ ح ْفظُ ُه َما‬ ُ َ َ َ ْ َ ‫ال هس َم َاو‬
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk
dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang
dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-
apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak
mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara
keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah:
255) (Dibaca 1 x)

Faedah: Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi


(oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang
membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang.
------------------------------
HR. Al Hakim (1: 562). Syaikh Al Albani menshahihkan hadits tersebut dalam
Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 655.

33
(Dua)
Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas

‫باس ام ها‬
‫اَّلل الهر ْْحَ ان الهراحي ام‬ ْ
‫ا‬
َ ‫ص َم ُد ََلْ يَل ْد َوََلْ يُولَ ْد َوََلْ يَ ُكن لههُ ُك ُف ًوا أ‬
‫َح ٌد‬ ‫اَّللُ ال ه‬
‫َح ٌد ه‬
َ ‫اَّللُ أ‬
‫قُ ْل ُه َو ه‬

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah
yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada
pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan
Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca 3 x)

‫باس ام ها‬
‫اَّلل الهر ْْحَ ان الهراحي ام‬ ْ
‫ب َوامن َشِّار‬ ‫ا ا اٍ ا‬ ‫قُل أَعُوذُ بار اِّ ا ا ا‬
َ َ‫ب الْ َفلَق من َشِّر َما َخلَ َق َومن َشِّر َغاسق إ َذا َوق‬ َ ْ
ٍ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫النه هفا ََثت اِف الْعُ َقد َومن َشِّار َحاسد إا َذا َح َس َد‬

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai
Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila
telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang
menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki
apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca 3 x)

34
‫باس ام ها‬
‫اَّلل الهر ْْحَ ان الهراحي ام‬ ْ
‫هاس اله اذي‬
‫اْلَن ا‬
ْ ‫اس‬‫هاس امن َشِّار الْ َو ْس َو ا‬
‫هاس إالَاه الن ا‬ ‫هاس ملا ا‬
‫ك الن ا‬ َ ‫ب الن ا‬ ِّ‫قُ ْل أَعُوذُ باَر ا‬
‫اْلان اهة َو الن ا‬
‫هاس‬ ْ ‫هاس ام َن‬
‫ص ُدوار الن ا‬ُ ‫س اِف‬ ‫ا‬
ُ ‫يُ َو ْسو‬
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja
manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa
bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari
jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca 3 x)

Faedah: Siapa yang mengucapkannya masing-masing tiga kali ketika


pagi dan petang, maka segala sesuatu akan dicukupkan untuknya.
------------------------------
HR. Abu Daud no. 5082, Tirmidzi no. 3575. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa sanad hadits ini hasan.

(Tiga)

‫ و ْ ا‬،‫هلل‬ ‫أَمسي نا وأَمسى الْم ْل ا‬


ُ‫ لَه‬،ُ‫يك لَه‬ َ ‫ َال إالَ َه إااله هللاُ َو ْح َدهُ الَ َش ار‬،‫اْلَ ْم ُد هلل‬ َ ‫ك‬ ُ ُ َ ْ َ ََْ ْ
‫ك َخ ْ َْي َما اِف َه اذ اه‬ ‫ٍ ا‬
َ ُ‫َسأَل‬ ْ‫بأ‬ ِّ‫ َر ا‬،‫ َوُه َو َعلَى ُك اِّل َش ْيء قَد ٌير‬،‫اْلَ ْم ُد‬ ْ ُ‫ك َولَه‬ ُ ‫الْ ُم ْل‬
،‫ك ام ْن َشِّار َما اِف َه اذ اه اللهْي لَ اة َو َشِّار َما بَ ْع َد َها‬ َ ‫ َوأَعُوذُبا‬،‫اللهْي لَ اة َو َخ ْ َْي َما بَ ْع َد َها‬
ٍ ‫ك امن َع َذ‬ ‫ا ا‬ ‫ب أَعوذُبا َ ا‬
‫اب اِف النها ار‬ ْ َ ‫ب أَعُوذُب‬
‫ا‬ ِّ‫ َر ا‬،‫ك م َن الْ َك َس ال َو ُسوء الْك َاَب‬ ُ ِّ‫َر ا‬
‫اب اِف الْ َق ْاَب‬ٍ ‫و َع َذ‬
َ

35
Amsaynaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah
wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzihil lailah wa khoiro maa
ba’dahaa, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzihil lailah wa syarri maa
ba’dahaa. Robbi a’udzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Robbi a’udzu
bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.

Artinya:
“Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah,
segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah
semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian.
Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.Wahai Rabbku, aku mohon
kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku
berlindung kepadaMu dari kejahatan malam ini dan kejahatan
sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan
dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari
siksaan di neraka dan siksaan di kubur.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Meminta pada Allah kebaikan di malam ini dan kebaikan


sesudahnya, juga agar terhindar dari kejelekan di malam ini dan kejelekan
sesudahnya. Di dalamnya berisi pula permintaan agar terhindar dari rasa
malas padahal mampu untuk beramal, juga agar terhindar dari kejelekan
di masa tua. Di dalamnya juga berisi permintaan agar terselamatkan dari
siksa kubur dan siksa neraka yang merupakan siksa terberat di hari kiamat
kelak.
------------------------------
HR. Muslim no. 2723. Lihat keterangan Syarh Hisnul Muslim, hal. 161.

36
(Empat)

‫ وإالَي َ ا‬،‫ك ََنُوت‬ َ ‫الله ُه هم با‬


ُ‫ك الْ َمص ْْي‬ ْ َ ُ َ ‫ َوبا‬،‫ك ََْنيَا‬
َ ‫وبا‬،‫ا‬
َ َ‫َصبَ ْحن‬ َ ‫ َوبا‬،‫ك أ َْم َسْي نَا‬
ْ ‫كأ‬
Allahumma bika amsaynaa wa bika ash-bahnaa wa bika nahyaa wa bika
namuutu wa ilaikal mashiir.
Artinya:
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu
petang, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu
pagi. Dengan rahmat dan pertolonganMu kami hidup dan dengan
kehendakMu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua
makhluk).” (Dibaca1x)
------------------------------
HR. Tirmidzi no. 3391 dan Abu Daud no. 5068. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa sanad hadits ini shahih.

(Lima)
Membaca Sayyidul Istighfar

‫ َوأ َََن َعلَى َع ْه اد َك‬،‫ َخلَ ْقتَا ِْن َوأ َََن َعْب ُد َك‬،‫ت‬َ ْ‫ت َراِِّْب الَ إالَ َه إااله أَن‬
َ ْ‫اَلله ُه هم أَن‬
‫ أَعوذُ با َ ا‬،‫وو ْع اد َك ما استَطَعت‬
َ ‫ك بانا ْع َمتا‬
‫ك‬ َ َ‫ أَبُ ْوءُ ل‬،‫ت‬ َ ‫ك م ْن َشِّار َما‬
ُ ‫صنَ ْع‬ ُْ ُ ْ ْ َ ََ
‫ت‬ َ ْ‫ب إااله أَن‬ ُّ ‫ َوأَبُ ْوء با َذنْاِب فَا ْغ اف ْر اِل فَاإنههُ الَ يَ ْغ افر‬،‫َعلَ هي‬
َ ‫الذنُ ْو‬ ُ ْ ْ ُ
Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa
anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa
shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii
fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

37
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah
kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu.
Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-
Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku
berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui
nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu,
ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali
Engkau.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan


penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang hari,
maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya
di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum pagi,
maka ia termasuk penghuni surga.
------------------------------
HR. Bukhari no. 6306.

(Enam)
‫ا‬ ‫ا‬
،‫ك‬ ‫ك و َا‬
َ ‫َجْي َع َخ ْلق‬ َ َ َ‫ َوَمالَئ َكت‬،‫ك‬ َ ‫ت أُ ْش اه ُد َك َوأُ ْش اه ُد َْحَلَ َة َع ْراش‬
ُ ‫ِن أ َْم َسْي‬ ‫ه اا‬
ِّْ ‫اَلل ُه هم إ‬
‫ َوأَ هن ُمَ هم ًدا َعْب ُد َك‬،‫ك‬ َ ْ‫ت َو ْح َد َك الَ َش اري‬
َ َ‫ك ل‬ َ ْ‫ت هللاُ الَ إالَ َه إااله أَن‬
َ ْ‫ك أَن‬ َ ‫أَنه‬
‫ك‬َ ُ‫َوَر ُس ْول‬
Allahumma inni amsaytu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa
malaa-ikatak wa jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta
wahdaka laa syariika lak, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.

38
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu petang ini mempersaksikan
Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh
makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang
berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan
sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika pagi dan petang
hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari
siksa neraka.
------------------------------
HR. Abu Daud no. 5069. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.

(Tujuh)

َ ُ‫َسأَل‬
‫ك الْ َع ْف َو‬ ْ ‫ِن أ‬ ‫ا ا ه اا‬ ‫ا ا‬ َ ُ‫َسأَل‬ ‫ه اا‬
ِّْ ‫ اَلل ُه هم إ‬،‫ك الْ َع ْف َو َوالْ َعافيَ َة ِف الدُّنْيَا َواْآلخَرة‬ ْ ‫ِن أ‬
ِّْ ‫اَلل ُه هم إ‬
.‫اس ُُْت َع ْوَراتاى َو اآم ْن َرْو َعاتاى‬ ‫ا‬ ‫ا ا ا‬
ْ ‫اِل الله ُه هم‬
ْ ‫اي َوأ َْهل ْي َوَم ا‬ َ َ‫َوالْ َعافيَ َة ِف ديْا ِْن َو ُدنْي‬
‫ َوام ْن‬،‫اِل‬ ‫ا ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ْي ي َد ه ا‬ ‫ا‬
َ ‫اح َفظْا ِْن م ْن بَ ْ ا‬
ْ ‫اَلله ُه هم‬
ْ َ‫ َو َع ْن ََيْيا ِْن َو َع ْن ِش‬،‫ َوم ْن َخ ْلف ْي‬،‫ي‬
‫ال ام ْن ََْتا ْت‬ ‫ا‬
َ ‫ َوأَعُ ْوذُ با َعظَ َمتا‬،‫فَ ْوق ْي‬
َ َ‫ك أَ ْن أُ ْغت‬

Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh.
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaaya wa
ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii.
Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa

39
‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ugh-taala min
tahtii.

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di
dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan
keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah,
tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan
tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka,
belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu,
agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam
bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1 x)

Faedah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah


meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi
perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta
dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah.
------------------------------
HR. Abu Daud no. 5074 dan Ibnu Majah no. 3871. Al Hafizh Abu Thohir
mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.

(Delapan)

‫ب ُك اِّل َش ْي ٍء‬ ‫اطر ال هسماو ا‬ ‫ب والش ا ا‬ ‫ا‬


‫ َر ه‬،‫ض‬ ‫ات َواْْل َْر ا‬ َ َ َ َ‫هه َادة ف‬ َ َ ‫اَلله ُه هم َعاَلَ الْغَْي ا‬
‫ َوام ْن َشِّار‬،‫ك ام ْن َشِّار نَ ْف اس ْي‬ ‫ا‬
َ ‫ أَعُ ْوذُ با‬،‫ت‬
َ ْ‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إالَ َه إااله أَن‬،ُ‫َوَملْي َكه‬
‫َجُّرهُ إا ََل ُم ْسلاٍم‬ ‫ا‬
ُ ‫ف َعلَى نَ ْفس ْي ُس ْوءًا أ َْو أ‬ َ ‫ َوأَ ْن أَقَْاُت‬،‫ان َو اش ْركا اه‬
‫الشهيطَ ا‬
ْ

40
Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy-syahaadah faathiros samaawaati wal
ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu
bika min syarri nafsii wa min syarrisy-syaythooni wa syirkihi, wa an
aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim.

Artinya:
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai
Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang
merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah
kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan
dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku
(berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau
menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1 x)

Faedah: Do’a ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


sallam pada Abu Bakr Ash Shiddiq untuk dibaca pada pagi, petang dan
saat beranjak tidur.
------------------------------
HR. Tirmidzi no. 3392 dan Abu Daud no. 5067. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahawa sanad hadits ini shahih. Adapun kalimat terakhir ( ‫س ْو ًءا أَ ْو‬ َ ‫َوأَ ْن أَ ْقت َِر‬
ْ ‫ف َعلَى نَ ْفس‬
ُ ‫ِي‬
)‫أَ ُج ُّرهُ إِلَى ُم ْسلِم‬adalah tambahan dari riwayat Ahmad 2: 196. Dikomentari oleh Syaikh
Syu’aib Al Arnauth bahwa hadits tersebut shahih dilihat dari jalur lainnya (shahih
lighoirihi).

(Sembilan)

‫ض َوالَ اِف ال هس َم ااء َوُه َو‬


‫اْس اه َشىءٌ اِف اْل َْر ا‬
‫ا‬ ‫باس ام ها ا‬
ُ َ‫اَّلل الهذى الَ ي‬
ْ ْ ‫ضُّر َم َع‬ ْ
‫يم‬‫ال هس ام ا‬
ُ ‫يع الْ َعل‬
ُ

41
Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’
wa huwas samii’ul ‘aliim.

Artinya:
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit
tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (Dibaca 3 x)
Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga
kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya
yang tiba-tiba yang memudaratkannya.
------------------------------
HR. Abu Daud no. 5088, 5089, Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah no.
3869. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.

(Sepuluh)

‫صلهى هللاُ َعلَْي اه َو َسله َم نَباياا‬ ٍ ‫ا ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬


َ ‫ َواِبُ َح همد‬،‫ َواِبْ اإل ْسالَم ديْنًا‬،‫ت اِبهلل َراِب‬
ُ ‫َرضْي‬
Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin
shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyyaa.

Artinya:
“Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi.” (Dibaca 3 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan hadits ini sebanyak tiga kali di


pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka pantas baginya mendapatkan
ridha Allah.
------------------------------

42
HR. Abu Daud no. 5072, Tirmidzi no. 3389. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa hadits ini hasan.

(Sebelas)

‫ِن ُكلههُ َوالَ تَ اك ْلا ِْن إا ََل‬‫ا‬ ‫ وأ ا‬،‫َي حي َي قَيُّ وم بار ْْحتاك أَستغايث‬
ْ ْ‫َصل ْح ا ِْل َشأ‬ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ ُّ َ َ
ٍ ْ ‫نَ ْف اسي طَرفَ َة َع‬
‫ْي أَبَ ًدا‬ ْ ْ
Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii
kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan.

Artinya:
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak
butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan,
perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun
sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (Dibaca 1 x)

Faedah: Dzikir ini diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada
Fathimah supaya diamalkan pagi dan petang.
------------------------------
HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al
Kubro (381/ 570), Al Bazzar dalam musnadnya (4/ 25/ 3107), Al Hakim (1: 545).
Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As
Silsilah Ash Shahihah no. 227.

43
(Dua belas)
‫هللا واِبم ادها‬
‫ا‬
ْ َ َ ‫ُسْب َحا َن‬
Subhanallah wa bi-hamdih.

Artinya:
“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca 100 x)

Faedah: Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi


hamdih’ di pagi dan petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang
datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang
yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.
------------------------------
HR. Muslim no. 2692.

(Tiga belas)

‫اْلَ ْم ُد َوُه َو َعلَى ُك اِّل َش ْي ٍء‬


ْ ُ‫ك َولَه‬ َ ْ‫الَ إالَ َه إااله هللاُ َو ْح َدهُ الَ َش اري‬
ُ ‫ لَهُ الْ ُم ْل‬،ُ‫ك لَه‬
‫قَ اديْ ُر‬

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa
huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Artinya:
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang
berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 1o x)

44
Faedah: Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari
sebanyak sepuluh kali, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan,
menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga mendapatkan kebaikan
semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari
gangguan setan hingg petang hari. Siapa yang mengucapkannya di
petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula.
------------------------------
HR. An Nasai Al Kubra 6: 10.

(Empat belas)

‫ات ا‬
‫هللا التها هم ا‬
‫ات ام ْن َشِّار َما َخلَ َق‬ ‫أَعوذُ با َكلام ا‬
َ ُْ
A’udzu bikalimaatillahit-taammaati min syarri maa kholaq.

Artinya:
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
kejahatan makhluk yang diciptakanNya.” (Dibaca 3 x pada waktu
petang)

Faedah: Siapa yang mengucapkannya di petang hari, niscaya tidak ada


racun atau binatang (seperti: kalajengking) yang mencelakakannya di
malam itu.
------------------------------
HR. Ahmad 2: 290. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits
ini shahih sesuai syarat Muslim. Lihat komentar Syaikh Syu’aib Al Arnauth
terhadap hadits ini untuk pengertian hummah diartikan dengan racun atau
sengatan kalajengking.

45
Barokallahufiikum

46
Ayat-ayat Ruqyah Syariyyah
Shahihah
Surat Al Fatihah (1-7)

‫اَّللا ال هر ْْحََٰ نا ال هر اح ي ام‬


‫با ْس ام ه‬
‫ك يَ ْو ام‬‫ ) م الا ا‬2 ( ‫ )ال هر ْْحََٰ نا ال هر اح ي ام‬1( ‫ْي‬
َ
‫ا‬
َ ‫ب ا لْعَ ا لَم‬
‫اا‬
ِّ‫ا ْْلَ ْم ُد هَّلل َر ا‬
‫ط‬ ‫ا‬
َ ‫الص َرا‬ ‫ ا‬4 ( ‫ ) إا هَي َك نَع ب ُد وإا هَي َك نَس ت عاْي‬3 ( ‫الدا ي ان‬
ِّ ‫)اه د ََن‬ ْ ُ َْ َ ُْ ِّ
) 6( ‫ت عَ لَيْ اه ْم‬ ‫)ص را َ ه ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
َ ‫ين أَنْ عَ ْم‬ َ ‫ط ال ذ‬ َ 5 ( ‫يم‬ َ ‫ا لْ ُم ْس تَق‬
‫ا‬ ‫غَ ْْيا ا لْم غْ ضُ ا‬
) 7 ( ‫ْي‬َ ِّ‫وب عَ لَيْ اه ْم َوَال ال ضه ا ل‬ َ
Artinya:
(1) Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(2) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (3) Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. (4) Yang menguasai di Hari Pembalasan. (5) Hanya Engkaulah yang
kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. (6)
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (7) (yaitu) Jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

47
Surat Al Baqarah (1-5)

) 2( ‫ْي‬ ‫ا ا‬ ‫اا‬ ‫ ) ذََٰ لا َ ا‬1 ( ‫اَل‬


َ ‫ب ۛ ف يه ۛ ُه ًد ى ل لْ ُم تهق‬ َ ْ‫اب َال َري‬ ُ َ‫ك ا لْك ت‬
‫اه ْم‬ ‫ا‬ ‫ب وي قا‬‫ا لهذا ين يُ ْؤ ام نُو َن اِب لْغَيْ ا‬
ُ َ‫يم و َن ال صه َال ةَ َوِمها َر َزقْ ن‬ ُ َ ُ َ
‫ك َو َم ا أُنْزا َل ام ْن‬ ‫ها‬ ‫ا‬
َ ْ‫ين يُ ْؤ ام نُو َن اِبَا أُنْزا َل إالَي‬ َ ‫ ) َوا ل ذ‬3 ( ‫يُنْ ف قُ و َن‬
‫ك عَ لَ َٰى ُه ًد ى ام ْن‬ ‫ا‬ ‫ا‬
َ ‫ ) أُولََٰ ئا‬4 ( ‫ك َو اِب ْآل اخ َرةا ُه ْم يُوق نُو َن‬ َ ‫قَ بْ ل‬
‫ا‬
) 5 ( ‫ح و َن‬ ُ ‫ك ُه مُ ا لْ ُم ْف ل‬ َ ‫َر ِّّباا ْم ۖ َوأُولََٰ ئا‬
Artinya :
(1) Alif laam miim. (2) Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (3) (yaitu) mereka yang beriman kepada
yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang
Kami anugerahkan kepada mereka. (4) dan mereka yang beriman kepada Kitab
(Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah
diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
(5) Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan
merekalah orang-orang yang beruntung.

Surat Al Baqarah (102)

‫ك ُس لَيْ َم ا َن ۖ َو َم ا‬ ‫ْي عَ لَ َٰى م لْ ا‬ ‫ا‬


ُ ُ ‫َواتهبَ عُوا َم ا تَ تْ لُو ال شهيَاط‬
‫هاس‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َٰ ا‬
َ ‫ْي َك َف ُروا يُعَ لِّ ُم و َن ال ن‬ َ ‫َك َف َر ُس لَيْ َم ا ُن َولَ ك هن ال شهيَاط‬
‫ا ا ا‬ ‫ا‬
ۚ ‫وت‬
َ ‫ار‬ ُ ‫وت َو َم‬
َ ‫ار‬ ُ ‫الس ْح َر َو َم ا أُنْزا َل عَ لَى ا لْ َم لَ َك ْْي ب بَا ب لَ َه‬
ِّ

48
‫وال إا هَنَا ََنْ ُن فاتْ نَةٌ فَ َال‬ َ ُ‫َّت يَ ق‬ ٍ ‫ان ام ن أ‬
َٰ ‫َح د َح ه‬
َ ْ
‫وم ا ي ع لِّام ا‬
َ َُ ََ
‫ت ْك فُ ر ۖ فَ ي ت ع لهم و َن ام نْ ه م ا م ا ي َف راقُو َن باها ب ْي ا لْم رءا‬
ْ َ َ َْ ِّ ُ َ َ ُ ُ َ ََ ْ َ
ۚ ‫اَّللا‬
‫َح دٍ إا هال ِبااذْ ان ه‬ ‫وزو اج ها ۚ وم ا ه م باض ارا ا ا ا‬
َ ‫ين ب ه م ْن أ‬ َ ِّ َ ْ ُ َ َ ََْ
‫َويَ تَ عَ له ُم و َن َم ا يَضُ ُّر ُه ْم َوَال يَ نْ َف عُ ُه ْم ۚ َولَ َق ْد عَ لا ُم وا لَ َم نا‬
‫ا ْش ُتاه م ا لَه اِف ْاآل اخ رةا ام ن خ َال ٍق ۚ ولَبائْ س م ا َش روا باها‬
َْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ُ ََ
‫س ُه ْم ۚ لَ ْو َك انُوا يَ عْ لَ ُم و َن‬َ ‫أَنْ ُف‬
Artinya:
(102) Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan
sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-
syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada
manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil
yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada
seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan
(bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari
kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan
antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak
memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin
Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat
kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah
meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu,
tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka
menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.

49
Surat Al Baqarah(163-164)

‫وإا َََٰل ُك م إالََٰ ه و ا‬


‫اح ٌد ۖ َال إالََٰ هَ إا هال ُه َو ال هر ْْحََٰ ُن‬ ٌَ ْ ُ َ
‫ض واخ تا َال ا‬ ‫سم ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫ف‬ ْ َ ‫اوات َو ْاْل َْر ا‬ َ َ ‫ ) إ هن اِف َخ لْ ق ال ه‬163 ( ُ‫ال هرح يم‬
‫ا‬ ‫ا‬
ُ‫هه ا را َوا لْفُ لْك ا له ات ََتْ راي اِف ا لْبَ ْح را ِبَا يَ نْ َف ع‬ َ ‫ال لهيْ ال َوالن‬
‫اَّلل ام ن ال هس م اءا ام ن م اءٍ فَأَح ي ا باها‬
َْ َ ْ َ َ ُ ‫هاس َو َم ا أَنْ َز َل ه‬ َ ‫ال ن‬
‫ص ار ا‬ ٍ ‫ث فا ا‬ ‫ا‬
‫يف‬ ْ َ‫يه ا م ْن ُك الِّ دَ ابهة َوت‬ َ ‫ض بَ ْع َد َم ْوِتَا َوبَ ه‬ َ ‫ْاْل َْر‬
ٍ ‫ض َآل َي‬ ‫خ را ب ْي ال ه ا‬ ‫سح ا‬
‫ت‬ َ ‫س َم اء َو ْاْل َْر ا‬ َ ْ َ ‫اب ا لْ ُم َس ه‬ َ ‫الرا ََي اح َوال ه‬ ِّ
) 164( ‫لاقَ ْو ٍم يَعْ قا لُو َن‬
Artinya:
163. Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan
Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(164) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna
bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan
air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi
itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

50
Surat Al Baqarah (255)

ۚ ٌ‫اَّللُ َال إالََٰ هَ إا هال ُه َو ا ْْلَ ُّي ا لْقَ يُّومُ ۚ َال ََتْ ُخ ُذ هُ اس نَةٌ َوَال نَ ْوم‬‫ه‬
‫ا‬ ‫س م او ا‬
ُ‫ض ۗ َم ْن ذَ ا ا لهذ ي يَ ْش َف ع‬ ‫ات َو َم ا اِف ْاْل َْر ا‬ َ َ ‫لَهُ َم ا اِف ال ه‬
‫عا نْ َد هُ إا هال ِبااذْ ناها ۚ يَ عْ لَمُ َم ا بَ ْْيَ أَيْدا ي اه ْم َو َم ا َخ لْ َف ُه ْم ۖ َوَال‬
‫ا‬ ‫ا‬ ‫ٍ ا ا اا ا‬ ‫ا‬
ُ‫ُُي يطُو َن با َش ْي ء م ْن ع لْ م ه إا هال ِبَا َش اءَ ۚ َوس َع ُك ْرس يُّه‬
‫ض ۖ َوَال يَئُودُ هُ اح ْف ظُ ُه َم ا ۚ َو ُه َو ا لْعَ لا ُّي‬ َ ‫اوات َو ْاْل َْر‬
‫سم ا‬
َ َ ‫ال ه‬
‫يم‬ ‫ظ‬ ‫ا لْع ا‬
ُ َ
Artinya:
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak
tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat
memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang
di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui
apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah
meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya,
dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Surat Al Baqarah (256-257)

ُّ َ‫الدا ي نا ۖ قَ ْد تَ بَ هْي‬
‫الر ْش ُد ام َن ا لْغَ ِّاي ۚ فَ َم ْن‬ ِّ ‫َال إا ْك َراهَ اِف‬
‫وت وي ؤ ام ن اِب هَّللا فَ َق دا اس ت م س ك اِب لْع روةا‬ ‫ا‬
َُْ َ َ ْ َْ ْ ْ ُ َ ُ‫يَ ْك فُ ْر اِب لطها غ‬
) 256 ( ٌ‫اَّللُ َْسا يعٌ عَ لايم‬ ‫ص امَ ََلَا ۗ َو ه‬ ‫ا‬
َ ‫ا لْ ُوثْ قَ َٰى َال ا نْف‬

51
‫اَّلل واِلُّ ا لهذا ين آم نُوا ُُيْراج ه م ام ن ال ظُّلُم ا‬
ۖ ‫ات إا ََل ال نُّورا‬ َ َ ُُْ َ َ َ ُ‫ه‬
‫وت ُُيْرا ُج و ََنُ ْم ام ن ال نُّورا‬ ُ‫غ‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫ط‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫اؤ‬ ‫ي‬ ‫وا لهذا ين َك َف روا أَولا‬
َ ُ ُ ُ
ُ َْ ُ َ َ
‫ا‬
َ ‫ات ۗ أُولََٰ ئا‬‫إا ََل ال ظُّلُم ا‬
َ ‫اب ال نها را ۖ ُه ْم ف‬
‫يه ا‬ ُ ‫ح‬ َ ‫َص‬
ْ ‫كأ‬ َ
) 257 ( ‫َخ الا ُد و َن‬
Artinya:
(256) Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang
ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(257) Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka
dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir,
pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada
cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka;
mereka kekal di dalamnya.

Surat Al Baqarah (284-286)

‫ض ۗ َوإا ْن تُ بْ ُد وا َم ا اِف‬ ‫ات َو َم ا اِف ْاْل َْر ا‬ ‫اهَّللا م ا اِف ال هس م او ا‬


َ َ َ
‫اَّلل ۖ فَ ي غْ فا ر لا‬ ‫اا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
ُ َ ْ َ ُ َ ُ ‫أَو ُُتْفُ وهُ ُُيَاس بْ ُك ْم ب ه ه‬
‫اء‬ ‫ش‬
َ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ْ ‫أَنْ ُف س ُك ْم‬
‫اَّللُ عَ لَ َٰى ُك الِّ َش ْي ءٍ قَدا ٌير‬ ‫ب َم ْن يَ َش اءُ ۗ َو ه‬ ‫ا‬
ُ ‫َويُعَ ِّذ‬
ۚ ‫)آم َن ال هر ُس و ُل اِبَا أُنْزا َل إالَيْ ها ام ْن َربِّاها َوا لْ ُم ْؤ ام نُو َن‬
َ 284 (
‫اا‬ ‫ا‬ ‫ا اا‬ ‫ا‬
َ‫آم َن اِب هَّلل َو َم َال ئ َك ت ه َو ُك تُباه َو ُر ُس ل ه َال نُ َف ِّرا ُق بَ ْْي‬
َ ٌّ‫ُك ل‬
52
‫ا‬ ٍ
‫ك َربه نَا‬َ َ‫أَح د ام ْن ُر ُس ل ها ۚ َوقَا لُوا َْسا ْع نَا َوأَطَعْ نَا ۖ غُ ْف َران‬َ
ۚ ‫س ا إا هال ُو ْس عَ َه ا‬ ‫ َ ا‬285( ‫ص ْي‬ ‫ا‬
ً ‫اَّللُ نَ ْف‬
‫ف ه‬ ُ ِّ‫)ال يُ َك ل‬ ُ ‫ك ا لْ َم‬َ ْ‫َوإالَي‬
‫اخ ْذ ََن‬ ‫ََل ا م ا َك س ب ت وع لَي ه ا م ا ا ْك ت س ب ت ۗ ربه نَا َال تُ ؤ ا‬
َ َ ْ ََ َ َ َ ْ َ َ ْ ََ َ َ
‫ا‬ ‫ا‬
‫ص ًرا َك َم ا‬ْ ‫َخ طَأْ ََن ۚ َربه نَا َوَال ََتْ م ْل عَ لَيْ نَا إا‬ ْ ‫إا ْن نَس ينَا أ َْو أ‬
‫ين ام ْن قَ بْ لانَا ۚ َربهنَا َوَال َُتَ ِّما لْ نَا َم ا َال‬ ‫ها‬
َ ‫َْحَلْ تَهُ عَ لَى ا ل ذ‬
‫ا‬ ‫ا‬
‫ت َم ْوَال ََن‬ َ ْ‫ف عَ نها َوا غْ ف ْر لَنَا َو ْار َْحْنَا ۚ أَن‬ ُ ْ‫طَا قَةَ لَنَا باه ۖ َواع‬
‫ا‬ ‫ا‬
) 286 ( ‫ين‬ َ ‫فَا نْصُ ْر ََن عَ لَى ا لْ َق ْوم ا لْ َك اف را‬
Artinya:
(284) Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu
tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-
Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu. (285) Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami
ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (286) Allah tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami,

53
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".

Surat Al Imran (18-19)

‫اَّللُ أَنههُ َال إالََٰ هَ إا هال ُه َو َوا لْ َم َال ئا َك ةُ َوأُولُو ا لْعالْ ام‬
‫َش اه َد ه‬
) 18 ( ُ‫قَائا ًم ا اِب لْقا ْس اط ۚ َال إالََٰ هَ إا هال ُه َو ا لْعَ زا ُيز ا ْْلَكا يم‬
‫اإل س َال م ۗ وم ا اخ ت لَف ا لهذا‬ ‫اَّللا ْا‬ ‫الدا ين عا‬ ‫ا‬
‫ين أُوتُوا‬ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ ‫ه‬ ‫د‬
َ ‫ن‬
ْ َ ِّ ‫إ هن‬
ۗ ‫اب إا هال ام ْن بَ ْع دا َم ا َج اءَ ُه مُ ا لْعالْ مُ بَ غْ يًا بَ يْ نَ ُه ْم‬ ‫ا‬
َ َ‫ا لْك ت‬
) 19 ( ‫اب‬ ‫اَّلل س رايع ا ْْلاس ا‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫ن‬ ‫اَّللا فَإا‬
‫ه‬ ‫ت‬‫وم ن ي ْك فُ ر اِب َي ا‬
َ ُ َ َ َ ْ َ ْ ََ
Artinya:
(18) Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang
berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang
yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan
Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(19) Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya.

Surat Al A’raf (54-56)

‫اس تهةا‬ ‫ض اِف‬ ‫سم ا‬ ‫اَّلل ا لهذا‬ ‫ا‬


َ ‫اوات َو ْاْل َْر‬َ َ ‫ه‬ ‫ال‬ ‫ق‬
َ ‫ل‬
َ ‫خ‬
َ ‫ي‬ ُ ‫إ هن َربه ُك مُ ه‬
‫أَ هَي ٍم ُثُه اس تَ و َٰى ع لَى ا لْع ر ا ا‬
ُ‫يَطْلُبُه‬ ‫ار‬ َ ‫ش يُغْ ش ي ال لهيْ لَ الن‬
َ ‫هه‬ َْ َ َ ْ
54
ٍ ‫خر‬
‫ات اِب َْم ارها ۗ أ ََال‬ ‫ه‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫وم‬ ‫ُّج‬ ‫ن‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ق‬
َ ‫ل‬
ْ ‫ا‬‫و‬ ‫س‬ ‫هم‬ ‫ش‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ا‬ ‫يث‬
ً ‫ح ثا‬
َ َ ُ َ ُ َ ََ َ َ ْ َ َ
‫)اد عُوا‬ْ 54 ( ‫ْي‬ ‫ا‬
َ ‫ب الْعَ ا لَم‬ ُّ ‫اَّللُ َر‬
‫ار َك ه‬ َ َ‫لَهُ ا ْْلَلْ ُق َو ْاْل َْم ُر ۗ تَ ب‬
‫ب ا لْ م ع ت دا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫)وَال‬َ 55 ( َ َ ْ ُ ُّ ‫ض ُّرعً ا َو ُخ ْف يَ ةً ۚ إ نههُ َال ُُي‬
‫ين‬ َ َ‫َربهكُ ْم ت‬
‫ص َال اح َه ا َو ْاد عُوهُ َخ ْوفًا‬ ْ ‫ض بَ عْ َد إا‬ ‫تُ ْف اس ُد وا اِف ْاْل َْر ا‬
‫اا‬ ‫اَّللا قَ ار ا‬
) 56 ( ‫ْي‬ َ ‫يب م َن ا لْ ُم ْح س ن‬ ٌ ‫ت ه‬ َ َ‫َوطَ َم عً ا ۚ إا هن َر ْْح‬
Artinya:
54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya
pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada
perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. 55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan
berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas. 56. Dan janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah
kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik.

Surat Al A’raf (117-122)

‫ا‬
ُ ‫اك ۖ فَإا ذَ ا ه َي تَ لْ َق‬
‫ف‬ َ ‫ص‬َ َ‫وس َٰى أَ ْن أَلْ اق ع‬َ ُ‫َل م‬َٰ َ ‫َوأ َْو َح يْ نَا إا‬
‫ ) فَ َوقَ َع ا ْْلَ ُّق َوبَطَلَ َم ا َك انُوا‬117 ( ‫َم ا ََيْفا ُك و َن‬
‫ك وانْ َق لَب وا ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
) 119( ‫ين‬ َ ‫ص اغ را‬َ ُ َ َ ‫ ) فَ غُل بُوا ُه نَال‬118( ‫يَ ْع َم لُو َن‬

55
‫اج دا‬‫س ح رةُ س ا‬ ‫وأُلْقا‬
ِّ‫آم نها با َر ا‬
‫ب‬ َ ‫ ) قَالُوا‬120( ‫ين‬َ َ َ َ ‫ه‬ ‫ال‬ ‫ي‬
َ َ
‫ا‬
) 122( ‫ارو َن‬ ُ ‫وس َٰى َو َه‬
َ ُ‫ب م‬ِّ‫ ) َر ا‬121( ‫ْي‬
َ ‫ا لْعَ ا لَم‬
Artinya:
(117) Dan Kami wahyukan kepada Musa: "Lemparkanlah tongkatmu!". Maka
sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. (118)
Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.
(119) Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang
hina. (120) Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud.
(121) Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (122).
"(yaitu) Tuhan Musa dan Harun".

Surat Yunus (81-81)

‫اا ا‬
‫الس ْح ُر ۖ إا هن ه‬ ‫ا‬ َ َ‫فَ لَ هم ا أَلْ َق ْوا ق‬
َ‫اَّلل‬ ِّ ‫وس َٰى َم ا ج ئْ تُ ْم ب ه‬ َ ُ‫ال م‬
‫)و ُُيا ُّق‬ ‫اا‬ ‫اَّلل َال ي ا‬ ‫ا‬
َ 81( ‫ين‬ َ ‫ص ل ُح عَ َم لَ الْ ُم ْف س د‬ ْ ُ َ ‫َس يُ بْ ط لُهُ ۖ إا هن ه‬
) 82( ‫اَّللُ ا ْْلَ هق با َك لا َم اتاها َولَ ْو َك راهَ الْ ُم ْج ارمُ و َن‬
‫ه‬
Artinya:
(81) Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: "Apa yang kamu lakukan
itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak
benarannya" Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus
berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat kerusakan. (82) Dan Allah
akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang
yang berbuat dosa tidak menyukai(nya).

56
Surat Thaha (69)

َ ‫ص نَ عُوا ۖ إا هَنَا‬
‫ص نَ عُوا َك يْ ُد‬ َ ‫ف َم ا‬ ْ ‫تَ لْ َق‬ ‫ك‬َ ‫َوأَلْ اق َم ا اِف ََياينا‬
‫ث أَتَ َٰى‬ ‫س ا‬
ُ ْ‫اح ُر َح ي‬ ‫ال ه‬ ‫اح ٍر ۖ َوَال يُ ْف لا ُح‬
‫س ا‬
َ
Artinya:
Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan
apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah
tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari
mana saja ia datang".

Surat Mu’minun (115-116)

‫إالَيْ نَا َال‬ ‫ح اس بْ تُ ْم أَ هَنَا َخ لَ ْق نَا ُك ْم عَ بَ ثًا َوأَنهكُ ْم‬


َ َ‫أَف‬
‫ۖ َال إالََٰ هَ إا هال‬ ‫ك ا ْْلَ ُّق‬ ‫اَل ه ا‬
ُ ‫اَّللُ ا لْ َم ل‬ َ َ‫ )فَ تَ ع‬115( ‫تُ ْر َج عُو َن‬
) 116 ( ‫ش ا لْ َك ار امي‬ ‫ب ا لْعَ ْر ا‬ ُّ ‫ُه َو َر‬
Artinya:
(115) Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan
kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan
kepada Kami? (116) Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada
Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia.

Surat Saaffat (1-10)

‫ ) فَال تهالاي ا‬2(‫ات زج را‬


‫ات‬ ‫ ) فَال هز ا‬1 (‫ات ص فا ا‬
‫اج ر ا‬ ‫وال صه ا فه ا‬
َ ً ْ َ َ َ َ
‫س م او ا‬
‫ات َو ْاْل َْر ا‬ ‫ا‬ َٰ ‫ا ا‬ ‫ا‬
‫ض‬ َ َ ‫ب ال ه‬ َ 4( ‫ ) إ هن إ ََلَ ُك ْم لَ َواح ٌد‬3(‫ذ ْك ًرا‬
ُّ ‫)ر‬

57
‫ )إا هَن َزيه نها ال هس َم اءَ الدُّنْ يَا‬5 ( ‫ب ا لْ َم َش ا ار اق‬ُّ ‫َو َم ا بَ يْ نَ ُه َم ا َو َر‬
) 7( ٍ‫ان َم ا راد‬ٍ َ‫ )و اح ْف ظًا ام ن ُك ال َش ي ط‬6( ‫ب‬
ْ ِّ ْ َ
‫بازاينَ ةٍ الْ َك واكا ا‬
َ
) 8( ِّ‫َال يَ هس هم عُو َن إا ََل ا لْ َم ََلا ْاْلَعْ لَ َٰى َويُ ْق َذ فُو َن ام ْن ُك ال‬
‫ا‬ ‫ا‬ ٍ‫َج اناب‬
‫ف‬َ ‫ ) إا هال َم ْن َخ ط‬9 ( ‫ب‬ ٌ ‫اب َواص‬ ٌ ‫ورا ۖ َو ََلُ ْم عَ َذ‬ ً ‫ح‬
ُ ‫د‬
ُ
) 10( ‫ب‬ ‫ا‬ ‫ا‬
ٌ ‫اب ََث ق‬ ٌ ‫ا ْْلَطْ َف ةَ فَأَتْ بَ عَ هُ ش َه‬
Artinya :
(1) Demi (rombongan) yang ber shaf-shaf dengan sebenar-benarnya),
(2) dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya (dari
perbuatan-perbuatan maksiat),(3) dan demi (rombongan) yang membacakan
pelajaran, (4) Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Esa. (5) Tuhan langit dan
bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat
terbit matahari. (6) Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat
dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, (7) dan telah memeliharanya (sebenar-
benarnya) dari setiap syaitan yang sangat durhaka, (8) syaitan syaitan itu tidak
dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka
dilempari dari segala penjuru. (9) Untuk mengusir mereka dan bagi mereka
siksaan yang kekal, (10) akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang
mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.

Surat Hasyr (21-24)

‫لَو أَنْ زلْنَا َٰه َذ ا ا لْقُ رآ َن ع لَى ج ب ٍل لَرأَي تَه خ ا‬


‫اش عً ا‬ َ ُ ْ َ َ َ َٰ َ ْ َ َ ْ
‫ض را ُّبَا لال ن ا‬
‫هاس‬ ْ َ‫ك ْاْل َْم ثَا ُل ن‬ ‫م ت ص ِّدا ع ا ام ن خ ْش ي ةا ها‬
َ ْ‫اَّلل ۚ َوتال‬ َ َ ْ ً َ َُ
ۖ ‫اَّللُ ا لهذا ي َال إالََٰ هَ إا هال ُه َو‬
‫ ) ُه َو ه‬21( ‫لَعَ له ُه ْم يَ تَ َف هك ُرو َن‬

58
‫ ) ُه َو ُه‬22( ُ‫هه ادَ ةا ۖ ُه َو ال هر ْْحََٰ ُن ال هر اح يم‬
‫اَّلل‬ َ ‫ب َوالش‬ ‫عَ ااَل الْغَيْ ا‬
ُ
‫س َال مُ ا لْ ُم ْؤ ام ُن‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫ُّوس ال ه‬
ُ ‫ك ا لْقُ د‬ ُ ‫ا لهذ ي َال إالََٰ هَ إا هال ُه َو ا لْ َم ل‬
‫اَّللا عَ هم ا‬‫ح ا َن ه‬ ‫ا‬ ‫ا‬
ُ ‫ا لْ ُم َه يْ م ُن ا لْعَ زا ُيز ا ْْلَبه‬
َ ْ‫ار الْ ُم تَ َك َِّبُ ۚ ُس ب‬
ُ‫ص ِّوا ُر ۖ لَه‬
َ ‫ئ الْ ُم‬ ُ ‫اَّللُ ا ْْلَالا ُق ا لْبَا ار‬
‫ ) ُه َو ه‬23 ( ‫يُ ْش ارُك و َن‬
ۖ‫ض‬ ‫ات َو ْاْل َْر ا‬ ‫س م او ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
َ َ ‫َن ۚ يُ َس بِّ ُح لَهُ َم ا ِف ال ه‬ َٰ َ ‫َْسَاءُ ا ْْلُ ْس‬
ْ ‫ْاْل‬
) 24( ُ‫َو ُه َو ا لْعَ از ُيز ا ْْلَكا يم‬
Artinya:
(21) Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti
kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya
kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia
supaya mereka berfikir. (22) Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang
Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang (23) Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha
Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha
Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala
Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (24) Dialah
Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang
Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan
bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksan

Surat Jin (1-9)

‫ام َن ا ْْلا ِّنا فَ َق ا لُوا إا هَن‬ ‫ا‬


ْ ُ‫قُ ْل أُوح َي إا َِله أَنهه‬
‫اس تَ َم َع نَ َف ٌر‬
‫آم نها باها ۖ َولَ ْن‬ ‫ف‬ ‫الر ْش دا‬ ‫ ) يَ ْه دا ي إا ََل‬1( ‫ج بًا‬ ً ‫َْسا عْ نَا قُ ْر‬
َ َ ُّ َ َ‫آَن ع‬

59
‫اَل ج ُّد ربانَا م ا ه‬ ‫اا‬
‫اُتَ َذ‬ َ ِّ َ َ َٰ َ َ‫ ) َوأَنههُ تَ ع‬2 ( ‫َح ًد ا‬ َ ‫نُ ْش را َك ب َربِّنَا أ‬
‫اَّللا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫يه نَا عَ لَى ه‬ ُ ‫ ) َوأَنههُ َك ا َن يَ قُ و ُل َس ف‬3( ‫ص اح بَةً َوَال َولَ ًد ا‬ َ
‫س َوا ْْلا ُّن عَ لَى‬ ‫ ) وأَ هَن ظَنَ نها أَ ْن لَ ْن تَ قُ َ ا‬4 ( ‫َش طَطًا‬
ُ ْ‫ول ْاإل ن‬ َ
‫س يَ عُوذُو َن‬ ‫ ) وأَنههُ َك ا َن را َج ا ٌل ام ن ْا‬5( ‫اَّللا َك ذا ًِب‬
‫اإل نْ ا‬ ‫ه‬
َ َ
‫ٍ ا ا‬
ُ ُ‫بارا َج ال م َن ا ْْل ِّنا فَ َزاد‬
‫ ) َوأَ هَنُ ْم ظَنُّوا َك َم ا‬6( ‫وه ْم َر َه ًق ا‬
َ‫س َم اء‬ ‫ ) َوأَ هَن لَ َم ْس نَا ال ه‬7( ‫َح ًد ا‬َ ‫اَّللُ أ‬
‫ث ه‬ َ َ‫ظَنَ نْ تُ ْم أَ ْن لَ ْن يَ بْ ع‬
‫ ) َوأَ هَن كُ نها‬8( ‫يد ا َو ُش ُه بًا‬ ‫ا‬ ‫ا‬
ً ‫ت َح َر ًس ا َش د‬ ْ َ‫فَ َو َج ْد ََن َه ا مُ ل ئ‬
‫ا‬
ُ‫س ْم اع ۖ فَ َم ْن يَ ْس تَ م اع ْاآل َن َاَي ْد لَه‬ ‫نَ ْق عُ ُد ام نْ َه ا َم َق اعا َد لال ه‬
) 9 ( ‫ص ًد ا‬ ‫ا‬
َ ‫اِب َر‬
ً ‫ش َه‬
Artinya:
(1) Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya:
telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata:
Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, (2)
(yang) memberi petunjuk kapada jalan yang benar, lalu kami beriman
kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seseorangpun
dengan Tuhan kami, (3) dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami,
Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. (4) Dan bahwasanya: orang yang
kurang akal daripada kami selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui
batas terhadap Allah, (5) dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan
jin sekali-kali tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah. (6)
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu
menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (7) Dan sesungguhnya mereka

60
(jin) menyangka sebagaimana persangkaan kamu (orang-orang kafir Mekah),
bahwa Allah sekali-kali tidak akan membangkitkan seorang (rasul)pun, (8) dan
sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami
mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, (9)
dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu
untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa
yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai
panah api yang mengintai (untuk membakarnya).

Surat Al Ikhlas (1-4)

‫ا‬
ْ‫ ) ََلْ يَل ْد َو ََل‬2( ‫اَّللُ الصه َم ُد‬
‫ ) ه‬1( ‫َح ٌد‬ َ ‫اَّللُ أ‬
‫قُ ْل ُه َو ه‬
) 4 ( ‫َح ٌد‬َ ‫ ) َو ََلْ يَ ُك ْن لَهُ ُك فُ ًوا أ‬3( ‫يُولَ ْد‬
Artinya:
(1) Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
(2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
(3) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
(4) dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".

Surat Al Falaq (1-5)

‫ ) َو ام ْن َش ِّرا‬2( ‫ ) ام ْن َش ِّرا َم ا َخ لَ َق‬1( ‫ب الْ َف لَ اق‬


ِّ‫قُ ْل أَعُوذُ با َر ا‬
) 4( ‫ت اِف الْعُ َق دا‬ ‫ ) و ام ن َش را النه فه ا ََث ا‬3( ‫اس ٍق إاذَا وقَب‬
ِّ ْ َ َ َ
‫غَ ا‬
) 5( ‫اس دٍ إاذَا َح َس َد‬ ‫و ام ن َش را ح ا‬
َ ِّ ْ َ
Artinya:
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
2. dari kejahatan makhluk-Nya,

61
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada
buhul-buhul,
5. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".

Surat An Nass (1-6)

‫ ) إالََٰ ها الن ا‬2( ‫هاس‬ ‫ ) م لا ا‬1( ‫هاس‬


) 3 ( ‫هاس‬ ‫ك ال ن ا‬ َ ‫ب ال ن ا‬ ِّ‫أَعُوذُ با َر ا‬ ‫قُ ْل‬
‫ ) ا لهذا ي يُو ْس او س اِف صُ ُد ورا‬4( ‫هاس‬ ‫َش ِّرا ا لْ َو ْس َو ا‬
‫اس ا ْْلَن ا‬ ‫ام ْن‬
ُ َ
) 6( ‫هاس‬ ‫ ) ام َن ا ْْلانهةا َوال ن ا‬5( ‫هاس‬
‫ال ن ا‬
Artinya:
(1) Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia. (2) Raja manusia. (3) Sembahan manusia.
(4) Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, (5) yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (6) dari (golongan) jin
dan manusia.

Barokallahufiikum

62
DAFTAR PUSTAKA

Tuasikal, Muhammad Abduh. 1432 H. 51 Keutamaan Dzikir. Riyadh-KSA


Tuasikal, Muhammad Abduh. 1436 H. Buku Dzikir Pagi Petang.
Al Indunissy, Nuruddin. 2014. 50 Tutorial Exclusive Ruqyah Mandiri.
Rehab Hati Pusat

63

Anda mungkin juga menyukai